1111205047-2-Bab I
1111205047-2-Bab I
PENDAHULUAN
Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian 200 – 800 dpl.
Tengah), sere (Madura), dan masih banyak nama lain untuk menyebutkan serah di
Tanaman sereh (Cymbopogon ciratus) terdiri dari akar, batang dan daun.
Selama ini akar tanaman sereh dimanfaatkan untuk obat tradisonal dan batang
tanaman sereh paling banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan aroma pada
minuman hangat seperti serbat, bajigur, dan bandrek, sedangkan daun tanaman
sereh dimanfaatkan menjadi minyak atsiri. Minyak atsiri daun sereh mengandung
sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin,
limonen, kamfen (Sastrohamidjojo, 2004). Jika minyak atsiri daun sereh disatukan
dengan minyak kelapa, minyak atsiri daun sereh dapat dipakai sebagai obat gosok
untuk melawan sengatan lintah, gatal, penghalus kulit, pencegah jerawat dan
pengharum alami sekaligus sebagai aroma yang sangat efektif mengusir nyamuk
Karena kandungan dan manfaat yang dimiliki, minyak atsiri daun sereh sangat
1
2
bagus digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan sabun sebagai zat
Sabun adalah senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari
minyak nabati atau hewani yang berbentuk padat, lunak atau cair, berbusa
kebutuhan tambahan bagi seluruh manusia baik untuk mandi maupun untuk
menggunakan bahan alami (herbal) maupun bahan kimia. Sabun alami (herbal)
sebagai obat kulit. Sedangkan sabun kimia merupakan sabun yang bahan
pembuatannya lebih banyak bahan kimia dibandingkan bahan alami. Sabun sereh
adalah sabun yang ditambahkan minyak atsiri daun sereh dalam formulasi
pembuatannya. Minyak atsiri daun sereh dipilih sebagai penambah aroma sabun
karena kandungan sitronelalnya yang tinggi untuk mengobati gatal dan jerawat.
kelapa, asam stearat, NaOH, KOH, gliserol, etanol, gula pasir halus, pewarna, dan
minyak atsiri sereh. Untuk membuat sabun sereh minyak kelapa dipanaskan
terlebih dahulu dalam panci steenless steel dengan suhu 70ºC kemudian
gliserol, gula pasir halus, NaOH, KOH, diaduk sampai homogen, dan
plastik. Suhu pembuatan sabun padat dari awal pencampuran bahan baku sampai
yang dihasilkan dengan formula bahan minyak kelapa (12%), asam stearat
(23,2%), NaOH (9,3%), KOH (9,3%), gliserol 18%, etanol (27,2%), gula pasir
halus (5%), pewarna (0,5%), dan minyak sereh (1%) mempunyai tekstur agak
sabun yang mempunyai tekstur yang tidak terlalu lunak dan menghasilkan banyak
busa. Busa menjadi bagian terpenting dari sabun karena masyarakat beranggapan
bahwa sabun yang sedikit busa atau tidak memiliki busa tidak dapat
membersihkan saat digunakan dan tekstur sabun yang terlalu lunak menyebabkan
pemborosan.
Purnamawati (2006) yang menggunakan konsentrasi gula pasir 8%, 11%, dan
13% menghasilkan tekstur sabun transparan dengan konsentrasi gula pasir 11%
paling banyak disukai oleh panelis. Untuk memperbaiki tekstur dan jumlah busa
sabun sereh perlu dilakukan penelitian mengenai konsentrasi minyak kelapa dan
gula pasir halus dalam formulasi pembuatan sabun sereh. Konsentrasi gula pasir
kelapa perlu dikurangi karena dalam reaksi penyabunan kemungkinan tidak semua
asam stearat dan perbandingan konsentrasi gula pasir halus dengan etanol
terhadap kadar busa dan tekstur sabun sereh dilakukan untuk mendapatkan kadar
busa dan tekstur yang diinginkan masyarakat pada umumnya berdasarkan hasil
survei (2014).
1. Apakah nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat dan gula pasir
2. Berapakah nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat dan gula pasir
1.3 Hipotesis
dan gula pasir halus – etanol terhadap busa dan tekstur sabun sereh.
5
2. Untuk menentukan nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat dan gula
pasir halus – etanol yang tepat untuk menghasilkan karakteristik sabun sereh
terbaik.
sereh terbaik.