Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sereh adalah tanaman rempah yang keberadaannya sangat melimpah di

Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian 200 – 800 dpl.

Sereh memiliki nama familiar yang berbeda-beda di setiap daerahnya seperti

sereue mongthi (Aceh), sere (Gayo), sangge-sangge (Batak), serai (Batawi)

(Minangkabau), sarae (Lampung), sere (Melayu), sereh (Sunda), sere (Jawa

Tengah), sere (Madura), dan masih banyak nama lain untuk menyebutkan serah di

daerah lain (Agusta, 2000).

Tanaman sereh (Cymbopogon ciratus) terdiri dari akar, batang dan daun.

Selama ini akar tanaman sereh dimanfaatkan untuk obat tradisonal dan batang

tanaman sereh paling banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan aroma pada

minuman hangat seperti serbat, bajigur, dan bandrek, sedangkan daun tanaman

sereh dimanfaatkan menjadi minyak atsiri. Minyak atsiri daun sereh mengandung

sitronelal 32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geranil asetat 3-8%,

sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin,

limonen, kamfen (Sastrohamidjojo, 2004). Jika minyak atsiri daun sereh disatukan

dengan minyak kelapa, minyak atsiri daun sereh dapat dipakai sebagai obat gosok

untuk melawan sengatan lintah, gatal, penghalus kulit, pencegah jerawat dan

pengharum alami sekaligus sebagai aroma yang sangat efektif mengusir nyamuk

yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah (Kartasapoetra, 1996).

Karena kandungan dan manfaat yang dimiliki, minyak atsiri daun sereh sangat

1
2

bagus digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan sabun sebagai zat

aktif yang dapat membersihkan kotoran, mengobati gatal dan jerawat.

Sabun adalah senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari

minyak nabati atau hewani yang berbentuk padat, lunak atau cair, berbusa

digunakan sebagai pembersih, dengan menambahkan zat pewangi, dan bahan

lainnya yang tidak membahayakan kesehatan (SNI,1994). Sabun termasuk

kebutuhan tambahan bagi seluruh manusia baik untuk mandi maupun untuk

mencuci. Walaupun merupakan kebutuhan tambahan, sabun harus ada untuk

melengkapi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu dikembangkanlah sabun, baik

menggunakan bahan alami (herbal) maupun bahan kimia. Sabun alami (herbal)

adalah sabun yang menggunakan ekstrak tanaman dalam proses pembuatannya

sebagai obat kulit. Sedangkan sabun kimia merupakan sabun yang bahan

pembuatannya lebih banyak bahan kimia dibandingkan bahan alami. Sabun sereh

adalah sabun yang ditambahkan minyak atsiri daun sereh dalam formulasi

pembuatannya. Minyak atsiri daun sereh dipilih sebagai penambah aroma sabun

karena kandungan sitronelalnya yang tinggi untuk mengobati gatal dan jerawat.

Bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan sabun sereh adalah minyak

kelapa, asam stearat, NaOH, KOH, gliserol, etanol, gula pasir halus, pewarna, dan

minyak atsiri sereh. Untuk membuat sabun sereh minyak kelapa dipanaskan

terlebih dahulu dalam panci steenless steel dengan suhu 70ºC kemudian

ditambahkan asam stearat, diaduk hingga homogen. Setelah itu ditambahkan

gliserol, gula pasir halus, NaOH, KOH, diaduk sampai homogen, dan

ditambahkan pewarna, parfum, dan alkohol, kemudian dicetak memakai cetakan


3

plastik. Suhu pembuatan sabun padat dari awal pencampuran bahan baku sampai

dimasukkan ke dalam cetakan plastik adalah 70ºC, (Modifikasi Cognis,2003).

Berdasarkan percobaan pendahuluan yang telah dilakukan, sabun sereh

yang dihasilkan dengan formula bahan minyak kelapa (12%), asam stearat

(23,2%), NaOH (9,3%), KOH (9,3%), gliserol 18%, etanol (27,2%), gula pasir

halus (5%), pewarna (0,5%), dan minyak sereh (1%) mempunyai tekstur agak

lunak dan busa yang sedikit.

Hasil survei (2014) menunjukkan bahwa sabun yang disukai adalah

sabun yang mempunyai tekstur yang tidak terlalu lunak dan menghasilkan banyak

busa. Busa menjadi bagian terpenting dari sabun karena masyarakat beranggapan

bahwa sabun yang sedikit busa atau tidak memiliki busa tidak dapat

membersihkan saat digunakan dan tekstur sabun yang terlalu lunak menyebabkan

pemborosan.

Tekstur sabun dipengaruhi oleh konsentrasi gula pasir halus sedangkan

busa yang dihasilkan dipengaruhi oleh konsentrasi minyak. Penelitian

Purnamawati (2006) yang menggunakan konsentrasi gula pasir 8%, 11%, dan

13% menghasilkan tekstur sabun transparan dengan konsentrasi gula pasir 11%

paling banyak disukai oleh panelis. Untuk memperbaiki tekstur dan jumlah busa

sabun sereh perlu dilakukan penelitian mengenai konsentrasi minyak kelapa dan

gula pasir halus dalam formulasi pembuatan sabun sereh. Konsentrasi gula pasir

halus 5% menghasilkan tekstur sabun sereh yang terlalu lunak sehingga

konsentrasinya perlu ditingkatkan, dan kosentrasi minyak kelapa 12%

menghasilkan sabun sereh dengan busa sedikit sehingga konsentrasi minyak


4

kelapa perlu dikurangi karena dalam reaksi penyabunan kemungkinan tidak semua

minyak kelapa yang tersabunkan.

Penelitian pengaruh perbandingan konsentrasi minyak kelapa dengan

asam stearat dan perbandingan konsentrasi gula pasir halus dengan etanol

terhadap kadar busa dan tekstur sabun sereh dilakukan untuk mendapatkan kadar

busa dan tekstur yang diinginkan masyarakat pada umumnya berdasarkan hasil

survei (2014).

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat dan gula pasir

halus – etanol berpengaruh terhadap busa dan tekstur sabun sereh?

2. Berapakah nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat dan gula pasir

halus – etanol untuk menghasilkan karakteristik sabun sereh terbaik?

1.3 Hipotesis

1. Nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat dan gula pasir

halus – etanol berpengaruh terhadap busa dan tekstur sabun sereh.

2. Nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat dan gula pasir

halus – etanol tertentu menghasilkan karakteristik sabun sereh terbaik.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat

dan gula pasir halus – etanol terhadap busa dan tekstur sabun sereh.
5

2. Untuk menentukan nisbah konsentrasi minyak kelapa – asam stearat dan gula

pasir halus – etanol yang tepat untuk menghasilkan karakteristik sabun sereh

terbaik.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang faktor yang

mempengaruhi busa dan tekstur sabun untuk mendapatkan karakeristik sabun

sereh terbaik.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi input bagi penelitian

selanjutnya dan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pembuatan

sabun mandi padat bagi para pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai