Anda di halaman 1dari 12

Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No.

2, Juli 2018, 175-186

DUKUNGAN AKADEMIK: MODERASI HUBUNGAN KEPRIBADIAN PROAKTIF


TERHADAP NIAT KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA
Aurilia Triani Aryaningtyas
Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang
Email: aurilia.ta@gmail.com
Received: May 2018; Accepted: June 2018; Available online: July 2018

Abstrak

Penelitian ini menguji pengaruh dukungan akademik sebagai variabel moderasi


hubungan kepribadian proaktif terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Sampel diambil dari
sepuluh perguruan tinggi di Semarang sebanyak 200 mahasiswa, dengan teknik quota
sampling. Hasil menunjukkan kepribadian proaktif secara positif dan signifikan berpengaruh
terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. Dukungan akademik secara signifikan berpengaruh
terhadap niat kewirausahaan mahasiswa, sekaligus memoderasi hubungan kepribadian
proaktif dan niat kewirausahaan mahasiswa. Implikasi teoritis atas hasil penelitian
mendukung teori maupun penelitian yang sudah ada, sedangkan implikasi manajerial
menyarankan pada perguruan tinggi untuk mempertimbangkan dukungan akademik sebagai
faktor yang cukup penting dalam mendorong mahasiswa proaktif agar makin memiliki niat
berwirausaha.

Kata Kunci : Kepribadian Proaktif, Niat Kewirausahaan Mahasiswa, Dukungan Akademik.

Abstract

This study examines the effect of academic support as a moderating variable of


proactive personality relationships to student entrepreneurial intentions. Using sample 200
undergraduates students at ten universities in Semarang by quota sampling technique. The
results show proactive personality positively and significantly influence to student
entrepreneurial intention. Academic support significantly influence the entrepreneurial
intentions, as well as moderate the relationship proactive personality and entrepreneurial
intentions. The theoretical implications of research results support existing theories and
studies, while managerial implications suggest that universities consider academic support as
an important factor in encouraging proactive students to have more entrepreneurial
intentions.

Keywords: Proactive Personality, Student Entrepreneurship Intention, Academic Support.

How to Cite: Aryaningtyas, A.T. (2018). Dukungan Akademik: Moderasi Hubungan Kepribadian Proaktif Terhadap Niat
Kewirausahaan Mahasiswa. Media Ekonomi dan Manajemen, 33(2), 175-186.

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online) 175


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

Pendahuluan kewirausahaan dapat diartikan sebagai


Tantangan utama dalam bidang langkah awal dari suatu proses pendirian
ketenagakerjaan adalah bukan hanya untuk sebuah usaha yang umumnya bersifat
mempersiapkan Sumber Daya Manusia jangka panjang. Melalui intensi
yang siap bekerja, melainkan juga harus kewirausahaan dapat diprediksi individu
mampu mempersiapkan dan membuka mana saja yang akan menjadi
lapangan kerja baru. Saat ini jumlah wirausahawan (Choo dan Wong, 2006).
lapangan kerja sangat terbatas dan tidak Artinya bahwa seseorang yang memiliki
mampu mengimbangi laju pertumbuhan intensi untuk memulai suatu usaha akan
penduduk Indonesia terutama usia lebih siap dan lebih baik dalam
produktif. Penganggguran di setiap jenjang menjalankan usaha dibandingkan sese-
pendidikan sudah semakin tinggi dan perlu orang yang tidak memiliki intensi untuk
segera dicari pemecahannya melalui memulai usaha.
penciptaan lapangan kerja di berbagai Dalam review mengenai tren literatur
sektor usaha. Badan Pusat Statistik (BPS) kewirausahaan, Gartner (1990) meng-
melaporkan tingkat pengangguran terbuka identifikasi delapan tema karakteristik isu
(TPT) pada Agustus 2016 tercatat sebesar utama kewirausahaan. Salah satu tema ini
5,61 persen. Ini berarti dari 100 angkatan terfokus pada pengusaha sebagai individu ,
kerja terdapat sekitar lima hingga enam dan gagasan bahwa kewirausahaan
orang penganggur (Badan Pusat Statistik, melibatkan individu dengan karakteristik
2016). kepribadian yang unik dan kemampuan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepribadian proaktif merupakan suatu
juga menunjukkan, jumlah lulusan penambahan yang baru dalam literatur
perguruan tinggi yang bekerja adalah tentang perbedaan individu yang
12,24 persen. Jumlah tersebut setara tampaknya memiliki potensi untuk
14,57 juta dari 118,41 juta pekerja di memberikan wawasan lebih lanjut dalam
seluruh Indonesia. Sementara pengang- hubungan antara sifat kepribadian terhadap
guran lulusan perguruan tinggi mencapai kewirausahaan (Crant, 1996). Skala
11,19 persen, atau setara 787 ribu dari kepribadian proaktif mengukur disposisi
total 7,03 orang yang tidak memiliki pribadi terhadap perilaku proaktif, sebuah
pekerjaan (Widiyani, 2016). Hal ini ide yang intuitif, dan berkaitan dengan
tentunya memperihatinkan, karena kewirausahaan.
perguruan tinggi seharusnya berperan Dalam penelitian psikologi organi-
strategis dalam peningkatan daya saing sasi, ciri-ciri kepribadian merupakan
bangsa. prediksi keberhasilan dalam berbagai
Menurut Deputi Bidang Statistik bidang, salah satunya adalah bidang
Sosial BPS, M. Sairi Hasbullah, faktor kewirausahaan. Pada dasarnya pem-
terkuat yang menyebabkan tingginya bentukan niat kewirausahaan juga
angka pengangguran tersebut adalah masih dipengaruhi oleh karakteristik psikologis
banyaknya sarjana yang idealis dalam seseorang (Fini, 2009) dan juga sifat
memilih pekerjaan (Widiyani, 2016). personalitas/ personality traits (Darmanto,
Dengan demikian, meningkatkan niat 2012). Oleh karena itu, kepribadian proktif
kewirausahaan mahasiswa pada saat ini dapat dipertimbangkan sebagai variabel
sangat diperlukan, agar masalah pengang- yang akan mempengaruhi niat kewira-
guran ini dapat segera diatasi. usahaan mahasiswa. Beberapa penelitian
Intensi (niat) berwirausaha merupa- juga telah membuktikan bahwa kepri-
kan prediksi yang dapat dipercaya untuk badian proaktif menjadi prediktor utama
mengukur perilaku kewirausahaan dan dari niat kewirausahaan seseorang (Prieto,
aktivitas kewirausahaan (Krueger et al., 2011; Delle & Amadu, 2015).
2000). Menurut Lee dan Wong (2004) niat

176 p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online)


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

Adapun peranan perguruan tinggi menumbuhkan niat kewirausahaan maha-


dalam mengembangkan kewirausahaan siswa.
dapat dilakukan dengan memberikan
dukungan akademik dalam rangka Hipotesis Penelitian
memotivasi, mengarahkan dan memper- Perilaku proaktif secara fundamental
siapkan sarjana yang mempunyai motivasi berbeda dari sifat-sifat afektif seperti
kuat, keberanian, kemampuan serta kesejahteraan dan juga berbeda dari sifat-
karakter pendukung dalam mendirikan sifat kognitif seperti locus of control.
bisnis baru (Wiyanto, 2015). Hasil uji Perilaku proaktif adalah kecenderungan
statistik yang dilakukan Galloway, Kelly & untuk memulai dan mempertahankan
Keogh (2006) menemukan adanya tindakan yang langsung mengubah ling-
pengaruh yang positif dan signifikan antara kungan sekitarnya (Bateman dan Crant
variabel dukungan akademik dengan niat 1993).
kewirausahaan. Beberapa penelitian Dalam perspektif interaksionis
terdahulu telah membuktikan dukungan (Bandura 1977; Schneider 1983),
akademik berpengaruh positif dan pendekatan proaktif mempertimbangkan
signifikan terhadap niat kewirausahaan kemungkinan bahwa individu-individu
mahasiswa (Gurbuz & Aykol, 2008; menciptakan lingkungan mereka. Dalam
Suharti & Sirine, 2011; Aryaningtyas & literatur psikologi dan perilaku organisasi,
Palupiningtyas, 2017). Berdasarkan hal perilaku dipengaruhi oleh faktor internal
tersebut, maka dukungan akademik maupun eksternal, situasi adalah
dianggap mampu merangsang sikap merupakan faktor yang dapat mem-
proaktif untuk berperilaku positif, sehingga pengaruhi perilaku individu, demikian juga
dukungan akademik akan mampu sebaliknya (Schneider 1983). Hubungan
memperkuat pengaruh kepribadian proaktif timbal balik ada di antara orang,
terhadap niat kewirausahaan mahasiswa. lingkungan, dan perilaku (Bandura 1977).
Berdasarkan uraian di atas, menurut Oleh karena itu, individu dengan sengaja
peneliti, sangat penting untuk membahas dan secara langsung dapat mengubah
niat kewirausahaan terutama dikaitkan keadaan mereka saat ini sesuai dengan apa
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi- yang mereka inginkan. Dengan demikian,
nya. Meskipun berbagai kriteria mengenai berdasarkan teori interaksionis dan
niat kewirausahaan telah diuji, namun perilaku yang terkait dengan kepribadian
penelitian yang menguji variabel moderasi proaktif, tampaknya masuk akal bahwa
dari hubungan antara ciri-ciri kepribadian kepribadian proaktif dapat dijadikan
dengan niat kewirausahaan masih relatif sebagai salah satu faktor yang mem-
terbatas. Oleh karena itu penelitian ini pengaruhi niat kewirausahaan. Hal ini
mengembangkan penelitian sebelumnya, didukung oleh penelitian Crant (1996)
yaitu melihat pengaruh kepribadian yang meneliti hubungan antara skala
proaktif terhadap niat kewirausahaan kepribadian proaktif dan niat ke-
mahasiswa dengan variabel dukungan wirausahaan, ditemukan bahwa kepri-
akademik sebagai variabel moderasi. badian proaktif berpengaruh positif
Penelitian ini akan menguji model proses terhadap niat kewirausahaan. Beberapa
moderasi yang menghubungkan ke- penelitian lain juga telah membuktikan
pribadian proaktif dan niat kewirausahaan, bahwa kepribadian proaktif menjadi
sehingga dapat membuktikan suatu prediktor utama dari niat kewirausahaan
mekanisme apakah dukungan akademik seseorang (Prieto, 2011; Delle & Amadu,
dapat mempengaruhi hubungan ke- 2015).
pribadian proaktif (perilaku yang ditunjuk- H1: Kepribadian proaktif berpengaruh
kan oleh orang yang proaktif) untuk positif dan signifikan terhadap niat
kewirausahaan mahasiswa.

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online) 177


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

Literatur kewirausahaan membahas juga mengubah lingkungan organisasi,


adanya faktor-faktor kontekstual yang dengan demikian cenderung menjadi
membentuk niat berwirausaha seseorang. kreatif (Seibert, Kraimer, & Crant, 2001).
Dalam dunia mahasiswa dan perguruan Sikap proaktif inilah yang memungkinkan
tinggi sebagai penyelenggara pendidikan, seseorang memiliki niat untuk memiliki
faktor kontekstual ini diterjemahkan usaha sendiri dibandingkan menggantung-
sebagai faktor lingkungan di perguruan kan pada lapangan pekerjaan yang
tinggi yang dapat mempengaruhi intensi jumlahnya terbatas. Oleh karena itu
berwirausaha pada mahasiswa, meliputi dukungan akademik dianggap akan mampu
situasi ekonomi, politik, dan budaya di merangsang sikap proaktif untuk
sebuah negara, kompleksitas administratif, berperilaku positif dan dapat memberikan
akses terhadap sumber daya, serta motivasi bagi mahasiswa proaktif serta
infrastruktur fisik dan institusional (Indarti, menumbuhkan niat untuk berwirausaha,
2004). Sejumlah penelitian juga sehingga perguruan tinggi akan merupakan
membuktikan bahwa dukungan akademik lingkungan yang mampu menumbuhkan
merupakan salah satu faktor kontekstual minat mahasiswa untuk berwirausaha.
yang mempengaruhi intensi siswa/
mahasiswa untuk memulai suatu usaha H2: Dukungan akademik berpengaruh
baru (Rasheed, 2000; Galloway, Kelly & positif dan signifikan terhadap niat
Keogh, 2006; Suharti dan Sirene, 2011). kewirausahaan mahasiswa.
Variabel dukungan akademik H3: Dukungan akademik sebagai
menurut peneliti juga dapat dijadikan moderator hubungan antara
moderator dalam hubungan antara kepribadian proaktif terhadap niat
kepribadian proaktif terhadap niat kewirausahaan mahasiswa.
kewirausahaan mahasiswa dengan per-
timbangan bahwa secara teoritis, orang Berdasarkan uraian di atas, maka
proaktif lebih mungkin untuk dikembangkan model penelitian yang
menampilkan inisiatif untuk mengubah digambarkan dalam Gambar 1.
prosedur dalam melakukan pekerjaan dan

Dukungan Akademik (X2)

H3 H2
H1
Kepribadian Proaktif (X1) Niat Kewirausahaan
Mahasiswa (Y)

Gambar 1. Model Penelitian

METODE PENELITIAN Universitas, empat Sekolah Tinggi dan dua


Politeknik.Teknik sampling yang diguna-
Pemilihan Sampel dan Pengumpulan kan adalah quota sampling, dimana
Data peneliti mengambil sampel dari masing-
Penelitian ini merupakan jenis masing perguruan tinggi secara propor-
penelitian eksplanatori (explanatory sional. Pengumpulan data dalam penelitian
research). Populasi adalah mahasiswa ini dilakukan dengan menyebarkan
Strata 1 reguler Program Studi Manajemen kuesioner kepada 200 mahasiswa yang
pada sepuluh perguruan tinggi di tersebar di beberapa Perguruan Tinggi
Semarang yang terdiri dari empat tersebut di atas.

178 p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online)


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

Definisi Operasional dan Pengukuran responden diminta menentukan tingkat


Variabel ketertarikan mereka untuk mendirikan
Penelitian ini menggunakan tiga usaha sendiri setelah mereka lulus sarjana
variabel yaitu Kepribadian Proaktif dengan 3 item pertanyaan yang diadopsi
(Proactive Personality), Dukungan dari Gerry et al. (2008), yang menunjuk-
Akademik (Academic Support) dan Niat kan tingkat intensi mereka untuk
Kewirausahaan (Entrepreneurial intention. berwirausaha. Item diterjemahkan dalam
Pengukuran menggunakan skala Likert bahasa Indonesia. Contoh item
lima point (1 = sangat tidak setuju sampai diantaranya: Pilihan karir menjadi
5 = sangat setuju). wirausaha, lebih suka menjadi wirausaha
Untuk mengukur variabel dan perkiraan dapat memulai usaha sendiri.
kepribadian proaktif, responden diminta
untuk menjawab 10 item pernyataan yang Teknik Analisis
diadopsi dari 17 item original yang Sebelum dilakukan analisis regresi,
dikembangkan oleh Bateman & Crant terlebih dahulu dilakukan uji validitas
(1993). Penghapusan tujuh item tersebut untuk menentukan valid tidaknya suatu
terbukti tidak menghasilkan efek besar kuesioner. Uji validitas dalam penelitian
pada keandalan skala (Seibert et al., 1999). ini menggunakan analisis butir (item)
10 item pernyataan ini juga telah yakni dengan melakukan korelasi skor
digunakan dalam penelitian Seibert et al setiap item dengan skor total yang
(1999); Crant, 2000; Fuller et al (2010). merupakan jumlah tiap skor butir. Hasil
Kesepuluh item diterjemahkan dalam perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel
bahasa Indonesia, antara lain mengenai rxy dengan taraf signifikan 5%, jika rhitung >
perilaku mahasiswa dalam mencari cara rtabel maka butir angket dikatakan valid.
baru untuk meningkatkan hidup, membuat Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji
perubahan yang konstruktif, merubah ide reliabilitas diperlukan untuk mengetahui
menjadi kenyataan, memperbaiki sesuatu, konsistensi suatu alat ukur di dalam
membuat segala kemungkinan menjadi mengukur gejala-gejala yang sama
kenyataan, memperjuangkan ide-ide, terhadap masing-masing butir pertanyaan
keunggulan dalam mengidentifikasi pe- kuesioner. Suatu variabel dianggap reliabel
luang, mencari cara yang lebih baik dalam jika nilai cronbach alpha ˃ 0.60 (Ghozali,
melakukan sesuatu, kemampuan mewujud- 2011).
kan ide menjadi suatu kenyataan, dan Pengujian hipotesis dalam penelitian
kemampuan melihat kesempatan. ini menggunakan analisis regresi
Variabel dukungan akademik diukur berjenjang, dengan uji interaksi yang
menggunakan skala dari Autio et al. sering disebut Moderated Regression
(2001) yang juga telah digunakan dalam Analysis (MRA), yaitu aplikasi khusus
penelitian Gurbuz & Aykol (2008) terdiri regresi berganda linear di mana persamaan
dari 4 item pernyataan. Keempat item regresinya mengandung unsur interaksi
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. (perkalian dua atau lebih variabel
Pernyataannya antara lain tahu beberapa independen) dengan rumus persamaan
orang di kampus yang sukses ber- bertingkat sebagai berikut (Ghozali, 2011):
wirausaha, dorongan untuk mengeluarkan
ide, bertemu dengan banyak orang yang
Tahap 1 : Y = β1X1...................................... (1)
memiliki ide bagus untuk memulai usaha
baru, dan tersedianya dukungan Tahap 2 : Y = β1X1 + β2X2 .......................... (2)
infrastruktur yang baik untuk praktek Tahap 3 : Y = β1X1 + β2X2 + β3X1*X2 ......... (3)
pendirian usaha baru.
Dalam mengukur variabel niat
kewirausahaan (entrepreneurial intention),

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online) 179


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

dimana: gulan dalam melihat kesempatan,


Y=Variabel niat kewirausahaan mahasiswa mengidentifikasi peluang, mencari cara
X1= Variabel kepribadian proaktif yang lebih baik dalam melakukan sesuatu,
X2= Variabel dukungan akademik serta memiliki kemampuan yang baik
X1*X2 = interaksi antara X1 dan X2 dalam mewujudkan ide menjadi suatu
β1, β2, β3 = Koefisien variabel bebas kenyataan.
Selain memiliki kepribadian proaktif
Variabel X1 dan X2 merupakan yang cukup tinggi, rata-rata mahasiswa
pengaruh langsung dari variabel X1 dan X2 juga menyatakan tahu beberapa orang di
terhadap Y. Sedangkan variabel perkalian kampus yang sukses berwirausaha, merasa
antara X1 dan X2 adalah merupakan memperoleh dorongan untuk
variabel moderasi yaitu menggambarkan mengeluarkan ide, bertemu dengan banyak
pengaruh moderasi variabel X2 terhadap orang yang memiliki ide bagus untuk
hubungan X1 dan Y. memulai usaha baru di kampus, serta
melihat tersedianya dukungan infrastruktur
HASIL PENELITIAN yang baik untuk praktek pendirian usaha
Secara umum profil responden dalam baru.
penelitian ini didominasi oleh mahasiswa Adapun niat kewirausahaan maha-
berjenis kelamin laki-laki (58,5%) dan siswa juga termasuk dalam kategori tinggi,
sisanya 41,5% mahasiswa berjenis kelamin hal ini ditunjukkan dengan rata-rata
perempuan. Mayoritas responden berada mahasiswa yang menyatakan lebih
pada rentang usia antara 20-23 tahun memilih karir menjadi wirausaha, lebih
(72,0%), dengan pekerjaan orang tua tidak suka menjadi wirausaha dan dapat
berwirausaha (68%). Adapun mahasiswa memperkirakanbahwa suatu saat nanti
yang pernah memiliki pengalaman dapat memulai usaha sendiri.
wirausaha (66%) dan sisanya tidak/belum Sebelum dilakukan analisis regresi,
memiliki pengalaman wirausaha. terlebih dahulu perlu dilakukan uji
Ringkasan statistik deskriptif dari validitas dan reliabilitas. Uji validitas
masing-masing variabel terlihat dalam digunakan untuk mengukur sejauhmana
Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
total rata-rata skor tiap variabel di atas (instrument penelitian) untuk melakukan
4,00. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat fungsi ukurnya. Uji reliabilitas diperlukan
kepribadian proaktif, dukungan akademik, untuk mengetahui konsistensi suatu alat
dan niat kewirausahaan mahasiswa di ukur di dalam mengukur gejala-gejala
Semarang termasuk dalam kategori tinggi. yang sama terhadap masing-masing butir
Dari sepuluh item pernyataaan dalam pertanyaan kuesioner.
variabel kepribadian proaktif yang Hasil uji validitas menunjukkan
menggambarkan perilaku mahasiswa semua instrumen variabel bernilai positif
menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa dan lebih besar dari r tabel (0.138).
aktif dalam mencari cara baru untuk Koefisien alpha dari semua variabel
meningkatkan hidup, membuat perubahan menunjukkan alpha di atas 0,6. Ini berarti
yang konstruktif, merubah ide menjadi semua instrumen adalah valid dan reliabel
kenyataan, memperbaiki sesuatu, membuat dan dapat digunakan untuk proses
segala kemungkinan menjadi kenyataan, pengolahan data selanjutnya (Tabel 2).
memperjuangkan ide-ide, memiliki keung-

180 p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online)


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

Tabel 1. Descriptive Statistics


N Min Max Mean Std. Deviation
Kepribadian Proaktif 200 2.70 5.00 4.2340 .43288
Dukungan Akademik 200 2.25 5.00 4.2012 .58332
Niat Kewirausahaan 200 3.33 5.00 4.3485 .47233
Valid N (listwise) 200
Sumber: Data primer, diolah. 2017

Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas


Reliabilitas
Variabel r hitung
(Cronbach Alpha)
Kepribadian Proaktif (Proactive Personality) 0.785
1. Saya selalu mencari cara baru untuk meningkatkan hidup 0.498
2. Saya selalu membuat perubahan yang konstruktif 0.701
3. Saya selalu merubah ide menjadi kenyataan 0.705
4. Saya selalu memperbaiki sesuatu 0.575
5. Saya selalu membuat segala kemungkinan menjadi 0.717
kenyataan
6. Saya selalu memperjuangkan ide-ide 0.682
7. Saya memiliki keunggulan dalam mengidentifikasi 0.516
peluang
8. Saya selalu mencari cara yang lebih baik dalam 0.677
melakukan sesuatu
9. Saya memiliki kemampuan mewujudkan ide menjadi 0.568
suatu kenyataan
10. Saya memiliki kemampuan melihat kesempatan 0.369
Dukungan Akademik (Academic Support) 0.719
1. Saya tahu beberapa orang di kampus saya yang sukses 0.753
berwirausaha (memulai usaha mereka sendiri )
2. Di kampus saya, orang secara aktif didorong untuk 0.744
mengeluarkan ide-ide mereka sendiri
3. Di kampus saya, saya bertemu dengan banyak orang yang 0.712
memiliki ide bagus untuk memulai usaha baru
(berwirausaha)
4. Di Kampus saya, tersedia dukungan infrastruktur yang 0.799
baik untuk praktek pendirian usaha baru di tempat
Intensi Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention) 0.627
1. Saya akan memilih karir sebagai wirausahawan setelah 0.755
lulus nanti
2. Saya lebih suka menjadi wirausahawan dalam usaha saya 0.753
sendiri daripada menjadi karyawan suatu perusahaan/
organisasi
3. Saya memperkirakan dapat memulai usaha saya sendiri 0.774
(berwirausaha) dalam 1-3 tahun kedepan
Sumber: Data primer, diolah. 2017

Sebelum dilakukan pengujian Hasil uji asumsi klasik menunjukkan data


hipotesis, dilakukan uji terhadap terdistribusi normal, tidak terjadi
penyimpangan asumsi klasik yang multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
meliputi: uji multikolinearitas, uji
normalitas dan uji heterokesdastisitas.

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online) 181


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

Pengaruh Kepribadian Proaktif Pada persamaan 1, koefisien regresi


terhadap Niat Kewirausahaan Maha- sebesar 0,678 dan nilai t hitung sebesar
siswa dengan Dukungan Akademik 12,974 > t tabel (1,97) dan signifikansi
sebagai Variabel Moderasi 0,000 menunjukkan bahwa dukungan
Pada Tabel 3 terlihat ada tiga tahap akademik (X2) berpengaruh positif dan
sesuai dengan prediktor yang masuk pada signifikan terhadap niat kewirausahaan
regresi. Pada tahap 1 terlihat besarnya mahasiswa, dengan demikian hipotesis 1
koefisien determinasi adjusted R2 = 0,457, dapat diterima.
hal ini menunjukkan bahwa 45,7% niat Tahap berikutnya, dalam persamaan
kewirausahaan mahasiswa dipengaruhi (2), koefisien regresi sebesar 0,129 dan
oleh kepribadian proaktif (X1), sisanya nilai t hitung sebesar 2,202 > t tabel
54,3% dipengaruhi oleh variabel lain. Uji sebesar 1,97 dan signifikansi 0,029
Anova mendapatkan F hitung sebesar menunjukkan bahwa dukungan akademik
168,326 > F tabel (3,89) dengan tingkat (X2) berpengaruh positif dan signifikan
signifikansi 0,000 yang berarti kontribusi terhadap niat kewirausahaan mahasiswa,
variabel kepribadian proaktif signifikan sehingga hipotesis 2 dapat diterima.
dalam memprediksi nilai variabel niat Selain itu dukungan akademik juga
kewirausahaan mahasiswa. terbukti menjadi moderator hubungan
Pada tahap 2 dukungan akademik antara kepribadian proaktif dan niat
(X2) yang sudah masuk dalam regresi juga kewirausahaan mahasiswa dalam uji
mampu memprediksi niat kewirausahaan moderasi yang terdapat pada persamaan
mahasiswa dengan baik. Hal ini dibuktikan (3), dimana dalam regresi sudah
dengan peningkatan adjusted R2 dari 0,457 dimasukkan variabel product moderasi
menjadi 0,467. Uji Anova mendapatkan F (X1*X2) selain variabel X1 dan X2 untuk
hitung sebesar 88,224 > F tabel (3,04) mempengaruhi niat kewirausahaan (Y).
dengan tingkat signifikansi 0,000 yang Berdasarkan persamaan di atas, maka
berarti kontribusi variabel dukungan dapat dilihat bahwa hasil pengujian secara
akademik signifikan dalam memprediksi parsial menunjukkan variabel kepribadian
nilai variabel niat kewirausahaan maha- proaktif (X1) memberikan nilai koefisien
siswa. sebesar -0,807 dengan signifikansi 0,012,
Tahap 3 setelah variabel product dukungan akademik (X2) memberikan nilai
(interaksi antara X1 dan X2) masuk dalam koefisien sebesar -1,892 dengan
regresi dapat dilihat peningkatan adjusted signifikansi 0,000, sementara variabel
R2 dari 0,467 menjadi 0,515. Sumbangan product moderasi (X1*X2) memberikan
ini juga sangat signifikan yang terlihat dari nilai koefisien sebesar 2,973 dengan
nilai F ebesar 71,536 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti bahwa
signifikansi 0,000 yang berarti kontribusi ketiga variabel (X1, X2, dan X1*X2
variabel product signifikan dalam berpengaruh signifikan terhadap Y.
memprediksi nilai variabel niat kewira- Variabel dukungan akademik terbukti
usahaan mahasiswa. sebagai variabel moderasi antara
Lebih lanjut pengaruh kausal empiris kepribadian proaktif terhadap niat
antara variabel kepribadian proaktif (X1) kewirausahaan mahasiswa dilihat dari nilai
dan dukungan akademik (X2) terhadap niat signifikansi variabel produk moderasi
kewirausahaan mahasiswa (Y) dapat (X1*X2) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
digambarkan dalam persamaan regresi (signifikan). Suatu variabel dikatakan
berikut: moderating jika interaksinya antara
Tahap 1 : Y = 0,678X1 ……………….. (4) variabel independen menunjukkan nilai
Tahap 2 : Y = 0,618X1 + 0,129X2 …….(5) yang signifikan, dengan demikian
Tahap 3 : Y = -0,807X1 – 1,892X2 + hipotesis 3 dapat diterima.
2,973X1*X2 ………….....(6)

182 p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online)


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

Adapun nilai koefisien positif pada product moderasi sama-sama signifikan


variabel product moderasi mengindikasi- dalam mempengaruhi niat kewirausahaan
kan bahwa efek moderasi yang diberikan sehingga dapat disimpulkan bahwa
adalah positif, artinya dukungan akademik variabel dukungan akademik adalah
memberi efek memperkuat pengaruh merupakan variabel moderasi semu (quasi
kepribadian proaktif terhadap niat kewira- moderator) yang artinya dapat digunakan
usahaan mahasiswa. Selain itu dapat dilihat sebagai variabel independen sekaligus
bahwa dukungan akademik dan variabel variabel moderator.

Tabel 3. Rangkuman Perubahan Model Regresi Berjenjang


Tahap 1 (β) Tahap 2 (β) Tahap 3 (β)
X1 .678** .618** -.807*
X2 .129* -1.892**
X1*X2 2.973**
R2 .459 .472 .523
2
ΔR .457 .467 .515
t 12.974** 10.575** - 2.531*
2.202* - 4.217**
- 4.539**
F 168.326** 88.224** 71.536**
* signifikan pada level 0.05, ** signifikan pada level 0.01

PEMBAHASAN proaktif diharapkan perannya dalam


Studi ini meneliti hubungan prediktif mendorong pertumbuhan kewirausahaan.
antara kepribadian proaktif dan niat Oleh karena itu perguruan tinggi dapat
kewirausahaan di kalangan mahasiswa di mempertimbangkan kepribadian proaktif
Semarang dimana hubungan dimoderasi mahasiswa sebagai salah satu faktor yang
oleh dukungan akademik. Bukti empiris dapat digunakan untuk meningkatkan niat
dalam penelitian ini mengungkapkan kewirausahaan.
bahwa kepribadian proaktif secara Dukungan akademik ditemukan
signifikan dan positif mempengaruhi niat secara positif dan signifikan mem-
kewirausahaan. Temuan ini diperkuat oleh pengaruhi niat kewirausahaan mahasiswa.
literatur yang menyatakan bahwa pada Temuan ini mendukung beberapa
dasarnya pembentukan niat kewirausahaan penelitian terdahulu yang telah mem-
juga dipengaruhi oleh karakteristik buktikan bahwa dukungan akademik
psikologis seseorang (Fini, 2009). Sikap berpengaruh positif dan signifikan
proaktif inilah yang memungkinkan terhadap niat kewirausahaan mahasiswa
individu tersebut memiliki niat untuk (Kelly & Keogh, 2006; Gurbuz & Aykol,
memiliki usaha sendiri dibandingkan 2008; Suharti & Sirine, 2011;
menggantungkan pada lapangan pekerjaan Aryaningtyas & Palupiningtyas, 2017).
yang jumlahnya terbatas. Temuan ini juga Selanjutnya dukungan akademik juga
mendukung pendapat Prieto (2011) serta ditemukan memoderasi pengaruh kepri-
Delle & Amadu (2015) yang menyatakan badian proaktif dengan niat kewirausahaan
bahwa kepribadian proaktif berpengaruh mahasiswa. Hasil penelitian ini
positif terhadap niat kewirausahaan. Hasil menunjukkan bahwa dukungan akademik
penelitian ini menunjukkan bahwa mampu merangsang sikap proaktif untuk
kepribadian proaktif merupakan variabel berperilaku positif. Oleh karena itu
yang penting dan perlu mendapat perhatian dukungan akademik diharapkan dapat
bagi pertumbuhan kewirausahaan di memberikan motivasi bagi mahasiswa
Indonesia. Mahasiswa dengan kepribadian proaktif dan menumbuhkan niat untuk

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online) 183


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

berwirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat mempertimbangkan kepri-


perguruan tinggi dapat juga merupakan badian proaktif salah satu faktor yang
lingkungan yang mampu menumbuhkan dapat digunakan untuk meningkatkan niat
minat mahasiswa untuk berwirausaha. kewirausahaan dan selanjutnya diharapkan
Kenyataan menunjukkan bahwa dukungan dapat mengurangi tingkat pengangguran di
akademik yang tinggi dapat menumbuhkan Indonesia.
motivasi berwirausaha yang efektif di Hasil penelitian ini juga memperkuat
kalangan mahasiswa sehingga diharapkan pentingnya perguruan tinggi memberi
dapat menyebabkan mahasiswa makin dukungan bagi mahasiswa di lingkungan-
tinggi niatnya untuk berwirausaha. Hal nya. Perguruan tinggi dapat menuai
penting yang perlu diperhatikan di sini, keuntungan dari inisiatif pribadi maha-
bahwa mahasiswa proaktif menyiratkan siswa dengan memberi kesempatan yang
kesediaan untuk terlibat dan mengambil luas serta menciptakan atmosfir yang
inisiatif untuk mengidentifikasi dan mendukung bagi mahasiswa proaktif untuk
memberikan kontribusi pada berbagai terlibat dan mengambil inisiatif serta
kegiatan dan situasi. Dengan demikian memberikan kontribusi pada berbagai
perguruan tinggi perlu memberi kesem- kegiatan yang akan meningkatkan niat
patan yang luas bagi mahasiswa proaktif kewirausahaannya. Kenyataan menunjuk-
untuk terlibat dan mengambil inisiatif serta kan bahwa dukungan akademik yang
memberikan kontribusi pada berbagai tinggi dapat menyebabkan mahasiswa
kegiatan dalam lingkungan perguruan makin termotivasi untuk menjadi
tinggi agar dapat meningkatkan niat wirausahawan dan sekaligus memungkin-
kewirausahaannya. kan untuk dapat menciptakan lapangan
kerja.
PENUTUP Beberapa keterbatasan dalam pene-
Berdasarkan hasil penelitian yang litian ini antara lain bahwa penelitian ini
diperoleh, maka terdapat beberapa hal hanya dilakukan pada lokasi penelitian
yang dapat disimpulkan dalam penelitian yang terbatas, yaitu mahasiswa dari
ini sesuai dengan tujuan yang telah beberapa perguruan tinggi di Semarang.
ditetapkan, yaitu terbukti bahwa kepri- Oleh karena itu, hasil penelitian ini tidak
badian proaktif berpengaruh positif dan dapat digeneralisasikan dan untuk
signifikan terhadap niat kewirausahaan menginterpretasikan harus dilakukan
mahasiswa. Selain itu terbukti pula bahwa secara hati-hati. Selain itu penelitian ini
dukungan akademik berpengaruh positif juga hanya menggunakan varibel-variabel
dan signifikan terhadap niat kewirausahaan yang terbatas.
mahasiswa dan sekaligus menjadi variabel Penelitian mendatang dapat melaku-
moderasi pengaruh kepribadian proaktif kan beberapa pengembangan dari pene-
dan niat kewirausahaan mahasiswa. litian ini, misalnya dapat dilakukan
Dengan temuan bahwa kepribadian pengujian ulang model yang sama pada
proaktif merupakan variabel yang sampel yang berbeda untuk mengetahui
berpengaruh terhadap niat kewirausahaan konsistensi hasil penelitian ini atau dengan
mahasiswa, mahasiswa sebaiknya lebih menambah jumlah sampelnya. Selain itu
diarahkan untuk belajar dan terlibat dalam dapat dilakukan penambahkan variabel-
perilaku proaktif sehingga mereka akan variabel lain yang dirasa relevan, baik pada
mampu mengambil inisiatif seperti kelompok variabel bebas maupun variabel
memulai bisnis mereka sendiri atau tergantungnya agar dapat menyempurna-
menghasilkan ide bisnis. Terbukti bahwa kan model penelitian yang sudah ada.
mahasiswa proaktif memiliki energi, fokus Metode penelitian yang berbeda juga dapat
dan semangat untuk menjadi pengusaha dicoba untuk digunakan dalam melakukan
sukses. Oleh karena itu perguruan tinggi di analisis agar dapat diperoleh pemahaman

184 p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online)


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

yang lebih baik dan hasil yang lebih Crant, J. M. (2000). Proactive Behavior in
akurat. Organizations. Journal of Mana-
gement, 26, 435-462.
DAFTAR PUSTAKA Crant, M. J. (1996). The Proactive
Personality Scale as a Predictor of
Entrepreneurial Intentions. Journal of
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian, Small Business Management, 34(3),
Edisi Revisi. Malang: UMM Pres 42- 49.
Aryaningtyas, A.T., & Palupiningtyas, D. Darmanto, S. (2012). Peran Sifat
(2017). Pengaruh Pendidikan Personalitas (Personality Traits)
Kewirausahaan dan Dukungan dalam Mendorong Minat Berwira-
Akademik Terhadap Niat usaha Mahasiswa. Media Ekonomi
Kewirausahaan Mahasiswa (Studi dan Manajemen, 25(1): 30-45.
Pada Mahasiswa STIEPARI
Semarang), Jurnal Ilmiah Delle, E., & Amadu, I. M. (2015).
Manajemen & Bisnis, 18(1), 1-11. Proactive Personality and
Entrepreneurial Intention: Employ-
Autio, E., Keeley, R. H., Klofsten, M., ment Status and Student Level as
Parker, G. G. C., & Hay, M. (2001). Moderators. International Journal of
Entrepreneurial Intent among Small Business and Entrepreneurship
Students in Scandinavia and in the Research, 3(4), 1-13.
USA. Enterprise & Innovation
Management Studies, 2(2), 145-160. Fini, R. (2009). The Foundation of
Entrepreneurial Intention. Paper to be
Badan Pusat Statistik (BPS). (2016). presented at the Summer Conference
Agustus 2016: Tingkat 2009. On CBS - Copenhagen
Pengangguran Terbuka (TPT) Business School Solbjerg Plads 3
sebesar 5,61 Persen. DK2000 Frederiksberg DENMARK,
https://www.bps.go.id/pressrelease/2 June 17 - 19, 2009
016/11/07/1230/agustus-2016--
tingkat-pengangguran-terbuka--tpt-- Fuller, J. B. Jr., Hester, K. & Cox, S.S.
sebesar-5-61-persen.html. Diakses 11 (2010). Proactive Personality and Job
April 2017. Performance: Exploring Job
Autonomy as a Moderator. Journal
Bandura, A. (1977). Social Learning of Managerial Issues, 22(1), 35-51.
Theory. Englewood Cliffs, N.J.:
Prentice-Hall. Galloway. L, Kelly, S., & Keogh, W.
(2006). Identifying Entrepreneurial
Bateman, T. S., & Crant, J.M. (1993). The Potential in Students. Working
Proactive Component of Organi- Paper, No. 006, National Council for
zational Behavior. Journal of Graduate Entrepreneurship.
Organizational Behavior, 14(2), 103-
118. Gartner, W.B. (1990). What Are We
Talking About When We Talk About
Choo, S., & Wong, M. (2006). Entrepreneurship? Journal of
Entrepreneurial Intention: Triggers Business Venturing, 5(1), 15-28.
and Barriers to New Venture
Creations in Singapore. Singapore
Management Review, 28 (2), 47-64.

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online) 185


Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 33 No. 2, Juli 2018, 175-186

Schneider, B. (1983). Interactional


Gerry, C., Susana, C., & Nogueira, F.
Psychology and Organizational
(2008). Tracking Student Entre-
Behavior, Research in
preneurial Potential: Personal
Organizational Behavior. Ed. Larry
Attributes and the Propensity for
L. Cummings and Barry M. Staw.
Business Start-Ups after Graduation
Greenwich, Conn.: JAI Press, 1-31.
in a Portuguese University.
International Research Journal Seibert, S. E., Crant, J. M., & Kraimer, M.
Problems and Perspectives in L. (1999). Proactive Personality and
Management, 6(4), 45-53. Career Success. Journal of Applied
Psychology, 84, 416–427.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS. Suharti, L. & Sirine, H. (2011). Faktor-
Edisi 5. Semarang : BP Universitas Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Diponegoro Niat Kewirausahaan (Entre-
preneurial Intention) (Studi Terhadap
Gurbuz, G., & Aykol, S. (2008).
Mahasiswa Universitas Kristen Satya
Entrepreneurial Intentions of Young
Wacana, Salatiga). Jurnal
Educated Public in Turkey. Journal
Manajemen dan Kewirausahaan,
of Global Strategic Management,
4(1): 47-56. 13(2), 124-134
Widiyani, R. (2016). Kemenaker: Jumlah
Indarti, N. (2004). Factors Affecting
Pengangguran Sarjana Meningkat.
Entrepreneurial Intentions Among
http://www.harnas.co/2016/11/17/ke
Indonesian Students. Jurnal Ekonomi
menaker-jumlah-pengangguran-
dan Bisnis, 19 (1), 57-70.
sarjana-meningkat. Diakses 11 April
Krueger, N. F., Reilly, M., & Carsrud, A. 2017.
(2000). Competing Models of
Wiyanto, H. (2015). Dukungan Akademik
Entrepreneurial Intentions. Journal
dan Sosial Sebagai Prediktor Niat
of Business Venturing, 15 (5/6), 411–
Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa
432.
Peminatan Kewirausahaan Program
Lee, S.H. & Wong, P.K. (2004). An Studi S1 Manajemen Fakultas
Exploratory Study of Techno- Ekonomi Universitas Tarumanagara).
preneurial Intentions: A Career Jurnal Manajemen. 19(3): 374-386
Anchor Perspective. Journal of
Business Venturing, 19(1), 7-28.
Prieto, L. C. (2011). The Influence of
Proactive Personality on Social
Entrepreneurial Intentions Among
African-American and Hispanic
Undergraduate Students: The
Moderating Role of Hope. Academy
of Entrepreneurship Journal, 17(2),
77-96.
Rasheed, H.S. (2000). Developing Entre-
preneurial Potential in Youth: The
Effects of Entrepreneurial Education
and Venture Creation,
(http://USASEB2001proceedings-
063, diakses 25 Mei 2014).

186 p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-4464 (Online)

Anda mungkin juga menyukai