Pra Sekolah Dengan Nutrisi411
Pra Sekolah Dengan Nutrisi411
EFA TRYNOVIA
SARTI 1211010107
DESCRIPTION
ABSTRACT
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah dipengaruhi oleh
nutrisi, masalah tidur, kesehatan gigi, pencegahan cedera serta cara orang tua
dalam merawat anak yang sakit (Nafratilawati, 2014). Tubuh manusia (termasuk
bayi dan balita) memerlukan zat-zat yang berasal dari makanan, yang disebut zat-
zat gizi. Gizi merupakan pemberian zat-zat makanan kepada sel-sel dan jaringan
tubuh, sehingga memungkinkan pertumbuhan yang normal dan sehat (Maryunani,
2012). Malnutrisi adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami gangguan dalam
penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitas. Malnutrisi
dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan
terhadap pencernaan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Selain itu, malnutrisi bisa
disebabkan apabila asupan kalori yang berlebih dari kebutuhan harian, dan
mengakibatkan penyimpangan energi dalam bentuk bertambahnya jaringan adiposa.
Masalah nutrisi yang terjadi pada anak antara lain malnutrisi kurang energi protein,
malnutrisi vitamin, mineral, dan obesitas (Lisa, 2012). Nutrisi atau gizi adalah zat yang
diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya (Ambarwati dan
Wulandari, 2010 : 97).
Masalah perilaku makan yang timbul dapat bervariasi dari memilih makan
makanan tertentu, membatasi jumlah asupan makanan, makan berlebihan, sampai
terjadinya gangguan makanan yang berimbas pada gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Keluhan mengenai anak yang sulit makan menjadi masalah yang
sering diungkapkan oleh orangtua ketika membawa anaknya ke dokter. Keluhan
ini terjadi hampir merata tanpa membedakan jenis kelamin, etnis, dan status sosial
ekonomi. Beberapa masalah makan yang sering muncul antara lain: rewel,
muntah, terlalu pemilih, fobia makan, makan lambat, dan penolakan makanan
(Nafratilawati, 2014).
Angka kejadian masalah kesulitan makan di beberapa negara termasuk
cukup tinggi. Sebuah penelitian oleh The Gateshead Millenium Baby Study pada
tahun 2006 di Inggris menyebutkan 20% orangtua melaporkan anaknya
mengalami masalah makan, dengan prevalensi tertinggi anak hanya mau makan
makanan tertentu. Studi di Italia mengungkapkan 6% bayi mengalami kesulitan
makan, kemudian meningkat 25-40% pada saat fase akhir pertumbuhan. Survei
lain di Amerika Serikat menyebutkan 19-50% orangtua mengeluhkan anaknya
sangat pemilih dalam makan sehingga terjadi defisiensi zat gizi tertentu
(Nafratilawati, 2014). Berdasarkan hasil penyelidikan di 254 desa di seluruh
Indonesia, Tarwotjo, dkk memperkirakan bahwa 30% atau sekitar 9 juta diantara
anak-anak balita menderita gizi kurang (Rosida, 2009). Pada penelitian terhadap
anak prasekolah usia 4-6 tahun di Jakarta, didapatkan prevalensi kesulitan makan
sebesar 33,6% dan 44,5% di antaranya menderita malnutrisi ringan sampai
sedang, 79,2% dari subjek penelitian telah menderita kesulitan makan lebih dari 3
bulan (Antolis, 2012).
Menurut data Depkes awal Maret 2008, jumlah balita Indonesia penderita
malnutrisi pada 2007 adalah 4,1 juta jiwa. Sebanyak 3,38 juta jiwa berstatus gizi
kurang dan 755 ribu. Di Propinsi Jawa Timur tahun 2010 diketahui terdapat 2,4
juta balita dan 15% diantaranya mengalami masalah sulit makan (Rohmasari,
2013).
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 11-
18 Maret di BPS NY. KASIYATI, S.ST. Desa Selorejo, Kecamatan Sambeng,
Kabupaten Lamongan terhadap 5 anak usia 3-5 tahun yang mengalami gangguan
nutrisi dari 5 anak diketahui 2 anak faktor nafsu makan, kondisi fisik anak,
perilaku pemberian makan orang tua berpengaruh terhadap gangguan nutisi pada
anak, dan 3 anak tidak mengalami gangguan nutrisi.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik
5 langkah SOAP yaitu untuk pegkajian data asuhan kebidanan, penentuan
diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Subjek pada
penelitian ini adalah An “A” usia 3 tahun dengan Gangguan Nutrisi. Tempat dan
waktu penelitianya di Desa Selorejo Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan
dilakukan pada bulan April.
REKOMENDASI
Bagi Insitusi diharapakan menyediakan sumber-sumber pustaka yang up to
date sehingga mahasiswa dapat mengikuti perkembangan baru ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang kesehatan.
Bagi mahasiswa diharapkan mahasiswa dapat mendeteksi dini adanya
gangguan nutrisi pada anak dengan menggunakan asuhan kebidanan 5 langkah
varney dan diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
referensi untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.
Bagi pasien, keluarga diharapkan untuk lebih memperhatikan makanan anak
dan keluarga melakukan saran yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan agar
pemenuhan nutrisi pada anak cepat terpenuhi.
ALAMAT CORRES PONDENSI
Email : etrynovia@yahoo.com
No Hp 081335230840
Alamat : Ds. Selorejo Kec.Sambeng Kab. Lamongan