Berdasarkan sumbernya, data terbagi menjadi dua yaitu (1). Data primer, dan (2). Data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti LANGSUNG dari
subjek penelitian. Data primer biasa juga disebut dengan data “tangan pertama”.
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari orang
atau sumber lain. Data sekunder biasa juga disebut dengan data “tangan kedua” karena peneliti tidak langsung memperolehnya dari subjek penelitian. Pada umumnya data sekunder merupakan hasil dokumentasi. Misalnya data dari Biro Pusat Statistik, data BMKG, dsb.
Metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah: (1). Observasi, (2). Wawancara, (3). Kuesioner, (4). Tes (5). Pengukuran fisik, (6). Percobaan laboratorium.
(1). Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan melibatkan semua panca indera yang dimiliki. Hasil observasi terekam dalam lembar observasi.
(2). Wawancara adalah metode pengumpulan data yang fleksibel karena pewawancara dapat menjelaskan maksud dari pertanyaan yang diberikan manakala pertanyaan tersebut kurang jelas untuk dipahami. Sifat ini tidak dimiliki oleh kuesioner dan tes. Ada 2 jenis wawancara yaitu (1). Terstruktur, dan (2). Tidak terstruktur. Pada wawancara terstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yg diberikan kepada subjek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pewawancara. Hal ini dilakukan kepada semua responden. Keuntungannya adalah jawaban hasil wawancara mudah dikelompokkan dan dianalisis. Kelemahannya: kaku dan bisa tampak terlalu formal. Pembatasan yang ada tersebut dapat meningkatkan reliabilitas wawancara tetapi menurunkan kemampuannya untuk mendalami persoalan yang diselidiki. Wawancara tidak terstruktur lebih bersifat informal. Pertanyaan yg diberikan dpat diajukan secara bebas kepada subjek. Pertanyaan tersebut bisa menyimpang dari rencana semula namun terpusat pada hal-hal yang dianggap penting untuk diselidiki lebih dalam. Hasil yang diperoleh dengan teknik ini tidak dapat langsung dipergunakan untuk pengukuran tetapi dapat digunakan untuk membantu menjelaskan dimensi yang ada di dalam topik yang sedang dipersoalkan.
(3). Kuesioner Adalah metode pengumpulan data yang terdiri dari kumpulan pertanyaan yang sistematis. Dua tujuan pokok penggunaan kuesioner adalah (1). Untuk memperoleh informasi yg dapat menjelaskan permasalahan yg dirumuskan, (2). Memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas yg tinggi secara objektif. Kuesioner lebih efektif dan efisien serta memungkinkan digunakannya sampel yg lebih besar. Berbeda dengan wawancara yg memerlukan kontak langsung dengan subjek sehingga cenderung memakan banyak waktu dan biaya yang cenderung mahal sehingga dipertimbangkan digunakan untuk sampel yg besar. Kuesioner ada dua jenis yaitu kuesioner tak-terstruktur (terbuka) dan terstruktur (tertutup). Kuesioner terstruktur (tertutup) berisi pertanyaan/pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban. Jawaban yg disediakan mencakup semua kemungkinan jawaban. Kuesioner tak-terstruktur (terbuka) tidak menyertakan pilihan jawaban yang diharapkan. Subjek/ersponden bebas menjawab pertanyaan/pernyataan sesuai dengan pemahaman/pengalaman yang dirasakan.
Beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam membuat kuesioner: 1. Susunlah dengan baik, tidak tergesa-gesa. 2. Usahakan kuesioner sesingkat mungkin, tidak menyita banyak waktu responden. 3. tidak bersifat double barreled question artinya suatu pertanyaan yg mengandung dua pertanyaan sekaligus. Misalnya: kapan dan dimana keseblasan Persija jakarta bertanding melawan Persib Bandung? 4. Mengindari kata-kata yg kabur. Misalnya kata sering. 5. Sesuaikan bahasa kuesioner dengan kemampuan responden. 6. Tidak mengarahkan jawaban responden kepada kemauan bentuk jawaban tertentu. Misalnya: Anda tidak melakukan pencurian itu bukan?
(4). Tes Adalah metode pengumpulan data yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban- jawaban yg dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor. Skor yg diperoleh dapat dijadikan sebagai indikator ttg seberapa jauh orang tersebut memiliki karakteristik yg sedang diukur. misalnya tes prestasi belajar dan tes kecerdasan.
Setiap instrumen yang digunakan pada masing- masing metode pengumpulan data hendaknya diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Apakah instrumen tersebut sudah sesuai dengan apa yang ingin diukur atau belum? Persoalan validitas dan reliabilitas instrumen tidak cukup hanya diasumsikan saja, melainkan harus ditetapkan berdasarkan bukti yang jelas. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen akan dipelajari pada pokok bahasan berikutya.