Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

EMPAT MODEL PEMBELAJARAN IPA TERPADU

OLEH:

POLIKARPUS LOSE [1801050021]

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini berjudul “ Empat Model Pembelajran IPA Terpadu” yang


berisikan tentang pengertian dari masing-masing model, tujuan, kelebihan,
kekurangan, dan contoh dari masing-masing mdel.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak


kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dan mendidik dari dosen pengampu dan para
pembaca untuk perbaikan selanjutnya. Walaupun demikian penulis tetap berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Terimakasih.

Kupang,

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULAN
A.LATAR BELAKANG………………………………………………………4
B.RUMUSAN MASALAH……………………………………………………5
C.TUJUAN PENULISAN……………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN IPA TERPADU………….7
B.MODEL MODEL PEMBELAJARAN IPA TERPADU…………………8

BAB III PENUTUP


A.KESIMPULAN……………………………………………………………27
B.KRITIK DAN SARAN……………………………………………………31

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...32

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan kurikulum hasil
refleksi, pemikiran dan pengkajian ulang dari kurikulum yang telah berlaku
sebelumnya. Kurikulum baru ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan
peserta didik menghadapi tantangan di masa depan. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar diarahkan untuk memberikan keterampilan keahlian
bertahan hidup dalam kondisi yang penuh dengan berbagai perubahan,
persaingan, ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan. Kurikulum ini
disusun untuk menciptakan tamatan yang kompeten, cerdas dalam
membangun integritas social serta mewujudkan karakter nasional.
Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah
dilakukan berbagai studi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi dan
efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi
pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi
dikembangkan berbagai model implementasi kurikulum.
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi
kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang
pendidikan. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara
individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, serta prinsip secara
holistic dan otentik (Depdikbud, 1996). Pembelajaran ini merupkan model
yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995).
Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan
demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajari menyeluruh (holistic), bermakna, otentik dan aktif.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat
berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi peserta didik.
Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual

4
akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang
dipelajari dengan sisi bidang kajian IPA yang relevan akan membentuk
skema kognitif, sehingga anak akan memperoleh keutuhan dan kebulatan
pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar IPA, serta kebulatan pandangan
tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan
melalui pembelajaran terpadu.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam makalah ini, diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran IPA terpadu?
2. Apa saja yang dimaksud dengan model pembelajaran IPA terpadu The
connected model, The sequenced model, The shared model, The integrated
model, dan The immersed model?
3. Bagaimana sintak pada model pembelajaran IPA terpadu The connected
model, The sequenced model, The shared model, The integrated model,
dan The immersed model?
4. Apa manfaat dari penerapan model pembelajaran IPA terpadu The
connected model, The sequenced model, The shared model, The integrated
model, dan The immersed model?
5. Apa kekurangan dan kelebihan model pembelajaran IPA terpadu The
connected model, The sequenced model, The shared model, The integrated
model, dan The immersed model?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran IPA terpadu.
2. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran IPA terpadu The
connected model, The sequenced model, The shared model, The
integrated model, dan The immersed model.
3. Untuk mengetahui sintak pada model pembelajaran IPA terpadu The
connected model, The sequenced model, The shared model, The
integrated model, dan The immersed model.

5
4. Untuk mengetahui manfaat dari penerapan model pembelajaran IPA
terpadu The connected model, The sequenced model, The shared
model, The integrated model, dan The immersed model.
5. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan model pembelajaran IPA
terpadu The connected model, The sequenced model, The shared
model, The integrated model, dan The immersed model.

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran IPA Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata
pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa
akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini memberikan
arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang
menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran.
Beberapa pengertian dari pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh
beberapa orang pakar pembelajaran terpadu, diantaranya:
1. Menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga
kemungkinan variasi pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan
pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan progresif yaitu
kurikulum terpadu (integrated curriculum), hari terpadu (integrated day),
dan pembelajaran terpadu (integrated learning). Kurikulum terpadu adalah
kegiatan menata keterpaduan berbagai materi mata pelajaran melalui suatu
tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna sehingga
batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan tidak
ada. Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari sesuatu kelas
pada hari tertentu untuk mempelajari atau mengerjakan berbagai kegiatan
sesuai dengan minat mereka. Sementara itu, pembelajaran terpadu
menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih
terstruktur yang bertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran tertentu
sebagai titik pusatnya (center core/center of interest).
2. Menurut Prabowo (2000), pembelajaran terpadu adalah suatu proses
pembelajaran dengan melibatkan/mengkaitkan berbagai bidang studi. Ada
dua pengertian yang perlu dikemukakan untuk menghilangkan kerancuan

7
dari pengertian pembelajaran terpadu di atas, yaitu konsep pembelajaran
terpadu dan IPA terpadu.
3. Menurut Prabowo (2000), pembelajaran terpadu merupakan pendekatan
belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi. Pendekatan
belajar mengajar seperti ini diharapkan akan dapat memberikan
pengalaman yang bermakna kepada anak didik kita. Arti bermakna disini
dikarenakan dalam pembelajaran terpadu diharapkan anak akan
memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari
dengan melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang sudah mereka pahami.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang
memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik
(Developmentally Appropriate Practical). Pendekatan yang berangkat dari
teori pembelajaran yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan
pengetahuan dan struktur intelektual anak. Model pembelajaran IPA terpadu
berarti pendekatan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan tema yang
relevan dan materi yang dipadukan berkaitan dalam lingkup bidang kajian
IPA (Olivia, 1992).

B. Model-model Pembelajaran IPA Terpadu


Menurut Fogarty R. (1991) ada sepuluh model pembelajaran terpadu,
diantaranya:
1. The fragmented model (model fragmen)
2. The connected model (model terhubung)
3. The nested model (model tersarang)
4. The sequenced model (model terurut)
5. The shared model (model terbagi)
6. The webbed model (model jaring laba-laba)
7. The threaded model (model pasang benang)
8. The integrated model (model integrasi)
9. The immersed model (model terbenam)
10. The networked model (model jaringan)

8
Dari kesepuluh model pembelajaran terpadu di atas, akan dibahas empat
model pembelajaran IPA terpadu, yaitu The connected model (model
terhubung), The sequenced model (model terurut), The shared model
(model terbagi), The integrated model (model integrasi), dan The
immersed model (model terbenam).
1. The Connected Model (Model Terhubung)
a. Pengertian The Connected Model (Model Terhubung)
Pembelajaran terpadu model connected adalah model pembelajaran
yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik
dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas
dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari
berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan
ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang
studi (Tim Pengembang PGSD, 1997).
Model Connected (terhubung) menekankan pada perlu adanya
integrasi inter bidang studi itu sendiri. Selain itu, model terhubung
juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep lain,
satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan
lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari pada satu
semester dengan semester berikutnya. Hal ini terkait dengan upaya
menghindari terjadinya penjejalan kurikulum dalam proses
pembelajaran, sebagai akibat dari mengejar target kurikulum.
Dalam model Pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak
diartikan menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki
karakteristik yang mirip. Tiap-tiap disiplin ilmu tetap berada pada
posisinya masing-masing. Makna “terhubung” dimaksudkan untuk
menghubungkan materi-materi dalam satu disiplin ilmu. Dengan
menggunakan model connected, dimungkinkan materi-materi yang
memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas
pembelajaran sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak
terpecah-pecah. Dengan model connected, dimungkinkan siswa akan

9
mampu menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilannya sehingga
sangat dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan
dapat saling terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh.
Pembelajaran terpadu dengan menggunakan metode conected
menuntut pemahaman dan kreatifitas guru dan siswa dalam
menuangkan ide-ide  ke dalam suatu pembelajaran yang efektif.
Dalam hal ini, fokus utama tetap berada pada siswa (student oriented)
sebagai pelaku utama pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa
bermusyawarah dalam menentukan materi-materi yang sekiranya
memiliki keterkaitan untuk dipadukan dalam suatu aktifitas belajar
mengajar. Selanjutnya guru membuat rencana pembelajaran yang
mengakomodir materi-materi secara terintegrasi dengan tetap
mengacu pada  standar kompetensi dan kompetensi dasar (Puskur,
2006).
b. Sintaks The Connected Model (Model Terhubung)
Model connected pada dasarnya menghubungkan topik-topik
dalam satu disiplin ilmu. Konsep-konsep yang saling terhubung
tersebut mengarah pada pengulangan (review), rekonseptualisasi, dan
asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin ilmu. Dalam model
connected, hubungan antar disiplin ilmu tidak berkaitan, content tetap
fokus pada satu disiplin ilmu.
Menurut Prabowo (2000), sintaks (pola urutan) dari model
pembelajaran terpadu tipe connected (terhubung) ialah sebagai
berikut:
1) Tahap Perencanaan
a) Menentukan tujuan pembelajaran umum.
b) Menentukan tujuan pembelajaran khusus.
c) Menentukan langkah-langkah pembelajaran, meliputi:
i) Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai
siswa (materi prasyarat).
ii) Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh
siswa.

10
iii) Menyampaikan keterampilan proses yang dapat
dikembangkan.
iv) Menyampaikan alat dan bahan yang akan
digunakan/dibutuhkan.
v) Menyampaikan pertanyaan kunci.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Pengelolaan kelas, dengan membagi kelas kedalam beberapa
kelompok.
b) Kegiatan proses.
c) Kegiatan pencatatan data.
d) Diskusi secara klasikal.
3) Tahap Evaluasi
a) Evaluasi proses, berupa ketepatan hasil pengamatan,
ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan, dan ketepatan
siswa saat menganalisis data.
b) Evaluasi produk, yaitu penguasaan siswa terhadap konsep-
konsep/materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus
yang telah ditetapkan.
c) Evaluasi psikomotor, meliputi kemampuan penguasaan siswa
terhadap penggunaan alat ukur.
c. Manfaat The Connected Model (Model Terhubung)
Manfaat dari model pembelajaran connected ini ialah:
1) Dengan adanya hubungan atau kaitan antara gagasan di dalam satu
bidang studi, peserta didik mempunyai gambaran yang lebih
komprehensif dari beberapa aspek tertentu mereka pelajari secara
lebih mendalam.
2) Konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup
sehingga lebih dapat dicerna oleh peserta didik.
3) Kaitan-kaitan dengan sejumlah sasaran di dalam satu bidang studi
memungkinkan peserta didik untuk dapat mengkonseptualisasi
kembali dan megasimilasi gagasan secara bertahap.
d. Kelebihan dan Kekurangan The Connected Model (Model Terhubung)

11
1) Kelebihan The Connected Model (Model Terhubung)
Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected)
adalah sebagai berikut:
a) Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang
studi adalah peserta didik memperoleh gambaran yang luas
sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu
aspek tertentu.
b) Peserta didik dapat mengembangkan konsep-konsep kunci
secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi.
c) Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat
memungkinkan bagi peserta didik untuk mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-
ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk
terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan
masalah.
d) Adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran,
anak akan memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas
dari konsep yang dijelaskan dan peserta didik diberi
kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan,
memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
2) Kekurangan The Connected Model (Model Terhubung)
Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini
juga mempunyai kekurangan sebagai berikut:
a) Masih terlihat terpisahnya antar bidang studi, walaupun
hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran
(interdisiplin).
b) Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi
dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-
konsep serta ide-ide antar bidang studi.
c) Memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha
untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi
menjadi terabaikan.

12
d) Model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh
karena belum menggabungkan bidang-bidang
pengembangan/mata pelajaran lain (Hidayat, 2009).
2. The Sequenced Model (Model Terurut)
a. Pengertian The Sequenced Model (Model Terurut)
Secara bahasa, “sequenced” adalah rangkaian, urutan, atau
tingkatan. Sequenced  adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas
topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok
yang relevan dengan tujuan.
Model sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang
menekankan pada urutan karena adanya persamaan-persamaan konsep,
walaupun mata pelajarannya berbeda. Dalam hal ini, model sequenced
mengajarkan beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara
bersamaan (konsepnya). Sementara, salah satu konsep tersebut tetap
diajarkan secara terpisah. Hal itu dilakukan dengan cara mengatur
ulang beberapa topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama lain
(Trianto, 2007).
Dengan artikulasi yang terbatas lintas disiplin, guru dapat
mengatur kembali urutan topik sehingga unit-unit yang mirip
bersinggungan dengan yang lainnya. Dua disiplin terkait dapat
diurutkan, sehingga isi bidang studi dari keduanya dapat diajarkan
secara pararel. Dengan melakukan pengurutan di mana topik-topik
diajarkan, aktivitas yang satu meningkatkan yang lain. Dengan
demikian, dua atau lebih guru dapat saling menyusun urutan konsep
pelajaran yang akan diajarkan, kemudian memadukan dengan urutan
konsep yang telah dibuat oleh guru yang lain terhadap pelajaran yang
diasuhnya. Dengan dibuat suatu urutan yang saling bersinggungan
antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain, akan membantu siswa
lebih mudah memahami terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
Guru dan partner mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang
berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang
belajar dari keduanya. Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.

13
Penekanan khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa
mendapat keuntungan dari isi yang terkait.
Metode sequenced model sebenarnya merangkai dua mata
pelajaran atau disiplin ilmu yang berbeda namun dengan topik yang
relevan, sehingga materi dari kedua mata pelajaran tersebut dapat
diajarkan secara paralel.
Hamalik (2008) menyatakan bahwa, sequenced model adalah
susunan atau urutan pengelompokan kegiatan atau langkah-langkah
yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum dengan lebih mengacu
pada ”kapan” dan ”di mana” pokok-pokok bahasan tersebut
ditempatkan dan dilaksanakan.
b. Sintak The Sequenced Model (Model Terurut)
Model sequenced ini berguna pada tahap awal proses integrasi
yang mengunakan dua bidang disiplin yang mudah dikaitkan dengan
yang lainnya. Guru harus bekerja dengan seorang partner, mulai
membuat daftar isi kurikuler secara terpisah, kemudian tim ini
mencoba untuk mengurutkan isi yang terpisah tersebut sehingga
keduanya dapat cocok. Mereka mencoba menyamakan isi kurikulum
yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa
yang belajar dari keduanya (mata pelajaran). Jadi, model sequenced ini
dapat digunakan saat terdapat konsep - konsep yang sama pada mata
pelajaran.
Donald E. Orlosky dan B. Othanel Smith (Oliva, 1992)
mengemukakan bahwa terdapat tiga konsep sequence, yaitu menurut
kebutuhan, makro, dan mikro. Dalam proses sequence, pengembang
kurikulum harus bisa memperhatikan tingkat kedewasaan, latar
belakang pengalaman, tingkat kematangan dan ketertarikan atau minat
siswa, serta tingkat kegunaan dan kesukaran materi pelajaran.
c. Manfaat The Sequenced Model (Model Terurut)
Model pembelajaran sequenced ialah metode pembelajaran yang
diterapkan dengan cara mengurutkan beberapa konsep yang memiliki
persinggungan isi materi. Dengan membuat urutan yang baru ini, akan

14
menghasilkan susunan konsep yang lebih logis dibandingkan dengan
susunan yang ada dibuku. Ketika susunan itu dipadukan dengan
pelajaran yang lain, akan terparalelkan dan saling bersinggungan.
Sehingga akan mempermudah siswa dalam belajar, dan akan
bermanfaat bagi guru.
Beberapa topik diatur ulang serta diurutkan agar dapat serupa satu
sama lain. Artinya, beberapa konsep yang hampir sama diajarkan
secara bersamaan, sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan
dalam mata pelajaran terpisah. Dengan mengatur urutan topik, bab, dan
unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti
urutan yang sudah dibuat oleh buku teks. Dengan cara ini, guru-guru
dapat membuat keputusan kritis mengenai isi. Dari sisi siswa,
pengurutan yang sengaja dari topik-topik yang terkait dari disiplin-
disiplin membantu mereka membuat pemahaman. Pengintegrasian ini
membantu transfer belajar.
d. Kelebihan dan Kekurangan The Sequenced Model (Model Terurut)
1) Kelebihan The Sequenced Model (Model Terurut)
Adapun kelebihan model sequenced adalah sebagai berikut:
a) Beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara
bersamaan terparalel sehingga akan terjadi persinggungan isi
materi.
b) Guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar
mengikuti urutan dibuku.
c) Membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi
yang disampaikan oleh guru.
d) Menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok
bahasan.
e) Mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda.
f) Aktivitas pada satu pelajaran akan  meningkatkan pelajaran
yang lainnya.
2) Kekurangan The Sequenced Model (Model Terurut)

15
Selain mempunyai keuntungan atau kelebihan, model
sequenced, juga mempunyai kekurangan.  Beberapa kekurangan
model sequenced antara lain sebagai berikut:

a) Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran


yang berbeda untuk membentuk model. Tidak mudah tentunya,
mengkolaborasikan urutan pokok bahasan dari masing –
masing guru. Terlebih lagi waktu yang diberikan pada setiap
mata pelajaran tidaklah sama. Dengan demikian, setiap pokok
bahasan pada pelajara yang berbeda, tidak akan selesai pada
waktu yang relatif bersamaan.
b) Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan
kurikulum. Otonomi adalah  kewenangan atau kemandirian,
yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya
sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selama ini,
kurikulum telah dibuat pada tingkat sekolah, dan tidak pada
tingkat pengajar. Meskipun setiap guru diberi hak otonomi
untuk menyusun urutan kurikulum, belum tentu mereka dapat
membuatnya dengan professional dan kreatif.

c) Untuk membuat urutan sesuai dengan apa yang terjadi terakhir


membutuhkan kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang
yang terlibat. Tentu ini tidaklah mudah (Anonim, 2012).
3. The Shared Model (Model Terbagi)
a. Pengertian The Shared Model (Model Terbagi)
Pembelajaran model terbagi (shared) adalah salah satu model
pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan
antara dua mata pelajaran akibat adanya “overlapping” (tumpang
tindih) konsep atau ide. Dalam disiplin komplementer tersebut,
perencanaan bersama atau pengajarannya menciptakan satu titik fokus
pada konsep, keterampilan, serta sikap (Anonim, 2014).
Pemikiran dasar penerapan model terbagi dalam pembelajaran
adalah adanya sejumlah KD yang mengandung konsep saling
beririsan/tumpang tindih, sehingga bila dibelajarkan secara terpisah-

16
pisah menjadi tidak efisien. Konsep-konsep semacam ini memerlukan
pembelajaran dengan model shared sehingga dapat menjadi kesatuan
yang utuh.
Model pembelajaran terpadu tipe shared didasarkan pada ide-ide
pembagian yang berasal dari dalam ilmu tersebut. Untuk
menggunakan model pembelajaran ini,  guru perlu mempelajari dua
ilmu berdasarkan hubungan konsep, sikap, dan ketrampilan yang sama
(Fogarty, 1991). Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan,
dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
dipayungi dalam satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman
yang bermakna bagi siswa.
b. Sintak The Shared Model (Model Terbagi)
Langkah-langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu
dengan model shared, yaitu:
1) Mempelajari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
pedoman kurikulum untuk setiap bidang ilmu yang berbeda.
2) Menentukan konsep yang saling tumpang tindih dari dua disiplin
ilmu yang berbeda.
3) Menentukan tema terkait konsep yang telah ditentukan di mana
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
ingin dicapai.
4) Mengembangkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran
berdasarkan tema yang telah ditentukan.
5) Menentukan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada
indikator yang akan dicapai.
6) Membuat peta konsep model shared  sebagai gambaran umum
tema yang akan dipelajari di mana memuat kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
7) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari tema
tersebut (Trianto, 2007).
c. Manfaat The Shared Model (Model Terbagi)

17
Manfaat yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran
shared ialah:
1) Sebagai langkah awal dalam rangka membentuk model terintegrasi
yang meliputi empat ilmu penting.
2) Dengan membagi konsep dua disiplin ilmu, dapat saling
melengkapi dan memudahkan mempelajari konsep secara
mendalam.
3) Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk
menciptakan blok waktu yang lebih besar untuk meningkatkan
pengalaman belajar siswa
d. Kelebihan dan Kekurangan The Shared Model (Model Terbagi)
1) Kelebihan The Shared Model (Model Terbagi)
Shared model (terbagi model) memilki beberapa kelebihan
diantaranya sebagai berikut:
a) Untuk lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah
awal maju secara penuh menuju model terpadu yang
mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan
disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan
memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam.
b) Dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa
menjadi lebih mudah melakukannya. Misalnya dengan alat
bantu media film untuk menanamkan konsep dari dua mata
pelajaran dalam waktu yang bersamaan.
c) Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk
menciptakan blok waktu yang lebih besar untuk meningkatkan
pengalaman belajar siswa.
d) Meningkatkan aktifitas belajar siswa, melalui keaktifan
mendengarkan penjelasan guru, merespon pertanyaan guru,
mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, kerja sama
dalam kelompok dan menyelesaikan tugas.

18
e) Siswa lebih bersemangat belajar karena siswa merasa lebih
akrab dengan guru, sehingga siswa lebih berani untuk
mengemukakan pendapat dan bertanya.
2) Kekurangan The Shared Model (Model Terbagi)
Shared model (terbagi model) memilki beberapa
kekurangan diantaranya sebagai berikut:
a) Antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk
bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan konsep
kurikulum yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog
dan percakapan yang mendalam.
b) Untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan
kerjasama guru dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga
perlu waktu ekstra untuk mendiskusikannya.
c) Sulitnya mencari partner/ tim yang dapat saling percaya dalam
bekerja untuk menciptakan waktu yang bersifat fleksibel dan
kompromi.
d) Sulitnya mencari partner atau tim yang memiliki komitmen
sama untuk bekerja melalui fase awal.
e) Pembelajaran terpadu model shared bukan merupakan satu-
satunya pendekatan yang paling tepat sebagai upaya
meningkatkan kreativitas belajar siswa, karena model
pembelajaran terpadu harus disesuaikan dengan kondisi yang
ada (Anonim, 2014).
4. The Integrated Model (Model Integrasi)
a. Pengertian The Integrated Model (Model Integrasi)
Integrated learning merupakan pembelajaran yang memadukan
berbagai materi dalam sajian pembelajaran. Inti dan pendekatan ini
agar siswa memahami keterkaitan antara mata pelajaran yang satu
dengan yang lainnya atau materi pelajaran yang satu dengan yang
lainnya (Megawangi, 2005).
Integrated learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya
disusun secara menyeluruh untuk membahas suatu pokok masalah

19
tertentu (tema) dan dapat mengunakan berbagai mata pelajaran yang
relevan dalam suatu bidang studi atau antar bidang studi (Dakir, 2004).
Lake dalam Megawangi (2005) mengatakan bahwa definisi
pendekatan terintegrasi adalah sebuah pendekatan yang dapat
menyiapkan anak-anak untuk menjadi pembelajar sejati. Banyak yang
mendukung bahwa pembelajaran holistik dengan pendekatan
integrated learning adalah sebuah proses untuk mengembangkan
kemampuan yang diperlukan untuk kehidupan.
Integrated learning meniadakan batas-batas antara berbagai mata
pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk tema, dengan
tujuan pembulatan mata pelajaran diharapkan dapat membentuk anak-
anak menjadi pribadi-pribadi integrated yaitu manusia yang sesuai dan
selaras dengan lingkungannya (Nasution, 1994).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa,
integrated learning merupakan suatu pembelajaran yang memadukan
berbagai materi dalam sajian pembelajaran. Inti dari pendekatan ini
agar siswa memahami keterkaitan antara mata pelajaran yang satu
dengan yang lainnya atau materi pelajaran yang satu dengan yang
lainnya untuk mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi
pribadi-pribadi integrated yaitu manusia yang selaras dengan
lingkungannya.
b. Sintak The Integrated Model (Model Integrasi)
Menurut Maryanto (1994), dalam pembelajaran integrated
learning disusun secara keseluruhan dalam suatu tema yang
mengandung suatu pertanyaan atau masalah yang akan dipelajari,
langkah-langkah dalam penyusunan tema dalam pembelajaran
integrated learning sebagai berikut:
1) Memilih pusat kendali
Guru mengawali kegiatan dengan memilih pusat kendali
yang berfungsi sebagai pusat pandang bagi pengembangan materi
pelajaran.
2) Menentukan hubungan

20
Guru menentukan mata rantai penghubung yang tertuju
pada tema dalam bentuk pertanyaan topik, ide, orang atau benda
yang kesemuanya cukup pendek yang tertuju pada tema.
3) Menentukan pertanyaan-pertanyaan pemandu.
Untuk menguatkan keterkaitan antar materi pelajaran dapat
juga dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan umum sampai
pertanyaan pokok yang terkait dengan tema dan materi pelajaran.
4) Menuliskan kegiatan sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran.

Terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, sebaiknya tema


dipilih sesuai dengan lingkungan dan kondisi yang ada sehingga
memudahkan dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Beberapa tahapan model pendekatan integrated learning
melalui pembelajaran holistik yaitu:
1) Menentukan kompetensi dasar, hasil yang akan dicapai serta
indikator sebagai bahan evaluasi.
2) Menentukan tema dan judul.
3) Menentukan sebuah tema yang dapat mempersatukan berbagai
mata pelajaran dengan berbagai kompetensi dasar yang ingin
dicapai.
4) Memilih sebuah judul yang menarik, nyata dan dekat dengan
kehidupan anak.
5) Membuat bagan keterjalaan melalui tema dari berbagai mata
pelajaran yang dapat dikaitkan satu sama lain, sesuai dengan tema
yang dipilih.
6) Kompentensi-kompentensi ini kemudian diintegrasikan dengan
menggunakan model web (keterjalaan).
7) Menyusun kegiatan belajar yang menarik bagi anak dan efektif
dalam pencapaian kompetensi.
8) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan konsep
Student Active Learning, Contectual Learning, dan mencakup
kecerdasan majemuk yang dimiliki anak.

21
9) Mengkondisikan kegiatan belajar yang merupakan kombinasi dari
kegiatan individu dan kelompok. Kegiatan kelompok dapat
menumbuhkan dan meningkatkan aspek sosial anak, komunikasi,
penggunaan bahasa dan juga menumbuhkan motivasi anak untuk
belajar.
c. Manfaat The Integrated Model (Model Integrasi)
Manfaat yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran
integrated ialah:
1) Banyak topik yang tertuang di setiap mata pelajaran mempunyai
keterkaitan konsep dengan yang dipelajari siswa.
2) Pada pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan
keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan
antar mata pelajaran.
3) Pembelajaran terpadu melatih siswa untuk semakin banyak
membuat hubungan inter dan antar mata pelajaran, sehingga siswa
mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya
pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-
konsep.
4) Pembelajaran terpadu membantu siswa dapat memecahkan masalah
dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan
dalam situasi nyata (Dakir, 2004).
d. Kelebihan dan Kekurangan The Integrated Model (Model Integrasi)
1) Kelebihan The Integrated Model (Model Integrasi)
Kelebihan dari model pembelajaran integerated ini ialah
sebagai berikut:
a) Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena
dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir,
keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran
dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa,
pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang.

22
b) Satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga
siswa menjadi kaya akan pengetahuan dari apa yang telah
diajarkan guru melalui model integrated.
c) Memotivasi siswa dalam belajar.
d) Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai
bidang yang penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan
penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe
ini, guru tida k perlu mengulang kembali materi yang tumpang
tindih, sehingga tercapailah efisiensi dan efektivitas
pembelajaran.
2) Kekurangan The Integrated Model (Model Integrasi)
Kekurangan dari model pembelajaran integerated ini ialah
sebagai berikut:
a) Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap,
dan keterampilan yang diprioritaskan.
b) Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam
perencanaannya maupun pelaksanaannya.
c) Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari
masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar
yang beraneka ragam.
d) Dalam penerapannya ,sulit menerapkan tipe ini secara penuh
(Beane, 1995).
5. The Immersed Model (Model Terbenam)
a. Pengertian The Immersed Model (Model Terbenam)
Pembelajaran terpadu tipe immersed (pembenaman) yaitu suatu
pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar disiplin ilmu,
dimana siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu
dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari (Fogarty, 1991). Fogarty (1991)
mengemukakan bahwa ada sepuluh tipe pembelajaran terpadu, pada
tipe immersed perpaduan dilakukan oleh siswa, guru hanya
menyediakan fasilitasdan mengarahkan proses perpaduan yang

23
dilakukan siswa, tipe immersed hanya sesuai untuk siswa dengan
tingkat pemikiran yang sudah tinggi.
Model Immersed adalah model pembelajaran terpadu yang
berpusat untuk memadukan kebutuhan para siswa/mahasiswa, dimana
mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari minat dan
pengalaman mereka sendiri. Keterpaduan secara internal dan intrinsic
dicapai oleh siswa/mahasiswa yang belajar dengan sedikit atau tanpa
intervensi dari luar atau ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua
data, ide-ide melalui bidang yang sangat diminatinya. Pendekatan ini
umumnya dilakukan oleh mahasiswa baik mahasiswa S1, S2, maupun
S3.
b. Sintak The Immersed Model (Model Terbenam)
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe
immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap
pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo, 2000).
1) Tahap Perencanaan
a) Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
b) Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk
menentukan sub-keterampilan dari masing-masing
keterampilan dalam satu unit pelajaran.
c) Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum,
keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai meliputi
keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial
(social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing
skill) yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
d) Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi
dasar dan sub-keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan
indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah
penulisan yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan
degree.

24
e) Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini
diperlukan sebagai strategi guru untuk memadukan setiap sub-
keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah
pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan.
Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran.
Menurut Samani (dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model
pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam
pembelajaran terpadu.
Dalam Depdiknas (1996) prinsip-prinsip pelaksanaan
pembelajaran terpadu meliputi:
a) Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang
mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.
b) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas
dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama
kelompok.
c) Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama
sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
3) Tahap evaluasi.
Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan
evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat
pada Depdiknas (dalam Lutfiana, 2006) hendaknya memperhatikan
prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
c. Tujuan The Immersed Model (Model Terbenam)
Model immersed dirancang bertujuan untuk membantu siswa
dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan
pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini
tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan
dalam kegiatan pembelajaran.
d. Kelebihan dan Kekurangan The Immersed Model (Model Terbenam)
1) Kelebihan The Immersed Model (Model Terbenam)

25
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe
immersed yakni sebagai berikut:
a) Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa
bidang studi adalah siswa dapat memadukan semua data dari
setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan
minatnya.
b) Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus
menerus sehingga terjadi proses internalisasi.
c) Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan
siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga
memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi
tersebut.
2) Kekurangan The Immersed Model (Model Terbenam)
Beberapa kelemahan yang mungkin dijumpai pada
pembelajaran terpadu tipe immersed, diantaranya adalah:
a) Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang
sempit dapat menimbulkan terlalu prematur atau terlalu
tajamnya sebuah fokus.
b) Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam,
diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan
ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada jenjang
pendidikan dasar.
c) Model pembelajaran terpadu tipe immersed, menekankan pada
penggabungan pengetahuan pada beberapa bidang studi
berbeda untuk membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini
berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa
terhadap bidang-bidang studi tertentu.
d) Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran
siswa merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu
terburu-buru untuk mengkhususkannya (Hamalik, 2008).

26
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
A. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Pendekatan yang berangkat dari teori
pembelajaran yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan
pengetahuan dan struktur intelektual anak. Model pembelajaran IPA terpadu
berarti pendekatan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan tema yang
relevan dan materi yang dipadukan berkaitan dalam lingkup bidang kajian
IPA.
B. Ada sepuluh model pembelajaran terpadu, diantaranya the fragmented model
(model fragmen), the connected model (model terhubung), the nested model
(model tersarang), the sequenced model (model terurut), the shared model
(model terbagi), the webbed model (model jaring laba-laba), the threaded
model (model pasang benang), the integrated model (model integrasi), the
immersed model (model terbenam), dan the networked model (model
jaringan).
C. Pembelajaran terpadu model connected adalah model pembelajaran yang
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik
lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain. Sintak dari model
pembelejaran connected meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan
tahap evaluasi (evaluasi proses, evaluasi produk, dan evaluasi psikomotor).
Manfaat dari model pembelajaran connected ini ialah peserta didik
mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari beberapa aspek tertentu
mereka pelajari secara lebih mendalam, konsep-konsep kunci dikembangkan
lebih dapat dicerna oleh peserta didik, serta peserta didik untuk dapat
mengkonseptualisasi kembali dan megasimilasi gagasan secara bertahap.
Adapun kelebihan dari model terhubung (connected) adalah peserta didik
memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang

27
terfokus pada suatu aspek tertentu, dan menghubungkan ide-ide dalam suatu
bidang studi sangat memungkinkan bagi peserta didik untuk mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus
menerus. Sedangkan, kekurangan dari model terhubung (connected) adalah
Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran
tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar
bidang studi serta keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
D. Model sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan pada
urutan karena adanya persamaan-persamaan konsep, walaupun mata
pelajarannya berbeda. Sintak dari model pembelajaran sequenced meliputi
menganalisa isi kurikulum, memilih dua mata pelajaran yang sejenis, dan
mengurutkan kembali urutan perubahan masing-masing dengan periode
waktu yang sejajar. Manfaat yang ditimbulkan dari model sequenced ialah
dapat menghasilkan susunan konsep yang lebih logis dibandingkan dengan
susunan yang ada dibuku. Ketika susunan itu dipadukan dengan pelajaran
yang lain, akan terparalelkan dan saling bersinggungan. Sehingga akan
mempermudah siswa dalam belajar, dan akan bermanfaat bagi guru. Adapun
kelebihan model sequenced adalah beberapa konsep yang hampir sama
diajarkan secara bersamaan terparalel sehingga akan terjadi persinggungan isi
materi, menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok
bahasan, mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda dan
akan  meningkatkan pelajaran yang lainnya. Sedangkan, kekurangan model
sequenced antara lain dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata
pelajaran yang berbeda untuk membentuk mode, Guru-guru harus memiliki
otonomi dalam membuat urutan kurikulum, dan membutuhkan kolaborasi dan
fleksibilitas dari semua orang yang terlibat.
E. Pembelajaran model terbagi (shared) adalah salah satu model pembelajaran
terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata
pelajaran akibat adanya “overlapping” (tumpang tindih) konsep atau ide.
Langkah-langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan
model shared, yaitu mempelajari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
pada pedoman kurikulum untuk setiap bidang ilmu yang berbeda,

28
menentukan konsep yang saling tumpang tindih dari dua disiplin ilmu yang
berbedam menentukan tema, mengembangkan indikator yang akan dicapai
dalam pembelajaran berdasarkan tema yang telah ditentukan, menentukan
kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai,
membuat peta konsep model shared  sebagai gambaran umum tema yang
akan dipelajari di mana memuat kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, dan menyusun RPP dari tema tersebut. Manfaat yang diperoleh
dari penerapan model pembelajaran shared ialah langkah awal dalam rangka
membentuk model terintegrasi yang meliputi empat ilmu penting,
memudahkan mempelajari konsep secara mendalam, dan menciptakan blok
waktu yang lebih besar untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.
Shared model (terbagi model) memilki beberapa kelebihan diantaranya
mempermudah dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam,
meningkatkan aktifitas belajar siswa, dan siswa lebih bersemangat belajar.
Sedangkan, kekurangan Shared model (terbagi model) diantaranya antar dua
disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase
awal, untuk menemukan konsep kurikulum yang tumpang tindih secara nyata
diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam, sulitnya mencari partner/
tim yang dapat saling percaya dalam bekerja untuk menciptakan waktu yang
bersifat fleksibel dan kompromi.
F. Integrated learning merupakan pembelajaran yang memadukan berbagai
materi dalam sajian pembelajaran. tahapan model pendekatan integrated
learning melalui pembelajaran holistik, yaitu menentukan kompetensi dasar,
menentukan tema dan judul, membuat bagan keterjalaan melalui tema dari
berbagai mata pelajaran yang dapat dikaitkan, kompentensi-kompentensi ini
diintegrasikan dengan menggunakan model web (keterjalaan), menyusun
kegiatan belajar yang menarik dan efektif dalam pencapaian kompetensi, dan
mengkondisikan kegiatan belajar. Manfaat yang diperoleh dari penerapan
model pembelajaran integrated ialah banyak topik yang tertuang di setiap
mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep dengan yang dipelajari siswa,
memungkinkan siswa memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan
dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran, serta siswa dapat

29
memecahkan masalah dan berpikir kritis. Kelebihan dari model pembelajaran
integerated ialah adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, satu
pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, memotivasi siswa dalam belajar.
Sedangkan, kekurangan dari model pembelajaran integerated ialah guru harus
menguasai konsep, sikap, dan keterampilan yang diprioritaskan, memerlukan
tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya,
dan dalam penerapannya ,sulit menerapkan tipe ini secara penuh.
G. Pembelajaran terpadu tipe immersed (pembenaman) yaitu suatu
pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar disiplin ilmu, dimana
siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan
menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Tahap-tahap pembelajaran terpadu tipe immersed
meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Model
immersed dirancang bertujuan untuk membantu siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan
medan pemakaiannya. Kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe immersed
yakni siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan
menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya, siswa mengembangkan
konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses
internalisasi, dan siswa dapat mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki,
serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus. Sedangkan, kekurangan
pembelajaran terpadu tipe immersed, diantaranya penyaringan semua gagasan
melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat menimbulkan terlalu
prematur atau terlalu tajamnya sebuah focus, diperlukan pengalaman dan
pengetahuan yang luas, mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap
bidang-bidang studi tertentu, dan pada jenjang pendidikan dasar, keluasan
wawasan pemikiran siswa merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu
terburu-buru untuk mengkhususkannya.

30
B.KRITIK DAN SARAN

Kami sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan
karena kami memiliki kekurangan dan keterbatasan yang tidak dapat dipungkiri,
untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampu
dan para pembaca.

31
DAFTAR PUSTAKA

Beane, J. A. 1995. Curriculum Integration And The Diciplines Of Knowledge.


New York: Collage Board Publications.

Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rhineka.

Depdikbud. 1996. System Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Fogarty, R. 1991. How to Integrate the Curricula. Pallatine Illionis: IRI/ Skylight
Publising Inc.

Hamalik, Oemar. 2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Hidayat, Nurudin. 2009. Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Connected.


Jakarta: Bumi Aksara.

Lutfiana, AF. 2006. Implementasi Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Minyak


Bumi Berorientasi Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.

Megawangi, Ratna, dkk. 2005. Pendidikan yang Patut dan Menyenangkan


Penerapan teori Develpmentally appropriate Practice (DAP). Jakarta:
Jakarta Heritage Foundation.

Nasution, S. 1994. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Olivia, F Peter. 1992. Developing The Curricuum. USA: Harper Collins


Publisher.

Prabowo. 2000. Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Terpadu dalam


menghadapi Perkembangan IPTEK Millenium II. Makalah disampaikan
pada Seminar Lokakarya Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Surabaya.

Puskur Balitbang Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Pembelajaran.


Jakarta: Departemen Pendidik-an dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.

Tim Pengembang PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar. 1997. Pembelajaran


Terpadu. Jakarta: Departemen Pendidik-an dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.

32
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.

Anonym. 2012. Model Pembelajaran Sequented:


http://togetherweshare1.blogspot.co.id/2012/10/model-pembelajaran-
sequented.html (diakses pada 16 Desember 2015)

Anonym. 2014. Shared dan Webbed:


http://wawasanedukasi.blogspot.co.id/2014/12/shared-dan-webbed. Html
(diakses pada tanggal 15 Desember 2015)

33

Anda mungkin juga menyukai