Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KOMUNITAS

“ STRORYBOARD” DENGAN TBC

KELOMPOK 4

AGUSTINA ALING (20181212083)

ANDHIANY KUSUMAWANDHANY (201812084)

MARIA KAROLINA (201812102)

NICO HARLIANSYAH (20181212107)

ROS SANTY (201812114)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SINT CAROLUS


JAKARTA
2019
TINJAUAN TEORITIS

A. PENGERTIAN

Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia, Seperempat
populasi dunia, terinfeksi TB. Pada 2017, 10,0 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit
dengan penyakit TB. Ada 1,3 juta kematian terkait TB di seluruh dunia (WHO,2017).
Indonesia dengan penduduk yang besar juga memiliki jumlah orang dengan
Tuberkulosis (TBC) yang besar, termasuk lima besar di dunia. Setiap tahun sekitar
850 ribu orang dengan TBC di Indonesia, dan 13 orang meninggal akibat TBC setiap
jamnya.(KEMENKES RI, 2019)

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang paling sering mengenai parenkim
paru, biasanya disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TB dapat menyebar
hamper kesetiap bagian tubuh, termasuk meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe.
Infeksi awal biasanya terjadi dalam 2 sampai 10 minggu setelah pajanan. Pasien
kemudian dapat membentuk penyakit aktif karena respons system imun menurun atau
tidak adekuat. TB adalah masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia yang erat
kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi, kepadatan penduduk perumahan dibawah
standar, dan tidak memadainya layanan kesehatan. ( Brunner&Suddarth, 2013)

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia ,
Angka kematian dan kesakitan akibat kuman Mycobacterium tuberculosis ini pun
tinggi. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainya . TBC ditularkan melalui udara. Percikan ludah atau dahak yang
dikeluarkan menjadi media penularan yang sangat cepat di dunia ini. (DEPKES,
2011)

TOSS TBC merupakan singkatan dari Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh.
Salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan
menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di
masyarakat. Gerakan TOSS TB (Temukan TB Obati Sampai Sembuh) merupakan
kegiatan kampanye penemuan kasus TB secara aktif dan masif yang melibatkan
seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

Pokok-pokok kegiatan TOSS TB yaitu, penemuan dini orang terduga TB melalui


intensifikasi penemuan secara aktif, pengobatan pasien TB sesuai standar, promosi
kesehatan melalui penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat, penggalangan
kemitraan agar kegiatan dilakukan bersama dan terkoordinasi dengan lintas sektor dan
organisasi kemasyarakatan, mobilisasi tokoh masyarakat/agama dan anggota
masyarakat, monitoring dan evaluasi secara intensif. Risiko penularan TBC cukup
besar pada kelompok orang yang tinggal di tempat tinggal yang tidak memenuhi
syarat kesehatan, misalnya lingkungan padat dan kumuh, tempat pendidikan dengan
asrama.(TB indonesia, 2019) 

Langkah-langkah TOSS TBC adalah:

1. Temukan Gejala di masyarakat


2. Obati TBC dengan tepat
3. Pantau pengobatan TBC sampai sembuh

B. Tanda dan gejala

1. Seseorang diduga terkena TBC itu ditandai dengan gejala batuk yang terus-
menerus.

2. Seringkali disertai berkurangnya nafsu makan sehingga berat badan menurun,

3. kadang-kadang sesak nafas

4. berkeringat saat malam hari meski tidak sedang melakukan aktifitas.

5. Demam derajat rendah

6. Keletihan

7. Penurunan berat badan


C. Faktor Risiko
Menurut Brunner&Suddarth, 2013 berikut ada factor risiko yang dapat terjadi antara
lain :
1. Kontak dekat dengan seseorang yang menderita TB aktif
2. Status gangguan imun (mis, lansia, kanker, terapi kortikoseroid, dan HIV)
3. Penggunaan obat injeksi dan alkholisme
4. Masyarakat yang kurang mendapatkan layanan kesehatan yang memadai
5. Kondisi medis yang sudah ada, termasuk diabetes, gagal
ginjal kronis, silicosis, dan malnutrisi
6. Imigran dari negara dengan insiden TB yang tinggi (mis, Haiti, Asia tenggara)
7. Tinggal dilingkungan padat penduduk dan dibawah standar
8. Perkerjaan ( mis, tenaga kesehtan, terutama yang melakukan aktivitas yang
beresiko tinggi).

D. Langkah pencegehan TB
1. pemerintah mengimbau para orang tua jangan melewatkan imunisasi BCG untuk
mencegah penyakit TBC untuk anaknya.
2. Mengkomsumsi makanan yang bergizi untuk menambah daya tahan tubuh.
3. Membuka jendela agar rumah mendapat cukup mendapat sinar matahari dan
udara segar.
4. Olahraga secara rutin dan berkala. Menjemur kasur agar tidak lembab.

E. Pencegahan penyebaran infeksi TB


Pencegahan penyebaran infeksi TB Menurut Brunner&Suddarth, 2013 yaitu :
1. Jelaskan secara perlahan kepada pasien tentang tindakan kebersihan yang penting
dilakukan, termasuk perawatan mulut, menutup mulut dan hidung ketika batuk
dan bersin, membuang tisu dengan benar, dan mencuci tangan.
2. Laporkan setiap kasus TB ke departemen kesehatan sehingga orang yang pernah
kontak dengan pasien yang terinfeksi selama stadium menular dapat menjalani
skrining dan kemungkinan terapi, jika diindikasikan.
3. Informasikan pasien mengenai risiko menular TB ke bagian tubuh lain
(penyebaran atau perluasan infeksi TB kelokasi laian selain paru-paru pada tubuh
dikenal sebagai TB milier)
4. Pantau pasien secara cermat untuk mengetahui adanya TB paru milier : pantau
tanda-tanda vital dan pantau suhu tubuh sertaperubahan fungsi ginjal dan kognitif;
beberapa tanada fisik dapat diperlihatakan pada pemeriksaan fisik dada, terapi
pada stadium ini pasien mengalami batuk hebat dan dyspnea.

F. Tindakan bila terkena TBC


Penderita yang patuh berobat adalah yang menyelesaikan pengobatan secara teratur
dan lengkap tanpa terputus selama minimal 6 bulan sampai dengan 9 bulan. Penderita
dikatakan lalai jika tidak datang lebih dari 3 hari sampai 2 bulan dari tanggal
perjanjian dan dikatakan drop out jika lebih dari 2 bulan berturut-turut tidak datang
berobat setelah dikunjungi petugas kesehatan (Kemenkes, 2011)

1. Tetap berfikir positif, jangan khawatir tuberkulosis atau TBC dapat di sembuhkan
2. Minum obat secara teratur elama 6-9 bulan
3. Segera periksakan dii ke fasilitas kesehatan terdekat
4. Gunakanlah masker untuk pencegahan terhadap orang terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

Beunner&Suddarth.2013. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Depkes. (2011). Diambil kembali dari http://www.depkes.go.id/article/print/1444/tbc-


masalah-kesehatan-dunia.html

Kemenkes RI. (2019). Diambil kembali dari http://p2p.kemkes.go.id/htbs-2019-saatnya-


indonesia-bebas-tbc/

novfattra, hardisman, & semiarty, r. (2019). ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN


TENTANG GERAKAN NAGARI PEDULI TUBERKOLOSIS DI KENAGARIAN
MAGEK KECAMATAN KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM TAHUN
2018. junal kesehatan andalas, 331-337.

putra, s. d. (2018). media pembelajaran dan sosialisasi penyakit TBC. jisamar, 76-83.

sucipto, & purnama, b. e. (2014). Pembuatan Animasi 3 Dimensi Penyuluhan Penyakit


Tuberkulosis (TB) Paru-Paru Pada. jurnal speed, 61-68.

tb indonesia. (2019). Diambil kembali dari https://www.tbindonesia.or.id/

WHO. (2018). Diambil kembali dari https://www.who.int/tb/data/en/

Anda mungkin juga menyukai