Anda di halaman 1dari 3

KKD PF PARU ABNORMAL

1. Anamnesis
-Sacred 7: Onset, lokasi, kualitas, kuantitas, keluhan memperingan, memperberat, keluhan lain
-4 principle
Gejala utama: Batuk, sputum, haemopthysis (Batuk darah), sesak nafas, wheezing, nyeri dada,
demam, suara sesak, keringat dingin
Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat penyakit Keluarga:
Riwayat sosial:
Tanyain dia batuk ga kalo pergi ke keluar kota udara bersih. Kalo ga batuk bahaya
2. Keadaan umum: Nilai kesadarannya (Kalo respi berat maka akan kehilangan kesadaran), Pola
napas (Apakah napasnya spontan atau tidak, adequat (Napas normal atau tidak) atau tidak yang
normal itu thorakal untuk orang dewasa abdominal breathing itu pada bayi anak usia 4-5 tahun
thoracoabdominal) Obesitas pada dewasa bisa thoracoabdominal patologis bisa chyne stokes
(Ireggular karena ada depresi pada batang otak), Kusmaul (Cepat dan dalam biasanya akibat
asidosis) dan Biots (Totally iregullar). Liat juga status gizinya Kalo chronic dia kesan gizinya
akan terganggu. Apakah dismorphic. Lihat apakah ada clubbing finger akibat cyanosis kronik
(Dekatkan kedua jari kalo ada celah berarti positive). Cyanosis sentral bisa dilihat pada lidah
3. Anatomi: Costae anterior dia akan lebih pendek (gantung) karena ada tulang rawan. Pada
bagian supraclavikula ada bagian superior paru. Spaace: Supraclavicular space, infraclaavicular
space, pericardiac space, traub space. Lines: Midsternal line (Menentukan apakah skoliosis apa
engga). pada pneumonia dia ada opasitas di fisura horizontalis pada gambaran X-Ray. Arcus
costae dijadikan sebagai penanda. Bronchial tree hanya conducting zone kalo yang terminal zone
itu alveoli (Parenkim paru: Alveoli, Enodotel pembuluh darah, )
4. PF Paru:
Inspeksi: Bagaimana keadaan thoraxnya saat statis dan dinamis. kalo saat statis saja dia asimetris
bahya. Kalo statis normal tapi dinamis abnormal dia paradoxical movement yang biasa terjadi
pada fracture costae. Apakah ada retraksi dan bantuan otot. Penilaian pernapasan dengan look,
listen, feel. Dibutuhkan pasien yang tenang dan ruangan yang tenang. jangan taroh tangan di
dada pasien cukup dengan dilihat saja. Normal 14-20 kali per menit (<14 =bradipneu, > 20
takipneu). Dinding paru mengembang saat inspirasi dan simetris. Usia 2 bulan < 10 =bradipneu ,
> 60= Takipneu. Bentuk dada (Barrel chest (Diameter AP> Lateral), Pectus excavatus, pectus
carinatum, kifosis, skoliosis, kifosis anguler, kifosis arkuer) Diameter terlebar thorax itu ambil
garis khayal yang 90 derajat kena cupula diaphragma kanan dan linea mediana untuk
menentukan besar jantung, efusi pleura. Cyanosis ga sama dengan hipoksia. Cyanosis itu warna
kebiruan di mukosa karena Hb tereduksi (Hb yang tidak terikat dengan O2 ) lebih dari 5 gr/dl.
Hb yang mengikat oksigen dilihat dari saturasi oksigen (Dilihat Hb teroksidasi)
Palpasi: Transmisi Suara (suruh ngomong 99 perhatikan fremitus) Fremitus suara mengeras kalo
pneumonia, cavitas pada bronchus, atelektase kompresi. Fremitus suara melemah Penebalan
pleura, tumor paru, effusi pleura..
Perkusi: Perkusi timpani itu tung tung suatu rongga kalo pekak itu benda keras kalo sonor itu
jaringan yang ada udara kalo hipersonor itu suara peralihan dimana udara lebih banyak daripada
jaringannya. Peranjakan paru: Seberapa expansi diafragma. Lakukan perkusi di linea midclav
dari sonor sampe pekak (Hepar). setelah itu pasien suruh tarik nafas dia kalo diperkusi di tempat
yang tadi jadinya sonor terus perkusi lagi sampe pekak. Jaraknya itu dinamakan peranjakan paru
Auskultasi: Menilai udara yang masuk ke paru. Berapa lama harus diperiksa tergantung
kelainannya. urutannya sama kaya perkusi. Gunakkan diafragma. Kalo pada bayi itu pake bell.
Suara vesikuler (melewati alveoli) itu inspirasi lebih lama, kalo bronchial (Lewat Bronchus) itu
ekspirasi lebih lama, kalo tracheal sama (Pada trachea). Suara dasar itu organ spesifik vesikuler
di seluruh paru, bronchial di broncus SIC2, Kalo trachea pada trachea. Suara tambahan kalo ada
hambatan di bagian atas namanya stridor. Stridor inspirasi biasanya hambatan pada bagian atas.
Stridor ekspirasi biasanya hambatan pada conducting zone bawah. Ronkhi itu hambatan aliran
udara ke saluran nafas yang lebih kecil. Kalo ada cairan namanya ronkhi basah kalo kering ya
ronkhi kering. Ronkhi basah ada halus, kasar, dan sedang. Kalo halus (intensitasnya menetap) itu
cairannya ada di bagian distal deket alveoli. Kalo kasar (Intensitasnya hilang timbul karena
cairannya bisa geser) itu di bronchus. Kalo ada inflamasi ronkhi basah halusnya nyaring (Pada
pneumonia) kalo tidak nyaring biasanya pada edema paru. Kalo Krepitasi bisa ada pada
emphysema. Pleural friction rub itu ronkhi pada pleura pada bagian bawah lateral karena gesekan
pleura biasanya pada pleuritis dan ada tanda nyeri saat nafas dalam. Wheezing itu saat
ngeluarinnya susah. Wheezing ada monophonic (biasanya sumbatan di bronchus besar) dan
polyphonic (biasanya di bronchus kecil)

KKD Radiologi
Bronkiektasis: Lusensi kistik bulat multipel
Efusi pleura: Meniscus sign karena dia pas berdiri akan membentuk lengkungan, Mediastinum
tetap.
Atelektasis: Parunya kolaps
Abses paru: Karena ada jaringan nekrosis maka akan ada cavitas single dengan dinding tebal
akan ada batas namanya multiple air fluid level dan bagian bawahnya ada lesi seperti cairan
TB: Kavitas di bagian atas, bisa juga TB milier dengan bercak noduler kecil dibawah 3mm yang
tersebar di kedua hemithoraks, Bisa juga terlihat garis fibrosis dan kalsifikasi kalo sudah lama
atau kronis. Apabila ada kalsifikasi dengan bercak milier berarti Tb lama dengan kemungkinan
aktif kembali.
Massa mediastinum: Sudutnya tumpul, di dalem mediastinum jadi cuma bisa keliatan sudutnya
aja
Paru: sampingnya irregular dan batasnya tegas, sudutnya
Bronkopneumonia: Peningkatan corak bronchovaskuler meningkat sampe ke tepi lateralebih dari
1/3 medial

KKD PF Jantung
Cek tanda vital
Periksa apakah cyanosis
Lihat mata apakah anemia dari conjunctiva anemis, corneal ring untuk ngecek hipoksia, Malar
flush (kesalahan pada katup), bibir sianosis, oral mukusnya sianosis apa ga, APakah ada
xanthelasma.
Aorta SIC 2 kiri, Pulmonal SIC 2 kanan, mitral SIC 3 kanan
Cek arterial pulse 30 detik kali 2 normalnya regular. Ada juga yang iregulary regular pada
supraventrikel tachycardi (Lemah lemah kuat kuat) pada atrial fibrilasi. Pulsus deficit itu pada
fibrilasi dimana nadi lebih dikit dari detak iktus kordis. Syok cepat dan lemah. Pada stenosis
aorta dia berubah ubah dari lemah terus kuat terus lemah lg. Pulsus alternans kuat kemudian
lemah lalu kuat lagi lalu lebih lemah lagi. Pada Efusi pericard. pulsus paradoxus itu pas narik
napas nadinya lemah pas ngeluarin jadi kuaat.
Periksa JVP: Untuk ngeliat tekanan atrium kanan kalo abnormal ada fluid overload akibat gagal
jantung Jarak antara dua garis normalnyaa 5 cm.
Hepatojugular reflux: Tekan hepar maka darah dari vena jugularis dan ke vena cava ke
atriumnya naik.
Inspeksi: Iktus cordis, kulit (Pucat, Cyanosis) Kalo jantungnya gede bgt bisa thoraksnya ga
simetris, apakah ada pectus excavatum (Lebih cekung).
Palpasi: raba iktus Cordis pake tangan baru pake jari untuk nyari thrill (murmur yang teraba) dan
heaves. Kalo untuk right ventrikel kalo dia membesar maka iktus akan melebar ke lateral aja jadi
ga ke kaudal kek pembesaran left ventrikel. Palpasi ictus 1-2 cm, Amplitudonya apakah terlalu
keras hingga mengangkat jari
Perkusi: Lakukan perkusi pada lateral ke medial sampe ketemu pekak untuk ngecek pinggang
jantung normalnya cekung kalo cembung berarti ada pembesaran atrium. Batas atas biasanya di
SIC 2 atau 3. Batas kanan biasanya di linea parasternal kanan.
Auskultasi: Kalo suara tinggi gunakan diafragma kalo rendah pake bell. Tekniknya kalo pasien
jantung terlihat terengah engah tempatkan 30-45 derajat. Lepas bajunya. Stetoskop jangan
nempel di baju harus. Mulai dari aorta di SIC 2 kanan, terus ke pulmonal di SIC 2 kiri, Geser ke
tricuspid SIC 4 kiri, Trus ke mitral SIC 4 Midclav. Periksa pada 6 places. S1 itu penutupan mitral
dan tricuspid, S2 itu penutupan katup Aorta dan pulmonal. Kalo gagal jantung kiri maka katup
aorta dapat lebih lambat nutup dari katu pulmonal sehingga dapat ketemu S3 gallop. Sistole (S1
ke S2) itu jaranknya lebih pendek dari pada Diastole (S2 ke S1). Physiologic splitting pada saat
inspirasi sehingga pulmonal bisa terlambat nutupnya. Periksa Z pattern. Before beginning minta
informed consent. Rhytm itu bisa regular bisa irregular. Identifikasi S1 dan S2 kemudian kalo
ada bising harus dicek kapan sistolic atau diastolic. Sistolic ada grade 1-6 Diastolic ada grade 1-
4. Terus terdengar paling keras dimana. Contoh terdengar paling keras di aorta dijalarkan ke
kranial. Kalo gajelas, posisi pasien bisa diubah condong ke depan. Liat kualitasnya apakah
bisingny crescendo atau decrescendo atau harsh snap (Penutupan katup kencang). S3 itu setelah
S2 kalo S4 itu sebelum S1.
Mitral stenosis itu bising diastolic. S3 gallop gagal jantung. S4 gallop itu hipertensi.
Kalo bising aorta (Regurgitasi Aorta) geser ke atas atau membentuk selempang.
Kalo bising pulmonal akan menjalar ke lateral kiri.

Anda mungkin juga menyukai