Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
STATUS PASIEN
A. Identitas pasien

Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 65 tahun
Alamat : Kamarang blok Manis
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal pemeriksaan : 26 April 2019

B. Anamnesis
1. Keluhan utama: mata kanan dan kiri merah
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Kamarang dengan keluhan mata kanan dan
kiri merah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengatakan mata merah
muncil tiba-tiba, pasien merasa gatal pada kedua mata kemudian
mengucek-ngucek sehingga mata tampak merah dan mata berair. Pasien
menyangkal keluhan nyeri, kotoran pada mata (belek), silau, pandangan
mata kabur dan demam. Mata kanan dan kiri pasien sudah diobati dengan
obat tetes mata rohto, namun mata masih tetap merah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Trauma (-)
Riwayat alergi (-)
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa (+) cucunya
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
2

5. Riwayat Pribadi sosial


Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tinggal serupa dengan ………

C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda Vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 76 x/menit, regular, isi kuat
Frekuensi Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
3. Pemeriksaan Oftalmologi
Oculus Dexter Pemeriksaan Oculus Sinister
20/20 Visus 20/20

Nistagmus (-) Gerak Bola Mata Nistagmus (-)

Trichiasis (-), Diskriasis Silia Trichiasis (-), Diskriasis


(-) (-)
Madarosis (-) Madarosis (-)
Edema (-), Hiperemis (-) Palpebra Edema (-), Hiperemis (-)
Entropion (-), Ektropion Entropion (-), Ektropion
(-) (-)
Ptosis (-) Ptosis (-)
Endoftalmus (-), Bulbus Okuli Endoftalmus (-),
Eksoftalmus (-), Eksoftalmus (-),
Strabismus (-) Strabismus (-)
Injeksi Konjungtiva (+), Conjungtiva Injeksi Konjungtiva (+),
sekret (-) edema (-) sekret (-), edema (-)
Ikterik (-), warna putih Sklera Ikterik (-),warna merah
(+) (+)
3

Jernih, sikatrik (-), Cornea Jernih, sikatrik (-),


infiltrat (-), ulkus (-), infiltrat (-), ulkus (-),
edema (-) edema (-)
Kedalaman cukup Camera Oculi Anterior Kedalaman cukup
Reguler, warna coklat, Iris Reguler, warna coklat,
sinekia posterior (-) sinekia posterior (-)
Bulat, sentral, reguler, Pupil Bulat, sentral, reguler,
Diameter 3mm Diameter 3mm
Direct: (+) Direct: (+)
Indirect (+) Indirect (+)
Jernih Lensa Jernih
Tidak dilakukan Funduskopi Tidak dilakukan
Sesuai dengan pemeriksa, Palpasi TIO Sesuai dengan pemeriksa,
nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
Sesuai pemeriksa Lapang Pandang Sesuai pemeriksa

D. Resume
Pasien perempuan usia 65 tahun Pasien datang ke Puskesmas Kamarang
dengan keluhan mata kanan dan kiri merah sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien mengatakan mata merah muncil tiba-tiba, pasien merasa gatal pada
kedua mata kemudian mengucek-ngucek sehingga mata tampak merah dan
mata berair. Pasien menyangkal keluhan nyeri, kotoran pada mata (belek),
silau, pandangan mata kabur dan demam. Mata kanan dan kiri pasien
sudah diobati dengan obat tetes mata rohto, namun mata masih tetap
merah. Riwayat trauma pada mata disangkal. Cucunya mengalami
keluhan serupa seperti neneknya. Riwayat alergi disangkal.
Pada pemerikasaan fisik didapatkan tanda – tanda vital pasien tekanan
darah 120/80 mmHg. Pada status oftamologi di dapatkan VOD 20/20 dan
VOS 20/20, konjungtiva terdapat injeksi (+) oculi dextra et sinistra dan sklera
tampak merah pada okuli sinistra et dextra.
E. Diagnosa Banding
 Konjungtivitis Bakteri akut non purulent ODS
 Konjungtivitis Viral ODS
4

F. Diagnosis Kerja
Konjungtivitis Bakteri akut non purulen ODS
G. Saran tatalaksana
 Nonfarmakologi :
- Menghindari kontaminasi terhadap mata yang sehat dan mata orang lain.
- Tidak menggosok mata yang sakit kemudian menyentuh mata yang sehat.
- Mencuci tangan setiap kali selesai memegang mata yang sakit dan
menggunakan tisu.
 Farmakologi :
- Kloramfenikol eye drop diberikan 6x kali/hari sebanyak 2 tetes mata di
mata kanan dan kiri.
- Rawat jalan.
H. Prognosis
Quo ad Vitam : ad Bonam
Quo ad Functionam : ad Bonam
Quo ad Sanasionam : ad Bonam

BAB II
ANALISIS KASUS
PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Host
5

Usia usia rentan penyakit


Pasien mempunyai
kebiasaan berkendara tidak
Kebiasaan memakai helm ataupun
kacamata, mengucek-
ngucek mata saat gatal,
tidak mencuci tangan Konjungtivitis
Pengetahuan pasien yang
kurang mengenai
Konjungtivitis

Pasien tinggal di lingkungan padat


penduduk dan Sosial ekonomi rendah

Diagnosis Holistik
Aspek Personal :
Pasien datang dengan tujuan agar penyakitnya sembuh

Aspek klinis :
Konjungtivitis ODS

Aspek risiko internal :


Kebiasaan tidak mencuci tangan
Kebiasaan mengucek mata ketika mata gatal

Aspek psikososial keluarga :


Pengetahuan pasien yang kurang mengenai konjungtivitis
Sosioekonomi rendah
6

RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (planning)


No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Keterangan

1 Aspek Pasien dan 7 hari  Gatal dan kemerahan  Pemberian obat:


personal cucu di mata yang  Klorafenikol eye
dirasakan pasien drop 3 kali sehari/
Konjungtivit
berkurang 2 tetes
is ODS
 Mengerti tentang  Evaluasi mengenai
penanganan jika keteraturan obat
setelah kontak dan gaya hidup
dengan yang sakit  Edukasi:
mata dan kelilipan  Menghindari
kontaminasi
terhadap mata yang
sehat dan mata
orang lain.
 Tidak menggosok
mata yang sakit
kemudian
menyentuh mata
yang sehat.
 Mencuci tangan
setiap kali selesai
memegang mata
yang sakit dan
menggunakan tisu.
 Bila keluhan
bertambah berat
rujuk RS

2 Aspek Pasien 7 hari Rasa gatal, mata


klinis merah dan belekan
7

berkurang dan tidak


ada komplikasi
lainnya

3 Aspek pasien 7 hari Untuk mengurani rasa Tidak mengucek


risiko gatal dan kemerahan mata saat gatal
internal di usahakan jangan
Berikan obat tetes
mengucek ngucek
mata saat gatal
mata, biasakan untuk
mencuci tangan jika
hendak akan
memegang mata

Usia rentan Pasien dan 7 hari Gizi pasien cukup Evaluasi: kebiasaan
penyakit keluarga tidak mencuci
(yang tangan, dan
serumah) mengucek mata saat
gatal

kebiasaan Pasien 7 hari Mengurangi bepergian Memakai pelindung


tidak cuci tanpa menggunakan seperti helm dan
tangan helm, mengurangi kacamata saat
setelah mengucek-ngucek bepergian jauh,
kontak mata ketika gatal jangan
dengan di kucek-kecek
orang yang matanya
sakit mata

Pengetahuan Pasien dan 7 hari Lebih mengetahui Edukasi:


pasien yang keluarga tentang pengetahuan
Pengobatan
kurang konjungtivitis beserta
konjungtivitis harus
mengenai komplikasinya
dilakukan secara
konjungtivit
8

is rutin agar
mengetahui adanya
perbaikan gejala atau
untuk menghindari
adanya komplikasi
lebih lanjut
9

TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI

Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS


HOLISTIK DAN RENCANA SELANJUTNYA
Kedatangan Pada kedatangan pertama 23 April 2019 dilakuan evaluasi
pertama  Pasien menerima obat yang telah diresepkan
 Dilakukan anamnesis mengenai penyakit pasien
kebisaan pasien serta kelurganya dan pemeriksaan yang
lebih mendetail
Dilakukan pula edukasi mengenai
 Penyakit konjungtivitis,tanda gejala penyakit
kojungtivitis dan komplikasinya
 Edukasi: mengatur pola makan, rutin minum obat dan
jika ada tanda – tanda efek samping obat segera kontrol,
dan menjelaskan mengenai kegawatdaruratan
konjungtivitis
Kedatangan Pada kedatangan Kedua 26 April 2019 dilakukan evaluasi
Kedua  Dilakukan anamnesis serta pemeriksaan.
 Dilakukan pemeriksaan mata
 Edukasi: mengatur pola makan, rutin minum obat dan
jika ada tanda – tanda efek samping obat segera
kontrol, dan menjelaskan mengenai kegawatdaruratan
konjungtivitis
10

KESIMPULAN PENATALAKSAAN PASIEN DALAM PENDAMPINGAN

Diagnosis Holistik pda saat berakhirnya pembinaan pertama


Aspek personal:
Sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa kembali

Aspek klinik:
Keluhan berkurang serta kemerahan di mata sudah berkurang

Aspek risiko internal:


Usia rentan teradap penyakit
Kebiasaan pasien mengucek mata
Kebiasaan pasien tidak mencuci tangan setelah kontak dengan penderita sakit
mata

Aspek psikososial kelurga:


Pengetahuan keluarga mengenai hipertensi
Sosiekonomi rendah
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:
Sikap keluarga yang mau mendukung kesembuhan dan berusaha menjaga
kesehatan orang tuanya
Faktor penghambat terselesaikan masalah kesehatannya pasien :
Sosiso ekonomi yang rendah
Pendidikan pasien yang rendah
Kebiasaan cuci tangan
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:
Edukasi tentang penyakit pasien,efek samping obat dan cara pencegahan
komplikasi terhadap penyakit pasien.
Edukasi untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam bila ada
tanda bahaya komplikasi dan efek samping obat.

Lampiran Foto
11
12

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Ed 3. Jakarta: Balai penerbit FKUI. 2009


2. Ilyas, Sidarta, Tanzil, Muzakkir, Salamun, Azhar, Zainal. Sari Ilmu Penyakit
Mata. Balai Penerbit FKUI, Jakarta: 2000.
3. Voughan, Daniel G, Asbury, Taylor. Riordan-Eva, Paul. Oftalmologi Umum
(General Ophthalmology). Ed. 14. Widya Medika, Jakarta : 2000.
4. Wijana, Nana S.D. Ilmu Penyakit Mata. Abadi Tegal, Jakarta: 1993. 42-50.14.
Ilyas, H. Sidarta Prof. dr. SpM. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI; 2003, hal
2, 134.15. Putz, R. & Pabst R. Sobotta. Jilid 1. Edisi 21. Jakarta: EGC, 2000

Anda mungkin juga menyukai