Kelompok 6 (EY) :
Giovanni Regina Gondokusumo – 125180171
Carisa Natascha – 125180172
Nathalia Angeline – 125180185
SA 300
RUANG LINGKUP
Standar Audit (“SA”) ini mengatur tanggung jawab auditor untuk merencanakan audit atas
laporan keuangan. SA ini ditulis dalam konteks audit berulang. Pertimbangan tambahan dalam
perikatan audit tahun pertama diidentifikasi secara terpisah.
TUJUAN
Tujuan auditor dalam SA 300 adalah untuk merencanakan audit agar audit tersebut dapat
dilaksanakan dengan efektif.
Auditor harus melakukan aktivitas – aktivitas berikut ini pada awal perikatan audit periode kini :
a. Melaksanakan prosedur SA 220 tentang keberlanjutan hubungan dengan klien dan
perikatan audit tertentu
b. Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan etika yang relevan, termasuk independensi,
sesuai dengan SA 220
c. Menetapkan suatu pemahaman atas ketentuan perikatan, seperti yang ditentukan oleh SA
210
Penetapan strategi audit secara keseluruhan yang harus dilakukan oleh auditor :
Mengidentifikasikan karakteristik perikatan yang mendefinisikan ruang lingkupnya . Contohnya
adalah menidentifikasikan kerangka pelaporan keuangan yang menjadi dasar penyusunan
informasi atas laporan keuangan yang diaudit
Memastikan tujuan pelaporan perikatan untuk merencanakan waktu audit dan sifat komunikasi
yang disyaratkan. Cibtihnya adalah memastikan jadwal pelaporan entitas seperti pelaporan
interim dan final .
Mempertimbangkan factor factor yang menurut pertimbangan professional auditor signifikan
dalam mengarahkan usaha tim perikatan. Contohnya adalah penentuan tingkat materialitas dan
cara auditor menekankan kepada anggota tim perikatan tentang kebutuhan untuk selalu
memiliki sikap kritis dalam berfikir
Memastikan sifat, saat , dan luas sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perikatan.
Contohnya pelanggaran perikatan, termasuk pertimbangan yang tepat atas lamannya waktu
yang dibutuhkan untuk area yang mengandung resiko kesalahan penyajian material yang lebih
tinggi
B. Rencana Audit
Merupakan proses yang lebih rinci daripada strategi audit secara menyeluruh dikarenakan
rencana audit akan mencakup sifat, saat dan luas prosedur audit yang akan dilaksanakan oleh
anggota tim perikatan. Auditor harus mengembangkan suatu rencana audit yang harus
mencakup hal - hal berikut :
i) Sifat saat dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan, seperti yang ditentukan
dalam SA 315
ii) Sifaat saat dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan pada tingkat asersi,
seperti yang ditentukan dalam SA 330
iii) Prosedur audit lainnya yang direncanakan dan harus dlaksanakan agar perikatan
tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh SA.
DOKUMENTASI
Dalam proses perencanaan atas suatu audit laporan keuangan, auditor harus memasukan hal-
hal berikut ini dalam dokumentasi audit:
I) Strategi audit secara keseluruhan. Contohnya adalah auditor dapat meringkas strategi audit
secara keseluruhan dalam bentuk suatu memorandum yang berisikan keputusan-keputusan
utama tentang ruang lingkup, saat, dan pelaksanaan audit secara keseluruhan.
II) Rencana audit. Dokumentasi atas rencana audit dapat berupa suatu catatan atas sifat, saat,
dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan dan prosedur audit lanjutan pada
tingkat asersi sebagai respon atas risiko yang dinilai.
III) Setiap perubahan signifikan yang dilakukan selama perikatan audit terhadap strategi audit
atau rencana audit secara keseluruhan, dan alas an atas perubahan tersebut.
SA 530
RUANG LINGKUP
Standar audit ini diterapkan ketika auditor memutuskan untuk menggunakan sampling audit
dalam pelaksanaan prosedur audit (baik penggunaan sampling statistik maupun non statistik)
dalam perencanaan dan pemilihan sample audit.
Sa ini melengkapi sa 500, yang berkaitan dengan tanggung jawab auditor utuk merancang dan
melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai
dasar untuk menarik kesimpulan sebagai basis opini auditor. Sa 500 memberikan panduan bagi
auditor untuk memilih unsur untuk pengujian, yang salah satunya adalah sampling audit.
TUJUAN
Memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang
menjadi sumber pemilihan sample.
B. Populasi :
Keseluruhan set data yang merupakan sumber yang dipilih untuk auditor menarik kesimpulan
dari keseluruhan set data tersebut.
C. Resiko sampling:
Resiko sampling dapat menimbulkan dua jenis kesimpulan yang salah:
I. Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut lebih efektif daripada
kenyataannya atau dalam suatu pengujian rinci, kesalahan penyajian material tidak ada
padahal kenyataannya ada. Tipe kesalahan ini membuat auditor khawatir karena
mempengaruhi efektifitas audit dan menyebabkan opini yang tidak tepat.
II. Pengujian pengendalian kurang efektif daripada kenyataannya, atau dalam suatu
pengujian rinci terdapat kesalahan penyajian material yang kenyataannya tidak ada.
Jenis kesimpulan ini berdampak pada efisiensi audit yang akan menyebabkan pekerjaan
tambahan untuk menetapkan bahwa kesimpulan semula adalah tidak benar.
E. Anomali
Suatu kesalahan penyajian atau penyimpangan yang secara jelas tidak mewakili kesalahan
penyajian atau penyimpangan dalam suatu populasi.
F. Unit sampling
Unsur unsur individual yang membentuk suatu populasi. Unit sampling berupa unsur unsur fisik
atau unit moneter
G. Sampling statistic
Suatu pendekatan sampling yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
i. Pemilihan unsur unsur sampel dilaksanakan secara dan
ii. Penggunaan teori probabilitas untuk menilai hasil sampel, termasuk untuk mengukur
risiko sampling
Pendekatan sampling yang tidak memiliki karakteristik karakteristik diatass dan
dianggap sebagai sampling non statistic
H. Stratifikasi
- Proses pembagian suatu populasi ke dalam sub sub populasi yang setiap sub tersebut
merupakan suatu golongan unit unit sampling dengan karakteristik yang serupa (seringkali
nilai moneternya)
- Dalam mempertimbangkan karakteristik populasi yang menjadi sumber pengambilan
sampel, auditor dapat memilih metode pemilihan stratifikasi atau nilai tertimbang.
- Tujuan stratifikasi adalah mengurangi keanekaragaman unsur unsur yang terdapat dalam
setiap strata dan oleh karena itu ukuran sampel dapat dikurangi tanpa meningkatkan risiko
sampling
- Efisiensi audit juga dapat ditingkatkan jika auditor dapat melakukan stratifikasi terhadap
suatu populasi dengan cara membagi populasi tersebut ke dalam sub sub populasi yang
memiliki karakteristik yang teridentifikasi
- Ketika melaksanakan pengujian rinci, populasi biasanya distratifikasi berdassarkan nilai
moneter. Demikian juga, sebuah populasi dapat distratifikasi berdasarkan karakteristik
tertentu yang menunjukan kemungkinan risiko kesalahan penyajian yang lebih tinggi,
sebagai contoh, ketika melakukan pengujian atas penyisihan piutang tak tertagih untuk
penilaian suatu piutang usaha,saldo akun tersebut dapat distratifikasi berdasarkan umur
piutang.
- Jika suatu golongan transaksi atau saldo akun telah dibagi ke dalam strata, maka kesalahan
penyajian akan diproyeksikan untuk setiap strata secara terpisah. Kesalahan penyajian yang
telah diproyeksikan untuk setiap strata kemudian dikombinasikan untuk
mempertimbangkan dampak kesalahan penyajian yang mungkin terjadi dalam keseluruhan
golongan ransaksi atau saldo akun.
Ukuran Sampel
Semakin kecil risiko yang auditor bersedia untuk menerimanya, semakin besar ukuran sampel
yang diperlukan. Ukuran sampel dapat ditentukan melalui penerapan suatu formula berbawsis
statistic atau melalui pertimbangan professional.