Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

NO: ... / PKWT- / … / 2020

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama :
Jabatan :
Alamat :

- Mewakili untuk dan atas nama manajemen Perusahaan Terbatas ,


Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama :
Jenis kelamin :
Tempat tgl. Lahir :
Agama :
Alamat :
No. Telepon :
No. KTP :

- Dalam hal ini bertindak atas nama diri sendiri dan kedudukannya sebagai
karyawan PT. untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
untuk selanjutnya disebut PERJANJIAN KERJA, dengan ketentuan yang diatur dalam
pasal-pasal di bawah ini :

PASAL 1
UMUM

1. Pihak Pertama mengangkat atau mengontrak Pihak Kedua sebagai karyawan dengan
kedudukan / tugas sebagai Posisi dan ditempatkan pada PT. .

1. Selama masa Perjanjian Kerja status Pihak Kedua adalah karyawan kontrak, dan tidak
ada pengangkatan sebagai karyawan tetap dari Pihak Pertama.

PASAL 2

Perjanjian Kerja PT. VAT 1 of 5


RUANG LINGKUP

1. Ruang lingkup dan tanggung jawab Pihak Kedua adalah melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai Posisi sesuai pemegang jabatan dalam pasal 1 (satu),
sebagaimana yang telah dirumuskan dan diatur dalam Peraturan Perusahaan Klien /
Mitra Kerja Perusahaan PT. .

2. Ruang Lingkup dan tanggung jawab Pihak Pertama adalah melaksanakan kewajiban
dan tanggung jawab sebagai Perusahaan baik dalam hal penggajian maupun
administrasi kepegawaian lainnya.

PASAL 3
MASA BERLAKU

1. Perjanjian Kerja ini berlaku selama xx ( ) bulan sejak tanggal


dd month yyyy dan berakhir pada tanggal dd month yyyy.

2. Pihak Pertama dapat mempertimbangkan untuk memperpanjang atau mengakhiri


perjanjian kerja dengan meninjau kembali syarat – syarat perjanjian berdasarkan
evaluasi kerja Pihak Kedua yang telah diatur dalam Peraturan Perusahaan.

PASAL 4
KETENTUAN

1. Pihak Kedua wajib mematuhi peraturan kerja yang ditetapkan oleh Pihak Pertama
seperti yang tertera dalam peraturan perusahaan yang berhubungan dengan
“Kepegawaian” ataupun pelaksanaan tugas.

2. Pihak Kedua wajib mematuhi dan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab
peraturan tata tertib dan peraturan internal yang dikeluarkan oleh Pihak Pertama dan
Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama di lokasi karyawan ditempatkan.

3. Pihak Kedua tidak dibenarkan memberikan informasi apapun kepada pihak lain baik
lisan maupun tertulis mengenai rahasia perusahaan, bisnis atau informasi lainnya
yang bersifat rahasia milik Pihak Pertama dan/ atau Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama
di mana karyawan ditempatkan / ditugaskan, tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pihak Pertama dan/ atau Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.

4. Setelah masa Perjanjian Kerja berakhir, Pihak Kedua tidak akan mengajukan tuntutan
ataupun gugatan terhadap Pihak Pertama atas hal-hal ataupun kondisi di luar
persyaratan ataupun ketentuan yang ada di dalam Perjanjian Kerja ini.

5. Apabila pihak kedua melanggar ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3
(tiga) dan ayat 5 (lima) pasal ini, maka segala kerugian, tuntutan dan atau gugatan

Perjanjian Kerja PT. VAT 2 of 5


yang mungkin timbul di kemudian hari yang dialami oleh Pihak Pertama merupakan
tanggung jawab sepenuhnya Pihak Kedua, dan dengan ini Pihak Kedua melepaskan
Pihak Pertama dari segala tuntutan dan atau gugatan yang mungkin timbul di
kemudian hari.

6. Hari dan jam kerja yang berlaku untuk Pihak Kedua mengikuti dan menyesuaikan
dengan jadwal yang sudah ditentukan di setiap masing-masing bagian yang berlaku di
tempat Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.

7. Pihak kedua akan mendapatkan Upah per bulan dengan perincian sebagai berikut :
a. Gaji Pokok : Rp xxxxxxx,-/bulan
b. Tunjangan Tidak Tetap : Rp xxxxxxx,-/bulan
c. Tunjangan Hari Raya (THR) dari 1 (Satu) bulan upah. Apabila karyawan bekerja
belum mencapai 1 (Satu) Tahun, maka besarnya dihitung secara proporsional
dengan perhitungan 1 (Satu) Bulan Upah dibagi 12 (Dua Belas) dikalikan Masa
kerja (Bulan kerja). Apabila ada perubahan gaji maka Tunjangan Hari Raya (THR)
dihitung secara proporsional dengan perhitungan masa kerja (bulan kerja) dikali
gaji lama dibagi 12 (dua belas) ditambah masa kerja (bulan kerja) dikali gaji baru
dibagi 12 (dua belas).
d. Tunjangan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 4,24% ditanggung perusahaan dan 2%
ditanggung karyawan
e. Tunjangan BPJS Kesehatan sebesar 4% yang ditanggung Perusahaan 1%
ditanggung oleh karyawan.
f. Tunjangan BPJS Pensiun sebesar 2% ditanggung perusahaan dan 1% ditanggung
karyawan
g. Cut off absen dari tanggal 25 setiap bulannya.
h. Penggajian setiap tanggal 1 ( satu ) tiap bulannya. Jika tanggal 1 ( satu ) jatuh
pada hari libur atau hari Sabtu atau Minggu maka penggajian akan dimajukan di
hari Jumat.
i. Perhitungan Lembur sesuai ketentuan Undang – undang Pemerintah atau
mengikuti ketentuan yang diberikan oleh Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.

PASAL 5
PENGAKHIRAN HUBUNGAN KERJA

1. Perjanjian Kerja antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan


berakhir tanpa syarat, dan/ atau ganti rugi, dan/ atau kompensasi dalam bentuk
apapun apabila:
a. Masa berlaku atau jangka waktu perjanjian kerja telah berakhir.
b. Perjanjian kerjasama antara Pihak Pertama dengan Klien / Mitra Kerja dari Pihak
Pertama berakhir, maka secara dengan sendirinya Perjanjian Kerja antara Pihak
Pertama dengan Pihak Kedua berakhir.

Perjanjian Kerja PT. VAT 3 of 5


c. Pihak Kedua mengundurkan diri. Pihak Kedua wajib memberitahukan secara
tertulis terlebih dahulu kepada Pihak Pertama paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sebelum tanggal pengunduran diri tersebut.
d. Pihak Kedua tidak masuk bekerja selama 5 ( lima ) hari berturut-turut tanpa
adanya pemberitahuan / kabar kepada Pihak Pertama dan Klien / Mitra Kerja Pihak
Pertama. Maka secara tidak langsung pihak kedua dianggap mengundurkan diri
dari posisinya.
e. Pihak Kedua dianggap tidak memenuhi syarat dari hasil evaluasi kerja yang
dilakukan oleh Pihak Pertama dan/ atau Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.
f. Adanya keadaan atau kondisi diluar kuasa (Force Majeure) seperti kebakaran,
ledakan, bencana alam, wabah penyakit, sabotase, blokade, perang, pemogokkan
atau gangguan perburuhan lain, atau kerusuhan yang dialami Pihak Pertama
ataupun Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama yang berdampak kepada Pihak Pertama
yang mengakibatkan pengakhiran Perjanjian Kerja dengan Pihak Kedua dengan
terlebih dahulu adanya surat pemberitahuan.
g. Pihak Kedua melakukan kesalahan / kelalaian seperti:
i. Melakukan pencurian, penggelapan, penipuan, kekerasan, asusila dan
tindakan lainnya yang melanggar peraturan perundang-undangan dan
ketertiban umum.
ii. Memberikan keterangan kepada pihak lain, baik secara lisan maupun tulisan
dengan maksud memperoleh keuntungan pribadi dan merugikan Pihak
Pertama, maka Pihak Pertama berhak untuk memutuskan hubungan kerja
secara sepihak dan dapat menuntut Pihak Kedua secara Pidana maupun
Perdata jika diperlukan.
iii. Memalsukan atau dipalsukannya data yang diberikan dari Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama atau Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.
iv. Memberitahukan, membocorkan, menyebarluaskan atau memberikan
informasi apapun kepada pihak lain baik lisan maupun tulisan mengenai
rahasia perusahaan, bisnis atau informasi lainnya yang bersifat rahasia milik
Pihak Pertama dan/ atau Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama di mana karyawan
ditempatkan / ditugaskan, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pihak Pertama dan/ atau Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.

2. Pada saat berakhirnya Perjanjian Kerja, Pihak kedua wajib mengembalikan seluruh
asset Pihak Pertama atau dari Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama yang telah
dipinjamkan untuk digunakan oleh Pihak Kedua, kecuali yang telah diberikan atau
yang menjadi haknya.

3. Pihak Pertama akan tetap memperhatikan serta mengikuti aturan yang berlaku baik
dalam Peraturan Perusahaan maupun Peraturan Pemerintah.

4. Perpanjangan masa Perjanjian Kerja akan ditentukan kemudian, dengan berdasar


pada hasil evaluasi kinerja Pihak Kedua, atau permintaan dari Klien / Mitra Kerja Pihak
Pertama.

Perjanjian Kerja PT. VAT 4 of 5


PASAL 6
PENUTUP

1. Apabila terdapat hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini, maka diatur dalam
peraturan perusahaan yang berbentuk “Standard Operational Procedure” (SOP)
perusahaan.

2. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka segala sesuatu akan
diselesaikan sesuai dengan isi perjanjian atau peraturan perusahaan yang berlaku.

3. Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan


hukum yang sama dan berlaku setelah ditandatangani oleh Kedua Pihak dengan tanpa
adanya paksaan.

Jakarta, 20

PT.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

() ( )
Manager HRD

Perjanjian Kerja PT. VAT 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai