1. Nama :
Jabatan :
Alamat :
2. Nama :
Jenis kelamin :
Tempat tgl. Lahir :
Agama :
Alamat :
No. Telepon :
No. KTP :
- Dalam hal ini bertindak atas nama diri sendiri dan kedudukannya sebagai
karyawan PT. untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
untuk selanjutnya disebut PERJANJIAN KERJA, dengan ketentuan yang diatur dalam
pasal-pasal di bawah ini :
PASAL 1
UMUM
1. Pihak Pertama mengangkat atau mengontrak Pihak Kedua sebagai karyawan dengan
kedudukan / tugas sebagai Posisi dan ditempatkan pada PT. .
1. Selama masa Perjanjian Kerja status Pihak Kedua adalah karyawan kontrak, dan tidak
ada pengangkatan sebagai karyawan tetap dari Pihak Pertama.
PASAL 2
1. Ruang lingkup dan tanggung jawab Pihak Kedua adalah melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai Posisi sesuai pemegang jabatan dalam pasal 1 (satu),
sebagaimana yang telah dirumuskan dan diatur dalam Peraturan Perusahaan Klien /
Mitra Kerja Perusahaan PT. .
2. Ruang Lingkup dan tanggung jawab Pihak Pertama adalah melaksanakan kewajiban
dan tanggung jawab sebagai Perusahaan baik dalam hal penggajian maupun
administrasi kepegawaian lainnya.
PASAL 3
MASA BERLAKU
PASAL 4
KETENTUAN
1. Pihak Kedua wajib mematuhi peraturan kerja yang ditetapkan oleh Pihak Pertama
seperti yang tertera dalam peraturan perusahaan yang berhubungan dengan
“Kepegawaian” ataupun pelaksanaan tugas.
2. Pihak Kedua wajib mematuhi dan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab
peraturan tata tertib dan peraturan internal yang dikeluarkan oleh Pihak Pertama dan
Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama di lokasi karyawan ditempatkan.
3. Pihak Kedua tidak dibenarkan memberikan informasi apapun kepada pihak lain baik
lisan maupun tertulis mengenai rahasia perusahaan, bisnis atau informasi lainnya
yang bersifat rahasia milik Pihak Pertama dan/ atau Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama
di mana karyawan ditempatkan / ditugaskan, tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pihak Pertama dan/ atau Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.
4. Setelah masa Perjanjian Kerja berakhir, Pihak Kedua tidak akan mengajukan tuntutan
ataupun gugatan terhadap Pihak Pertama atas hal-hal ataupun kondisi di luar
persyaratan ataupun ketentuan yang ada di dalam Perjanjian Kerja ini.
5. Apabila pihak kedua melanggar ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3
(tiga) dan ayat 5 (lima) pasal ini, maka segala kerugian, tuntutan dan atau gugatan
6. Hari dan jam kerja yang berlaku untuk Pihak Kedua mengikuti dan menyesuaikan
dengan jadwal yang sudah ditentukan di setiap masing-masing bagian yang berlaku di
tempat Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.
7. Pihak kedua akan mendapatkan Upah per bulan dengan perincian sebagai berikut :
a. Gaji Pokok : Rp xxxxxxx,-/bulan
b. Tunjangan Tidak Tetap : Rp xxxxxxx,-/bulan
c. Tunjangan Hari Raya (THR) dari 1 (Satu) bulan upah. Apabila karyawan bekerja
belum mencapai 1 (Satu) Tahun, maka besarnya dihitung secara proporsional
dengan perhitungan 1 (Satu) Bulan Upah dibagi 12 (Dua Belas) dikalikan Masa
kerja (Bulan kerja). Apabila ada perubahan gaji maka Tunjangan Hari Raya (THR)
dihitung secara proporsional dengan perhitungan masa kerja (bulan kerja) dikali
gaji lama dibagi 12 (dua belas) ditambah masa kerja (bulan kerja) dikali gaji baru
dibagi 12 (dua belas).
d. Tunjangan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 4,24% ditanggung perusahaan dan 2%
ditanggung karyawan
e. Tunjangan BPJS Kesehatan sebesar 4% yang ditanggung Perusahaan 1%
ditanggung oleh karyawan.
f. Tunjangan BPJS Pensiun sebesar 2% ditanggung perusahaan dan 1% ditanggung
karyawan
g. Cut off absen dari tanggal 25 setiap bulannya.
h. Penggajian setiap tanggal 1 ( satu ) tiap bulannya. Jika tanggal 1 ( satu ) jatuh
pada hari libur atau hari Sabtu atau Minggu maka penggajian akan dimajukan di
hari Jumat.
i. Perhitungan Lembur sesuai ketentuan Undang – undang Pemerintah atau
mengikuti ketentuan yang diberikan oleh Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama.
PASAL 5
PENGAKHIRAN HUBUNGAN KERJA
2. Pada saat berakhirnya Perjanjian Kerja, Pihak kedua wajib mengembalikan seluruh
asset Pihak Pertama atau dari Klien / Mitra Kerja Pihak Pertama yang telah
dipinjamkan untuk digunakan oleh Pihak Kedua, kecuali yang telah diberikan atau
yang menjadi haknya.
3. Pihak Pertama akan tetap memperhatikan serta mengikuti aturan yang berlaku baik
dalam Peraturan Perusahaan maupun Peraturan Pemerintah.
1. Apabila terdapat hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini, maka diatur dalam
peraturan perusahaan yang berbentuk “Standard Operational Procedure” (SOP)
perusahaan.
2. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka segala sesuatu akan
diselesaikan sesuai dengan isi perjanjian atau peraturan perusahaan yang berlaku.
Jakarta, 20
PT.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
() ( )
Manager HRD