Anda di halaman 1dari 3

FORMAT PENILAIAN OSCE

(OBJECTIVE STRUCTURE CLINICAL EXAMINATION)


RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

Nama :
NIM :
Semester : VII R
TINDAKAN
NO ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
1. TAHAP KERJA
A. Pastikan Keamanan dengan Prinsip 3A :
- Aman Diri/Aman Penolong (Menggunakan sarung
tangan dan alat pelindung diri lainnya jika tersedia)
- Aman Lingkungan
- Aman Pasien (Jika akan memindah atau mengatur
posisi pasien dengan tehnik log roll)
B. Cek Respon Korban
Teriak “Bangun Pak/Bu!” atau “Buka mata Pak/Bu!”
dan tepuk bahu dan/atau beri stimulus nyeri.
- Alert
- Verbal
- Pain
- Unresponsive
(Hati-hati kemungkinan trauma leher)
C. Aktifkan system respon kegawatdaruratan /
Aktifkan Code Blue / Sistem Penanggulangan
Kegawatdaruratan Terpadu (SPGDT)
Syarat meminta tolong :
Tetap bersama korban, gunakan handphone untuk
memanggil bantuan
- Menyebutkan nama
- Menyebutkan tempat/lokasi kejadian
- Menyebutkan keadaan korban
- Menyebutkan kebutuhan peralatan yang dibutuhkan
korban
Jika sendirian tanpa handphone, berteriak minta tolong
dan ambil AED (Jika Tersedia) sebelum melakukan
RJP
D. CIRCULATION
Cek nafas dan nadi karotis (2-3 cm dari trakhea) secara
bersamaan selama < 10 detik

Program Studi Ilmu Keperawatan-STIKes Indramayu


1. Tidak ada napas dan tidak ada nadi
Lakukan 30 kompresi dan 2 ventilasi dengan
kecepatan 100-120 x/menit dan kedalaman 5-6 cm,
cek nadi tiap 2 menit atau 5 siklus.
(Push fast but not too hard)
- Atur posisi korban : terlentang diatas
permukaan yang keras dan datar
- Posisi penolong : berlutut disamping pasien /
berdiri disamping tempat tidur pasien
- Letakkan tumit telapak tangan pada
pertengahan dada (seperdua bawah sternum)
dengan telapak tangan ditumpuk dengan jari
ditautkan) dengan menjaga siku tetap lurus.
- Tekan dada korban dengan kedalaman 5-6 cm
dan kecepatan 100-120 x/menit.
Saat pijat jantung hitung dengan suara
keras
Satu, dua, tiga, empat,..........Sembilan  Satu
Satu, dua, tiga, empat,..........Sembilan  dua
Satu, dua, tiga, empat,..........Sembilan  tiga
Total = 30 pijatan
5 Indikator kompresi yang baik :
a. Kecepatan 100-120 x/mnt
b. Kedalaman 5-6 cm
c. Biarkan dada recoil setiap setelah
kompresi
d. Minimalkan interupsi terhadap kompresi
dada
e. Hindari ventilasi yang berlebih
- Berikan bantuan napas / menggunakan ambu-
bag sebanyak 2 kali (Tidal Volume : BB x 8-
10 ml)
*) Penolong awam tidak terlatih (Untrained Lay
Rescuer) tidak dianjurkan mengecek nadi,
dianjurkan kompresi tanpa kombinasi bantuan
napas atau Hands-Only CPR (Compression-Only
CPR)
2. Tidak ada napas dan ada nadi
Lakukan 1 ventilasi tiap 6 detik (2 menit)
3. Ada napas dan ada nadi
Recovery position evaluasi tiap 2 menit

Program Studi Ilmu Keperawatan-STIKes Indramayu


E. AIRWAY
Terdiri dari 2 tahap :
1. Membersihkan jalan nafas
2. Membuka jalan nafas
Jika curiga trauma cervikal buka jalan napas
dengan teknik Jaw Thrust dan jika tidak dicurigai
ada trauma cervikal buka jalan nafas dengan teknik
head tilt dan chin lift
F. BREATHING
Berikan napas 2 kali dengan volume tidal, dengan
teknik
- Mouth to mouth
- Mouth to barrier device
- Mouth to nose
- Mouth to stoma
- Bag valve mask
Tidak lebih dari 10 detik
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan tiap 2 menit, AHA 2015 tidak
menyebutkan evaluasi tiap 5 siklus
- Jika napas tidak ada dan nadi tidak ada : kompresi
dan ventilasi 30 : 2
- Jika napas tidak ada dan nadi ada : 1 ventilasi tiap 6
detik (2 menit)
- Jika napas ada dan nadi ada : Recovery position
evaluasi tiap 2 menit
Nilai batas lulus : 75%

Nilai yang didapatkan


Nilai : x 100%
Jumlah aspek yang dinilai

Keterangan :
Ya : 1
Tidak : 0

Indramayu, ……………………..2021
Penguji,

(…………………………………….)

Program Studi Ilmu Keperawatan-STIKes Indramayu

Anda mungkin juga menyukai