Anda di halaman 1dari 11

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi

Dini Kanker Serviks Melalui Pemeriksaan Iva pada WUS di Poskesdes Tanak

Beak dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Poskesdes Tanak Beak adalah salah satu Poskesdes yang berada di

wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Narmada yang terdiri dari 7 Dusun

yaitu Tanak Beak Lekong IX,Tanak Beak Otak Dese,Tanak Beak

Timur,Tanak Beak Daye,Tanak Beak Barat,Tanak Beak Trenganjang dan

Tanak Beak Dasan.Luas wilayah kerja Poskesdes Tanak Beak 1.685 Ha.

Poskesdes Tanak Beak ini beralamat di Jalan TGH.Djuaeni Muhtar Desa

Tanak Beak Kecamatan Narmada Lombok Barat NTB.dengan batas

Wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Batu kuta Kecamatan

Narmada Kabupaten Lombok Barat

b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Medas kecamatan

Pringgerata Kabuaten Lombok Tengah

c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Kramajaya Kecamatan

Narmada Kabupaten Lombok Barat

49
50

d. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Presek Kecamatan

Narmada Kabupaten Lombok Barat dan Desa Selakan Kecamatan

Pringgerata Kabupaten Lombok Tengah

Poskesdes Tanak Beak ini memiliki visi dan misi sebagai berikut :

a. Visi: Dengan Ikhlas dan kerja keras terwujudnya masyarakat tanak

beak yang sehat

b. Misi:

1) Menggerakkan serta membudayakan peran serta dan potensi

di masyarakat dalam bidang kesehatan.

2) Mengupayteakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu,

merata, dan terjangkau.

3) Menjalin kemitraan dengan lintas program, lintas sektoral dan

swasta untuk mendukung pembangunan swasta untuk

mendukung pemb angunan berwawasan kesehatan.

2. Hasil Analisa Data

a. Analisis Univariat

Setelah data primer dikumpulkan dan dikelompokan selanjutnya

disajikan dalam bentuk analisis univariat.Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 60 orang dengan pengambilan sampel secara total sampling

yaitu pengambilan sample dengan mengambil anggota populasi yang

ditemukan saat penelitian.


51

Hasil penelitian ini kemudian dianalisis secara univariat.Analisis

univariat dilakukan untuk menggambarkan semua variable yang diteliti

dengan cara mendeskripsikan tiap variable yang selengkapnya

disajikan dalam bentuk table.

1) Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan umur,

Pendidikan Terakhir, Pekerjaan dan Jumlah Anak.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan Teakhir,


Pekerjaan dan Jumlah Anak

Karakteristik responden Frekuensi Presentase (%)

Umur
25 – 35 Tahun 49 81.7
36 – 45 Tahun 9 15.0
46 – 55 Tahun 2 3.3
Jumlah 60 100
Pendidikan Terakhir
SD 5 8.3
SLTP 19 31.7
SLTA 26 43.3
PT 10 16.7
Jumlah 60 100
Pekerjaan
IRT 51 85.0
PNS 0 0.0
SWASTA 9 15.0
Jumlah 60 100
Jumlah Anak
1 28 47
2 15 25
3 9 15
4 5 0.8
5 3 0.05
Jumlah 60 100

Pada tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar usia responden 25-35

tahun sebanyak 49 orang (81.7 %) ini artinya usia responden

termasuk dalam indikasi skiring deteksi dini kanker serviks.

Pendidikan terakhir responden sebagian besar pada penelitian ini

adalah SLTA yaitu sebanyak 26 responden (43.3 %) dan pada


52

kategori pekerjaan sebagian besar responden adalah Ibu Rumah

Tangga yaitu sebanyak 51 responden (85 %) serta tabel diatas

menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki anak 1 yaitu

sebanyak 28 responden (47%).

2) Gambaran Distribusi Pengetahuan Responden

Dari hasil penelitian didapatkan distribusi pengetahuan responden

sebagaiman ditunjukan pada table dibawah ini

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden menurut pengetahuan kanker serviks


dan pemeriksaan IVA

Pengetahuan Responden Frekuensi Persentase


Baik 12 20.0
Cukup 29 48.3
Kurang 19 31.7
Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh 12 responden (20,0%)

mempunyai pengetahuan baik, 29 responden (48,3%) mempunyai

pengetahuan cukup, dan 19 responden (31.7%) mempunyai

pengetahuan kurang. Jadi, dapat disimpulkan sebagian besar

responden wanita usia subur berpengetahuan cukup tentang kanker

serviks..

3) Gambaran Distribusi Perilaku Responden

Dari hasil penelitian didapatkan distribusi prilaku responden daam

melakukan pemeriksaan IVA sebagai mana di tunjukan pada tabel

dibawah ini

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden menurut perilaku WUS dalam


melakukan pemeriksaan IVA

Perilaku Frekuensi Persentase (%)


Ya 52 86.7
Tidak 8 13.3
Jumlah 60 100
53

Hasil analisis pada tabel 4.3, 52 responden (86.7 %) melakukan pemeriksaan

IVA, sedangkan 8 responden (13,3 %) tidak melakukan pemeriksaan IVA. Jadi,

dapat disimpulkan sebagian besar WUS yang menjadi responden dalam penelitian

ini melakukan pemeriksaan IVA

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara 2 variabel

yaitu variabel bebas (pengetahuan WUS tentang kanker serviks)

dengan variable terikat (perilaku pemeriksaan IVA).

Dengan cara memasukkan hasil kategori-kategori responden ke dalam

tabel 2x3 melalui komputerisasi serta menggunakan derajat

kemaknaan 95% atau nilai α=0.05, keputusan statistik diambil

berdasarkan p-value. Jika p-value <0.05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima sedangkan jika p-value ≥ 0.05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Hasil analisa statistik dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan WUS tentang


kanker serviks terhadap perilaku pemeriksaan IVA di Poskesdes Tanak Beak
Pelaksanaan
Pengetahua Melakukan Tidak Total P-Value
n Melakukan
N % N % N %
Baik 12 100 0 0 12 100 0,010
Cukup 27 93,1 2 6,9 29 100
Kurang 13 68.4 6 31,6 19 100
Jumlah 52 86.7 8 13,3 60 100

Berdasarkan hasil tabel 4.4 di ketahui bahwa dari 12

responden semua memiliki pengetahuan baik dan melakukan

pemeriksaan IVA, sedangkan dari 29 responden memiliki

pengetahuan cukup yang melakukan pemeriksaan IVA 27 responden


54

(93,1%) dan 2 responden(6,9%) tidak melakukan pemeriksaan IVA

dan dari 19 responden yang berpengetahuan kurang hanya 13

responden (68,4%) yang melakukan pemeriksaan IVA. Melalui uji

statistik dengan Pearson Chi Square, didapatkan nilai p-value = 0,010

yang berarti p-value < 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak dan

Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa adanya hubungan

pengetahuan WUS tentang kanker serviks dengan perilaku deteksi

dini melalui pemeriksaan IVA di poskesdes Tanak Beak.

B. Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas tentang hasil analisis univariat pengetahuan

ibu tentang kanker serviks dan prilaku pemeriksaan IVA serta analisis

bivariat hubungan pengetahuan dengan prilaku tentang deteksi dini

kanker serviks melalui Pemeriksaan IVA..

1. Analisis Univariat Pengetahuan WUS

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar katagori

pengetahuan ibu adalah cukup 29 (48.3 %)dan kategori baik 12

responden (20.0%) serta kategori pengetahuan kurang 19 (31.7%)

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa factor seperti

umur dan pendidikan. Hal ini sejalan dengan konsep teori umur

merupakan ciri dari kedewasaan fisik dan kematangan kepribadian

yang erat hubungannnya dengan pengambilan keputusan .Semakin

dewasa umur maka tingkat kemampuan dan kematangan dalam

berfikir dan menerima informasi lebih baik jika dibandingkan dengan

umur yang masih muda (Notoatmodjo,2010).


55

Dalam penelitian ini sebagian besar responden berumur 25-35

tahun sebanyak 49 (81.7 %) termasuk dalam golongan dewasa awal

sehingga akan lebih mudah menerima informasi dan ini sesui dengan

penelitian yang dilakukan oleh pasaribu menunjukan hasil yang sama

yaitu antara usia 27 – 40 tahun dan hal ini sesuai dengan interval

skrining deteksi dini oleh WHO yang merekomendasikan deteksi dini

dilakukan pada Wanita usia subur usia 25-50 tahun (Pasaribu, 2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan SMA sebanyak 26 (43.3% ) .Hal ini sejalan dengan

konsep teori pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa

dipisahkan dengan tingkat pengetahuan. Perbedaan tingkat pendidikan

dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan setelah mendapatkan

informasi.seperti dijelaskan Notoatmodjo, bahwa pendidikan dapat

mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang

didapatkannya (Notoatmojo, 2010)

Dari uraian diatas jika dikaitkan dengan hasil penelitian bahwa

pengetahuan tentang kanker serviks sangat dipengaruhi oleh umur dan

pendidikan sehingga jika seseorang memperoleh informasi mengenai

kanker serviks dia bisa mencerna dan mengaplikasikan dalam

pemeriksaan kanker serviks dan ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Alin Septiangrum menunjukkan bahwa semakin tinggi

pendidikan orang maka minat untuk melakukan Pemeriksaan IVA

semakin tinggi, sedangkan jika semakin rendah pendidikan akan

berpengaruh terhadap minat untuk melakukan Pemerikaan IVA, hal


56

ini disebabkan dengan pendidikan yang tinggi akan berpengaruh

terhadap keputusan atau kesediaan untuk melakukan Pemeriksaan

IVA. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan

ibu dalam pembentukan prilaku seseorang (Notoatmodjo,2010)

2. Analisa univariat perilaku responden dalam deteksi dini kanker

serviks melalui pemeriksaan IVA

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden

melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 52 orang (86.7 %) dan 8 orang

(13.3 %) tidak melakukan pemeriksaan IVA.

Dari hasil penelitian diatas diketahui bahwa prilaku kesehatan pada

dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang

berkaitan dengan sakit dan penyakit pada system pelayanan

kesehatan,makanan serta lingkungan

Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Utami 2013 dengan judul hubungan tingkat

pengetahuan dengan perilaku deteksi dini pada pasangan usia subur di

wilayah kerja puskesmas dengan hasil dari 85 responden (68%) yang

tidak melakukan sedangkan yang melakukan hanya 27 responden

(32%) namun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alin

septianingrum tahun 2017 dengan judul hubungan pengetahuan WUS

tentang kanker serviks terhadap perilaku pemeriksaan IVA di

Puskesmas Pisangan Ciputat Tangerang Selatan dari 101 responden

yang melalukan pemeriksaan IVA 70 reponden (69.3%).


57

Dalam penelitian ini deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan

metode IVA yang merupakan metode yang efektif dan hasilnya bisa

dilihat langsung seperti dijelaskan Rasjidi (2009) bahwa pemeriksaan

IVA merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dini

kanker serviks dan juga skrining alternative dari pap smear karena

biasanya lebih murah, praktis dan sangat mudah dilaksanakan dengan

peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain

dokter ginekologi.Pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks

yang telah diolesi asam asetat 3-5% selama 1 menit secara inspekulo

dan akan terjadi perubahan warna pada serviks

3. Analisa Bivariat Hubungan pengetahuan dengan perilaku tentang

deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA

Berdasarkan hasil bivariat dengan menggunakan uji chi square

diperoleh hasil uji pengetahuan dan perilaku melakukan pemeriksaan

IVA diperoleh p=0.010 <0,05 yang berarti Ho ditolak sehingga

ada hubungan antara pengetahuan WUS dengan perilaku

pemeriksaan IVA. Analisa yang didapatkan bahwa dari 60

responden yang melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 52 orang

Pengetahuan dan perilaku keputusan dalam melakukan

pemeriksaan IVA dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur,

pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi tentang pemeriksaan

IVA. Perempuan yang rawan mengidap penyakit kanker serviks

adalah mereka yang faktanya memperlihatkan bahwa terjadi

pengurangan resiko infeksi HPV seiring pertambahan usia, namun


58

sebaliknya resiko infeksi menetap/persisten justru meningkat. Hal

ini diduga karena seiring pertambahan usia, terjadi perubahan anatomi

dan histlogi (Wijaya, 2010)

Penelitian yang dilakukan oleh Rini, Lestari. M (2012)

yang menyebutkan jumlah responden terbanyak yang melakukan

pemeriksaan IVA terdapat pada kelompok usia 35-39 tahun.

Penelitian yang dilakukan Rohmawati (2016) yang menyimpulkan

bahwa keterpaparan seseorang terhadap informasi kesehatan yang

diperoleh akan mendorong terjadinya perilaku kesehatan. Hal ini

juga dipaparkan pada penelitian yang dilakukan Yuliwati (2012)

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterpaparan

informasi dengan perilaku WUS dalam melakukan pemeriksaan IVA.

Penelitian yang dilakukan oleh Artiningsih (2011) dengan

judul hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku wanita usia

subur dengan pemeriksaan IVA dalam rangka deteksi dini kanker

serviks di Puskesmas Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Mojokerto

dengan hasil ada hubungan yang bermakna dan positif antara

pengetahuan WUS dengan perilaku IVA test (p=0,000 dan r=0,535).

Semakin baik pengetahuan ibu maka semakin baik juga kesadaran ibu

untuk berperilaku dalam hal ini adalah pemeriksaan IVA. Hasil dari

penelitian Artiningsih (2011) menunjukkan 48 orang (48%) dari 100

responden berpengetahuan cukup.

Responden yang pernah mendapatkan informasi mengenai

kanker serviks dan pemeriksaan IVA akan cenderung lebih


59

mengetahui tentang bahaya kanker serviks dan manfaat melakukan

pemeriksaan IVA sehingga responden memutuskan melakukan

pemeriksaan IVA.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian

ini, keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sampel penelitian yang dijadikan responden terbatas hanya wanita usia

subur yang datang berkunjung ke Poskesdes Tanak Beak , sehingga

mungkin hasil berbeda dan tidak mencakup semua wus yang berada pada

wilayah kerja Poskesdes Tanak Beak.

2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel 60 responden, sehingga

akan berbeda hasilnya apabila menggunakan sampel yang lebih besar.

3. Penelitian dilakukan pada masa pandemi sehingga adanyan keterbatasan

dalam mengumpulkan responden dan keterbatasan waktu dalam

melaksanakan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai