Anda di halaman 1dari 3

Pendekatan penyelesaian isu SARA di Indonesia

1. Agama
Indonesia merupakan Negara religious yang memiliki beraneka ragam agama dan kepercayaan
yang dianut oleh masyarakat. Melalui agama manusia diatur dengan sedemikian rupa oleh
Tuhan atas dasar itu manusia akan lebih mudah di lakukan pendekatan melalui agama karena
memiliki hubungan antara manusia dengan Tuhan yang mengatur dan manusia mungkin akan
memenuhi apa yang telah diatur oleh Tuhan melalui kitab kitab nya karena ketetapan Tuhan
adalah kebenaran yang mutlak dan jika manusia melanggar, hukumannya langsung dengan
Tuhan mereka dan berakibat pada dosa yang diterima dan berujung pada akhirat nanti dimana
manusia aka ditempatkan setelah kematian, di surga atau di neraka.
2. Demokrasi
Menurut saya pendekatan melalui demokrasi adalah salah satu cara yang cukup efektif.
Mengapa?
Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem demokrasi. Melalui demokrasi membuat
setiap orang ataupun manusia untuk berpartisipasi baik secara langsung atau dengan perwakilan
dalam perumusan, pengembangan, dan juga pembuatan hukum. Demokrasi juga mencakup
kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang memungkin dalam terjadinya praktik kebebasan politik
baik secara bebas dan setara. Apabila ada suatu permasalahan terus diselesaikan dengan
demokrasi akan mencegah adanya monopoli kekuasaan dan membuat keseteraan hak setiap
orang untuk berpendapat. Dengan demokrasi juga menekan adanya penggunaan kebebasan
seminimal mungkin, mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman, menyelesaikan
perselisihan dengan damai dan secara melembaga serta tidak ada yang merasa dirugikan.
Karena setiap orang mengeluarkan pendapatnya dan selalu diselesaikan dengan kesepakatan
bersama atau mufakat.
3. Pancasila
Menurut saya pendekatan pancasila merupakan pendekatan yang paling efektif untuk
mengatasi isu SARA yang terjadi di Indonesia, karena pancasila merupakan dasar hukum Negara
Indonesia yang di jadikan patokan dan pedoman hidup bagi warga Negara Indonesia. Pada sila
ke-3 mengandung butir yang berbunyi “Persatuan Indonesia” dengan otomatis unsur SARA bisa
dihindarkan seperti membully ras atau kepercayaan seserorang, dengan demikian SARA bisa di
hilangkan jika kita berpatokan pada butir – butir pancasila seperti contoh bila kita memandang
kasus Ahok sebenarnya bisa di hindari bila kita berpatokan pada pancasila karena pada pancasila
siapa saja bisa jadi presiden.
4. Hukum, Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah Negara hukum sesuai dengan pasal 1 ayat 3.
Indonesia menetapkan bahwa Pancasila adalah hukum tertinggi di Negara kita. Pancasila
dijabarkan melalui Undang-undang Dasar yang di dalamnya mengatur segala tentang hukum di
Indonesia. Warga Negara Indonesia sudah bersepakat bahwa jika ada suatu permasalahan atau
konflik di Indonesia maka di selesaikan melalui proses hukum. Termasuk unsur konflk yang
bersangkutan dengan SARA (suku, agama dan ras) juga diatur dalam perhukuman di Indonesia.
Dalam undang-undang disebutkan dalam UUD nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras dan Etnis 

Pasal 4 
Tindakan diskriminatif ras dan etnis berupa; 

a) memperlakukan pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan


berdasarkan pada ras dan etnis, yang mengakibatkan pencabutan atau
pengurangan pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan hak asasi manusia dan
kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial,
dan budaya
b) menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang karena perbedaan ras dan
etnis yang berupa perbuatan: 
1. membuat tulisan atau gambar untuk ditempatkan, ditempelkan, atau
disebarluaskan di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dilihat atau
dibaca oleh orang lain; 
2. berpidato, mengungkapkan, atau melontarkan kata-kata tertentu di tempat
umum atau tempat lainnya yang dapat didengar orang lain; 
3. mengenakan sesuatu pada dirinya berupa benda, kata-kata, atau gambar di
tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dibaca oleh orang lain; atau 
4. melakukan perampasan nyawa orang, penganiayaan, pemerkosaan, perbuatan
cabul, pencurian dengan kekerasan, atau perampasan kemerdekaan berdasarkan
diskriminasi ras dan etnis. 

Pasal 16 
Setiap orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada
orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf b angka 1, angka 2, atau angka 3, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima
ratus juta rupiah).

2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi


Elektronik

Pasal 28 ayat 2
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang
ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau
kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
Pasal 45
Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat
(1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).

Dengan pasal-pasal diatas seharusnya konflik unsur SARA dapat dihindarkan.

Anda mungkin juga menyukai