Stephani Tjandra
Universitas Surabaya
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
satu kota dengan kondisi lingkungan ekonomi yang baik karena memiliki
masyarakat yang mandiri, infrastruktur dan memiliki sarana dan prasarana yang
memadai dalam kehidupan modern saat ini. Hal itu menyebabkan masyarakat
waktu 3 tahun (2010-2012) dari yang mulanya 205 triliun rupiah sampai dengan
beberapa tahun ini mengalami peningkatan dengan rata-rata mencapai 6,8% per
permintaan dan penawaran terhadap produk dagang dan layanan pariwisata yang
kembali. Tetapi proses tersebut juga dipengaruhi oleh adanya inflasi yang akan
membuat harga barang semakin tinggi. Dari gambar 4, dapat dilihat bahwa
inflasi yang terjadi di Surabaya dalam kurun waktu 5 tahun mengalami fluktuasi
yang tidak menentu yang merupakan pengaruh dari berbagai faktor, diantaranya
adanya inflasi tersebut maka nilai pendapatan masyarakat Surabaya akan semakin
dihasilkan, maka akan semakin banyak pula yang akan dikonsumsi atau dimiliki
baik makanan maupun non makanan. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 1 yang
menunjukan persentase pembelian makanan dan non makanan. Dari tabel tersebut,
masyarakat lebih cenderung untuk membeli barang dan jasa, selain itu,
masyarakat juga lebih cenderung untuk melakukan investasi dalam bentuk rumah.
sehingga hal tersebut akan mempengaruhi banyaknya promosi yang masuk dan
hal itu yang membuat orang terpengaruh untuk membeli barang tersebut.
(Mufidah:2006)2
menggunakan pendapatan dengan bijak. Salah satu kebijakan yang harus diambil
oleh pemerintah adalah menaikan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
Pemerintah melalui Menteri Keuangan, M. Chatib Basri, mengatakan bahwa
PPnBM untuk produk mobil mewah akan mengalami kenaikan sebesar 50%, dari
75% menjadi 125% yang akan berdampak pada naiknya harga mobil mewah
secara keseluruhan mencapai 30%. Dengan adanya aturan dari pemerintah ini,
konsumen akan berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian karena tujuan
mewah yang kurang diperlukan3. Selain itu, kenaikan PPnBM juga bertujuan
PEMBAHASAN
kurang dibutuhkan dalam kehidupan ini dan sifatnya adalah sementara, karena
hanya untuk memenuhi keinginan atau hasrat seorang manusia yang tidak terlalu
mendesak (Sumartono, 2002)4. Saat ini perilaku konsumtif tidak hanya di lakukan
atas dasar kebutuhan saja, melainkan juga ada beberapa faktor lainnya yang juga
masyarakat selalu ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik melebihi apa yang
dimiliki oleh orang di sekitar mereka karena sifat manusia yang pada dasarnya
tidak cepat puas dan tidak ingin kalah dari yang lainnya. Hal ini yang
tergantung dari keinginan dan kebutuhannya. Jika hal ini terus menerus dilakukan
oleh masyarakat, maka akan menyebabkan manusia tidak dapat membedakan apa
banyak hal yang tidak dapat terpenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
bertahan hidup; sedangkan makanan dan minuman ada berbagai macam jenis,
sehingga bila disesuaikan dengan keinginan, mereka pasti akan memilih jenis
pada skala prioritasnya, dimana kebutuhan menempati skala prioritas utama yang
harus di penuhi terlebih dahulu, kemudian di ikuti dengan adanya keinginan
Karena adanya keinginan dan kebutuhan yang berlebih inilah yang menyebabkan
Manusia dalam hal ini tidak akan merasa puas dan cukup dengan apa yang
mereka miliki, sehingga pengeluaran mereka akan terus membengkak jika tidak
investasi, rumah dan lain sebagainya dan 39,79%nya di pakai untuk kepentingan
makanan seperti adanya makanan serta minuman siap saji. Jika berbicara terkait
mengkonsumsi nasi sebagai menu utamanya. Perumahan dan alat rumah tangga
modal; hal tersebut dapat di peroleh dari penjualan barang atau jasa dan
pertumbuhan ekonomi kota Surabaya. Pendapatan kota Surabaya pada tahun 2012
mencapai 204 triliun rupiah dengan persentase pertumbuhan ekonomi yang sangat
perdagangan, hotel dan restoran, 21,71% berasal dari industri pengolahan, dan
tersebut lebih ke arah yang di inginkan saja, bukan bahan-bahan utama yang
faktor obyektif dan faktor subyektif. Faktor obyektif dalam hal ini sangatlah
hal-hal yang di perhatikan menyangkut harga, kebijakan fiskal dan suku bunga.
Selain itu, faktor subyektif yang berawal dari apa yang masyarakat alami meliputi
ditawarkan, maka hal tersebut secara tidak langsung juga akan mempengaruhi
daya beli seseorang. Faktor yang kedua adalah kebijakan fiskal seperti pajak.
Besar kecilnya pajak akan mempengaruhi kemampuan beli masyarakat. Jika pajak
yang berlaku saat ini sangatlah tinggi, maka kemampuan beli masyarakat akan di
mengalami penurunan. Dan yang terakhir berkaitan dengan suku bunga. Suku
bunga menurut Karl and Fair (2001:635)12 merupakan tindakan seseorang dalam
semakin tinggi bunga yang di berikan maka akan lebih banyak lagi masyarakat
yang akan menabung dan sebaliknya jika bunga yang di tawarkan sangat rendah,
Faktor konsumsi. Dalam faktor subyektif ini dikenal adanya sikap berhati-hati ,
membeli barang-barang itu sesuai dengan apa yang ia butuhkan saat ini dan ia
mendatang. Yang kedua berkaitan dengan harta yang dimiliki saat ini, artinya jika
orang memiliki harta berlebih maka akan ada perbedaan dari sesuatu yang
dikonsumsinya saat ini. Mereka akan semakin loyal dalam menggunakan uangnya
terus menerus, artinya bahwa kenaikan harga barang itu bukan pada beberapa
barang saja tetapi sifatnya meluas yang menyebabkan kenaikan harga pada barang
daya beli masyarakat (Gregory Mankiw, 379)9. Hal tersebut dapat di buktikan
dengan tingginya inflasi yang mencapai angka 6,89% pada makanan dan
minuman siap saji serta rokok yang di sebabkan oleh semakin banyaknya
transportasi mencapai angka 2,52%. Dari gambar 3, dapat di lihat bahwa pada
pada Agustus 2012 dengan nilai 1,26% dan terendah ada pada September 2012
dengan nilai 0,4%. Jika di lihat inflasi yang terjadi selama 1 tahun lamanya yaitu
pada bulan Januari sampai dengan Desember, telah terjadi kenaikan inflasi sebesar
0,13%.
BAB 3
PENUTUP
Dalam masa era globalisasi saat ini, masyarakat Surabaya dinilai semakin
banyaknya sarana dan prasarana yang membuat mereka berusaha untuk hidup
uang antara Rp500.000,- sampai dengan Rp1.000.000,- untuk membeli apa yang
yang menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi di dunia ini. Inflasi dapat di
artikan sebagai kenaikan harga barang secara umum dan terus-menerus, tidak
hanya beberapa barang saja yang mengalami kenaikan harga tetapi kenaikannya
dan akhirnya berujung pada inflasi yang meningkat cukup tajam yaitu 6,89%.
Pada tahun 2012, telah terjadi peningkatan harga barang yang dapat di lihat dari
bulan Januari sebesar 0,39% naik menjadi 0,52% pada bulan Desember. Di lihat
dari data tahun 2012, peningkatan cukup tajam terjadi di bulan Agustus yaitu
sebesar 1,26%
Gengsi manusia yang terlalu tinggi yakni tidak ingin kalah dari yang lain dan
tidak pernah puas terhadap apa yang di milikinya. Sebagai seorang makhluk
ciptaan Tuhan, hal utama yang dibutuhkan adalah makanan dan minuman dan hal
tersebut menjadi sesuatu yang mutlak yang harus kita peroleh. Dari makanan dan
kesukaan kita, kita dapat memilihnya sesuai dengan yang kita inginkan dan hal
tersebut tidak harus kita penuhi, hanya mengikuti dari kebutuhan pokok saja.
keinginan seorang manusia yang tidak akan pernah mencapai kepuasan yang
maksimal.
Daftar pustaka
1. Sunaryo. (2013) Statistik Daerah Kota Surabaya tahun 2013, Badan Pusat
2. (http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBkQFjAA&url
=http%3A%2F%2Fjournal.unair.ac.id%2FfilerPDF
%2F05%2520jurnal%2520nur%2520lailatul----Pola
%2520pemanfaatan%2520Foodcourt%2520oleh
%2520Keluarga.pdf&ei=QeCbU6avE8eXuASewYGwDA&usg=AFQj
CNEzlFDCxT_xeVC-
15 Juni 2014)
3. http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/ppnbm-naik-harga-
(http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBkQFjAA&url=http
%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream
%2F123456789%2F23554%2F3%2FChapter
%2520II.pdf&ei=kiefU7OeIsacugTz1YDIDA&usg=AFQjCNHKzEY5wJ
HaSt9pVu2WQNfFRoZQ8A&bvm=bv.68911936,d.c2E&cad=rja dikutip
id=tVpq4O3DydQC&pg=PA4&dq=kebutuhan+dan+keinginan+manusia+t
idak+terbatas&hl=id&sa=X&ei=y1ykU9iCCcacugS4i4DgDQ&ved=0CB0
Q6AEwAA#v=onepage&q=kebutuhan%20dan%20keinginan%20manusia
6. (http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBkQFjAA&url
=http%3A%2F%2Fjournal.unair.ac.id%2FfilerPDF
%2F05%2520jurnal%2520nur%2520lailatul----Pola
%2520pemanfaatan%2520Foodcourt%2520oleh
%2520Keluarga.pdf&ei=QeCbU6avE8eXuASewYGwDA&usg=AFQj
CNEzlFDCxT_xeVC-
38N6q56aMMFOyQ&bvm=bv.68911936,d.c2E&cad=rja
7. https://www.google.com/webhp?sourceid=chrome-
instant&rlz=1C1CGIR_enID561ID561&ion=1&espv=2&ie=UTF-
8. Niswonger(1992:22)
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-pendapatan-
http://books.google.co.id/books?
id=RcXYdVdz1UAC&pg=PA379&lpg=PA379&dq=penyebab+naik+turu
nnya+inflasi&source=bl&ots=xAcELkkQ-
6&sig=4EwZep_va2rzy5KdBZmjDJeUlxA&hl=id&sa=X&ei=kr-
mU4_1BYeJuATBroDgBw&sqi=2&ved=0CDMQ6AEwAw#v=onepage
Juni 2014
10. https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CDYQFjAD&url=htt
p%3A%2F%2Fojs.unud.ac.id%2Findex.php%2Fjekt%2Farticle
%2Fdownload
%2F7438%2F5679&ei=DMKmU_3KN4OSuASg34KICQ&usg=AFQjCN
EmwwnDyuDfTX3d7nAnQJk06c2fdg
http://books.google.co.id/books?
id=ckeaZarYwZUC&pg=PA203&dq=mengapa+pendapatan+yang+semak
in+meningkat+dapat+mempengaruhi+perilaku+konsumtif?
&hl=id&sa=X&ei=RjOfU6zCDcKTuASf0YK4DA&ved=0CBgQ6AEwA
A#v=onepage&q=mengapa%20pendapatan%20yang%20semakin
%20meningkat%20dapat%20mempengaruhi%20perilaku%20konsumtif
%3F&f=false
https://www.academia.edu/4641917/ANALISIS_PENGARUH_SIFAT_K
ONSUMTIF_DAN_TINGKAT_SEMESTER_TERHADAP_PENGELUA
RAN_MAHASISWA_IAIN_WALISONGO_SEMARANG_FAKULTAS
_SYARIAH_PRODI_EKONOMI_ISLAM
Lampiran
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
Gambar 7
Tabel 1
2011 2012
Kelompok Barang
Maret September Maret September
Makanan:
49.4 52.0
Jumlah makanan 48.46 47.71
5 8
Bukan makanan:
- Perumahan dan fasilitas 19.9 21.0
18.92 19.86
rumahtangga 1 5
17.9 17.8
- Barang dan jasa 17.97 18.1
2 4
- Pakaian, alas kaki dan
2.02 6.96 1.74 5.95
tutup kepala
- Barang-barang tahan
7.52 4.76 5.15 5.27
lama
- Pajak dan asuransi 1.64 1.51 1.48 1.73
- Keperluan pesta dan
1.53 1.43 1.65 1.39
upacara
50.5 48.9
Jumlah bukan makanan 51.54 52.29
5 2
Catatan : *) Termasuk minuman beralkohol