Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.

PT Semen Indonesia Persero

FAKULTAS EKONOMIKA
2014
Statement of Authorship

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menyatakan dengan
jelas menggunakannya.

Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Nama :
Nomor Mahasiswa :
Mata Ajaran : Manajemen Keuangan Internasional
Tanggal : 5 Juni 2014
Dosen : .

Surabaya, 5 Juni 2014

( )
Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Saat ini negara-negara di ASEAN, khususnya ASEAN 5 sedang


mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu 5,1% pada tahun 2013, termasuk
di Indonesia (tabel 1 dan 2 pada lampiran). Saat ini ASEAN 5 lebih diminati
untuk investasi asing daripada China. Pada 2013, investasi asing di ASEAN 5
mencapai 128,4 miliyar USD, meningkat sebesar 7% dari tahun 2012 sebesar
117,6 miliyar USD, sedangkan di China investasi asing turun 2,9% dari tahun
2012 sebesar 121,1 miliyar menjadi 117,6 miliyar USD pada tahun 2013 (artikel 3
pada lampiran).

Di negara-negara ASEAN 5 sendiri, investasi asing meningkat pesat.


Investasi asing di Indonesia meningkat 17%, di Singapura 5%, di Malaysia 19%
dan di Thailand turun 12% akibat gejolak politik di negara tersebut. Di Filipina,
investasi asing meningkat sangat tajam yaitu sebesar 118% (artikel 3 pada
lampiran).

Peningkatan investasi asing dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara


ASEAN, khususnya ASEAN 5 ini tentunya akan diikuti dengan pembangunan
infrastruktur dan pada akhirnya diikuti dengan peningkatan permintaan terhadap
semen, karena semen merupakan bahan dasar dalam setiap pembangunan. Di
Indonesia sendiri pertumbuhan permintaan semen cukup tingi, pada tahun 2013
permintaan semen dalam negeri mencapai 62 juta ton sedangkan produksi semen
di Indonesia adalah sebesar 64 juta ton dari kapasitas produksi nasional sebesar 68
juta. Vietnam mengalami surplus produksi sebesar 20 juta ton dan Thailand
surplus sebesar 15 juta ton. Sebaliknya Singapura, Myanmar, Brunei, Kamboja,
dan Laos selalu mengalami defisit produksi semen dan mengandalkan import.
Peluang ini lah yang dimanfaatkan oleh PT Semen Indonesia untuk
melakukan ekspansi usahanya. PT Semen Indonesia menjadi BUMN pertama
yang menjadi multinational corporation dengan melakukan Akuisisi di perusahaan
semen di Vietnam untuk memperbesar kapasitas produksinya dan menangkap
peluang dari peningkatan permintaan semen di negara-negara ASEAN.

PT Semen Indonesia berupaya menjadi market leader di Indonesia dan di


ASEAN. Tidak hanya dengan akuisisi Thang Long JSC di Vietnam, PT Semen
Indonesia juga berencana untuk melakukan akuisisi terhadap Ha Long dan
ekspansi hingga ke Myanmar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa motivasi dari PT Semen Indonesia saat menjadi MNC?

2. Bagaimana cara PT Semen Indonesia menjadi MNC?

3. Apa saja pertimbangan perusahaan dalam melakukan akuisisi?


Bab 2

Kajian Pustaka

Akuisisi internasional biasanya dilatar belakangi oleh keinginan untuk


meningkatkan pangsa pasar atau menlakukan kapitalisasi pada economic of
scale. Beberapa MNC dapat memperoleh keunggulan komparatif dalam hal
teknologi maupun image pada pasar di negara asing yang persaingannya tidak
terlalu ketat.

Dengan melakukan akuisisi internasional, perusahaan dapat secara


langsung melakukan ekspansi bisnisnya karena perusahaan yang diakuisisi
langsung siap dioperasikan. Jika dipandang sebagai suatu proyek, akuisisi
internasional dapat menghasilkan cash inflow yang lebih besar dan lebih cepat
daripda mendirikan subsidiary baru dari awal, tetapi juga memerlukan investasi
awal yang lebih besar.

Pertimbangan terkait dengan negara tempat berinvestasi juga harus


dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi. Faktor-faktor yang relevan pada kasus
ini adalah kondisi ekonomi perusahaan target dan kondisi industri dari
perusahaan target. Perusahaan yang berada pada negara yang perekonomiannya
sedang mengalami pertumbuhan akan mendapatkan permintaan yang relatif
lebih besar dan akan menghasilkan cashflow yang lebih besar juga. Kondisi suatu
industri di negara tertentu mungkin memliki persaingan yang longgar dan
mungkin juga memiliki pertumbuhan permintaan yang cukup menjanjikan.
Bab 3

Pembahasan

3.1 PT Semen Indonesia

Perusahaan Semen Gresik diresmikan di kota Gresik pada tanggal 7


Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton
semen per tahun, dan di tahun 2013 kapasitas terpasang mencapai 30 juta
ton/tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 menjadi BUMN pertama yang mencatatkan
saham Perseroan di Bursa dengan kode SMGR dan sahamnya saat ini dimiliki
oleh pemerintah sebesar 51% dan oleh masyarakat sebesar 49%.

Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 20 Desember


2012, disepakati bahwa nama PT Semen Gresik Persero diubah menjadi PT
Semen Indonesia Persero. Akhirnya tanggal 7 Januari 2013 ditetapkan sebagai
hari lahirnya PT Semen Indonesia Persero.

PT Semen Indonesia dan anak perusahaannya memiliki pabrik-pabrik yang


terletak di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Vietnam. Selain itu terdapat
pengantongan-pengantongan semen yang tersebar hampir di seluruh Indonesia
dan juga terdapat distrubutor-distributor, termasuk toko bangunan yang jumlahnya
mencapai ribuan sehingga pendistribusian produk PT Semen Indonesia bisa
mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia.

1. Semen Padang mempunyai empat pabrik semen, berkapsitas 6 juta ton


yang berada di Indarung, Sumatera Barat dan memiliki 5 pengantongan
semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan
Ciwandan.
2. Semen Gresik mempunyai empat pabrik semen, berkapasitas 8,5 juta ton
yang berada di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan,
yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen
Gresik pabrik Tuban berada di Desa Sumberarum, Kec Kerek.
3. Semen Tonasa mempunyai 4 pabrik semen berkapasitas 6,5 juta ton yang
berada di Pangkep, Sulawesi Selatan dan memiliki sembilan
pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar, Samarinda,
Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon, Bali.
4. Thang Long Cement Company mempunyai kapasitas 2,3 juta ton yang
berada di Quang Ninh, Vietnam dan Company memiliki tiga
pengantongan semen.

3.2 Motivasi Melakukan Akuisisi

Tujuan PT Semen Indonesia melakukan Akuisisi internasional adalah


untuk memperluas market share secara global, khususnya menjadi market leader
semen di negara-negara ASEAN. Dengan menjadi MNC di Vietnam dan Thailand
maka PT Semen Indonesia dapat melayani permintaan di negara-negara ASEAN
bahkan hingga Asia Barat, Asia Selatan dan beberapa negara-negara Afrika.
Permintaan dari negara-negara tersebut tentunya tidak dapat diambil jika PT
semen Indonesia tidak menjadi MNC. Di Myanmar sendiri kebutuhan semen
dalam negeri mencapai 8 juta ton per tahun, namun produksi nasional di sana
hanya sebesar 5 juta ton dan sisanya dipenuhi dengan cara import, hal ini
menjukan bahwa tingkat persaingan industri semen di dalam negeri Myanmar
masih tidak terlalu ketat. PT Semen Indonesia mengincar untuk dapat memenuhi
permintaan di Myanmar sebesar 1 juta ton. Untuk pabrik Thang long, kapasitas
produksinya adalah 2,3 juta ton. PT Semen Indonesia akan menggunakan 1,8 juta
ton untuk keperluan dalam negeri dan 500.000 ton untuk keperluan eksport.

Motif lain dengan menjadi MNC adalah untuk membangun citra secara
internasional agar perusahaan ini bisa dikenal oleh negara lain. Selain itu motif PT
Semen Indonesia untuk mengakuisisi perusahaan semen Ha Long di Vietnam
adalah karena teknologi yang digunakan adalah teknologi German
3.3 Akuisisi Internasional

PT Semen Indonesia lebih memilih untuk mengakuisisi perusahaan semen


yang sudah beroperasi daripada membangun pabrik baru di Vietnam maupun
Myanmar. Hal ini dilakukan agar perusahaan bisa langsung beroperasi tanpa
menunggu waktu yang lama dan bisa segera memberikan cash in flow bagi
perusahaan induk.

Pada tanggal 18 Desember 2012 PT Semen Indonesia berhasil


mengakuisisi 70% saham dari Thang Long JSC dengan nilai transaksi sebesar 1,2
Milyar USD. Perusahaan di Thang Long ini memiliki kapasitas produksi sebesar
2,3 juta ton per tahun. PT Semen Indonesia mendanai akuisisi ini secara eksternal
sebesar 500 juta USD yang didapatkan dari pinjaman bank sebesar 200 juta USD
dan 300 juta USD dari penerbitan obligasi berdenominasi Rupiah. Sisanya dana
diperoleh secara internal.

Di Myanmar PT Semen Indonesia menyediakan dana sebesar 200 juta


USD untuk melakukan akuisisi perusahaan berkapasitas produksi antara 1 juta
hingga 1,5 juta ton per tahun. Tetapi akuisisi di Myanmar baru terlaksana sekitar
30 juta USD dan baru menjadi pemegang saham minoritas dengan komposisi
kepemilkan sebesar 30% pada tanggal 7 Mei 2014.

Pada 21 Mei 2014 PT Semen Indonesia juga mengumumkan rencana


untuk mengakuisisi Ha Long di Vietnam tetapi belum ada rincian tentang rencana
ini.

3.4 Pertimbangan Perusahaan saat Melakukan Akuisisi

Pertimbangan PT Semen Indonesia saat melakukan akuisisi di Vietnam


dan Myanmar adalah dengan melihat kondisi perekonomian dan kondisi industri
di kedua negara tersebut. Di kedua negara tersebut ekonomi sedang tumbuh diatas
5%, artinya akan ada peningkatan daya beli masyarakat dan pembangunan
infrastruktur. Di Myanmar sendiri pembangunan sedang digalakkan setelah
dilanda perang beberapa tahun yang lalu. Pembangunan infrastruktur ini secara
otomatis juga merangsang pertumbuhan permintaan pada industri semen. Dengan
demikian kedua negara ini cocok untuk menjadi target akuisisi PT Semen
Indonesia

Di samping itu pertumbuhan dari negara-negara Asean juga bisa menjadi


peluang. Permintaan dari negara-negara tetangga bisa menjadi peluang untuk
melakukan eksport karena negara-negara Singapura, Myanmar, Brunei, Kamboja,
dan Laos masih mengandalkan import semen untuk memenuhi kebutuhan semen
di dalam negeri mereka.
Bab 4

Penutup

Pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia, khususnya ASEAN dapat


dimanfaatkan sebagai peluang bagi PT Semen Indonesia yang sudah mencapai
maturitas di Indonesia. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi di Asia akan
sejalan dengan pembangunan infrastruktur di setiap negara yang berimbas pada
permintaan semen yang menjadi bahan baku utama dalam setiap pembangunan.
Jika perusahaan bisa menjadi multinational corporation dan bisa mendapatkan
pangsa pasar di negara.

Akuisisi merupakan cara yang tepat untuk digunakan, karena dengan


akuisisi PT Semen Indonesia dapat dengan cepat mengoperasikan subsidiary yang
berada di negara asing dan juga dengan cepat bisa memanfaatkan peluang ini.
Selain itu tidak sulit untuk mendapatkan permintaan domestik di negara tersebut
karena perusahaan sudah dikenal oleh masyarakat di Negara tersebut.

Akan lebih baik jika PT Semen Indonesia memperluas ekspansinya tidak


hanya sebatas di negara-negara ASEAN tetapi juga ke negara-negara Asia lainnya
yang sedang menggalakan pembangunan infrastruktur. Dengan demikian PT
Semen Indonesia bisa menjadi perusahaan semen yang dikenal dunia seperti
layaknya Holcim.
Daftar Pustaka

International Corporate Finance 11th edition, Jeff Madura

http://www.semenindonesia.com/page/get/profil-perusahaan-9

http://finance.detik.com/read/2014/01/29/141521/2481912/6/ingin-rambah-
asia-selatan-semen-indonesia-buka-pabrik-di-myanmar

http://www.kabarbumn.com/read-news-7-0-367-akhirnya-semen-gresik-akuisisi-
perusahaan-semen-vietnam.html#.U4tvEvl_uSo

http://www.ibtimes.com/southeast-asia-receives-more-foreign-direct-
investment-fdi-china-which-now-worlds-third-largest

http://www.fiskal.co.id/berita/fiskal-2/2366/hadapi-afta,-investasi-semen-
indonesia-akan-tembus-myanmar#.U4tr9vl_uSo

http://www.semenindonesia.com/page/read/semen-indonesia-akan-akuisisi-ha-
long-cement-vietnam-2514

http://www.investor.co.id/home/semen-indonesia-berniat-akuisisi-lagi-
perusahaan-semen-di-vietnam/84935

http://economy.okezone.com/read/2014/03/25/278/960598/semen-indonesia-
gempur-pasar-myanmar-dengan-usd200-juta

koranbandung.com/2013/06/semen-indonesia-ingin-akuisisi-pabrik-di-myanmar/

http://www.tempo.co/read/news/2014/04/29/090574209/PT-Semen-Indonesia-
Akuisisi-Pabrik-di-Myanmar
LAMPIRAN
Ingin Rambah Asia Selatan, Semen
Indonesia Buka Pabrik di Myanmar
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Rabu, 29/01/2014 14:15 WIB

Jakarta -Perusahaan holding semen BUMN yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)


tengah menyelesaikan rencana pendirian pabrik baru di Myanmar, dengan membentuk
perusahaan patungan bersama perusahaan lokal.

Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sutjipto mengatakan, pendirian anak usaha dan
pabrik baru di Myanmar saat ini dalam tahap uji tuntas (due dilligence. Targetnya, pada
semester I-2014 ini, anak usaha baru sudah bisa terbentuk.

"Saya targetkan sementer satu. Kita berharap sudah bisa set up satu join venture," kata
Dwi pada acara BUMN Outlook 2014 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/1/2014).

Rencananya, Semen Indonesia akan menggandeng mitra lokal asal Myanmar, yang telah
memiliki unit bisnis semen. Setelah anak usaha baru ini berdiri, Semen Indonesia
menargetkan mampu memproduksi hingga 1 juta ton setiap tahunnya di Myanmar.

"Permintaan semen di Myanmar 8 juta ton. Sedangkan produksi dalam negeri 5 juta.
Yang 5 juta itu dari banyak perusahaan. Kita incar 1 juta," jelasnya.

Namun Dwi masih enggan menyebut nama mitra dan jumlah investasi yang akan
digelontorkan untuk pendirian perusahaan baru ini. "Yang mau digandeng belum bisa
dibuka," jelasnya.

Nantinya pasar Myanmar bakal dijadikan hub atau penghubung pasar produk semen ke
negara Asia Selatan. Sementara anak usaha Semen Indonesia di Vietnam yakni Semen
Tang Long difokuskan melayani pasar Asia bagian Barat.

"Kita akan menjadi pemain terbesar. Kita punya kemampuan finansial ketika mengetahui
kondisi di sana. Di Myanmar kita kembangkan Asia Selatan ke Bangladesh. Kalau
Vietnam itu hub bagian barat," terangnya.
(feb/dnl) 

http://finance.detik.com/read/2014/01/29/141521/2481912/6/ingin-rambah-asia-
selatan-semen-indonesia-buka-pabrik-di-myanmar
Akhirnya Semen Gresik Akuisisi Perusahaan
Semen Vietnam
Rabu, 14 Nopember 2012 / bumn lain

Jakarta (Kabarbumn.com) - Niat  PT Semen Gresik Tbk (SMGR) untuk berekspasi hingga negeri
tetangga ini akhirnya kesampaian juga dengan diakuisisinya Thang Long Cement JSC, perusahaan
semen yang berbasis di Vietnam.

Menurut  Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto, dibutuhkan dana sekitar USD 1,2 miliar
untuk mengauisisi perusahaan semen tersebut.

“Thang Long Cement memiliki fasilitas pabrik berkapasitas 2,3 juta ton per tahun di Provinsi Quang
Ninh. Saat ini, Thang Long tengah menggenjot ekspor ke Myanmar, Bangladesh, dan beberapa
negara di Afrika,” ujar Dwi di Jakarta, Selasa (13/11).

Manajemen Semen Gresik enggan menyebutkan nilai dan jumlah saham yang dibeli. Perseroan
hanya mengungkapkan, investasinya sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp11,5 triliun dalam tiga
tahun ke depan.

Selainitu Dwi juga menuturkan, pihaknya juga  berencana  membangun dua pabrik baru, yakni di
Sumatera Barat dan Jawa Tengah. Kapasitas produksinya masing-masing mencapai 3 juta ton per
tahun.

Perseroan mencari dana eksternal sebesar US$500 juta untuk mendanai investasi penambahan
kapasitas produksi. Sisanya ditutup dari kas internal. Perseroan berencana mencari pinjaman bank
senilai US$200 juta. Sisanya sebesar US$300 juta dari penerbitan obligasi berdenominasi rupiah.

“Namun, komposisi antara pinjaman dan obligasi rupiah bisa saja berubah, tergantung yang mana
lebih menguntungkan. Saat ini, sudah cukup banyak perbankan yang menawarkan pinjaman ke
kami. Kami tidak sulit mencari pendanaan, tapi kami cari yang termurah,” kata dia.

Tahun ini, Dwi mengatakan, perseroan menargetkan penjualan tumbuh berkisar 15-16% menjadi
22,5 juta ton, dibandingkan tahun lalu 19,8 juta ton. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan
industri sebesar 12-14%.

“Kami harap market share tahun ini lebih baik, demikian pula dengan tahun depan,” kata dia.(mon)

http://www.kabarbumn.com/read-news-7-0-367-akhirnya-semen-gresik-akuisisi-
perusahaan-semen-vietnam.html#.U4tvEvl_uSo
Southeast Asia Receives More Foreign Direct
Investment (FDI) Than China, Which Is Now The
World's Third-Largest Foreign Investor
By  Sophie Song@SophieXSong
on March 05 2014 10:49 AM

By International Business Times  |  Economy News  |  Mar 05, 2014 03:49PM GMT


  
Remember when everything was “Made in China”? Those days are long
gone and will likely never return. In 2013, foreign direct investment (FDI)
into Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore and Thailand, known
as ASEAN 5, outstripped FDI into China for the first time, and a big chunk
of the investment those Southeast Asian countries received came from
China, now the third-largest foreign investor in the world.

Last year ASEAN-5 countries, the biggest economies in Southeast Asia,


received $128.4 billion in foreign investment, a 7 percent increase from
$120 billion in 2012. Meanwhile, foreign direct investment (FDI) into
China fell to $117.6 billion, down 2.9 percent from $121.1 billion in 2012, a
Bank of America Merrill Lynch research note, published on Wednesday,
said.

FDI strengthened 19 percent in Malaysia, 17 percent in Indonesia, 5


percent in Singapore, but fell 12 percent in Thailand as the country
grappled with political instability. The Philippines had a phenomenal 118
percent increase in FDI in the first three quarters, took a hit from Typhoon
Haiyan toward the end of the year, but still managed to book a robust 24
percent rise in FDI for the full 2013.

This is actually not surprising because trends have pointed to more


investment flowing into Southeast Asia and out of China for the last few
years. Foreign investment into China peaked in 2011 at $124 billion and
has been edging lower since, and foreign companies have been either
reshoring out of China, or moving just over the border to countries like
Malaysia and Thailand.

Most of the shift is driven by more favorable demographics in ASEAN,


whereas in China the population is aging rapidly thanks to decades of
planned birth policy, and far lower wages. But the bigger picture is, China
is getting wealthier and it has become a bigger foreign investor in the
process.
In 2000, China’s outward FDI was the 32nd largest in the world. In 2001,
Beijing formally adopted a strategy of “going global” and investment
abroad has grown rapidly since. In 2011, outward FDI from China became
the sixth-largest in the world, and in 2012 it became the third-largest in
2012 behind the U.S. and Japan, with $84 billion. If Hong Kong, which
alone occupies the fourth spot on the outward FDI rank, is included, the
combined Greater China region would have an outbound FDI figure
exceeding $168 billion in 2012.

And much of that investment is going across the border to Southeast Asia.
Just like their foreign counterparts, Chinese companies are increasingly
attracted to the demographic and wage benefits in Southeast Asia, and FDI
from China to ASEAN will likely increase in the coming years.

Even outside the ASEAN-5, the rest of Southeast Asia is seeing significant
investment from China for the same reasons. China is investing $7 billion
in domestic railways in Laos, and of the $42 billion in cumulative foreign
investment Myanmar has received, more than $14 billion came from
China.

http://www.ibtimes.com/southeast-asia-receives-more-foreign-direct-investment-fdi-
china-which-now-worlds-third-largest
Hadapi AFTA, Investasi Semen Indonesia
Akan Tembus Myanmar
7th May 2014 , 02:05 PM
Semen Indonesia, perusahaan semen terbesar sepakat untuk membeli saham minoritas
di perusahaan semen yang berbasis di Myanmar tahun ini. Pembangunan Myanmar
memang sedang digalakkan, setelah memasuki babak babak demokratis di negara yang
beberapa tahun yang lalu masih mengalami peperangan. 

Langkah ini dilihat sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk memperluas jangkauannya
di wilayah tersebut menjelang AFTA dan liberalisasi dagang Masyarakat Ekonomi Asean,
yang dijadwalkan akan dilaksanakan tahun depan.

"Saat ini kami hanya bisa masuk dengan kontrol minoritas, jadi kita akan mulai dengan
kepemilikan 30 persen," jelas Direktur Utama Semen Dwi Soetjipto di Jakarta .

Kesepakatan ini bernilai sekitar $ 30 juta. Akan halnya Dwi belum bisa memberikan nama
perusahaan yang terlibat dalam kesepakatan tersebut, namun disebutkannya
perusahaan itu memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 1,5 juta metrik ton semen.

"Kami sedang membangun pintu masuk, namun secara bertahap akan meningkatkan
kendali kita ada di masa depan," kata Dwi.

Semen Indonesia, sebelumnya dikenal sebagai Semen Gresik, mengoperasikan empat


unit pabrik di seluruh nusantara. Dan mengumumkan pada tahun lalu bahwa mereka
akan berencana untuk menghabiskan sampai $ 200 juta untuk akuisisi beberapa
perusahaan di Myanmar. Investasi ini mengikuti usaha perusahaan ke Vietnam pada
tahun 2012, melalui akuisisi Thang Long Cement .

Badan usaha milik negara di Indonesia, termasuk Semen Indonesia dan Bank Mandiri
antara lain, telah mendesak pemerintah untuk memperluas kehadiran mereka di wilayah
yang menggalakkan pembangunan tersebut.

Produsen semen itu sendiri telah memperoleh pinjaman bank Rp 1,9 triliun untuk
membiayai pembangunan pabrik baru di Sumatera Barat.

Ahyanizzaman , Direktur Keuangan Semen Indonesia , mengatakan kepada wartawan


pada hari Rabu (07/05) bahwa ia akan menandatangani pinjaman, yang tengah diatur
oleh Bank Mandiri pada akhir pekan ini .

Laba bersih Semen Indonesia naik 5,3 persen menjadi Rp 1,3 triliun pada kuartal
pertama tahun ini, sedangkan pendapatan meningkat 11,4 persen menjadi Rp 6,2
triliun.***Fey (The Jakarta Globe)

http://www.fiskal.co.id/berita/fiskal-2/2366/hadapi-afta,-investasi-semen-indonesia-
akan-tembus-myanmar#.U4tr9vl_uSo
Semen Indonesia Gempur Pasar Myanmar
dengan USD200 Juta
Selasa, 25 Maret 2014 18:15 wib | Dani Jumadil Akhir - Okezone

JAKARTA - Guna mengembangkan pasar di Asean, PT Semen Indonesia (Persero)


Tbk (SMGR) telah mengalokasikan dana sekira USD200 juta untuk investasi akuisisi
pabrik semen di Myanmar. Saat ini perseroan sedang menjajaki dua perusahaan
swasta di Myanmar sebagai upaya ekspansi.

Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, dari upaya menjajaki
perusahaan tersebut terdiri dari dua perusahaan.

"Ada dua perusahaan, tapi baru satu yang kami jajaki," ungkap Dwi usai Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa
(25/3/2014).

Walaupun tengah membidik pangsa pasar di Asean, Dwi menjelaskan perusahaan


yang akan diakuisisi perusahaan kecil namun sudah berproduksi.

"Kapasitasnya masih kecil. Sekitar 1-1,5 juta ton. Diharapkan, akuisisi bisa
dilaksanakan Juni tahun ini," kata Dwi.

Sementara itu, Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan,


investasi maksimal untuk kedua perusahaan adalah sebesar USD200 juta dolar.

"Untuk tahap awal, kami akan menjadi pemegang saham minoritas terlebih dahulu.
Yang jelas kami masuk dulu ke perusahaan itu," pungkasnya.(rzk)

http://economy.okezone.com/read/2014/03/25/278/960598/semen-indonesia-gempur-
pasar-myanmar-dengan-usd200-juta
Semen Indonesia Ingin Akuisisi Pabrik di Myanmar

PT. Semen Indonesia gencar melakukan aksi korporasi. Setelah berhasil


mengakuisisi pabrik semen di Vietnam, induk BUMN semen ini kini telah
melakukan pembicaraan dengan tiga perusahaan asal Myanmar untuk melebarkan
usaha di negeri itu.
“Sedang kita pelajari opsi-opsi apa yang lebih baik bagi Semen Indonesia.
Mudah-mudahan tahun depan sudah ada kesepakatan dengan mitra lokal di
Myanmar,” kata Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto dalam
keterangannya, akhir pekan kemarin.
Kemungkinan bentuk ekspansi yang akan dilakukan Semen Indonesia adalah
akuisisi perusahaan semen Myanmar. Karena kalau perseroan membangun sendiri
pabrik di sana akan memakan waktu lama. Kalau akuisisi pabrik, produksi bisa
langsung jalan setelah kesepakatan dicapai.
Dwi menegaskan, Semen Indonesia tidak ingin hanya investasi di Myanmar.
Perusahaan plat merah ini ingin juga memiliki pabrik di negara tersebut. Jika
ekspansi bisnis Semen Indonesia di Myanmar terealisasi, dunia internasional pasti
akan mengenal nama Semen Indonesia.
Dia menuturkan, pinjaman dana ke lembaga keuangan atau penerbitan obligasi
akan dilakukan jika akuisisi di Myanmar sudah berajalan. “Kita proyeksi di
Myanmar bisa berkontribusi 1 juta ton per tahun, jadi bisa mendukung permintaan
semen untuk ekspor,” jelasnya.
Dengan begitu, lanjut Dwi, semen yang diproduksi di dalam tidak untuk diekspor
tapi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pasalnya, kebutuhan semen di
dalam negeri terus meningkat tajam di tengah pertumbuhan ekonomi yang
semakin baik.
Untuk menjawab tantangan di dalam negeri, Semen Indonesia akan segera
merealisasikan pembangunan dua pabrik semen di Rembang (Jawa Tengah) dan
Indarung (Sumatera Barat). Targetnya, dua pabrik tersebut dapat beroperasi pada
tahun 2016.
Rencananya, dua proyek pabrik baru ini akan dimasukkan dalam agenda Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) SMGR pada 2014 mendatang. Dengan
demikian, proses pengerjaannya diharapkan dapat dimulai sesegera mungkin,
sehingga bisa segera berkontribusi ke perusahaan.
“Pembangunan pabrik di Rembang dan Indarung ini membutuhkan total investasi
Rp 7 triliun. Sekitar 60 persen pendanaannya dari kas internal perusahaan.
Sisanya, 40 persen diperoleh dari sindikasi perbankan milik negara,” jelas Dwi.
Sumber : jpnn.com

koranbandung.com/2013/06/semen-indonesia-ingin-akuisisi-pabrik-di-myanmar/
Semen Indonesia Kucurkan Miliaran
Rupiah Investasi di Vietnam
Sekitar Rp30 miliar untuk perbaiki fasilitas pelabuhan di Vietnam.

VIVAnews - PT Semen Indonesia Tbk siap mengembangkan usaha di


Vietnam untuk menjajal pasar produknya di kawasan Asia Tenggara. 

Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto, Jumat 28 Juni 2013,


menyatakan bahwa pihaknya menyiapkan investasi miliaran dolar AS
untuk memperbaiki fasilitas pelabuhan di Vietnam demi kemudahan
aktivitas ekspor produknya.

"Ada kurang lebih Rp20-30 miliar atau 40-60 miliar Vietnam dong untuk
memperbaiki fasilitas pemuatan di dermaga. Nantinya, produk semen dari
pabrik kami bisa untuk ekspor," ujar Dwi di Jakarta.

Pada awal 2013, Semen Indonesia membeli sebagian besar saham sebuah
perusahaan penghasil semen Vietnam, Thang Long Cement, sebesar
US$350 juta. Menurut Dwi, Semen Indonesia menargetkan dari
perusahaan itu produksi sebanyak 2,3 juta ton pada tahun ini. Baca juga
tautan ini.

Akuisisi itu dilakukan ketika BUMN ini masih belum berganti nama dari
Semen Gresik menjadi Semen Indonesia.

"Nantinya ada 1,8 juta ton semen untuk konsumsi di Vietnam dan 500
ribu ton semen untuk diekspor ke negara Asia lain, seperti Bangladesh
dan Srilanka," kata Dwi.

Namun, Dwi melanjutkan, hingga tujuh bulan, Semen Indonesia belum


memperoleh keuntungan. Perusahaan itu cenderung merugi karena
pinjaman dengan bunga yang amat tinggi dari bank setempat. "Bunga
pinjaman dari bank lokal hingga di atas 20 persen," kata Dwi.

Oleh karena itu, Semen Indonesia menargetkan perolehan laba pada


tahun depan. "Kami dalam proses penyehatan," kata Dwi. (art)

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/424612-semen-indonesia-kucurkan-miliaran-
rupiah-investasi-di-vietnam
SELASA, 29 APRIL 2014 | 18:56 WIB

PT Semen Indonesia Akuisisi Pabrik


di Myanmar  

TEMPO.CO, Balikpapan - PT Semen Indonesia Tbk berencana mengakuisisi pabrik


semen negara tetangga, Myanmar, dalam rangka memperluas pasarnya di ASEAN.
Proses akuisisi ditargetkan sudah bisa terealisasi akhir tahun ini.

"Tahun ini semuanya sudah selesai," kata Manager Umum Penjualan PT Semen
Indonesia Bambang Djoko Sulistyo di Balikpapan, Selasa, 29 April 2014. 

Pabrik semen Myanmar, tutur Djoko, mempunyai prospektif di masa mendatang.


Dalam kurun 50 tahun ke depan, Myanmar akan beralih rupa menjadi "naga"
perekonomian ASEAN. "Kami memandang prospektif 50 tahun ke depan di
Myanmar. Seperti halnya Vietnam, siapa yang bisa mengira pertumbuhannya bisa
seperti sekarang ini," ujarnya. 

Tim akuisisi saat ini sedang mengkaji aspek kajian teknis dan legal dalam
pengambilalihan pabrik semen di Myanmar nanti. Tanpa menyebutkan anggarannya,
Djoko mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan dana investasi pengembangan
pabrik ini.

Djoko mengatakan pabrik semen Myanmar ini mampu berproduksi 1 juta ton per
tahun. Kapasitas produksi semen ini nantinya akan ditingkatkan menjadi 3 juta ton
per tahun. Mengenai kualitas, Djoko mengklaim sudah memperoleh pengakuan dari
konsumen di ASEAN. 

Bahkan, menurut Djoko, salah satu pabrik PT Semen Indonesia di Vietnam saat ini
sudah mampu menembus pangsa pasar konsumen di Singapura. "Saat sudah kami
pegang, akhirnya ada permintaan dari Singapura," katanya.

http://www.tempo.co/read/news/2014/04/29/090574209/PT-Semen-Indonesia-
Akuisisi-Pabrik-di-Myanmar

Anda mungkin juga menyukai