DI SUSUN OLEH :
STB : 192010
KELAS :A
PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA
Tidak hanya melalui surat, SMS atau telepon saja, kini para pelaku mencoba menjaring
banyak korban melalui situs. Dalam penjelasannya tersebut, pihak Indosat menjelaskan
bahwa mayoritas situs yang digunakan memiliki akhiran, "...webs.com," menggunakan
Blogspot, Wordpress dan sejenisnya.
Selain itu, nama situs yang digunakan juga selalu ditulis dengan panjang lebar, padahal
dalam mengumumkan pemenang suatu hadiah/progarm, Indosat hanya mengumumkannya
melalui situs resminya yaitu Indosat.com saja.
Tidak hanya itu, Indosat juga mengidentifikasi bahwa mayoritas penipuan dengan
menggunakan website tersebut selalu menggunakan kata, "poin," "reward" dan "undian."
Bagi pelanggan atau pihak lain yang mendapati situs semacam itu, dapat menghubungi
pihak Indosat, seperti melalui telepon/SMS, galeri Indosat, Twitter (@IndosatCare) atau
juga melalui forum Ngobrol Bareng Indosat.
7.Pembobolan akun FB Hajriyanto Thohari
Jakarta - Polda Metro Jaya
menangkap pembobol
akun facebook milik Wakil
Ketua MPR Hajriyanto Thohari
pada Rabu (24/12) lalu.
Hajriyanto menilai pelaku
cukup canggih
memanfaatkan facebooknya.
Banyak korban yang tertipu
bahkan hingga Rp 1,8 juta.
"Hanim Bandung Rp 1,8 juta,
PW Muhammadiyah Jambi Rp
800 ribu, Afza mahasiswa di
Madinah Rp 600 ribu, Sudiro
Colomadu, dan Tika Sukoharjo.
Itu di antara nama-nama yang
melapor," kata Hajriyanto
kepada detikcom, Kamis
(26/12/2013).
"Menurut polisi kalau korban penipuannya sudah banyak dan berupa uang begitu, itu sudah
hack dan crack," imbuhnya.
Hajriyanto menyatakan, dengan adanya beberapa korban penipuan tersebut, maka
tindakan pelaku tidak bisa disebut hanya iseng belaka. Korban itu diketahui setelah melapor
kepada Hajriyanto. Itu pula yang membuatnya melaporkan ke Polda Metro Jaya.
"Apakah bisa disebut iseng kalau chat-nya dengan calon-calon korban begitu canggih? Ada
beberapa teman yang curiga lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan menguji.
Jawabanjawabannya canggih banget kok, ada bakat penipu kelas berat," paparnya.
Soal permintaan keluarga agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan alias keluarga
minta Hajriyanto mencabut laporannya, politisi Golkar itu menyerahkan sepenuhnya
kepada proses hukum di polisi.
"Saya rasa perlu check and recheck, apakah betul (pelaku) tukang cuci. Soalnya canggih
banget. Alasan-alasannya untuk minta pulsa itu canggih gitu lho. Apalagi kalau sudah kena
Rp 100 ribu misalnya, minta tambah lagi itu dengan sangat canggih," ucapnya.
"Kalau saya sudah lapor polisi apa etis diselesaikan begitu saja? Saya sih terserah polisi
saja," imbuh Wakil Ketua MPR itu.
8.Kelompok Hacker serang China
KOMPAS.com -
Kelompok peretas
(hacker) bernama
DarkHotel, menyerang
China. Para peretas
tersebut menargetkan
lembaga dan organisasi
pemerintah di sana.
Peretas melakukan serangan
siber dengan cara membobol
server VPN untuk menyusup
masuk ke dalam
sistem. Tindakan
tersebut diduga
dilakukan untuk menggali
informasi lebih banyak
seputar wabah Covid-19.
Aksi peretasan ini diketahui dari laporan
terbaru dari perusahaan keamanan siber asal
China, Qihoo 360.
Berdasarkan laporan tersebut, DarkHotel, disinyalir berhasil membobol VPN melalui
manipulasi pembaruan (update) sistem yang akan aktif ketika VPN tersebut diakses.
Pihak Qihoo 360 mengatakan, saat ini, VPN memang memiliki peran yang sangat penting
dalam komunikasi jarak jauh baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun lembaga
pemerintah.
Apalagi, di tengah wabah virus corona yang mengharuskan banyak pihak untuk melakukan
kegiatannya dari rumah dan mengandalkan koneksi internet sebagai jalur komunikasi.
Aksi serangan ini tak hanya menargetkan organisasi dan lembaga pemerintah China yang
ada di dalam negeri.
Lembaga pemerintah China yang berada di negara-negara lain seperti Italia, Korea Utara,
hingga Thailand pun turut menjadi sasaran.
"Sejak Maret tahun ini, lebih dari 200 server VPN telah dibobol dan banyak lembaga
pemerintah China di luar negeri diserang. Pada awal April, serangan itu menyebar ke
lembaga-lembaga pemerintah di Beijing dan Shanghai," ungkap Qihoo 360 dalam
laporannya.
Selain menargetkan lembaga pemerintahan China, kelompok peretas tersebut juga diduga
menjadi dalang di balik aksi serangan siber yang menimpa Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) baru-baru ini.
"Jika VPN berhasil dibobol oleh peretas, aset-aset internal milik perusahaan dan lembaga
pemerintah dapat terungkap ke jaringan publik," lanjut Qihoo 360.
Kendati demikian, pihak Qihoo 360 tidak memaparkan data seperti apa saja yang berhasil dicuri
dan diungkap oleh kelompok peretas tersebut.
Menanggapi aksi serangan siber ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian,
mengatakan pemerintah China sendiri akan menindak tegas para pelaku serangan siber.
Dirangkum KompasTekno dari SCMP, Kamis (9/4/2020), Ia juga mengatakan, akan menjalin
lebih banyak kerja sama internasional untuk melindungi keamanan siber di negaranya.
"Pemerintah Cina akan meningkatkan langkah-langkah untuk melindungi keamanan siber-nya,"
kata Zhao.