Anda di halaman 1dari 9

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Analisa Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Lamongan

Akhmad Fauzi
Teknik Informatika, FTI UPN “ Veteran ” Jawa Timur
E-mail : fauzi_upn@yahoo.co.id

Abstract : The existing lamongan Sub-Province is executing autonomy Daerah, so request of information
about development of area lamongan hardly is required. But constraint faced is gathering of the information
from various sectors relating to geographical position from it area . so consequence triggers to give
complete presentation of geographical information , accurate and safe. Hence its the solution is with making
geospatial information system, which is aliance data at map and its(the information), information consisted
of form database, tables, data thematic at map and photo. By Using SIG to assists Local Government
Lamongan in planning of area as according to information to phase here in after.

Keywords : Geospatial Information System (GIS), regional planology , geographical information

PENDAHULUAN Era komputerisasi telah membuka


wawasan dan paradigma baru dalam proses
Kabupaten Lamongan merupakan salah pengambilan keputusan dan penyebaran
satu kota yang sedang menghadapi OTODA, informasi. Data yang mempresentasikan
dan dalam penyelenggaraan pembangunan “dunia nyata” dapat disimpan dan diproses
daerah yang luas dan heterogen diperlukan sedemikian rupa sehingga dapat menyajikan
data yang baik dan berakurasi serta mudah dalam bentuk-bentuk sederhana dan sesuai
dicari pada saat digunakan. Kendala yang kebutuhan.
dihadapi pada kondisi data yang terdapat di
Dari beberapa sistem informasi
Lamongan termasuk geografisnya, belum
diantaranya adalah sistem informasi
tertata dengan baik, tersistematisasi dan
geografis (SIG). Pada asalnya, data geografi
belum terstruktur dengan benar. Melihat
hanya disajikan diatas peta dengan
kendala tersebut maka prospek sistem
menggunakan simbol, garis, dan warna.
informasi khususnya sistem informasi
Elemen-elemen geometri ini dideskripsikan
geografis dalam pengembangan wilayah.
di dalam legendanya, misalnya; garis hitam
Sistem informasi geografis yang secara
tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis
umum didefinisikan sebagai suatu sistem
untuk jalan sekunder dan jalan-jalan
yan berbasis komputer yang dapat
berikutnya.selain itu, berbagai data juga
memanajemen, memanipulasi, dan
dapat ditutupkan berdasarkan sistem
menganalisis data atau informasi geografis.
koordinat yang sama. Akibatnya, sebuah peta
SIG mempunyai peran cukup strategis,
menjadi media yang efektif baik sebagai alat
karena SIG mampu menyajikan aspek
presentasi maupun sebagai bank tempat
spasial, dari fakta yang dikaji. SIG dapat
penyimpanan data geografis. Tetapi, media
digunakan untuk aplikasi–aplikasi pada
peta masih mengandung kelemahan atau
pemerintahan daerah yaitu, sebagai alat bantu
keterbatasan. Informasi-informasi yang
perencanaan daerah dan tata ruang yang
tersimpan, diproses dan dipresentasikan
diperuntukkan lahan untuk calon investor,
dengan suatu cara tertentu, dan biasanya
informasi potensi, dan komoditi daerah,
untuk tujuan tertentu pula. Tidak mudah
untuk pemetaan dan pengelolaan sumber
untuk merubah bentuk presentasi ini. Sebuah
daya alam. Dengan adanya dukungan sistem
peta selalu menyediakan gambar atau simbol
informasi geografis akan memudahkan
unsur geografi dengan bentuk yang tetap atau
mendapatkan informasi mengenai
statis meskipun diperlukan untuk berbagai
perkembangan dan potensi daerah dari
kebutuhan yang berbeda.
wilayah Kabupaten Lamongan dan informasi
SIG merupakan akronim dari :
yang ditampilkan akan lebih baik, karena
Geography :
menggunakan data spatial(geografis).
Istilah ini digunakan karena SIG berkaitan dengan aspek keruangan.
dibangun berdasar pada geografi atau spasial. (purwadhi, 1994).
Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi
dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, Subsistem SIG
budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan Dalam SIG dapat dibagi beberapa
tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk subsistem diantaranya :
memberikan gambaran yang representative 1. Data input
dari spasial suatu objek sesuai dengan Subsistem ini bertugas untuk
kenyataannya di bumi. Simbol, warna, dan mengumpulkan dan mempersiapkan data
gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial dan atribut dari berbagai sumber.
spasial yang berbeda pada peta dua dimensi. Susbsistem ini pula bertanggung jawab
Data spasial berupa titik, garis, polygon (2- dalam mengkonversi atau
D), permukaan (3-D). Format titik berupa mentranformasikan format-format data-
koordinat tunggal, tanpa panjang, tanpa data aslinya kedalam format kedalam
luasan (untuk lokasi kecelakaan, letak format yang dapat digunakan oleh SIG.
pohon), format polygon berupa koordinat 2. Data Output
dengan titik awal dan akhir sama, Subsistem ini menampilkan atau
mempunyai panjang dan luasan (tanah persil, menghasilkan keluaran seluruh atau
bangunan), format garis berupa koordinat sebagian basisdata baik dalam bentuk
titik awal dan akhir, mempunyai panjang softcopy maupun dalam bentuk hardcopy
tanpa luasan (jalan, sungai), dan format seperti tabel, grafik, peta dan lain-lain.
permukaan berupa area dengan koordianat 3. Data Management
vertical, area dengan ketinggian (peta slope, Subsistem ini mengorganisasikan baik data
bangunan bertingkat) (purwadhi, 1994). spasial maupun atribut dalam sebuah
Information : basisdata sedemikian rupa sehingga mudah
Informasi berasal dari pengolahan dipanggil, di-update, dan di-edit.
sejumlah data. Dalam SIG informasi 4. Data Manipulation dan Analisis
memiliki volume terbesar. Setiap object Subsistem ini menentukan informasi-
geografi memiliki setting data tersendiri informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat Selain itu, susbsistem ini juga melakukan
terwakili dalam peta jadi, semua data harus manipulasi dan pemodelan data untuk
diasosiasikan dengan objek spasial yang menghasilkan informasi yang diharapkan.
dapat membuat peta menjadi intelligent. Data
m anipulation
Ketika data tersebut diasosiasikan dengan & analis is

permukaan geografis yang reperesentatif,


data tersebut mampu memberikan informasi
dengan hanya mengklik mouse pada objek. Data input SIG Data Output
Perlu diingat bahwa semua informasi adalah
tipe data tapi tidak semua data merupakan
informasi. (purwadhi, 1994).
Sistem : Data
Managem ent
Pengertian suatu sistem adalah
kumpulan elemen-elemen yang saling Gambar 2.1 Subsistem-subsistem SIG
terintegrasi dan berinterdependensi dalam (Prahasta, 2002)
lingkungan yang dinamis untuk mencapai
Komponen SIG
tujuan tertentu. SIG merupakan suatu
SIG merupakan sistem komplek yang
sistem yang mengorganisir perangkat biasanya terintegrasi dengan lingkungan
keras (hardware), perangkat lunak sistem-sistem komputer yang lain di
(software) dan data, serta dapat mendaya- tingkat fungsional dan jaringan. Sistem
gunakan sistem penyimpanan, pengolahan, SIG terdiri dari beberapa komponen
maupun analisis data secara simultan, berikut :
sehingga dapat diperoleh informasi yang
1. Perangkat keras
Pada saat ini SIG tersedia dalam berbagai
platform perangkat keras mulai dari PC
desktop, workstation, hingga multiuser
host yang dapat digunakan oleh banyak
orang secara bersamaan dalam jaringan
komputer yang luas, berkemampuan
tinggi, memiliki ruang penyimpanan
(hardisk) yang besar, dan mempunyai
kapasitas memori (RAM) yang besar.
Walaupun demikian fungsionalitas SIG
tidak terikat secara ketat terhadap
karakteristik-karakteristik fisik perangkat Gambar 2.2 Komponen SIG (Prahasta, 2002)
karas ini sehingga keterbatasan memori
pada PC pun dapat diatasi. Adapun Kemampuan SIG
perangkat keras yang biasa digunakan Menurut Daniel. H. Prasetyo (2003),
untuk SIG adalah komputer (PC), mouse, kemampuan SIG antara lain :
digitezer, printer, plotter, dan scanner. 1. Memetakan Letak
2. Perangkat Lunak Dengan SIG memungkinkan seseorang
Bila dipandang dari sisi lain, SIG untuk mencari di mana letak suatu
merupakan sistem perangkat lunak yang daerah, benda, atau lainnya di permukaan
tersusun secara modular dimana bumi. Fungsi ini dapat digunakan seperti
basisdata memegang peranan kunci. untuk mencari lokasi rumah, mencari
Setiap subsistem diimplememtasikan rute jalan, mencari tempat-tempat
dengan menggunakan perangkat lunak penting dan lainnya yang ada di peta.
yang terdiri dari beberapa modul, hingga 2. Memetakan Kuantitas
tidak mengherankan jika ada perangkat SIG dapat dibuat untuk memetakan
SIG yang terdiri dari ratusan modul kuantitas, yaitu sesuatu yang
program yang masing-masing dapat berhubungan dengan jumlah, seperti di
dieksekusi sendiri. mana yang paling banyak atau di mana
3. Data dan Informasi geografis yang paling sedikit. Dengan melihat
SIG merupakan perangkat pemgelolaan penyebaran kuantitas tersebut dapat
basis data (DBMS = Data Base mencari mencari tempat-tempat yang
Management System ), di mana interaksi sesuai dengan kriteria yang diinginkan
dengan pemakai dilakukan dengan suatu dan digunakan untuk pengambilan
sistem antar muka dan sistem query dan keputusan, ataupun juga untuk mencari
basis data dibangun untuk aplikasi hubungan dari masing-masing tempat
multiuser. SIG merupakan perangkat tersebut. Pengamatan ini akan lebih
analisis keruangan (spatial analysis) memudahkan pengamatan terhadap data
dengan kelebihan dapat mengelola data statistik dibanding database biasa.
spasial dan data non-spasial. 3. Memetakan Kerapatan (densities)
4. Manajemen Pemetaan kerapatan sangat berguna
Suatu proyek SIG akan berhasil jika untuk data-data yang berjumlah besar
dimanage dengan baik dan dikerjakan seperti sensus atau data statistik daerah.
oleh orang-orang yang memiliki keahlian Peta kerapatan mengubah bentuk
yang tepat pada semua tingkatan. kosentrasi ke dalam unit-unit yang lebih
mudah untuk dipahami dan seragam.
4. Memetakan perubahan
SIG dapat dibuat untuk peta historikal,
dengan memasukkan variabel waktu.
Histori ini dapat digunakan untuk
memprediksi keadaan yang akan datang
dan dapat pula digunakan untuk evaluasi
kebijaksanaan.
5. Memetakan Apa yang Ada di Dalam dan BPS PEMDA Lamongan Staff SI
di Luar Suatu Area
SIG digunakan juga untuk memonitor
Start
apa yang terjadi dan keputusan apa yang Request data
akan diambil dengan memetakan apa Data geografis Data
geografis Peta
geografis
yang ada pada suatu area dan apa yang baru geografis
wilayah
Pembuatan peta
ada di luar area. Input data
wilayah Proses
maintenance
geografis List data Peta geografis
geografis wilayah
3. Perancangan Sistem Y
Input peta
Y
wilayah
Perancangan sistem sangat diperlukan Proses pendataan
geografis Proses
Pemetaan Peta
untuk mendapatkan hasil yang baik dan Proses pemetaan
potensi
wilayah
sesuai dengan permintaan user (PEMDA Data potensi
wilayah
Data geografis
Lamongan, Staff SI dan BPS). Dalam peta geografis
Peta Potensi
Peta wilayah
perancangan sistem hendaklah T
Y
T Wilayah
T
memperhatikan segala bentuk masalah yang List data
potensi wilayah
Data potensi
timbul untuk mencari solusi yang tepat agar wilayah Peta Wilayah peta potensi
wilayah
dalam pengkodean sistem tidak mendapatkan
masalah yang berarti. T
T
Langkah untuk pengembangan perangkat Gagal
Gagal
lunak :
1. Analisa permasalahan untuk menentukan Pembuatan
End
laporan
kebutuhan-kebutuhan dan definisi dari Permintaan
sistem yang akan dibangun. Dimana Laporan

sistem informasi ini bisa memudahkan Input data


geografis Input data
pekerjaan user dalam menganalisa, geografis
memahami informasi geografis dan Proses pencarian
Proses pencarian Permintaan
potensi wilayah setempat dan data geografis
data geografis Laporan
merencanakan tata ruang wilayah
kabupaten Lamongan untuk selanjutnya Laporan dt
Y
Laporan
data Y
Laporan dt Input data
geografis geografis geografis
dengan menggunakan SIG (Sistem geografis

Informasi Geografis). Dengan T T Proses pencarian


Laporan
menggunakan SIG, informasi geografis geografis Y data geografis

dan potensi wilayah yang diinputkan dan Laporan dt


potensi wilayah Laporan dt
disimpan dalam database, akan diolah Y
Laporan
data potensi Y
potensi wlayah Laporan dt
geografis
sehingga hasilnya layak untuk dipahami. T
wilayah
T
Hasil dari sistem ini adalah informasi T
Gagal Gagal
yang disertai dengan data spasial(gambar
Laporan potensi
Laporan dt
dan simbol)visualisasi pada peta. wilayah Y
potensi wilayah
2. Desain sistem, di mana tujuan dari
tahapan perangkat lunak yang merupakan T

realisasi dari kebutuhan sistem sesuai Gagal


dengan hasil tahapan analisa
permasalahan, seperti desain struktur
data, komponen, dan desain interface. Gambar 3.1 Sistem flow aplikasi SIG tata
ruang wilayah kab. Lamongan
Sistem Flow
Pada Sistem flow aplikasi SIG tata ruang Diagram Konteks
wilayah kab Lamongan merupakan bagan
yang menunjukkan arus pekerjaan Prosedur sistem informasi geografis
keseluruhan dari sistem, sistem flow ini tata ruang wilayah kabupaten yang
menjelaskan urut-urutan dari prosedur- digambarkan dalam diagram konteks yang
prosedur yang ada pada sistem dan menempatkan keberadaan tata ruang wilayah
menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem kabupaten Lamongan dengan kontek
lingkungan yang mempengaruhinya. Konteks
lingkungan yang mempengaruhinya adalah pendataan data geografisnya. Diagram
Badan Pusat Statistik, Daerah Kabupaten kontek ini dapat dilihat pada Gambar .
Lamongan dan Pegawai Pemerintahan dalam
bidang sistem Informasi (Staff SI) yang
berperan dalam sistem informasi tata ruang
wilayah kabupaten Lamongan itu sendiri dan
laporan data geografis&potensi wil laporan data geografis&potensi wil

hasil maintenance peta geografis&potensi wil informasi data spasial keadaan geografis&potensi wil baru
peta geografis&potensi wil
informasi data spasial geografis&potensi wil
informasi data geografis&potensi wil
hasil pendataan data geografis&potensi wil
request informasi data geografis&potensi wil 0
request daftar geografis&potensi wil
data spasial keadaan geografis&potensi wil
data geografis&potensi wil
Staff SI data spasial keadaan geografis&potensi wil baru SIG Tata Ruang daftar data geografis&potensi wil BPS
Wilayah
request daftar geografis&potensi wil
data geografis&potensi wil baru

request daftar geografis&potensi wil informasi data spasial wilayah

peta wilayah laporan data geografis&potensi wil

informasi data spasial wilayah baru


peta wilayah baru

PEMDA
Lamongan

Gambar 3.2 Diagram konteks SIG tata ruang wilayah kabupaten Lamongan

4. Uji Coba dan Evaluasi Sistem


Berfungsi untuk melakukan proses
pengujian terhadap hasil penelitian. Dalam
sistem ini yang yang duji adalah dalam
testing input dan tambah data geografis juga
dalam pemvisualisasian dalam peta. Dalam
beberapa peta yang ditampilkan juga terdapat
analisa data yang ditampilkan juga dalam
gambar pada peta serta informasinya.

Proses Login
Proses ini merupakan proses awal
untuk masuk pada aplikasi SIG untuk analisa
tata ruang wilayah kabupaten Lamongan.
User hanya memasukkan username dan Gambar 4.1 Halaman Login
passwordnya saja.
Pada proses login terdapat ADD (untuk menambah data), (2) EDIT
pengidentifikasian control sistem, oleh (untuk mengedit data), (3) SAVE (untuk
karena itu sebelum melakukan proses login menyimpan data), (4) DELETE (untuk
user harus mengisikan datanya pada tabel menghapus data), (5) CANCEL (untuk
control sistem, control sistem terdiri dari membatalkan data yang diinputkan), dan (6)
Staff SI, BPS, PEMDA Lamongan, jika salah EXIT (untuk keluar dari menu).
satu control sistem yang akan diisikan sudah
terisi maka akan ada checking error, user
hanya memasukkan username pada proses
login, dan password yang dipakai setiap
control sistem berbeda, password hanya
dipakai oleh satu instansi dan bersifat
rahasia.
Jika proses login tidak berjalan maka
user harus menambahkan control sistem
terlebih dahulu, dengan menginputkan
usrename, ID, Control sistem berada pada
instansi apa, dan password. Jika data Gambar 4.3 Halaman Pendataan Kecamatan
diinputkan sudah lengkap maka data
disimpan, dan user dapat melakukan proses Proses Pemetaan
login. Untuk catatan jika ada user dengan Pada proses ini merupakan proses inti pada
control sistem yang sama akan menggunakan SIG karena menampilkan data spasial
aplikasi ini, maka dia hanya tinggal (berupa gambar, simbol) beserta
melakukan proses login saja, oleh karena itu informasinya.
password yang dipakai setiap control sistem
berbeda dan hanya diketahui oleh lingkungan
masing-masing.

Gambar 4.4 Halaman Pemetaan


Kecamatan
Pada form pemetaan terdapat fungsi-
fungsi yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, pada peta kecamatan ini
Gambar 4.2 Halaman Control Sistem ditambahkan fungsi thematic peta yang
tujuannya dibuat untuk memudahkan user
Proses Pendataan melihat perbedaan luas wilayah kecamatan
Proses ini merupakan proses yang ditampilkan berdasarkan pada range
penginputan data informasi geografis dan yang ada. Thematic peta dapat dilihat pada
potensi wilayah kabupaten Lamongan. Proses gambar di bawah ini.
ini juga merupakan dasar dari proses
pemetaan. Pada pendataan terdapat fungsi (1)
Gambar 4.7 Halaman Peta Thematic
Kecamatan (SEARCHING)
Gambar 4.5 Halaman Peta Thematic
Kecamatan Peta Kemiringan Tanah
Gambar di atas adalah contoh peta Demikian juga halnya dengan peta
thematic pada peta kecamatan berdasarkan kemiringan tanah fungsi menu-menunya
luas wilayah kecamatan. Warna yang sama dengan yang telah disebutkan
ditampilkan berbeda-beda sesuai dengan sebelumnya. Pada peta ini diberikan juga
range yang ditentukan. Pada peta themtic untuk menganalisa data daerah dan keadaan
diberikan fungsi untuk searching, dapat geografis, dan pada peta kemiringan tanah
dilihat pada gambar di bawah ini. digunakan untuk menganalisa data daerah
rawan banjir setiap tahunnya. Analisa
tersebut diprediksi dari jumlah curah hujan
yang sangat tinggi pertahun dan tingkat
kemiringan tanah yang rendah (0-2%). Maka
hasilnya dapat dilihat pada gambar.

Gambar 4.6 Halaman Peta Thematic


Kecamatan (SEARCHING)
User hanya memasukkan inputan
kecamatan yang akan dicari, seperti contoh di
atas user memasukkan inputan kecamatan
Bluluk, maka otomatis peta akan
menunjukkan daerah kecamatan bluluk Gambar 4.8 Halaman Peta Kemiringan
dengan ukuran yang besar. Seperti gambar di Tanah
bawah ini. Peta Pariwisata
Pada peta pariwisata untuk menu-
menunya sama dengan yang lain : (1) Print
(untuk mencetak peta ) dan (2) Exit (keluar
dari menu), (3) Legenda (untuk melihat
kegenda dari gambar peta), (4) ) Zoom-in
(untuk memperbesar gambar peta), (5)
Zoom-out (untuk memperkecil gambar peta),
(6) Pan (untuk menggeser-geser gambar
peta), (7) Select (untuk memilih gambar
peta/merubah kursor), (8) Info (untuk
menampilkan informasi pada gambar/icon
yang dipilih pada peta), (9) Legenda
(tambahan informasi yang terdapt dalam
peta), pada peta ini juga ditambahkan peta
laur jalan wisata fungsinya untuk
memperjelas letak wisata yang ditampilkan.

Gambar 4.11 Halaman Peta Maintenance


Kecamatan
Pada gambar peta di atas merupakan
maintenance untuk Add New Layer, jika user
ingin menambahkan layer pada gambar peta
dapat menggunakan menu di atas.

Gambar 4.9 Halaman menu Peta


Pariwisata

Proses maintenance Peta


Proses maintenance adalah proses
pengeditan data dan gambar pada peta. Untuk
fungsi menu-menunya sama dengan
penjelasan pada peta maintenance
sebelumnya. Gambar 4.12 Halaman Peta Maintenance
Kecamatan
Pada gambar peta di atas merupakan
maintenance untuk Tools, pada tools ini
terdapat tool yang biasa digunakan pada peta
yang lain dapat dilihat pada gambar di atas.
Pada maintenance juga diberikan untuk
Drawing Tools, pada tools ini terdapat tool
yang dapat digunakan untuk menggambar
peta sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Gambar 4.10 Halaman Peta Maintenance


Kecamatan
Pada gambar peta di atas merupakan
maintenance untuk layer control, jika user
ingin mengedit gambar peta maka layer mana
yang akan dipilih dapat menggunakan menu
di atas.

Gambar 4.13 Halaman Peta Maintenance


Kecamatan (Styles)
Pada gambar peta di atas merupakan Visual Basic & Map Basic. Penerbit
maintenance untuk Styles, pada tools ini Informatika. Bandung.
terdapat tool yang dapat digunakan untuk
memberi styles atau model-model gambar Prahasta Eddy. 2004. Sistem Informasi
dan memberi warna peta sesuai dengan Geografis: Belajar & Memahami
bentuk yang diinginkan. MapInfo, Penerbit Informatika. Bandung,

KESIMPULAN Prahasta Eddy.2002 Sistem Informasi


Dari hasil pembuatan aplikasi SIG Geografis: Konsep-konsep dasar, Edisi
untuk analisa tata ruang wilayah Kabupaten Revisi, Penerbit Informatika. Bandung.
Lamongan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : Kabupaten Lamongan Dalam Angka 2005.
Pada perancangan aplikasi SIG untuk Badan Pusat Statistik dna Pemerintah
analisa tata ruang wilayah kab. Lamongan ini Kabupaten lamongan. Lamongan.
diberikan kemudahan untuk memberikan
informasi geografis dan potensi wilayah di Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.
Kabupaten Lamongan pada lingkungan Diterjemahkan dari alamat
Pemerintahan Daerah. http://www.GIS.com.
Saran
Dari uraian diatas tentunya tidak lepas
Martono.N.Dwi, Surlan, Sukamana. T.
dari kekurangan-kekurangan, maka penulis
Bambang. Aplikasi Data Penginderaan
dapat mengemukakan saran sebagai berikut :
Jauh Untuk Mendukung Perencanaan
Suatu instansi terkait yang
Tata Ruang di Indonesia. Kedeputian
menggunakan SIG sebagai media informasi
Penginderaan Jauh LAPAN. Jakarta.
harus melakukan penyesuaian (update) data
2005
dengan data actual sesuai dengan kondisi
yang ada,agar diperoleh suatu informasi yang
akurat dan tepat. Mufidah Indah Meita Nur. Pengantar GIS
Aplikasi SIG ini dapat dikembangkan lebih (Geographycal Information System).
lanjut dengan menambahkan database yang Copyright 2003-2006 Ilmu
berkapasitas lebih besar, dan saling Komputer.com.
terintergrasi dengan baik dapat juga
dikembangkan dengan menggunakan web
agar dapat terintergrasi dengan wilayah di
seluruh Indonesia..

DAFTAR PUSTAKA

Bahri Saiful, Pohan Iskandar,M 1997


Pengantar Perancangan Sistem. Penerbit
Erlangga. Jakarta.

Tip & Trik Pemrogramman Visul Basic 6.0.


Penerbit Andi. Yogyakarta

Al Bahra bin Ladjamudin.B, 2000 Analisis


dan Desain Sistem Informasi. Penerbit
Graha Ilmu. Jakarta.

Prahasta Eddy, 2004. Aplikasi


Pemrogramman MapInfo.
Pengembangan Aplikasi SIG dengan
menggunakan Borland Delphi, Ms.

Anda mungkin juga menyukai