Anda di halaman 1dari 6

I.

IDENTITAS PASIEN

Nama :X

Usia : 19 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Klitren, Yogyakarta

Pekerjaan : Mahasiswa

Kunjungan : 3 Mei 2020

II. ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara Autoanamnesis dengan pasien. Anamnesis dilakukan


pada tanggal 21 Mei 2020 di poliklinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

1. Keluhan Utama

Bintik-bintik di area pipi kanan,kiri,dahi dan sekitar hidung

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Rumah Sakit dengan berjalan tertatih menuju ruang pemeriksaan.

 Site: Pasien datang dengan keluhan bintik-bintik di area pipi kanan,kiri,dahi


dan sekitar hidung.
 Onset : Hal ini sudah berlangsung sejak 2 minggu yang lalu,dan mulai di sertai
nyeri sejak seminggu yang lalu.

 Characteristic : Rasa nyeri yang dirasakan terlokalisasi pada bagian wajah,kadang


terasa gatal

 Radiating : -

 Association: -

 Time course: Kadang kadang

 Exacerbate : Nyeri terasa semakin berat apabila di sentuh ,dan gejala berkurang
namun tidak sembuh dengan salep antibiotik.

 Severity : Pasien menyatakan nyeri yang dialami memiliki skala 3 bila diberikan
skala nyeri 1- 10 (tidak nyeri – sangat nyeri)
3. Riwayat Penyakit Dahulu

 Disease : Satu tahun yang lalu memiliki gejala serupa namun hilang dengan
sendirinya

 In patient: -

 Injury : -

 Surgery : -

 Medication : Menggunakan sabun muka berbahan sulfur sejak 1 bulan yang lalu
hingga saat ini.pengobatan sudah diberikan salep antibiotik,gejala berkurang
namun tidak sembuh

 Immunization: -

 Physicology: -

 Alergy: -

 Transfusion: -

 Obsgyn: -

4. Riwayat Penyakit Keluarga

 Keluhan Serupa : Adik punya riwayat gejala serupa,namun sembuh dengan salep
antibiotik
 Penyakit Jantung: -
 Diabetes Melitus :-
 Kanker :-

5. Gaya Hidup
 Smoking : -
 Alkohol : -
 Drugs:-
 Living situation : Kebersihan wajah kurang di jaga
 Activity of daily life: Berada di tempat yang mudah terpapar debu dan kotoran
 Diet : Suka makan gorengan dan makanan berlemak
 Exercise: Seminggu dua kali
 Relationship:-
 Sex : -
III. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Kompos Mentis


2. Tanda Vital
 Tekanan darah: 120/80
 Frekuensi nadi : 90 x / menit
 Frekuensi napas : 18 x / menit
 Suhu : 36,8 derajat celcius
3. Inspeksi : Pemeriksaan UKK di dapat hasil tampak pustule berukuran kurang lebih 5 mm
mutipel > 10 di sekitar muka,berwarna merah (eritem),tidak terdapat nanah/secret yang
keluar dari dalam pustule..Gambaran UKK secara umun dapat meliputi komedo, papul,
pustule, nodul, dan jaringan parut berupa jaringan parut hipotrofik atau hipertrofik.
 Klasifikasi 
Berdasarkan atas bentuk efloresensi terbanyak:

 Akne sistika : Efloresensi terutama berbentuk kista.


 Akne papulosa : Efloresensi terutama berupa papula.
 Akne pustulosa : Efloresensi terutama berupa pustula.
 Akne konglobata : Efloresensi terutama berupa nodus yang mengalami infeksi.
 Akne sikatrisial : Banyak sikatriks atrofi.
 Gradasi 

Gradasi adalah salah satu cara untuk mengukur derajat keparahan akne. Ada beberapa kriteria
gradasi pada saat ini yaitu:

1. Pilsbury et al (1963), membuat gradasi sebagai berikut:

a. Grade 1 : Komedo di muka


b. Grade 2 : komeno, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka
c. Grade 3 : komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka, dada, punggung
d. Grade 4 : akne konglobata

2. James dan Tisserand (1958) membentuk gradasi akne sebagai berikut :

a. Grade 1 : lesi non-inflamasi yang ringan ; papul dan sedikit komedo


b. Grade 2 : komedo, papul dan sedikit pustul
c. Grade 3: papul ,pustul dan kista yang lebih menyebar terutama di mengenai daerah
wajah,leher dan tubuh bagian atas.
d. Grade 4 : lebih berat dan makin menyebar

3. Gradasi yang dipakai di bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSUPN dr.Cipto
Mangunkusumo membuat gradasi akne vulgaris sebagai berikut :
a. Ringan, bila :

 i. beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi


 ii. Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat
 iii. Sedikit lesi beradang pada 1 predileksi

b. Sedang, bila :  

 i. Banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi


 ii. Beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
 iii. Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi
 iv. Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi

c. Berat , bila :

 i. Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi


 ii. Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih predileksi
 iii. Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih predileksi.

Catatan : sedikit <5, beberapa 5-10,banyak >10 lesi Tak beradang : komedo putih dan komedo
hitam,papul Beradang : pustul, nodul,
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan ekskohleasi sebum dengan komedo ekstraktor (sendok unna) juga
dapat dilakukan untuk melihat massa padat seperti lilin atau massa lunak bagai
nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam.
 Pemeriksaan histopatologis menunjukkan sebukan sel radang kronis di sekitar
folikel pilosebasea dengan massa sebum di dalam folikel. Pada kista, radang
sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat pembatas massa cair sebum
bercampur dengan darah, jaringan mati dan keratin yang lepas.
 Pemeriksaan mikrobiologi terhadap jasad renik yang bertujuan menentukan
penyebab dan dapat ditemukan Cornybacterium acnes, Staphlococcus albus et
epidermidis, atau jamur Pityrosporum ovale et orbiculare , namun sering hasil tidak
memuaskan..

Daftar Pustaka :

Djuanda A.2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Fulton, James.2010. Acne Vulgaris. Medscape. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1069804-overview [Accessed: May 21, 2020]

Fitzpatrick, Freedeberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz St. 2008.
Dermatology in General Medicine. Edisi 7. New York. The Mc Graw-Hill
Companies Inc.
Siregar R.S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Kulit. Edisi 2.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai