Kelas: 1A
NIM: 2920183231
STRESSOR
Stresor adalah stimulus yang mengawali atau mencetus perubahan (tidak terpenuhinya kebutuhan).
Proses terjadinya stres secara fisiologis (Dadang hawari, 2012 dalam Suliswati, 2015) :
Stressor → Susunan syaraf pusat (otak, sistem limbik, sistem transmisi saraf/neurotransmitter → Kelenjar endokrin (sistem
hormonal, kekebalan/imunitas) → Stress, Cemas, Depresi.
Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stres.
DEFINISI STRES
Adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari atau perubahan yang
memerlukan penyesuaian ( Mubarak, 2015).
SUMBER STRES
1. Stres Tahap 1
Semangat bekerja besar, berlebihan (overacting)
Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya
Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energy dihabiskan disertai
rasa gugup yang berlebihan
Merasa senang dg pekerjaannya & semakin bersemangat namun tanpa disadari cadangan energi menipis
2. Stres Tahap II
Stres yang semula menyenangkan mulai menghilang & timbul keluhan-keluhan yaitu:
Merasa letih sewaktu bangun pagi
Merasa mudah lelah sesudah makan siang
Lekas merasa capai menjelang sore
Sering mengeluh perut tidak nyaman
Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar)
Otot-otot punggung & tengkuk terasa tegang
Tidak bisa santai
Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa sempoyongan dan serasa mau pingsan)
4. Stres tahap IV Bisa tidak ditemukan sakit secara medis. Namun gejala dapat muncul spt:
Untuk bertahan sepanjang har saja sudah teraamat sulit
Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan & mudah diselesaikan menjadi membosankan terasa lebih sulit
Yang semula tanggap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon secara memadai
Ketidakmampuan melakukan ADL
Gangguan pola tidur disertai mimpi yg menegangkan
5. Stres tahap V
Sering akali menolak ajakan karena tidak ada semangat
Daya konsentrasi & ingatan menurun
Timbul perasaan ketakutan & kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya
6. Stres Tahap VI
Kelelahan fisik & mental yang semakin mendalam
Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana
Gangguan sitem pencernaan semakin berat
Timbul perasaan ketakutan & kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung & panik
Model Stress
Digunakan untuk mengidentifkasi stressor bagi individu tertentu dan memprediksi respon individu tersebut terhadap stresor. Perawat
dapat membantu klien mengatasi respon tidak sehat, non produktif.Model Stres Diklasifikasikan atas 3 model stres:
1. Berdasar respon
2. Berdasar stimulus
3. Berdasar transaksi
1. Respon Fisiologis
General Adaptation Syndrome (GAS) / sindrom adaptasi umum
Bila individu terancam oleh stress isyaratnya akan dikirim keotak dan otak mengirim informasi ini ke hipotalamus sehingga
sistem syaraf otonom dan endokrin terstimulasi akibatnya terjadi suatu perubahan fisiologis berupa gejala dari sistem syaraf
otonom dan endokrin.
2. Respon Psikologis
Perilaku adaptif psikologis dapat konstruktif atau desdruktif. Perilaku adaptif psikologis disebut juga sebagai
MEKANISME KOPING
Strategi Koping
Represi (dilupakan)
Regresi (kembali kemasa lalu)
Menarik diri
Denial (menyangkal)
Proyeksi (menyalahkan orang lain)