DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
S1 GIZI TRANSFER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hemodinamik yang berarti harfiah “Gerakan darah” adalah studi tentang
aliran darah atau sirkulasi. Semua sel hewan membutuhkan oksigen (O 2), air dan
energi dalam proses yang dikenal sebagai respirasi aerobic. System peredaran darah
berfungsi untuk mengangkut darah untuk memberikan O2, nutrisi dan bahan kimia ke
sel-sel tubuh, untuk memastikan Kesehatan mereka dan fungsi yang tepat, dan untuk
menghapus produk limbah selular.
Hemodinamika adalah pemeriksaan aspek sirkulasi darah, fungsi jantung dan
karakteristik fisiologis vascular perifer. Tujuan pemantauan hemodinamik adalah
untuk mendeteksi, mengidentifikasi kelaianan fisiologis secara dini dan memantau
pengobatan yang diberikan guna mendapatkan informasi keseimbangan homeostatic
tubuh, Hemodinamik merupakan bagian penting dari fisiologi kardiovaskular yang
berhubungan dengan kekuatan pompa (jantung) telah mengembangkan untuk
mengedarkan darah melalui system kardiovaskular.
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac
yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini
mencakup system sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan
pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal di jantung,
yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-
100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh
tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler
kemudian Kembali ke jantung melalu venula dan vena.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah
digunakan sebagai system transport oksigen, karbondioksida, makanan dan hormone
serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap
sel dalam tubuh. Dalam hal ini, factor perubahan volume cairan tubuh dan hormone
dapat berpengaruh pada system kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Dalam memahami system sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi
fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai
problematika berkaitan dengan system kardiavaskuler tanpa ada kesalahan yang
membuat kita melakukan neglicent (kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali
memahami anatomi fisiologi kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam
mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi tubuh dalam proses kehidupan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana anatomi fisiologi dalam system hemodinamik tubuh tersebut ?
C. Tujuan
Makalah ini di buat penulis dengan tujuan pembaca dapat memahami berkaitan
dengan anatomi fisiologi dalam system hemodinamik tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hemodinamika Tubuh
1. Pengertian Hemodinamika
Hemodinamik merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat
aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung dan karakterisitik fisiologis vaskular
perifer [ CITATION Bud16 \l 1033 ]. Pemantauan hemodinamik merupakan suatu
teknik pengkajian pada pasien kritis, mengetahui kondisi perkembangan
pasien, serta untuk antisipasi kondisi pasien yang memburuk [ CITATION
Agu20 \l 1033 ]. Pemantauan hemodinamik adalah pengamatan parameter
fisiologi dari sistem kardiovaskular, dibutuhkan untuk pasien yang dirawat di
unit perawatan intensif karena ketidakstabilan hemodinamik yang
menyebabkan ketidak seimbangan antara pengiriman dan permintaan
oksigen[ CITATION Okt18 \l 1033 ].
2. Faktor yang Mempengaruhi Hemodinamika
Faktor-faktor yang mempengaruhi hemodinamik antara lain :
a. Faktor Penyakit
Dapat mempengaruhi hemodinamik pasien seperti adanya
gangguan pada organ jantung, paru-paru, ginjal dimana pusat sirkulasi
melibatkan ketiga organ tersebut terutama jika terjadi di sistem
kardiovaskular dan pernafasan.
b. Faktor Obat-obatan atau Terapi
Obat-obatan/terapi seperti analgesik dan sedasi dapat
mempengaruhi status hemodinamik, contohya adalah morfin obat
tersebut dapat meningkatkan frekuensi pernafasan.
c. Status Psikologi
Status psikologi yang buruk atau psychological distress tentu saja
akan mempengaruhi hemodinamik, karena respon tubuh ketika stress
memaksa jantung untuk bekerja lebih cepat.
d. Aktifitas
Aktifitas yang berlebihan akan mempengaruhi system kerja tubuh
seperti jantung, karena jantung akan bekerja lebih cepat ketika kita
sedang beraktifitas [ CITATION Sub18 \l 1033 ].
B. Konsep Fisiologi Sistem Kardiovaskular
Kardiovaskuler meningkat sebagai penyebab kematian. Sistem jantung
berfungsi menghantarkan oksigen, nutrisi dan substansi lainnya ke jaringan tubuh dan
membuang produk sisa metabolisme seluler melalui pompa jantung, sistem vaskula
sirkulasi dan integrasi sistem lainnya seperti sistem pernapasan, pencernaan dan
ginjal. Ventrikel kanan memompa darah melalui sirkulasi pulmonal, ventrikel kiri
memompa darah ke sirkulasi sistemik yang menyediakan oksigen dan nutrien ke
jaringan dan membuang sampah dari tubuh. Sistem sirkulasi mensuplai gas
pernapasan, nutrien dan produk sampah antara darah dan jaringan [ CITATION Les14 \l
1033 ].
Aliran darah miokardium harus mensuplai oksigen dan nutrisi yang cukup
untuk miokardium itu untuk mempertahankan aliran darah yang adekuat ke sirkulasi
pulmonal dan sirkulasi sistemik. Aliran darah satu arah melalui 4 (empat) katup
jantung. Selama diastole ventrikuler, katup atrioventikular (mitral dan trikuspid)
terbuka dan darah mengalir dari atrium dengan tekanan yang lebih tinggi kedalam
ventrikel yang relaksasi. Setelah pengisian ventrikular, maka akan dimulai fase sistol [
CITATION Lee11 \l 1033 ].
Tekanan intraventrikular sistolik meningkat, maka katup atrioventikular akan
menutup, sehingga mencegah aliran darah kembali ke dalam atrium dan kemudian
kontraksi ventikular dimulai. Selama fase sistolik, tekanan ventrikular meningkat,
menyebabkan katup semilunar (aorta dan pulmonal) terbuka. Saat ventrikel
mengeluarkan darah, maka tekanan intraventrikular menurun dan katup semilunar
menutup sehingga mencegah aliran balik kedalam ventrikel [ CITATION Lee11 \l 1033 ].
Jika terjadi masalah pada system karidovaskular maka keseimbangan
hemodinamik tubuh juga akan terganggu karena hemeotatis tubuh, yaitu penyesuaian
atau kompensasi yang terjadi disuatu keadaan yang tidak normal [ CITATION Lee11 \l
1033 ].
C. Jantung
Jantung merupakan organ yang penting dalam sisitim tubuh manusia. Jantung
berfungsi untuk memompakan darah yang mengandung oksigen dan nutrien ke
seluruh tubuh. Jantung terdiri dari beberapa ruang yang dibatasi oleh beberapa katup,
diantaranya adalah katup atrioventrikular dan semilunar. Katup atrio ventrikular
terdiri atas katup bicuspid (mitral) dan katup tricuspid, yang terletak diantara atrium
dan ventrikel, sedangkan katup semilunar terletak antara ventrikel dengan aorta dan
arteri pulmonal [ CITATION Ram18 \l 1033 ].
Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah terkait
fungsinya sebagai pompa darah. Masing-masing terdiri dari satu atrium-ventrikel kiri
dan kanan. Berdasarkan sirkulasi dari kedua bagian pompa jantung tersebut, pompa
kanan berfungsi untuk sirkulasi paru sedangkan bagian pompa jantung yang kiri
berperan dalam sirkulasi sistemik untuk seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang
dilakukan oleh jantung ini adalah suatu proses yang berkesinambungan dan berkaitan
sangat erat untuk asupan oksigen manusia demi kelangsungan hidupnya [ CITATION
Ram18 \l 1033 ].
Jantung merupakan organ muskuler yang dapat berkontraksi secara ritmis, dan
berfungsi memompa darah dalam sistem sirkulasi. Secara struktural dinding jantung
terdiri atas 3 lapisan (tunika) yaitu :
1. Endokardium
Endokardium terletak pada lapisan subendotel. Sebelah dalam dibatasi
oleh endotel. Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan
banyak mengandung vena, syaraf (nervus), dan cabang-cabang sistem
penghantar impuls.
2. Miokardium
Miokardium terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung
dibagi dalam 2 kelompok; sel-sel kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan
menghantarkan impuls sehingga mengakibatkan denyut jantung.
3. Epikardium
Epikardium merupakan membran serosa jantung, membentuk batas
visceral perikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis gepeng
(mesotel). Jaringan adiposa yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam
lapisan ini.
D. Sirkulasi Jantung
Jantung berfungsi sebagai pompa yang mendorong darah melalui seluruh
sistem vaskuler Jantung dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: jantung bagian kanan
yang memompa darah melalui paru-paru dan jantung bagian kiri yang memompa
darah melalui organ dan jaringan perifer. Masing-masing unit terdiri dari dua ruangan,
atrium dan ventrikel. Secara sederhana, dua atrium berfungsi sebagai tempat untuk
mengumpulkan darah kembali ke jantung, sedangkan kedua ventrikel berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Darah mengalir dari atrium ke ventrikel dan
kemudian mengalir dari ventrikel ke seluruh tubuh [ CITATION Pus15 \l 1033 ].
3. Fungsi Katup
Katup-katup jantung terdiri atas bagian sentral yang terdiri atas
jaringan fibrosa padat menyerupai aponeurosis yang pada kedua
permukaannya dibatasi oleh lapisan endotel. Persyarafan jantung tersusun atas
sistem yang menimbulkan dan menghantarkan impuls pada jantung. Sistem
yang menimbulkan dan menghantarkan impuls dari jantung terdiri atas
beberapa struktur yang memungkinkan bagi atrium dan ventrikel untuk
berdenyut secara berurutan dan memungkinkan jantung berfungsi sebagai
pompa yang efisien.
Katup pada jantung terdiri dari katup atrioventrikuler, katup aorta dan
katup pulmonal.
a. Katup Atrioventrikuler
Ada 2 macam yaitu katup trikuspidal (terletak diantara atrium dan
ventrikel kanan) dan katup mitralis (terletak diantara atrium kiri dan
ventrikel kiri). Fungsi dari katup Atrioventrikuler (AV) adalah
mencegah darah masuk Kembali ke atrium ketika ventrikel
berkontraksi.
b. Katup Aorta
Disebut juga katup semilunaris aorta. Berfungsi untuk mencegah darah
dari aorta masuk Kembali ke dalam ventrikel kiri.
c. Katup Pulmonalis
Disebut juga dengan katup semilunaris pulmonalis. Berfungsi untuk
mencegah darah masuk Kembali dari arteria pulmonalis masuk
kembali ke dalam ventrikel kanan.
Otot jantung mempunyai kemampuan autostimulasi, tidak tergantung
dari impuls syaraf. Sel-sel otot jantung yang telah diisolasi dapat berdenyut
dengan iramanya sendiri. Pada otot jantung, sel-sel ini sangat erat
berhubungan dan terjadi pertukaran informasi dengan adanya gap junction
pada discus interkalaris. Bagian parasimpatis dan simpatis sistem autonom
mempersyarafi jantung membentuk pleksus-pleksus yang tersebar luas pada
basis jantung. Pada daerah-daerah yang dekat dengan simpul sinoatrial dan
atrioventrikuler, terdapat sel-sel Handout Mikroskopi Anatomi Sistem
Sirkulasi 2 syaraf ganglion dan serabut-serabut syaraf. Syaraf-syaraf ini
mempengaruhi irama jantung, dimana perangsangan bagian parasimpatis
(nervus vagus) menimbulkan perlambatan denyut jantung, sedangkan
perangsangan syaraf simpatis mempercepat irama pace maker [ CITATION Pus15
\l 1033 ].
E. Hubungan antara Bunyi Jantung dengan Pompa Jantung
Sewaktu mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop, pembukaan katup
jantung tidak terdengar karena hal ini merupakan suatu proses yang terjadi relative
lambat sehingga tidak menimbulkan suara. Akan tetapi, waktu daun katup tertutup,
daun dari katup dan cairan di sekelilingnya bergetar oleh karena adanya perbedaan
tekanan yang timbul dengan tiba-tiba, sehingga menghasilkan suara yang menjalar
melewati dada ke semua jurusan.
Bila ventrikel berkontraksi, pertama kali akan terdengar suatu suara yang
disebabkan oleh penutupan katup A-V. getaran suara tersebut nadanya rendah dan
berlangsung relative lama dan dikenal sebagai bunyi jantung pertama. Sewaktu katup
aorta dan pulmonalis menutup pada akhir sistolik, terdengarlah suatu bunyi yang
mengatup lebih cepat, sebab katup-katup ini menutup dengan cepat, dan sekelilingnya
hanya bergetar untuk suatu periode waktu yang dingkat. Bunyi ini dikenal sebagai
bunyi jantung kedua.
Bila atrium berdenyut, kadang-kadang terdengar bunyi atrium, yang
disebabkan oleh getaran yang berhubungan dengan aliran darah yang masuk ke
ventrikel. Juga bunyi jantung ketiga dapat terjadi kira-kira pada akhir sepertiga
pertama dari fase diastolic, yang diyakini disebabkan oleh darah yang mengalir masuk
ke dalam ruang ventrikel yang hamper penuh dengan bunyi bergemuruh.
F. Bunyi Jantung
Salah satu pengamatan bunyi jantung yang pertama kali dicatat adalah hasil
pengamatan William Harvey. Ia mengatakan: “Ketika kuda sedang minum, air
mengalir ke dalam lambung pada setiap tegukan yang dilakukannya, pergerakan
tersebut menimbulkan bunyi yang mudah kita dengarkan, sedangkan denyut yang
terjadi dapat kita dengar dan rasakan. Demikian halnya dengan setiap pergerakan
jantung, pada saat sebagian darah dipindahkan dari vena ke arteri, denyut yang timbul
dapat didengar di dada”. Kemudian Laennec menciptakan stetoskop yang telah
menjadi lambang kedokteran.
Daerah-daerah jantung dimana bunyi katup mempunyai intensitas yang paling
besar, tidak sesuai dengan letak anatomi katup yang bersangkutan, seperti yang
diperlihatkan dalam Gambar 3. Suara abnormal atau bising yang berasal dari berbagai
katup tersebut, biasanya didengar pada daerah katup tersebut, walaupun intensitas
maksimal mungkin terletak di tempat lain dan penyebarannya mungkin berbeda sekali
dengan penyebaran suara normal.
Gambar 3. Area-area katup dengan auskultasi bunyi jantung
A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta
jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah
merah ( eritrosit ), sel darah putih ( leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ). Didalam
sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu
hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil,
basofil )dan leukosit agranulosit ( monosit, limfosit ). Trombosit berfungsi
membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody ( kekebalan ). Pembuluh darah
meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup dan gandah. Lambung
merupakan saluran pencernaan yang membesar, tersusun atas otot. Letaknya di
rongga perut sebalah atas, tepat dibawah diafragma. Ketika lambung kosong,
ukurannya hanya sebesar sosis berukuran besar. Lambung terbagi menjadi 4 bagian,
yaitu kardia (terletak didekat otot spingter), fundus (bagian yang membulat terletak di
atas sebelah kiri), badan (bagian terbesar lambung, terletak di bawah fundus), dan
pilorus (bagian bawah yang menyempit, berbatasan dengan usus halus oleh otot
spingter pilorus).
B. Saran
Untuk dapat memahami sistem hemodinamika selain membaca dan
memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-
lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita
sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
Agu, L. A., & Eka, T. (2018). Pemantau Hemodinamik dari Invasif menuju Tidak Invasif.
Agustin, W. R., Suparmanto, G., & Safitri, W. (2020). PENGARUH MOBILISASI
PROGRESIF TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PADA PASIEN KRITIS DI
INTENSIVE CARE UNIT. Journal Of Healt Research, 20-27.
Budi, R. (2016). HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN PERUBAHAN HEMODINAMIK
PASIEN PRE CORONARY ARTERY BYPASS GRAFT (CABG) DI RUANG
BEDAH DEWASA RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
HARAPAN KITA JAKARTA.
I, P., & Saryono. (2010). Mengelola pasien dengan ventilator mekanik. Jakarta: Rekatama.
Lee, L., & Sherwood. (2011). Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.
Lestari, E. S., S, D. L., & S, H. S. (2014). Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler (Studi Pada
Mahasiswa Perokok Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Diponegoro
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 67-74.
Puspasari, I. (2015). Analisi Frekuensi - Waktu pada Sinyal Jantung Koroner Menggunakan
Distribusi Wigner-Ville. 93-101.
Putra, A. S., Suharto, & Fatahillah, A. (2017). Analisis Sirkulasi Udara Pada Sistem
Pernafasan Manusia Menggunakan Metode Volume Hingga. 95-104.
Ramli, D., & Karani, Y. (2018). Anatomi dan Fisiologi Kompleks Mitral. Jurnal Kesehatan
Andalas, 103-111.
Rante Lande' dan J.M. Ch. Pelupessy
Laboratorium imu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/RSU Uun Pandan
Tilkian Ara G, Conover Bouderau, Mary, Memahami bunyi dan bising jantung, Binarupa
Aksara, Tangerang, Tanpa Tahun.