Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA

LAPORAN KUNJUNGAN
PADA KELUARGA TN.B DENGAN KASUS BRONKITIS

Ditulis oleh :

LATHIFA HARSYAH
(183110178)
Kelas : 3A

Dosen Pembimbing :
H. Sunardi, SKM, M.Kes

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES PADANG
TAHUN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.B

Tanggal 16 November 2020


I. Latar Belakang
Keluarga adalah inti terkecil dari masyarakat. Keluarga merupakan sekumpulan orang
yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan
dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola
interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam melakukan
kunjungan di hari pertama. Perawat bertujuan untuk membuat kontrak tentang rencana
asuhan keperawatan yang akan dilakukan selama seminggu di rumah keluarga terkait.
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit
diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya serta menyetujui inform
concern yang diajukan
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
1. Keluarga mau menerima mahasiswa
2. Keluarga mampu memnuhi persyaratan yang tertulis dalam inform concern
3. Keluarga dapat menerima mahasiswa dengan baik dan mau bekerja sama selama
waktu yang diajukan
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b. Media dan Alat
Belum ada

IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan saling
percaya
- Mahasiswa mendapatkan ijin untuk melakukan asuhan keperawatan selama waktu yang
ditentukan.
Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.B

Tanggal 17 November 2020


I. Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Setelah mengunjungi dan menjelaskan tujuan praktek di wilayah rt setempat, maka ditetapkan
untuk membina dengan sebuah keluarga dengan masalah bronchitis di rt 003, yaitu keluarga Ny.
N dengan Ny. N sebagai klien yang memiliki masalah bronchitis.
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam
menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait
dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses
keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam
membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Sebelum
melakukan pengkajian pada keluarga Ny.N , terlebih dahulu perawat membina hubungan saling
percaya dengan seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah untuk memudahkan perawat
dalam mengumpulkan data secara akurat baik yang adaptif maupun yang maladaptif sehingga
dengan hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan perawat dalam menentukan masalah
yang ada dalam diri klien/anggota keluarga.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan secara
pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah yang akan
berpotensial terjadi. Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang telah disepakati
bersama antara perawat dan anggota keluarga untuk melakukan pengkajian keluarga yaitu
selama seminggu.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Dalam
kunjungan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang meliputi pengakjian data
keluarga yaitu selama seminggu.
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1. Data Demografi/Komposisi Keluarga
Nama kepala keluarga dan anggota keluarga

No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Hub Keluarga


1. Tn. B L 50 Tahun SMA Wiraswasta KK
2. Ny. N P 47 Tahun SMA IRT Istri
Belum
3. An. M P 13 Tahun SD Anak
Bekerja

2. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan berikutnya:


Di rumah Keluarga Ny.N
3. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga:
Ny. N mengalami masalah kesehatan yaitu bronchitis
c. Masalah Keperawatan
Belum ada

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit
diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa secara
terapeutik
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
1. Mampu menyebutkan nama kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya.
2. Mampu menyebutkan kembali nama mahasiswa.
3. Menerima jabat tangan mahasiswa.
4. Mampu menyebutkan masalah kesehatan yang sering dialami anggota keluarga.
5. Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan menatap mata
mahasiswa dan menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan non verbal.
6. Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan berikutnya.

III. Implementasi Tindakan Keperawatan


c. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
d. Media dan Alat
Belum ada

IV. Kriteria Evaluasi
c. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
d. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan saling
percaya
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B

Tanggal 18 November 2020


I. Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam
menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait
dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses
keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam
membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Dalam
kunjungan kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang meliputi pengkajian fisik pada
anggota keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, dan harapan keluarga

b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Pemeriksaan fisik anggota keluarga
Pemeriksaan Ny. H
Tekanan Darah 120/30 mmhg
Nadi 70x /i
Suhu 36,4 °c
Pernapasan 25x/i
BB 45 kg
Kepala Normal, tidak ada lesi/ benjolan
Kulit Kulit normal, tidak adalesi, turgor
kulit baik
Mata Normal, simetris, konjungtiva anemis
(-), ikterik (-)
Hidung Simetris, bersih, tidak ada pernapasan
cuping hidung
Mulut dan Tenggorokan Tidak ada kelainan
Telinga Simetris, pendengaran bagus
Kuku Bersih, tidak ada kelainan
Thorax Inspeksi: kesan simetris, diameter
sedikit meningkat
Palpasi: tidak ada pembengkakan
Perkusi: redup
Auskultasi: terdengar sedikit rhonki

Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga terbuka antara suami dan isteri. Setiap ada masalah selalu
dibicarakan dan dipecahkan bersama. Jika Tn. B tidak berada dirumah, Ny. N juga
dipercayai sebagai pengambil keputusan namun tetap sepengetahuan Tn. B.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. B, pengambil keputusan yang dominan adalah Tn. B sendiri sebagai
kepala keluarga, namun itu pun sesuai dengan hasil musyawarah semua anggota
keluarganya dan dalam mengatur anggaran keluarga di serahkan sepenuhnya kepada Ny.
N selaku ibu rumah tangga di samping mengatur anggaran pengeluaran juga menjaga
anak - anak mereka.
3. Struktur peran
Seluruh anggota keluarga memiliki peran masing-masing tapi tidak selalu tetap, untuk
suami perannya mencari nafkah untuk keluarga, istri mengurus rumah tangga sekaligus
juga mencari nafkah karena Ny. N juga sebagai pedagang kecil kecilan, 1 orang anak
masih menempuh jenjang pendidikan. Untuk pekerjaan rumah anggota keluarga membagi
pekerjaan rumah agar lebih cepat selesai dan memiliki peran tanggung jawab masing-
masing.

4. Nilai dan norma keluarga


Nilai kebudayaan yang dianut oleh keluarga yaitu budaya minang, Keluarga sangat
mendukung nilai dan norma budaya mereka seperti saling menghormati dengan satu
sama lain dan berpakaian yang sopan. Keluarga menganut nilai – nilai tersebut secara
sadar dan tidak ada konflik yang menonjol dalam keluarga ini. Keluarga menjaga
kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, menjaga pola makan sehat. Biasanya untuk
sarapan pagi, Ny.N dan keluarga biasanya membeli diluar. Untuk makan siang dan
makan malam, Ny.N akan memasak makanannanya sendiri untuk keluarga.
Mengurangi konsumsi makanan cepat saji serta mengkonsumsi buah buahan teratur,
mematuhi aturan yang berlaku dalam rumah tangga serta sopan santun terhadap
siapapun

Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif:
Sejak kecil keluarga sudah diajarkan untuk saling menyayangi, memberi satu sama
lain,berbagi dengan yang lain, dan membantu keluarga satu sama lain serta diajarkan
untuk berterima kasih dan meminta maaf jika bersalah. Serta selalu belajar jujur
sedari kecil dlam hal apapun.

2. Fungsi Sosialisasi:
Keluarga berkumpul dirumah setiap malam hari dan hari libur, hubungan keluarga
baik, dan menaati nilai norma yang baik.

3. Fungsi Ekonomi:
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk anak serta
memiliki tempat tinggal yang memadai, juga memiliki biaya yang cukup untuk
berobat dan memenuhi kebutuhan kesehatan.

4. Fungsi Perawatan Keluarga (5 Tugas Perawatan Kesehatan Keluarga):


Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.

Stres dan koping keluarga


1. Stressor Jangka Pendek:
Keluarga saat ini memiliki masalah yang berarti dalam jangka pendek, dikarenakan
situasi dan aktivitas terbatas akibat COVID-19 yang menyebabkan terhambatnya
beberapa kegiatan rutin seperti harus dilaksanakannya WFH dan belajar daring bagi
anak yang menempuh pendidikan, jadi harus di perhatikan lebih kusus.

2. Stressor Jangka Panjang:


Keluarga saat ini tidak memiliki masalah yang berarti dalam jangka panjang yaitu
kesehatan serta biaya pendidikan untuk anaknya.

3. Kemampuan keluarga berespon terhadap Masalah:


Jika dalam keluarga terdapat masalah biasanya kepala keluarga akan berbicara dan
juga menengahi pembicaraan di damping oleh isteri. Biasanya kepala keluarga
mengumpulkan keluarga di ruang keluarga dan meminta pendapat kepada yang
lainnya dalam suatu persoalan. Sehingga dalam hal ini permasalahan di selesaikan
dalam bentuk mufakat yng dipimpin oleh kepala keluarga.

4. Strategi Koping yang digunakan:


Saling komunikasi dan terbuka dalam permasalahan yang dihadapi.
Harapan keluarga
Harapan keluarga yaitu agar keluarga selalu dilindungi serta diberikan kesehatan,
dijauhkan dari bahaya/ penyakit, dan juga berharap untuk saling terbuka dengan
kondisinya pada keluarga lain, agar bisa saling membantu dan menolong jika ada
kondisi keluarga lain yang sakit.
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan pengkajian selama 30 menit diharapkan keluarga dapat mengenal
masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
Keluarga diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga dengan
cara:
Keluarga dapat mengidentifikasi dengan tepat anggota keluarga yang mengalami gangguan
pada kesehatannya.
III. Implementasi Tindakan Keperawatan
e. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
f. Media dan Alat
Alat tulis
Stetoskop
Tensimeter
Format pengkajian keluarga

IV. Kriteria Evaluasi
e. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 1 anggota keluarga
f. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa.
c.  Kriteria hasil
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
- Pengkajian dapat terselesaikan sekitar 75%
- Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang ada didalam keluarga
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B

Tanggal 19 November 2020


1.  Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan kunjungan, telah didapatkan data pengkajian keluarga Tn.B  yaitu :
Ny. N pada saat ini memiliki keluhan sesak napas dan dada terasa berat dan sesak
bertambah pada malam hari. Ny.N mengatakan ia sudah memeriksakan dirinya ke dokter
dan telah melakukan pemeriksaan juga di rumah sakit. Ny. N mengatakan ia memiliki
bronchitis berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen. Dimana ada lendir di paru parunya.
Sebelumnya Ny.N juga mengatakan ia sempat batuk selama dua minggu. Ny.N
mengatakan ia sekarang rutin mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter.
a. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Pemahaman keluarga tentang penyakit bronchitis serta cara keluarga menghadapi masalah
penyakit.
b. Masalah Keperawatan keluarga
1. Defisit pengetahuan, ketidaktahuan tentang penyakit bronkitis b.d kurang terpapar
informasi tentang masalah kesehatan
II.  Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit pengetahuan, ketidaktahuan tentang penyakit bronkitis b.d kurang terpapar
informasi tentang masalah kesehatan
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan intervensi selama 45 menit diharapkan keluarga mampu mengetahui
tentang pentingnya pengetahuan bronkitis
c. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal masalah tentang:
- Keluarga mampu menyebutkan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi,
pencegahan, pada bronkitis
III.  Implementasi Tindakan Keperawatan
a.  Metode
Diskusi
Tanya jawab
Observasi
b. Media
Power point (ppt)

IV. Kriteria Evaluasi


a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
b. Kriteria proses

- Keluarga mengenal apa itu bronchitis


- Keluarga dapat memahami apa itu bronkitis
- Keluarga dapat memahami penyebab bronkitis
- Keluarga dapat memahami tanda dan gejala
- Keluarga dapat memahami pencegahan terhadap bronkitis

c. Kriteria hasil

- Keluarga dapat menjelaskan apa itu bronkitis


- Keluarga dapat menjelaskan penyebab bronkitis
- Keluarga dapat menjelaskan tanda dan gejala
- Keluarga dapat menjelaskan pencegahan terhadap bronkitis

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B

Tanggal 20 November 2020


1.  Latar Belakang
a.  Karakteristik Keluarga
Setelah mengenalkan tentang masalah penyakit, maka keluarga selanjutnya diberitahu
salah satu teknik untuk mengurangi gejala yang timbul yaitu teknik napas dalam. Hal ini
berkaitan dengan keluhan utama Ny.N yaitu sesak napas dan dada terasa berat. Breathing
exercise merupakan latihan untuk meningkatkan pernafasan dan kinerja fungsional
(Cahalin, 2015). Salah satu breathing exercise yang dapat dilakukan adalah deep breathing
exercise atau latihan napas dalam yaitu aktivitas keperawatan yang berfungsi meningkatkan
kemampuan otot-otot pernafasan untuk meningkatkan compliance paru dalam
meningkatkan fungsi ventilasi dan memperbaiki oksigenasi.
c. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Pemahaman keluarga tentang teknik napas dalam dan cara melakukannya
d. Masalah Keperawatan keluarga
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
II.  Proses Keperawatan
d. Diagnosa Keperawatan
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
e. Tujuan Umum
Setelah melakukan intervensi selama 45 menit diharapkan keluarga mampu mengetahui
tentang teknik napas dalam
f. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal masalah tentang teknik napas dalam serta bagaimana cara
melakukannya.
III.  Implementasi Tindakan Keperawatan
c.  Metode
Diskusi
Tanya jawab
Observasi
d. Media
Lefleat/Brochure
IV. Kriteria Evaluasi
d. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
e. Kriteria proses
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang Teknik napas dalam, dalam
penurunan proses penyakit serta mengurangi keluhan pasien. Maka Ny. N dan keluarga
dapat mengerti dan memahami apa itu Teknik napas dalam serta dapat
mengaplikasikannya untuk membantu klien dalam mengurangi keluhan dispneunya
f. Kriteria hasil
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan Ny.N dan keluarga mampu menjelaskan
pengertian teknik napas dalam secara benar,  menyebutkan dan menjelaskan manfaat
dari latihan Teknik napas dalam, serta menjelaskan tahap tahap melakukan Teknik napas
dalam secara benar dan dapat melakukannya secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai