Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Adaptasi
Hewan mengadakan respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Respon
hewan dapat berupa perubahan struktur, fisiologis tubuh dan tingkah laku. Hewan
akan merespon jika kondisi lingkungan mencapai nilai “threshold” artinya suatu
angka dimana perubahan mulai berpengaruh. Sifat populasi sekarang diturunkan dari
generasi sebelumnya yang dapat mempertahankan hidup dan berkembang biak,
dengan perkataan lain populasi sekarang telah lolos dari seleksi alam.
b. Adaptasi Fisiologis.
Adaptasi fisiologis menyangkut kesesuaian proses-proses fisiologis hewan
dengan kondisi lingkungan dan sumber daya yang ada di habitatnya.
B. Evolusi
Setiap lekuk, celah dan tonjolan dari bumi ini baik di darat, laut, maupun udara
dihuni oleh makhluk hidup yang jumlah dan variasi jenisnya sangat banyak sekali.
Struktur dari makhluk tersebut baik yang masih hidup maupun yang telah menjadi fosil
ternyata dapat dibandingkan, sejalan dengan urutan waktu pemunculannya sejak zaman
purba sampai masa kini. Pada tahun 1859 Charles Darwin mempublikasikan bukunya
berjudul:”The Origin Of Spesies”.
a. Prinsip evolusi
Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi dari
evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru, dan seleksi alam
oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi. Selanjutnya ada 5 prinsip evolusi,
yaitu:
pada saat evolusi terjadi lebih cepat dari lainnya. Bentuk-bentuk baru muncul dan
bentuk lama punah.
Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung lama pada tiap organisme yang berbeda.
Spesies baru bukan merupakan bentuk dari yang paling sempurna yang langsung
hidup tapi dari bentuk sederhana yang belum terspesialisasi.
Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke yang kompleks, ternyata banyak
contoh “regresif” evolusi, dari bentuk kompleks ke bentuk sederhana.
Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu oleh proses mutasi,
reproduksi diferensial dan seleksi alam.
Mekanisme Evolusi
a. Variasi yang diwariskan adalah bahan baku evolusi.
Dengan mengamati peternak-peternak yang melakukan pemuliaan hewan-hewan
domestic, Darwin menemukan bahwa atrain baru yang dapat diciptakan dari variasi-
variasi yang muncul secara spontan pada ternak yang dipelihara (lebih berat, tinggi,
warna, dan sebagainya). Ada dua macam variasi:
Variasi yang kontinu: sifat tersebut muncul dengan variasi yang bedanya hanya
kecil dari satu ekstrim ke ekstrim lainnya (berat tubuh, tinggi tubuh, warna bunga,
dan sebagainya).
Variasi yang diskontinu: sifat yang muncul hanya dapat dikategorikan ke dalam
dua kelompok tanpa ada yang intermediate (contoh gol. Darah A,B,O). Variasi
seperti ini disebut polimorfisme.
b. Seleksi alamiah
Apakah di alam terjadi juga “slective breeding” seperti yang dilihat Darwin
dalam domestikasi?. Jawabannya di dapat setelah Darwin membaca buku Malthus
yang berjudul : Essay on Population.
Ukuran “fitness”
Teori Darwin tentang seleksi alamiah seringkali disalah artikan. Kesannya
seolah-olah di alam terjadi perebutan sumberdaya dengan cara saling makan memakan
secara agresif. “Fitness” adalah suatu konsep biologis yang dapat diukur hanya dari
kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan yang berbiak.
“Survival” (lulus hidup)
Seleksi seksual
Setiap sifat temurun yang membuat beberapa individu lebih menarik bagi
jenis-jenis kelamin yang berlawanan, akan menjamin suatu perkawinan yang
berhasil. Dalam suatu eksperimen oleh Schldon dan Elizabeth Reed dibuat kultur
yang berisi Drosophila o dan o yang bermata merah o dan o yang bermata putih
dicampur dalam jumlah yang sama. Setelah 25 generasi tak ada seekorpun
Drosophila bermata putih yang tinggal, semua bermata merah.
Asal-Usul Spesies
Gagasan dalam evolusi melibatkan 2 proses:
i. perubahan gradual dalam genotipe dan fenotipe populasi organisme hidup. Biasanya
ini adaptif, yaitu organisme menjadi makin efisien dalam mengeksploitasi
lingkungannya.
ii. pembentukan spesies baru. Bila kita menganggap bahwa macam spesies yang
berjumlah 1,2 juta (mikroorganisme, tanaman, dan hewan) yang hidup sekarang
(belum terhitung yang sudah punah) itu berasal dari nenek moyang yang sama, maka
teori evolusi tidak hanya dapat menjelaskan bagaimana organisme beradaptasi lebih
baik terhadap lingkungannya, tetapi harus pula dapat menjelaskan bagaimana spesies
baru dappat terbentuk.
“ Apakah Spesies itu?”
Ernest Mayer mendefinisikan suatu spesies sebagai populasi alamiah yang
berpotensi melakukan antar perkawinan (interbreeding), tetapi yang tidak melakukan
antar perkawinan dengan populasi lain, meskipun kesempatan tersebut ada. Definisi ini
harus ditambah dengan kalimat: bila sekali waktu terjadi juga perkawinan antar spesies
maka keturunan yang dihasilkan tidak sesubur dan atau tidak seefisien parentalnya.
Nenek moyang kera (Pongoid hominid) ini pada kira-kira 14 juta tahun yang lalu
pecah menjadi kera besar (Pongoid) yang tetap hidup di pohon dan Hominid yang
kemudian turun dan berjalan di tanah dalam mencari makanan.
Tiga juta tahun yang lalu Australopithecus afarensis pecah menjadi
Australopithecus africanus dan kemudian punah dan Homo habilis kemudian
berevolusi menjadi Homo erectus (2 juta tahun yang lalu) dan akhirnya menjadi
Homo sapiens (1 juta tahun yang lalu) sampai sekarang.
Sebagai gambaran proses evolusi yang berlangsung pada manusia, dapat
dilihat pada gambar .
Latihan!
1. Jelaskan pengertian adaptasi
2. Bagaimana perbedaaan antara homolog dengan analog pada adaptasi struktural.
3. Jelaskan hubungan antara sifat adaptasi fisiologis dengan adaptasi morfalohi.
4. Jelaskan pengertian evolusi.
5. Bedakan evolusi organik dengan evolusi anorganik
6. Jelaskan mengenai mekanisme evolusi7. Bandingkan pemahaman evolusi menurut
Lamarck dengan Darwin
8. Uraikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya evolusi.
Sumber: Tim Dosen, 2019. Biologi Umum Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam.