Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan ke 15

ADAPTASI DAN EVOLUSI


(Oleh: Masdiana Sinambela)
Indikator
Setelah selesai proses pembelajaran maka mahasiswa diharapkan mampu:
1. memahami konsep adaptasi
2. menjelaskan struktur tubuh yang merupakan sifat adaptasi hewan terhadap
lingkungan.
3. menguraikan kemampuan hewan untuk penyesuaian fisiologis tubuh terhadap
kondisi habitat.
4. memahami mekanisme tingkah laku yang merupakan sifat adaptasi hewan
terhadap perubahan kondisi habitat.
5. memahami konsep evolusi
6. membedakan evolusi menurut Lamarck dengan Darwin
7. menjelaskan mekanisme evolusi
8. menganalsis terjadinya spesies baru

A. Adaptasi
Hewan mengadakan respon terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Respon
hewan dapat berupa perubahan struktur, fisiologis tubuh dan tingkah laku. Hewan
akan merespon jika kondisi lingkungan mencapai nilai “threshold” artinya suatu
angka dimana perubahan mulai berpengaruh. Sifat populasi sekarang diturunkan dari
generasi sebelumnya yang dapat mempertahankan hidup dan berkembang biak,
dengan perkataan lain populasi sekarang telah lolos dari seleksi alam.

Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kemampuan Adaptasi.


- Adaptasi ditentukan oleh sifat genetik. Sifat yang diturunkan adalah sifat genetik
yang memancarkan fenotip yang sesuai dengan faktor-faktor lingkungan.
- Kemampuan adaptasi dipengaruhi oleh kemampuan berkembangbiak. Populasi yang
menghasilkan banyak keturunan juga akan memunculkan banyak variasi sifat yang
kemungkinan besar sesuai dengan kondisi lingkungan.
- Kemungkinan hewan untuk beradaptasi terhadap suatu perubahan lingkungan
ditentukan oleh frekuensi perubahan lingkungan.

1. Macam- macam adaptasi


a. Adaptasi struktural
Adaptasi struktural adalah perubahan sifat morfologi untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan Adaptasi struktural meliputi bentuk, ukuran, susunan alat,
kulit dan warna tubuh. Burung dan belalang mempunyai sayap untuk bergerak di
udara, tetapi kedua alat gerak itu berasal dari jaringan embrional yang berbeda,
keadaan ini disebut analog.

b. Adaptasi Fisiologis.
Adaptasi fisiologis menyangkut kesesuaian proses-proses fisiologis hewan
dengan kondisi lingkungan dan sumber daya yang ada di habitatnya.

c. Adaptasi tingkah laku


Adaptasi tingkah laku, yaitu respons-respons hewan terhadap kondisi
lingkungan dalam bentuk perubahan tingkah laku, yang muncul dalam bentuk
gerakan untuk menanggapi rangsangan yang mengenai dirinya, seperti hibernasi dan
aestivasi.
Mekanisme Tingkah laku
Menurut Tinbergen (1969) bahwa tingkah laku adalah reaksi terhadap keadaan
tertentu yang faktor penyebabnya dapat berasal dari luar dan dari dalam tubuh.

B. Evolusi
Setiap lekuk, celah dan tonjolan dari bumi ini baik di darat, laut, maupun udara
dihuni oleh makhluk hidup yang jumlah dan variasi jenisnya sangat banyak sekali.
Struktur dari makhluk tersebut baik yang masih hidup maupun yang telah menjadi fosil
ternyata dapat dibandingkan, sejalan dengan urutan waktu pemunculannya sejak zaman
purba sampai masa kini. Pada tahun 1859 Charles Darwin mempublikasikan bukunya
berjudul:”The Origin Of Spesies”.
a. Prinsip evolusi
Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi dari
evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru, dan seleksi alam
oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi. Selanjutnya ada 5 prinsip evolusi,
yaitu:
 pada saat evolusi terjadi lebih cepat dari lainnya. Bentuk-bentuk baru muncul dan
bentuk lama punah.
 Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung lama pada tiap organisme yang berbeda.
 Spesies baru bukan merupakan bentuk dari yang paling sempurna yang langsung
hidup tapi dari bentuk sederhana yang belum terspesialisasi.
 Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke yang kompleks, ternyata banyak
contoh “regresif” evolusi, dari bentuk kompleks ke bentuk sederhana.
 Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu oleh proses mutasi,
reproduksi diferensial dan seleksi alam.

b. Sejarah dan perkembangan konsep evolusi


Pendapat tentang adanya bentuk kehidupan masa kini berasal dari kehidupan
sebelumnya bukan sesuatu yang baru muncul, setelah adanya penerbitan ”The Origin
Of Spesies” karangan Darwin, tetapi sudah timbul sejak zaman permulaan abad
Yunani. Misalnya seorang ahli fisologi dan juga ahli biologi yang sangat hebat yaitu
Jean Baptiste de Lamarck
Teori evolusi organik yang terdahulu dikembangkan secara logika oleh J.B de
Lamarck., seorang filsuf dan ahli biologi yang besar seperti ahli biologi lain,
Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace
C.Darwin telah mengemukakan berbagai kejadian secara rinci dan meyakinkan
dengan membuktikan bahwa evolusi organik itu telah terjadi, kemudian ia
melengkapinya dengan teori seleksi alami untuk menjelaskan bagaimana tata
laksananya. Darwin dan Wallace sepakat menghasilkan makalah bersama yang
disajikan pada pertemuan “Linnean Society” di London pada tahun 1858 dan pada
tahun 1859 ”The Origin Of Spesies”.
c. Teori Darwin-Wallace tentang seleksi alam
Penjelasan lebih jauh oleh Darwin dan Wallace tentang bagaimana evolusi
terjadi dapat diringkas sebagai berikut:
-. Variasi adalah ciri karakteristik setiap kelompok hewan dan tumbuhan yang
merupakan sifat penting dari makhluk hidup.
- Kebanyakan organsme mulai tumbuh, makan, lulus hidup, dan berkembang.
- Karena sejumlah besar individu dilahirkan dan kemudian lulus hidup (struggle for
survival) suatu persaingan akan makanan dan ruang.
- Variasi-variasi yang mempersiapkan suatu organisme dengan baik untuk lulus
hidup dalam kondisi lingkungan tertentu akan memilih daerahnya, dari pada
daerah lain, yang belum atau sulit teradaptasi.
- Individu yang lulus hidup akan menurunkan generasi berikutnya dan dalam hal ini
“keberhasilan” variasi akan diteruskan pada generasi-generasi selanjutnya.
c. Perbandingan anatomis
Dengan membandingkan anatomi anggota-anggota kelas Mamalia satu dengan
yang lain, kita melihat persamaan dasar yang menyolok pada setiap spesimen.
Contoh: Organisasi tulang-tulang pada lengan manusia, paus dan kelelawar yang
digunakan untuk aktivitas yang berlainan, mempunyai struktur dasar yang sama. Organ
yang demikian disebut organ yang homolog.
d. Perbandingan Embriologis
Pertumbuhan embrional awal dari semua vertebrata menunjukkan keseragaman yang
menyolok. Walaupun beberapa struktur selalu muncul baik pada vertebrata rendah
maupun vertebrata tinggi pada tahap awal dari pertumbuhannya, struktur tersebut dapat
hilang atau tak dapat dikenali lagi pada stadoium lanjut.
e. Perbandingan Biokimia
Studi biokimia macam-macam organisme mengungkapkan homologi biokimia
yang sangat mengagumkan pada bermacam-macam organisme.
Contoh: Enzim sitochrom terdapat pada hampir semua organisme hidup.

Perbandingan Struktur Kromosom


Makin dekat kekerabatan dua spesies makin mirip kariotipenya. Kariotipe dari
chimpanse dan orang utan hampr tak dapat dibedakan, yaitu terdiri dari 48 kromosom
masing-masing, demikian pula gorilla. Manusia mempunyai 46 krromosom, diperkirakan
bahwa kromosom no.2 pada manusia adalah hasil fusi dari kromosom no.12 dan no.13.

Mekanisme Evolusi
a. Variasi yang diwariskan adalah bahan baku evolusi.
Dengan mengamati peternak-peternak yang melakukan pemuliaan hewan-hewan
domestic, Darwin menemukan bahwa atrain baru yang dapat diciptakan dari variasi-
variasi yang muncul secara spontan pada ternak yang dipelihara (lebih berat, tinggi,
warna, dan sebagainya). Ada dua macam variasi:
 Variasi yang kontinu: sifat tersebut muncul dengan variasi yang bedanya hanya
kecil dari satu ekstrim ke ekstrim lainnya (berat tubuh, tinggi tubuh, warna bunga,
dan sebagainya).
 Variasi yang diskontinu: sifat yang muncul hanya dapat dikategorikan ke dalam
dua kelompok tanpa ada yang intermediate (contoh gol. Darah A,B,O). Variasi
seperti ini disebut polimorfisme.
b. Seleksi alamiah
Apakah di alam terjadi juga “slective breeding” seperti yang dilihat Darwin
dalam domestikasi?. Jawabannya di dapat setelah Darwin membaca buku Malthus
yang berjudul : Essay on Population.

Ukuran “fitness”
Teori Darwin tentang seleksi alamiah seringkali disalah artikan. Kesannya
seolah-olah di alam terjadi perebutan sumberdaya dengan cara saling makan memakan
secara agresif. “Fitness” adalah suatu konsep biologis yang dapat diukur hanya dari
kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan yang berbiak.
“Survival” (lulus hidup)

Seleksi seksual
Setiap sifat temurun yang membuat beberapa individu lebih menarik bagi
jenis-jenis kelamin yang berlawanan, akan menjamin suatu perkawinan yang
berhasil. Dalam suatu eksperimen oleh Schldon dan Elizabeth Reed dibuat kultur
yang berisi Drosophila o dan o yang bermata merah o dan o yang bermata putih
dicampur dalam jumlah yang sama. Setelah 25 generasi tak ada seekorpun
Drosophila bermata putih yang tinggal, semua bermata merah.

c. Besar keluarga (Family size)


Setiap sifat yang menyebabkan jumlah keturunan dewasa menjadi besar,
merupakan ukuran “fitness”. Penting untuk memberi tekanan kepada “keturunan
dewasa” karena hanya keturunan dewasa yang dapat mewariskan sifat-sifat tersebut
pada generasi berikutnya. Pada hewan yang tidak mengurusi keturunannya
seperti:ikan, kodok, dan sebagainya. Dari semua sel telur manusia yang telah
dibuahi hanya kurang dari setengahnya yang tumbuh menjadi individu-ndividu yang
bereproduksi. 20% dari 50% sisanya merupakan dewasa yang tidak kawin,
sedangkan 10aaaaa5 dari 30% tak mempunyai anak. 50% yang tidak mencapai
dewasa=15% aborsi spontan, 5% mati lahir, dan30% mati masa kanak-kanak.
d. Sumber genetika dari variabilitas
Reproduksi seksual menciptakan kombinasi gen baru genotipe baru, jadi hasilnya
adalah fenotipe atau variasi baru.
e. Hukum Hardy dan Weinberg
Dalam menerapkan hukum-hukum genetika pada subyek evolusi, yang harus
diperhatikan adalah genotipe seluruh populasi dan bukan individu tersendiri. Ini
disebut genetika populasi. Bila kita mengawinkan 2 individu yang heterozigotik
untuk gen dominan, 50% heterozigotik seperti parentalnya, dan 25% homozigotik
resesif.
1. Drift (penghanyutan)
Hukum Hardy dan Weinberg adalah suatu hukum statistik jadi agar berlaku
ukuran sample cukup besar untuk mengurangi kemungkinan terjadinya deviasi.
2. Migrasi gen
Anggota-anggota dari suatu populasi biasanya kawin satu dengan yang lain, tetapi
kadang-kadang mereka kawin dengan imigran dari populasi tetangga dari spesies
yang sama.
3. Perkawinan yang tak acak (non random)
Salah satu syarat bagi hukum Hardy dan Weinberg ialah bahwa perkawinan
dalam populasi harus acak.
Banyak bukti menunjukkan bahwa perkawinan adalah non random seperti:
d. adanya wilayah perkawinan (bresding territories)
e. peragaan rayuan (courtship display)
f. pecking order, dan sebagainya
4. Reproduksi diferensial
Bila individu-individu yang mempunyai gen-gen tertentu berkemampuan lebih
baik untuk menghasilkan keturunan dewasa dari pada yang lain, maka frekuensi
gen-gen tersebut akan naik dari populasi itu.

Asal-Usul Spesies
Gagasan dalam evolusi melibatkan 2 proses:
i. perubahan gradual dalam genotipe dan fenotipe populasi organisme hidup. Biasanya
ini adaptif, yaitu organisme menjadi makin efisien dalam mengeksploitasi
lingkungannya.
ii. pembentukan spesies baru. Bila kita menganggap bahwa macam spesies yang
berjumlah 1,2 juta (mikroorganisme, tanaman, dan hewan) yang hidup sekarang
(belum terhitung yang sudah punah) itu berasal dari nenek moyang yang sama, maka
teori evolusi tidak hanya dapat menjelaskan bagaimana organisme beradaptasi lebih
baik terhadap lingkungannya, tetapi harus pula dapat menjelaskan bagaimana spesies
baru dappat terbentuk.
“ Apakah Spesies itu?”
Ernest Mayer mendefinisikan suatu spesies sebagai populasi alamiah yang
berpotensi melakukan antar perkawinan (interbreeding), tetapi yang tidak melakukan
antar perkawinan dengan populasi lain, meskipun kesempatan tersebut ada. Definisi ini
harus ditambah dengan kalimat: bila sekali waktu terjadi juga perkawinan antar spesies
maka keturunan yang dihasilkan tidak sesubur dan atau tidak seefisien parentalnya.

Evolusi Primater – Evolusi Homo Sapiens


Pengertian evolusi meliputi dua proses yaitu pertama perubahan genotipe
dan fenotipe populasi organisme secara bertahap. Kedua adalah pembentukan
spesies baru. Karena itu evolusi tidak saja menerangkan bagaiman suatu spesies
dapat beradaptasi dengan baik, tapi juga bagaiman spesies baru dihasilkan.
Sekitar 30 juta tahun yang lalu, primates awal ini telah mengulangi
spesiasinya terbagi ke dalam 3 kelompok yang terpisah yaitu:
1. Monyet “Dunia baru”
2. Monyet “Dunia lama” dan
3. Nenek moyang kera

Nenek moyang kera (Pongoid hominid) ini pada kira-kira 14 juta tahun yang lalu
pecah menjadi kera besar (Pongoid) yang tetap hidup di pohon dan Hominid yang
kemudian turun dan berjalan di tanah dalam mencari makanan.
Tiga juta tahun yang lalu Australopithecus afarensis pecah menjadi
Australopithecus africanus dan kemudian punah dan Homo habilis kemudian
berevolusi menjadi Homo erectus (2 juta tahun yang lalu) dan akhirnya menjadi
Homo sapiens (1 juta tahun yang lalu) sampai sekarang.
Sebagai gambaran proses evolusi yang berlangsung pada manusia, dapat
dilihat pada gambar .

Latihan!
1. Jelaskan pengertian adaptasi
2. Bagaimana perbedaaan antara homolog dengan analog pada adaptasi struktural.
3. Jelaskan hubungan antara sifat adaptasi fisiologis dengan adaptasi morfalohi.
4. Jelaskan pengertian evolusi.
5. Bedakan evolusi organik dengan evolusi anorganik
6. Jelaskan mengenai mekanisme evolusi7. Bandingkan pemahaman evolusi menurut
Lamarck dengan Darwin
8. Uraikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya evolusi.

Sumber: Tim Dosen, 2019. Biologi Umum Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam.

Anda mungkin juga menyukai