Aasdasdasd
Aasdasdasd
2.7. Manifestasi
servikal s
2.8. Diagnosis
Diagnosa biasanya didapat jika pasien datang dengan keluhan berupa
sakit. 1
Limphadenopati cervikal 1
Pembesaran tonsil 1
1
Gambar diperbesar pada pembesaran tonsil 1
2
Uji amplifikasi asam nukleat seperti PCR memiliki banyak keuntungan yaitu
kecepatan dalam mendiagnosis. Selin itu sensitivitasnya juga dapat ditingkatkan
dengan PCR karena EPTB adalah penyakit paucibacillary sehingga akan dapat
mendeteksi sedikitnya 10 mycobacteria. 12,13
Ada beberapa metode yang mendukung untuk mendiagnosis tonsil TB, seperti
tes kulit Tuberkulin (TST) dan IFN-γ merilis tes (IGRA), tetapi ini memiliki nilai
diagnostik yang terbatas. Interpretasi hasil reaktivitas TST dapat menjadi rancu
oleh crossreactivity dengan vaksinasi Bacille Calmette-Guerin sebelumnya atau
infeksi TB laten di negara-negara di mana TB menjadi penyakit yang umum.
Faktor lain seperti infeksi HIV, status gizi buruk, infeksi bakteri, atau vaksinasi
dengan virus hidup juga bisa mengurangi respon terhadap TST. Demikian pula,
IGRA tidak dapat membedakan antara infeksi laten dan TB paru aktif atau EPTB.
Dengan demikian, hasil negatif tidak bisa sepenuhnya mengecualikan penyakit.
12,13
2.10 Tatalaksana
Pengobatan untuk tuberkulosis paru dan extra-paru pada kasus ini tonsillar
tuberculosis memiliki kesamaan, kecuali jika diketahui dan diduga kuat adanya
resistensi kuman terhadap obat tuberkulosis lini pertama. Pengobatan pada TB
tonsil tetap menggunakan terapi dengan obat anti tuberkulosis.
Pasien diberikan terapi dengan anti tuberkulosis berupa isoniazid,
rifampisin dan pirazinamid. Setelah pemberian terapi anti tuberkulosis selama 2
bulan lakukan pemeriksaan untung mengkaji apakah ada perbaikan klinis dan
radiologis pada pasien tersebut.13
3
2.11 Komplikasi
Abses peritonsil, bakteremia, sepsis dan sindrom Lemierre. Sindrom
lemierre atau septikemia postanginal (necrobacillosis) disebabkan oleh infeksi
orofaringeal akut dengan septik thrombophlebitis sekunder karena fusobacterium
necrophorum dari vena jugularis internal dan infeksi metastasis yang sering
terjadi.14
2.12 Prognosis
Pasien dengan infeksi kuman Mycobacterium tuberculosa harus
mengikuti petunjuk pengobatan yang benar agar tidak timbul resistensi kuman.
Prognosis biasanya baik dengan pengobatan yang terkontrol. Penderita
tuberkulosis yang telah dinyatakan sembuh tetap dievaluasi minimal 2 tahun
setelah sembuh untuk mengetahui adanya kekambuhan.
KESIMPULAN
4
Pada kasus yang mencurigakan mengarah ke kasus TB, tes diagnostik TB
perlu dipertimbangkan, khususnya ketika pemeriksaan patologi primer yang
dilakukan tidak menghasilkan diagnosis yang pasti. TB harus dipertimbangkan
dalam mendiagnosis banding massa jaringan lunak di kepala dan leher, terutama
jika dijumpai temuan klinis maupun pencitraan yang atipikal. Adanya temuan
paru yang abnormal dapat mengarahkan kemungkinan diagnosis yang tepat,
dengan tidak melupakan pemeriksaan biopsi dan mikrobiologi yang tepat.
Sehingga nantinya penatalaksanaan pengobatan pasien dapat diberikan dengan
baik dan semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
5
1. Hayati R, Saragih AR. Tuberkulosis tonsil dan nasofaring disertai
2. Relationship Between the Palatine Tonsil and the Lingual Branch of the
Glossopharyngeal Nerve. Taylor and Francis. 2002;546:99-109
3. Rusmarjono, Kartosoediro S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher. Jakarta:FKUI;2007
4. Snell RS. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2002. Hlm. 58-59
5. Ainhoa GL, Armengot M, Calabuig C. Tuberculous pseudotumor of the
rhinopharynx. Arch Bronconeumol. 2011;47(10):535-38
6. Rajati HM, Kaboli MA. A case of primary nasopharyngeal and tonsillar
tuberculosis. Iran J Otorhinolaryngol 2009;20(4):217-20
7. Balasubramanian T, Venkatesan U, Geetha R. Secondary tuberculosis of
tonsil case report and literature review. Online J Otolaryngol.
2012;2(1):59-67
8. Nieves, Cristina S, Onofre, Rubiliza, Corazon AAR, Fortuna, et al.
Nasopharyngeal tuberculosis in a patient presenting with upper airway
obstruction. Philippine J Otolaryngol Head Neck Surgery. 2010;25(1):20-2
9. Lee J, Lee SY, Choi KJ, Lim JK, Yoo SS, et al. Clinical Utility of CT-
based bronchial aspirate TB-PCR for the rapid diagnosis of pleural
tuberculosis. Tuberc Respir Dis. 2013;75:150-6
10. Lee JY. Diagnosis and Treatment of extrapulmonary tuberculosis. Tuberc
Respir Dis. 2015;78:47-55
11. Kant S, Verma KS, Sanjay. Isolated Tonsil Tuberculosis. Lung India,
Vestn Otonnolanngol. 2008;25:163-164