Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

IMUNISASI DPT HIB DAN CAMPAK BOOSTER


PUSKESMAS KALEKE

I. LATAR BELAKANG

Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain poliomelitis, campak,diptheri,


pertusis atau tetanus dan Tubercolusis atau TBC dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi pada bayi. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk
mengurangi mortalitas dan morbiditas terdapat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (Depkes RI, 1987).Pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI telah
merencanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dengan 7 imunisasi wajib
bagi anak salahsatunya imunisasi DPT dan HB Kombinasi (Hepatitis B) yang
tujuannyaadalah memberikan perlindungan secara aktif terhadap penyakit
Diptheria,Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B (Depkes RI, 1999). Imunisasi DPT
HBkombinasi ini diberikan 3 kali sejak bayi berusia 2 bulan dengan selang waktu
antara penyuntikan I, II, III minimal 4 minggu. Dengan selang waktu tersebut vaksin
HB dapat bekerja secara efektif dan perlindungan yang diberikan bisamencapai
maksimal, sehingga dapat mengurangi terjadi diphtheria, pertusis,tetanus dan
Hepatitis B (IKA FKUI, 1985). Reaksi imunisai ini adalah biasanya terjadi demam
ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan. Berkat kemajuan teknologi
pembuatan vaksin, telah dimungkinkanvaksin DPT dan Hepatitis B dikombinasikan
dalam satu preparat tunggal(DPT / HB Kombinasi) berdasarkan hasil penelitian
dengan berbagai dosis1
Dan berdasarkan rekomendasi dari para ahli dipilih kombinasi DPT
dengandosis HB 5mg (DPT/HB Kombinasi ) dengan danya DPT / HB
kombinasitersebut pemberian imunisasi menjadi lebih sederhana dan menghasilkan
tingkat cakupan yang setara antara HB atau DPT (Depkes Im 36, 2005).Penyebab
tidak ketepatan pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi adalah reaksi dari imunisasi
yaitu demam yang menyebabkan ibu bayi takut mengimunisasikan bayinya.
Campak adalah salah satu penyakit yang sangat potensial untuk menimbulkan
wabah. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi Campak. Indonesia adalah
negara keempat terbesar penduduknya di dunia ynag memiliki angka kesakitan

1
Campak sekitar 1 juta per tahun dengan 30.000 kematian yang menyebabkan
Indonesia menjadi salah satu negara prioritas untuk melaksanakan reduksi Campak.
Salah satu strategi reduksi Campak di Indonesia yaitu dengan melaksanakan
imunisasi tambahan berupa Crash Program Campak pada anak balita dan Catch Up
Campaign pada anak sekolah dasar di daerah risiko tinggi tanpa memandang status
imunisasi sebelumny. Berdasarkan Kepmenkes No. 437/Menkes/SK/VI/2009 tentang
Penyelenggaraan Kampanye Campak dan Polio Tambahan secara bertahap tahun
2009-2011 kecuali di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara
Barat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen yang termasuk wilayah kerja
Propinsi Jawa Tengah wajib melakukan Kampanye Imunisasi Campak akan
melaksanakan kegiatan Crash Program Campak pada Oktober sampai November
2011. Demi keberhasilan kegiatan tersebut, petugas di lapangan (petugas puskesmas)
perlu dibekali pengetahuan dan ketrampilan seputar Kampanye imunisasi Campak
dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penting sekali diadakan Pendataan terhadap Balita-Balita yang
masuk dalam jadwal Imunisasi DPT HIB dan Campak Booster.Pendataan ini
dilaksanakan oleh Kader Posyandu.
II. TUJUAN
- Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan imunisasi DPT HIB
Meningkatkan cakupan imunisasi Campak Booster
- Tujuankhusus

Mendata Balita yang akan diberikan Imunisasi DPT HIB sesuai Umur.

Mendata Balita yang akan diberikan Imunisasi Campak Booster sesuai Umur.

III. METODE

a. MencatatBalita yang akan diberikan Imunisasi DPT HIB sesuai Umur.

b. MencatatBalita yang akan diberikan Imunisasi Campak Booster sesuaiUmur.

2
VI.KELUARAN

Mencatat semua Balita yang akan Disuntik DPT HIB dan Campak Booster

sesuai Umur.

IV. WAKTU

Dilaksanakan pada

Dilaksanakan pada waktu Posyandu

Mengetahui,
Kepala puskesmas kaleke Pelaksana Kegiatan

Sitti hajar S.ST Farid S.Kep.Ns

3
4

Anda mungkin juga menyukai