Tugas ini diajukan guna memenuhi tugas Praktik Klinik Kebutuhan Khusus Dosen Pengampu : Ns. Neni Handayani, S.Kep
Di susun Oleh : Dwi Utami ( 108 117 006 )
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN AL-IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AJARAN 2021 SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN
I. Hemodialisa dengan DDS (Disequilibrium Syndrom)
a. Pengertian HD Hemodialisis (HD) berasal dari bahasa Yunani, hemo berarti darah dan dialisis berarti memisahkan dengan yang lain. Hemodialisa dapat diartikan sebagai metode pencuci darah, dengan cara membuang sisa ataupun senyawa berbahaya yang berlebihan, lewat membrane semipermiabel yang dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik. b. Indikasi Hemodialisis diberikan pada pasien dengan diagnosa gagal ginjal akut, gagal ginjal terminal serta pasien yang mengalami keracunan parah pada obat-obat tertentu. c. Proses tindakan 1. Persiapan pasien - Identitas pasien dan surat persetujuan tindakan HD - Riwayat penyakit sebelumnya (penyakit lain) - Keadaan umum dan psikososial pasien - Keadaan fisik (BB,TTV, warna kulit, extremitas edema) - Data laboratorium - Pastikan pasien benar-benar siap untuk dilakukan HD 2. Persiapan mesin - Listrik - Air yang sudah diubah : filtrasi, softening, deionisasi, reverse osmosis - System sirkulasi dialisat : system proporsioning, asetat/bikarbonat - Sirkulasi darah : dialyzer, priming 3. Persiapan alat 4. Langkah-langkah - Darah dikeluarkan dari tubuh melalui selang darah menggunakan mesin dialisis kemudian bersirkulasi ke Ginjal buatan (Dializer) - Sebuah dialyzer menarik limbah melalui filter ke dialisat - Darah yang sudah bersih setelah melalui proses dialisis akan dipompa oleh mesin dialisis untuk kembali ke dalam tubuh - Cairan dan Limbah hasil dari proses dialisis akan melalui proses pembuangan yang sudah diprogram oleh mesin dialysis - Proses pembersihan darah biasanya hanya terjadi saat proses dialisis dilakukan di unit dialisis (selama 4 jam dengan frekuensi 3 kali seminggu) d. Persiapan alat 1. Dialyzer 2. Transfusi set 3. Normal saline 0,9% 4. AV blood line 5. AV fistula 6. Spuit 7. Heparin 8. Lidocain 9. Kasa steril 10. Duk 11. Sarung tangan 12. Kom 13. Desinfektan (alkohol/betadin) 14. Klem 15. Timbangan 16. Tensimeter 17. Thermometer 18. Plastik 19. Perlak kecil
II. Pemeriksaan diagnostik
- Pemeriksaan Laboratorium, seperti: Pemeriksaan hematologi, serologi, urinalisis, darah. III. Diagnosa kepeawatan yang mungkin muncul pre-hemodialisa, intra hemodialisa, dan post hemodialisa a. Pre-hemodialisa Kelebihan volume cairan b.d asupan cairan berlebihan b. Intra hemodialisa Ansietas b.d perubahan status kesehatan c. Post hemodialisa Nyeri akut b.d agen injury fisik IV. NIC NOC diagnosa keperawatan yang mungkin muncul 1. Kelebihan volume cairan b.d asupan cairan berlebihan NOC : Fluid balance Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan kelebihan volume cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil: - Terbebas dari oedema efusi, anaskara - Terbebas dari distensi vena jugularis - Terbebas dari kelelahan, kecemasan, atau bingung NIC : 1. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan 2. Monitor TTV 3. Monitor retensi/ kelebihan cairan 4. Monitor berat badan 5. Monitor elektrolit 6. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat 7. Kaji lokasi dan luas oedema 2. Ansietas b.d perubahan status kesehatan NOC : kontrol kecemasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan Ansietas dapat teratasi dengan kriteria hasil: - Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas - TTV dalam batas normal - Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas NIC : 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan 2. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur 3. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut 4. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien 5. Identifikasi tingkat kecemasan 6. Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi 7. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi 3. Nyeri akut b.d agen injury fisik NOC : Pain control Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil:
- Mampu mengontrol nyeri
- Melaporkan nyeri berkurang dengan menggunakan manjemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri
- TTV rentang normal
- Tidak mengalami gangguan tidur
NIC : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri 3. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi 4. Ajarkan teknik non farmakologi 5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 6. Tingkatkan istirahat 7. Monitor TTV V. Penatalaksanaan keperawatan 1. Kelebihan volume cairan b.d asupan cairan berlebihan 1. Memonitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan 2. Memonitor TTV 3. Memonitor retensi/ kelebihan cairan 4. Memonitor berat badan 5. Memonitor elektrolit 6. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat 7. Mengkaji lokasi dan luas oedema 2. Ansietas b.d perubahan status kesehatan 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan 2. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur 3. Menemani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut 4. Melibatkan keluarga untuk mendampingi klien 5. Mengidentifikasi tingkat kecemasan 6. Menginstruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi 7. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan, persepsi 3. Nyeri akut b.d agen injury fisik
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri 3. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi 4. Mengajarkan teknik non farmakologi 5. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri 6. Meningkatkan istirahat 7. Memonitor TTV