Bab 2 Karet
Bab 2 Karet
1 PENGERTIAN POLIMER
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang
tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang.
Plastik pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk
material yang disebut polimer
Unit kecil berulang yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai
contoh, polipropilena (PP) adalah polimer yang tersusun dari monomer propena
Polimer Alam
Yaitu polimer yang ada di alam,contohnya
Polimer Sintesis
Yaitu polimer yang tidak ada di alam,contohnya
Aplikasi Dari Polimer Sintesis
Disini, kami akan membahas proses pembuatan polimer dari polimer alam
dari bahan dasar Karet.
Kondisi geografis
Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis. Daerah yang cocok untuk
tanaman karet adalah pada zona antara 150 LS dan 150 LS. Bila di tanam di luar
zone tersebut, sehingga memulai pertumbuhannya pun lebih lambat, sehingga
memulai produksinya pun lebih lambat. Tanaman karet merupakan pohon yang
tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15–25
m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi
di atas.
Waktu
Waktu yang tepat untuk menanam karet adalah saat musim penghujan
sehingga intensitas penyiraman bisa dikurangi. Bibit yang sudah siap ditanam
adalah bibit yang mempunyai payung daun terakhir yang sudah tua. Bibit
diletakkan di bagian tengan lubang tanam dan ditimbun dengan tanah. Setiap 1-2
minggu, pemeriksaan bibit perlu dilakukan sehingga bibit yang mati bisa segera
diganti untuk mempertahankan populasi tanaman karet. Penyulaman dilakukan
guna mengganti bibit yang tidak tumbuh baik selama proses pertumbuhan di
media tanam
Pemanenan
Penyadapan
Tanaman karet siap sadap bila sudah matang sadap pohon. Matang sadap
pohon tercapai apabila sudah mampu diambil lateksnya tanpa menyebabkan
gangguan terhadap pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Kesanggupan tanaman
untuk disadap dapat ditentukan berdasarkan “umur dan lilit batang”. Diameter
untuk pohon yang layak sadap sedikitnya 45 cm diukur 100 cm dari pertautan
sirkulasi dengan tebal kulit minimal 7 mm dan tanaman tersebut harus sehat.
Pohon karet biasanya dapat disadap sesudah berumur 5-6 tahun. Semakin
bertambah umur tanaman semakin meningkatkan produksi lateksnya. Mulai umur
16 tahun produksi lateksnya dapat dikatakan stabil sedangkan sesudah berumur 26
tahun produksinya akan menurun.
Produk Karet
Produk primer dari tanaman karet adalah karet alam. Karet alam sudah
banyak diperdagangkan untuk kegunaannya sebagai bahan mentah dalam
sejumlah produk. Pada hari ini lebih dari 90% karet di dunia berasal dari Asia
Tenggara.
Kultivasi dari karet sendiri memiliki konsekuensi dari segi ekonomi, sosial
dan ekologi. Resiko dari segi sosialnya yaitu berupa land grabbing (contohnya di
Laos, Kamboja), pekerja anak (contohnya di Kamboja, Laos, Myanmar), pekerja
paksa (Myanmar), penghasilan rendah, kesehatan pekerja akibat terpapar zat
kimia, dan kesehatan konsumen akhir (alergi lateks). Dari segi ekonomi terdapat
beberapa resiko dari kultivasi karet berupa, profitabilitas penanaman, pemasukan
untuk pemegang kepentingan, ketergantungan dengan harga global, diversitas
produk (pasar untuk karet perdagangan dan karet alam tidak adil). Sedangkan dari
segi ekologi terdapat beberapa konsekuensi berupa diversitas genetik,
berkurangnya habitat beberapa spesies, berkurangnya spesies (akibat
berkurangnya habitat), erosi (akibat hilangnya tanaman), penebangan hutan,
perubahan iklim, dan berkurangnya ecosystem service.
Pelanggan paling penting dari karet alam adalah industri otomotif. Hampir
70% karet alam kemudian diolah menjadi ban mobil. Selain menjadi ban, karet
alam juga digunakan untuk ikat pinggang di beberapa negara. Hampir 70% karet
alam kemudian diolah menjadi ban mobil. Selain menjadi ban, karet alam juga
digunakan untuk ikat pinggang di beberapa negara
https://id.wikipedia.org/wiki/Karet
https://www.studiobelajar.com/polimer/