Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Sosiologi Pendidikan

JUDUL : Pendidikan dan Perubahan Sosial

Dosen Pembimbing :

Nursalimah, M.A

Disusun oleh:

Kelompok 11

Nela Gustina Lubis

Nurafni Kutailah Lubis

Rahmayana

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL – WASHLIYAH LABUHANBATU

TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah “Sosiologi Pendidikan”, yang
menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis untuk mempelajari tentang
kepemimpinan..
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Amiin…

Rantauprapat, 19 Februari 2021

Kelompok 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah.......................................................................1
B. RumusanMasalah................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Ciri – Ciri Media Pembelajaran...........................................................2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dan perubahan sosial, keduanya saling bertautan satu dengan yang lain.
Keduanya saling mempengaruhi, sehingga berdampak luas di masyarakat. Pendidikan adalah
lembaga yang dapat dijadikan sebagai agen pembaharu/perubahan sosial dan sekaligus
menentukan arah perubahan sosial yang disebut dengan pembangunan masyarakat. Sedangkan
perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat setiap kalinya dapat direncanakan dengan arah
perubahan yang ingin dicapai. Namun perubahan sosial juga dapat terjadi setiap saat tanpa harus
direncanakan terlebih dahulu disebabkan pengaruh budaya dari luar.

Pendidikan sejak dulu sampai sekarang merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
Pendidikan memberikan kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf hidup mereka
meningkat. Dalam perkembangannya dari zaman ke zaman pendidikan berubah menjadi suatu
sistem. Suatu sistem pendidikan yang tersusun secara sistematis diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 11 ayat 1, yang menjelaskan bahwa pendidikan dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu
pendidikan formal, nonformal,dan informal. Ketiga jalur pendidikan ini satu sama lain saling
berkait dan membutuhkan untuk melakukan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat kelak.
Pendidikan mempengaruhi masyarakat yang pada akhirnya terjadi perubahan sosial. Perubahan
sosial sebagai bentuk inovasi yang berkaiatan dengan seluruh aspek kehidupan manusia yang
bertujuan meningkatkan kemakmuran. Bermacam konsep perubahan sosial disodorkan para ahli
dalam menganalisis fenomena tersebut yaitu, konsep kemajuan sosial, konsep sosialistik, konsep
perubahan siklus, teori sejarah, teori pertikularistik, toeri sosiologi serta sosiologi dan perubahan
sosial.

B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial ?
b) Apa saja teori mengenai perubahan sosial ?
c) Apa saja ciri ciri perubahan sosial ?
d) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial ?
e) Bagaimana peran pendidikan sebagai sosial kontrol dan pembaruan masyarakat?

C. Tujuan
a) Untuk mengetahui mengenai perubahan sosial.
b)  Untuk mengetahui teori mengenai perubahan sosial.
c) Untuk mengetahui ciri ciri perubahan sosial.
d) Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi perubahan sosial.
e) Untuk mengetahui peran pendidikan sebagai sosial kontrol dan pembaruan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Adapun pengertian
pendidikan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Soekidjo Notoatmodjo.

Penddikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan.

B. Pengertian Perubahan Sosial

Menurut Para Ahli

a) Samuel Koenig : Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi yang terjadi pada pola
kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi akibat pengaruh intern dan ekstern.
b) Selo Soemardjan : Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Perubahan tersebut mempengauhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap
dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.
c) William F. Ogburn : perubahan sosial terjadi ketika unsur materiel memberi pengaruh pada
unsur imateriel.
d) Kingsley Davis : Perubahan sosial terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Struktur
sosial mencakup lembaga sosial, kelompok sosial, norma-norma sosial, dan stratifikasi sosial.
Tiap-tiap struktur memiliki fungsi dalam masyarakat.
e) Mac lver : Perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial
dan keseimbangan dalam hubungan sosial. Hubungan antara anggota masyarakat dapat
menimbulkan kerja sama ataupun perselisihan yang menunjukkan keseimbangan dalam
hubungan sosial.
f) John Lewis Gillin dan John Philip Gilin : Perubahan sosial merupakan variasi dari cara-cara
hidup yang telah diterima dan dijalankan oleh masyarakat.

Pengertian secara umum, Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus
menerus yang mencakup sistem sosial (pola pikir, pola perilaku, nilai) dan struktur sosial
(lembaga sosial, kelompok, norma) didalam masyarakat.

C. Teori Perubahan Sosial


1. Teori Evolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi secara bertahap / berurutan dalam
waktu yang cukup lama.
Menurut Auguste Comte, hukum tiga tahap yang dialami oleh manusia / masyarakat secara
revolusioner :
a) Tahap teologis, pemikiran manusia bahwa semua benda didunia mempunyai jiwa karena
kekuatan gaib yang berada diluar kemampuan manusia.
b) Tahap metafisik, tahap transisi teologis menuju positivis.
c) Tahap positivis, kepercayaan terhadap data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir
dalam segala bidang.
2. Teori Neoevolusi adalah teori bantahan dari evolusi, karena teori ini membahas bahwa
perubahan sosial terjadi tidak secara bertahap tapi secara acak.
3. Teori Revolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat secara cepat,
perubahan ini bisa menyebabkan suatu perpecahan / konflik.
Teori Sistem adalah teori perubahan sosial yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
- makro, membahas dunia secara keseluruhan.
- meso, hanya membahas tiap-tiap negara sendiri.
- mikro, membahas tingkatan yang lebih rendah dari meso.
4. Teori Modernitas adalah teori perubahan sosial yang membahas masyarakat moderen,
didalam masyarakat moderen akan ada penemuan-penemuan, lalu penemuan tersebut bisa
menyebabkan proses industrialisasi yang orang-orangnya bersifat kapitalis (orang yang kuat
akan semakin kuat, orang yang lemah akan semakin lemah).
5. Teori Post Modern / Neomodernisasi adalah teori yang membahas tentang kejenuhan
masyarakat moderen, mereka jenuh karena orang-orangnya memiliki sifat egois /
individualisme / kapitalisme.

D. Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Berikut ini adalah ciri-ciri dari perubahan social, yaitu:

a. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang (dinamis), artinya masyarakat itu selalu
berkembang dan berubah.
b. Perubahan pada satu lembaga akan menyebabkan perubahan pada lembaga lainnya. Hal ini
disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen akan saling memengaruhi
sehingga sulit sekali untuk mengisolir perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu,
proses yang dimulai dari proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.
c. Perubahan yang cepat (revolusi) dapat menyebabkan disorganisasi dalam kelompok
dan bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi tersebut
akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang baru.
d. Perubahan sosial tidak hanya mencakup materiel / spiritualnya saja  tapi mencakup keduanya
karena memiliki hubungan timbal balik.
e. Secara tipologis, perubahan social dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai
berikut:
 Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota dari suatu
struktur. 
 Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak terlalu
berbeda dengan unit-unit yang telah ada.
 Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru.
 Perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian komposisi kelompok, tingkat kesadaran
kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
1.  Faktor umum yang mempengaruhi perubahan sosial
a)      Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
Faktor internal penyebab perubahan sosial :
Penemuan Baru
Didalam penemuan baru terdapat :
 Discovery : penemuan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya.
 Inovasi : penyempurnaan dari discovery.
 Invention : penemuan baru yang sudah diakui dan digunakan oleh masyarakat luas.

Penemuan baru didalam masyarakat didorong oleh bebrapa faktor yaitu:

a) Kesadaran individu / masyarakat berkaitan dengan keterbatasan fungsi nilai kebudayaan


materiel, dan imateriel.
b) Kualitas sumberdaya manusia / ahli untuk mengolah sumberdaya alam dan teknologi.
c) Muncul rangsangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam masyarakat.
2. Dinamika Penduduk / Perubahan Sosial
Dinamika penduduk berkaitan dengan pertambahan / penurunan jumlah penduduk yang
dipengaruhi oleh kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas), perpindahan (migrasi).
3. Konflik Sosial
Konflik sosial mengakibatkan perubahan sosial. Konflik sosial selalu terjadi dalam
kehidupan masyarakat terutama masyarakat multikultural. Banyak penyebab konflik dalam
masyarakat, misalnya perbedaan kepentingan, pola pikir, individu, dan pandangan politik.
4. Pemberontakan

Pemberontakan dapat menyebabkan perubahan besar dalam masyarakat, misalnya Revolusi


industri di inggris.

b)      Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat.


Faktor eksternal penyebab perubahan sosial :
a) Pegaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang memiliki
perbedaan latar belakang budaya dapat menyebabkan perubahan sosial budaya. Perubahan
tersebut dapat terbentuk melalui proses asimilasi (penggabungan bebrapa budaya menjadi
budaya baru), atau akulturasi (penggabungan beberapa budaya tanpa menghilangkan budaya
aslinya).
Apabila pengaruh kebudayaan bersifat damai dan tanpa paksaan disebut penetration
passifique. Hasil dari pengaruh tersebut dinamakan demonstration effect.
Apabila kebudayaan masuk dengan paksaan dinamakan penetration violent.
Apabila hubungan antar kebudayaan saling menolak karena kedudukan yang seimbang
disebut cultural animosity.
b) Peperangan
Peperangan yang muncul antar kelompok / antar negara dapat mengakibatkan perubahan
sosial, karena pihak yang menang dalam peperangan memiliki keleluasaan untuk menguasai
pihak yang kalah.
c) Bencana Alam
Dapat menyebabkan masyarakat disuatu wilayah harus berpindah tempat tinggal sehingga
mengakibatkan perubahan sistem hidup dan perubahan struktural.

F. Peran Pendidikan Sebagai Pembaruan Masyarakat

Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi antara manusia dewasa dengan si anak
didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan dukungan
terhadap perkembangan anak seutuhnya. Tidak dapat dipungkiri pendidikan memiliki peran
strategis dan vital bagi kelangsungan suatu bangsa. Pendidikan yang kehilangan pijakan akan
tergilas oleh perubahan yang sedang terjadi. Pendidikan harus mampu menghadapi perubahan,
baik itu pada perubahan yang mengangkut nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi,
lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, maupun berkaitan dengan kekuasaan dan
wewenang (politik). Pendidikan justru harus mampu menjadi agen perubahan, bukan menjadi
korban perubahan.

  Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi antara manusia dewasa dengan si


anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan
dukungan terhadap perkembangan anak seutuhnya. Tidak dapat dipungkiri pendidikan memiliki
peran strategis dan vital bagi kelangsungan suatu bangsa. Pendidikan yang kehilangan pijakan
akan tergilas oleh perubahan yang sedang terjadi. Pendidikan harus mampu menghadapi
perubahan, baik itu pada perubahan yang mengangkut nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,
organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, maupun berkaitan dengan
kekuasaan dan wewenang (politik). Pendidikan justru harus mampu menjadi agen perubahan,
bukan menjadi korban perubahan.

Rogers dan Shoemaker (dalam Nasution, 2004:129), mengemukakan bahwa agen


pembaharu berfungsi sebagai mata rantai komunikasi antardua (atau lebih) sistem sosial, yaitu
menghubungkan antara suatu sistem sosial yang mempelopori perubahan tadi dengan sistem
sosial masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan tersebut. Hal itu tercermin dalam
peranan utama seorang agen perubahan yaitu: (1) Sebagai katalisator, menggerakkan masyarakat
untuk mau melakukan perubahan; (2) Sebagai pemberi pemecahan persoalan; (3) sebagai
penghubung (linker) dengan sumber-sumber yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi; dan (4) Sebagai pembantu proses perubahan: membantu dalam proses pemecahan
masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai bagaimana: (a) mengenali
dan merumuskan kebutuhan; (b) mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan; (c)
mendapatkan sumber-sumber yang relevan; (d) memilih atau menciptakan pemecahan masalah;
dan (e) menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah.

Rogers mengemukakan ada tujuh langkah kegiatan agen pembaharu dalam pelaksanaan
tugasnya memperkenalkan inovasi tunggal kepada sistem klien, yaitu:

Membangkitkan kebutuhan untuk berubah pada klien. Dalam tujuan untuk memulai proses
perubahan, agen perubahan mengusulkan alternatif baru dari masalah yang terjadi, menguraikan
dengan baik dan jelas pentingnya masalah tersebut untuk diatasi, dan meyakinkan klien bahwa
mereka mampu untuk menghadapi masalah tersebut. Pada tahap ini agen pembaharu menentukan
kebutuhan klien dan juga membantu caranya menemukan masalah atau kebutuhan dengan cara
konsultatif
Untuk memantapkan hubungan pertukaran informasi. Agen perubahan dapat meningkatkan
hubungan dengan klien dengan sikap dapat dipercaya (credible), kompeten, dan terpercaya
(trustworthy) dan juga empati.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1.   Pendidikan (usaha sadar) mengandung makna suatu proses transaksional yang intensional,
terjadi di lingkungan ( social budaya) berstruktur yang disebut sekolah atau sejenisnya.
Pendidikan sebagai salah satu bagian penting dari proses pembangunan nasional merupakan
salah satu sumber penentu dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara. 

2.   Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus menerus yang mencakup sistem
sosial (pola pikir, pola perilaku, nilai) dan struktur sosial (lembaga sosial, kelompok, norma)
didalam masyarakat.

3.   Sekolah berperan sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah
bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperluas tingkah laku peserta didik
yang dibawa keluarganya. Disamping itu sekolah bertugas melayani kepentingan bangsa seperti
yang ditetapkan oleh pemerintah karena pemerintah mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dan menyangkut kepentingan bangsa dan rakyat, seperti penyelenggaraan sekolah. Agen
sosialisasi berikut dalam masyarakat yang telah mengenalnya adalah system pendidikan formal.
Pendidikan formal mempersiapkan individu untuk penguasaan peran-peran baru di kemudian
hari, dikala seseorang tidak tergantung lagi kepada orang tuanya. 

B. Saran

         Berdasarkan materi tersebut diharapkan kita sebagai calon guru khususnya harus bisa
menyiapkan berbagai tantangan untuk menciptakan generasi bangsa yang kompeten. Kita
sebagai guru harus menjadi agent of change dalam mendidik dan memberikan wawasan terhadap
generasi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adiwikarta, S., (1988), Sosiologi Pendidikan: Isyu dan Hipotesis tentang Hubungan Pendidikan
dengan Masyarakat, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan

Iis Amlia. (2014).  Hub. Konsep Perubahan Sosial. [Online]. Tersedia: Diakses 18 Februari


2015.

Elfiyania.(2012).AgenPembaharu.https://keindahanmatematika.wordpress.com/2014/01/27/agen-
pembaharu/ [Online}. Tersedia Diakses 18 Februari 2014

30
Nasution, 2004. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. PT. Bumi Aksara,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai