Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANGODUA
Jln Raya Tegalgirang Kec. Bangodua Kode Pos 45272
Telp.(0234) 7140227 email : puskesmasbangodua@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA


NOMOR : /SK/PKM-BGD/II/2021
                                      
TENTANG

PENENTUAN ZONA RESIKO KESEHATAN MASYARAKAT


DALAM KASUS COVID-19 DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS BANGODUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA,

Menimbang  : a. Bahwa dalam rangka untuk penentuan zona aman


basis data menuju masyarakat produktif dan aman
dari covid-19 di Wilayah UPTD Puskesmas
Bangodua yang merupakan zonasi risiko;
b. Bahwa dalam upaya pemetaan menetapkan
beberapa indikator penentuan zonasi risiko
penyebaran virus corona di Wilayah UPTD
Puskesmas Bangodua;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut diatas,
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Bangodua tentang Penentuan Zona Resiko
Kesehatan Masyarakat dalam kasus Covid-19 dalam
Wilayah UPTD Puskesmas Bangodua;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4723)
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik -2 -
Indonesia Nomor 4828);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991
tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3447);
6. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Kedaruratan Bencana Pada
Kondisi Tertentu;
7. Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease (Covid- 19);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 249);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar
dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)
10. Peraturan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 5 Tahun 2018 tentang Kondisi
dan Tata Cara Pelaksanaan Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana dalam Keadaan Tertentu
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1644)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA


TENTANG PENENTUAN ZONA RESIKO KESEHATAN
MASYARAKAT DALAM KASUS COVID-19 DI WILAYAH
UPTD PUSKESMAS BANGODUA

KESATU : Penentuan Zona Resiko menggunakan indikator


kesehatan masyarakat itu terdiri dari indikator epidemiologi
dan indikator surveilans kesehatan masyarakat sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan;

KEDUA : Penentuan Zona Resiko tersebut digunakan untuk


melihat resiko kenaikan kasus Covid-19 di Wilayah
UPTD Puskesmas Bangodua;

KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Indramayu
Pada tanggal : Februari 2021

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA,

MADI SURYADI
Lampiran  : Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bangodua
Nomor : /SK/PKM-BGD/I/2021
Tanggal : Februari 2021
Tentang : PENENTUAN ZONA RESIKO KESEHATAN
MASYARAKAT DALAM KASUS COVID-19
DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS BANGODUA

A. INDIKATOR KESEHATAN MASYARAKAT MENUJU MASYARAKAT PRODUKTIF


DAN AMAN COVID-19 BERBASIS DATA

1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak


(target ≥50%)
2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari
puncak (target ≥50%)
3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir
dari puncak (target ≥50%)
4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu
terakhir dari puncak (target ≥50%)
5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu
terakhir dari puncak (target ≥50%)
6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu
terakhir dari puncak (target ≥50%)
7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif selama 2 minggu terakhir
8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan & pengawasan dari ODP dan PDP
selama 2 minggu terakhir
9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
10.Penurunan angka kematian per 100,000 penduduk
11.Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu
12.Positivity rate <5% (dari seluruh sampel yang diperiksa, proporsi positif
hanya 5%)
13.Rt-angka reproduksi efektif kurang dari 1 (sebagai indikator yang
ditriangulasi)

B. KATEGORISASI RISIKO KENAIKAN KASUS

1. Sumber data untuk menghitung indikator berasal dari data surveilans dan
database Rumah Sakit Online (RS Online) Kementerian Kesehatan.
2. Data masuk setiap hari, namun data yang dianalisis merupakan data
kumulatif mingguan, status risiko kenaikan kasus akan diupdate setiap
minggu.
3. Setiap indikator (indikator epidemiologi dan surveilans kesehatan
masyarakat) diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan. Hasil
perhitungan dikategorisasi menjadi 4 zona risiko yaitu :

Zona Resiko Tinggi : 0 - 1.8

Zona Resiko Sedang : 1.9 - 2.4

Zona Resiko Rendah : 2.5 - 3.0

Zona Tidak Terdampak : Tidak tercatat kasus COVID-19 positif


C. METODE PERHITUNGAN BOBOT INDIKATOR KESEHATAN MASYARAKAT

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANGODUA,

MADI SURYADI

Anda mungkin juga menyukai