Anda di halaman 1dari 22

TED – 21031

ELEKTRONIKA DAYA 1

SAKLAR-SAKLAR ELEKTRONIK
Controllable Switches
(TRANSISTOR)
Course outline

 Menjelaskan cara meng-ON/OFF-kan saklar-saklar


elektronik TRANSISTOR
 Menjelaskan spesifikasi TRANSISTOR

2
CONTROLLABLE SWITCHES (SAKLAR TERKENDALI)

1 2

 Terminal 1 dan Terminal 2 adalah Terminal Daya, merupakan


terminal-terminal untuk mengalirkan dan memutus aliran
arus listrik dari sumber tegangan ke beban. Beban listrik
dapat berupa motor listrik, lampu, pemanas, resistor,
kumparan kontaktor dan lain-lain.
 Terminal 3 adalah Terminal Kontrol, untuk mengatur buka-
tutup kontak controllable switch.
3
CONTROLLABLE SWITCHES (SAKLAR TERKENDALI)

 Ketika Terminal Kontrol memerintahkan controllable switch


untuk tutup, maka Terminal-Terminal Daya akan terhubung
sehingga arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju
beban.
 Ketika Terminal Kontrol memerintahkan controllable switch
untuk buka, maka Terminal-Terminal Daya akan tidak
terhubung sehingga tidak ada arus listrik dari sumber
tegangan menuju beban.
4
CONTROLLABLE SWITCHES (SAKLAR TERKENDALI)

 Terdapat 3 jenis controllable switch yang sering digunakan


pada konverter-konverter daya yaitu.
1. Transistor daya (power transistor)
2. MOSFET (Metal Oxide Silicon Field Effect Transistor)
3. IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor)

IGBT, HGTG30N60A4
Transistor daya, 2N3055
Power MOSFET, IRF620
5
TRANSISTOR DAYA
(power transistor)

6
 Transistor merupakan saklar elektronik yang masuk
ke kategori controllable switch, yaitu status on dan
off dikendalikan oleh sinyal kontrol.
 Transistor mempunyai 3 kaki (terminal) yaitu (1)
Kolektor, (2) Emiter dan (3) Basis.
 Kolektor dan Emiter adalah terminal-terminal daya,
sedangkan Basis adalah terminal kontrol.

7
Jenis-jenis transistor
 Transistor dibuat dari susunan 3 lapis bahan semikonduktor
ekstrinsik. Ada 2 jenis transistor yaitu transistor NPN dan
transistor PNP.

 Bagian Emiter menggunakan bahan semikonduktor


ekstrinsik dengan kandungan unsur pengotor yang lebih
banyak daripada bagian Kolektor, sehingga kedua terminal
tersebut tidak bisa saling dipertukarkan.
 Lapisan Basis menggunakan material semikonduktor
ekstrinsik yang lebih tipis dibandingkan dengan lapisan
untuk Emiter dan lapisan untuk Kolektor.
8
Simbol transistor NPN

C E

Simbol transistor PNP


9
Cara merangkai transistor NPN dengan sumber tegangan
dan beban

Posisi saklar
diantara sumber
tegangan searah
dan beban listrik

Posisi saklar
setelah beban
listrik

10
Cara merangkai transistor PNP dengan sumber tegangan
dan beban

Posisi saklar
diantara sumber
tegangan searah
dan beban listrik

Posisi saklar
setelah beban
listrik

11
Cara meng-ON-kan transistor NPN
1. Panjar maju kaki Collector dan Emitter
2. Beri arus listrik pada kaki Basis dengan cara memanjar
maju kaki Basis dan kaki Emitter. Besar arus listrik ke
kaki Basis memenuhi persamaan berikut,
iC
iB 

iB = arus pada kaki Basis, iC = arus pada kaki kolektor dan β
= hFE = penguatan arus transistor.
Tips: Cara membuat transistor ON:
Gunakan iB = 0,1 iC.

Cara meng-OFF-kan transistor NPN


Buat arus Basis sama dengan nol. (iB = 0)
12
Rangkaian ON/OFF transistor NPN

Posisi saklar
diantara sumber
tegangan searah
dan beban listrik

 E1 adalah sumber tegangan untuk rangkaian daya.


 E2 adalah sumber tegangan untuk rangkaian kontrol.
 RB digunakan untuk membatasi arus pada terminal
Basis, agar nilainya lebih kecil daripada nilai arus
Basis maksimum dari transistor yang digunakan.

13
Rangkaian ON/OFF transistor NPN

Posisi saklar
setelah beban
listrik

 E1 adalah sumber tegangan untuk rangkaian daya.


 E2 adalah sumber tegangan untuk rangkaian kontrol.
 RB digunakan untuk membatasi arus pada terminal
Basis, agar nilainya lebih kecil daripada nilai arus
Basis maksimum dari transistor yang digunakan.

14
Cara meng-ON-kan transistor PNP
1. Panjar maju kaki Emitter dan Collector
2. Beri arus listrik pada kaki Base dengan cara memanjar
maju kaki Emitter dan kaki Base. Besar arus listrik ke
kaki Base memenuhi persamaan berikut,
iC
iB 

iB = arus pada kaki Basis, iC = arus pada kaki kolektor dan β
= hFE = penguatan arus transistor.
Tips: Cara membuat transistor ON:
Gunakan iB = 0,1 iC.

Cara meng-OFF-kan transistor pnp


Buat arus Basis sama dengan nol. (iB = 0)
15
Rangkaian ON/OFF transistor PNP

Posisi saklar
diantara sumber
tegangan searah
dan beban listrik

 E1 adalah sumber tegangan untuk rangkaian daya.


 E2 adalah sumber tegangan untuk rangkaian kontrol.
 RB digunakan untuk membatasi arus pada terminal
Basis, agar nilainya lebih kecil daripada nilai arus
Basis maksimum dari transistor yang digunakan.

16
Rangkaian ON/OFF transistor PNP

Posisi saklar
setelah beban
listrik

 E1 adalah sumber tegangan untuk rangkaian daya.


 E2 adalah sumber tegangan untuk rangkaian kontrol.
 RB digunakan untuk membatasi arus pada terminal
Basis, agar nilainya lebih kecil daripada nilai arus
Basis maksimum dari transistor yang digunakan.

17
Pemodelan Transistor (sebagai saklar ideal)

Posisi saklar
diantara
sumber
tegangan
searah dan
beban listrik

Posisi
saklar
setelah
beban
listrik

18
Pemodelan Transistor (sebagai saklar elektronik riil)

Posisi saklar
diantara
sumber
tegangan
searah dan
beban listrik

Posisi
saklar
setelah
beban
listrik

19
Spesifikasi Transistor Daya

Simbol Keterangan
VCE0 Tegangan antara kaki Collector dan kaki Emitter ketika transistor
OFF
VEB Tegangan panjar mundur Basis-Emiter
IC Arus pada kaki Collector

IB Arus pada kaki Basis

VCE(Sat) Tegangan antara kaki Collector dan kaki Emitter ketika transistor ON
sempurna
VBE(ON) Tegangan antara kaki Basis dan kaki Emitter untuk membuat
transistor ON

20
Spesifikasi Transistor Daya

Transistor NPN 2N3055

21
Spesifikasi Transistor Daya

Transistor NPN 2N3055

22

Anda mungkin juga menyukai