PENDAHULUAN
Zaman sekarang istilah investasi sudah tidak asing lagi untuk di dengar. Setiap
kalangan masyarakat memiliki kesempatan dan peluang masing-masing untuk
bebas melakukan investasi di perusahaan yang ada, baik local maupun
internasional. Banyak sekali jenis investasi, salah satunya adalah obligasi. Pada
kesempatan ini kami akan membahas mengenai hal tersebut. Obligasi memang
tidak begitu umum, jika di bandingkan dengan saham atau pun deposito. Namun
deposito memiliki risiko yang lebih kecil dan dapat dicairkan sesuai dengan harga
pasar. Selain itu, untuk memulai pun tidak begitu sulit sebab dengan Rp
1.000.000, masyrakat dapat melakukan investasi obligasi. Sebagai tambahan, di
masa pandemic COVID-19 masyarakat ingin membangun kembali bisnis mereka,
sehingga tidak sedikit yang melakukan investasi obligasi. Oleh sebab itu, saat ini
obligasi banyak digemari oleh para millennial dan generasi Z Indonesia.
BAB 2
ISI
A. Pengertian Obligasi
Obligasi adalah sertifikat atau surat berharga yang isinya adalah kontrak
antara investor selaku pemegang obligasi dengan perusahaan penerbit
obligasi yang menyatakan bahwa pemegang obligasi telah meminjamkan
sejumlah dana kepada perusahaan penerbit obligasi.
B. Jenis-jenis Obligasi
Kelebihan:
Investasi lebih aman : Tak bisa dipungkiri, investasi obligasi bisa dibilang
merupakan investasi yang keamanannya lebih terjamin.
Pasalnya, transaksi pembayarannya telah dijamin oleh UU No. 24 Tahun
2002. Keamanan ini berlaku terutama jika kamu melakukan investasi pada
obligasi yang dikeluarkan oleh negara.
Kelebihan ini menjadi salah satu alasan utama orang memilih investasi
obligasi meski memang tetap harus memikirkan risiko dan kekurangan
lainnya.
Menerima keuntungan berupa bunga atau kupon : Saat kita
memutuskan untuk berinvestasi obligasi, kita akan mendapatkan kupon
yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito.
Semakin panjang jangka waktu obligasi, semakin tinggi nilai kupon yang
akan kita dapatkan nanti. Secara tidak langsung, kita akan mendapatkan
keuntungan yang cukup menggiurkan.
Pendapatan yang terjamin : Investasi obligasi cocok digunakan untuk
dana pensiun ketika kita sudah tua nanti. Dilansir dari Investopedia,
pendapatan dari obligasi dapat diprediksi sampai tahun-tahun berikutnya.
Obligasi dapat menambal kebocoran jika terjadi penurunan nilai terhadap
investasi saham kita. Pensiunan sering kali mengandalkan dana dari
obligasi karena pendapatannya sangat terjamin. Sebab, dalam kontrak
sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan didapatkan oleh
pemegang obligasi.
Mendapatkan keuntungan dari selisih harga obligasi : Kita bisa
mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli yang
dilakukan ketika diperdagangkan.
Bunga lebih besar : Tak bisa dipungkiri, bunga dari obligasi lebih besar
jika dibandingkan dengan deposito. Dengan demikian, ada kemungkinan
kita akan meraup hasil yang tinggi dari obligasi.
Kekurangan:
Tidak bisa dicairkan setiap saat : Berbeda halnya dengan saham, obligasi
tidak bisa dicairkan setiap saat ketika kamu sedang membutuhkan dana
darurat. Dengan demikian, sebaiknya kamu harus berpikir-pikir terlebih
dahulu saat hendak memulai investasi obligasi.
Risiko uang tidak kembali : Salah satu kekurangan investasi obligasi
adalah uang kamu memiliki risiko tidak kembali. Apabila perusahaan yang
kamu investasikan mengalami kerugian, bisa dipastikan investor tidak akan
memperoleh keuntungan, bahkan seluruh pokok utang tidak kembali.
Akan tetapi, jangan khawatir saat melihat kondisi tersebut. Sebab, hal
tersebut biasanya terjadi dengan obligasi yang dikeluarkan oleh swasta.
Apabila diterbitkan oleh negara, investasi ini cenderung lebih aman karena
dilindungi oleh undang-undang.
Risiko tingkat bunga : Risiko tingkat bunga dari obligasi lebih tinggi jika
dibandingkan dengan saham. Suku bunga mempengaruhi langsung nilai
obligasi.
E. Contoh Obligasi
Contoh perhitungan obligasi :
Nominal obligasi = Rp 1000;
Kupon = 10%/th
Periode pembayaran setiap 6 bulan, dengan jatuh tempo 20 tahun
Jika tingkat bunga yang berlaku umum adalah 11%/tahun, maka harga
obligasi:
P = C/(1+r) + C/(1+r)2 ……C/(1+r)n + M/(1+r)n
P = 50/(1+0.055) + 50/(1+0.055)2 …..+50/(1+0.055)40 +
1000/(1+0.055)40 = 919.77 (harga dibawah nominal disebut at discount)
Jika required yield 10%/tahun (sama dengan kupon), maka harga obligasi:
P = C/(1+r) + C/(1+r)2 ……C/(1+r)n + M/(1+r)n
P = 50/(1+0.05) + 50/(1+0.05)2 …..+50/(1+0.05)40 + 1000/(1+0.05)40 =
1000 (harga sama persis dengan nominal disebut at par)
F. Manfaat Obligasi
Capital gain dan kupon : Setiap kontrak obligasi memiliki bunga yang
harus dibayar dari emiten ke investor / pihak yang memberi dana. Bunga
di dalam kontrak obligasi disebut dengan kupon obligasi. Kupon obligasi
mempunyai suku bunga yang jauh lebih tinggi daripada deposito.
Besarnya kupon obligasi dapat mencapai ± 6% – 12%. Kupon obligasi
juga mempunyai tingkat profitabilitas sendiri serta dapat dijadikan sebagai
pendapatan tetap / passive income dalam bentuk cash flow dari kupon
obligasi tersebut.
Global yield hunt yaitu Kebijakan moneter dan fiskal longgar secara
global mendorong imbal hasil obligasi global untuk turun ke level yang
sangat rendah mendekati 0% atau bahkan negatif. Dengan adanya Kondisi
ini, dapat berpotensi untuk mendorong investor global untuk mencari
instrumen investasi dengan imbal hasil lebih atraktif.
Tingkat imbal hasil obligasi Indonesia menarik. Obligasi pemerintah
Indonesia merupakan negara dengan peringkat kredit ‘Investment Grade’
yang menawarkan imbal hasil obligasi pemerintah tertinggi, dengan imbal
hasil obligasi tenor 10-tahun di kisaran 7%. Predikat ‘Investment Grade’
dan imbal hasil yang tinggi tentunya berpotensi untuk menarik minat
investor asing.
Skema burden sharing BI dengan pemerintah berpotensi mengurangi
tekanan suplai penerbitan SBN di pasar.
Bab 2
Kesimpulan
https://www.alinea.id/bisnis/laris-manis-penjualan-sukuk-ritel-di-bri-naik-135-
b1ZTI9xwT
https://idcloudhost.com/apa-itu-obligasi-pengertian-fungsi-manfaat-dan-
contohnya/amp/