Disusun Oleh :
1. Yudi Wibowo Eskasenda (PO.62.20.1.18.120)
2. Jiro Victoria (PO.62.20.1.18.097) I
3. Rahma Yunaningsih (PO.62.20.1.18.109)
4. Brigita Maria (PO.62.20.1.18.086)
5. Muhammad Frengky Setiawan (PO.62.20.1.18.102)
Dosen Pengampu :
Ns. Ester Inung Sylvia,M.Kes,Sp.MB
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Anatomi dan Fisiologi Sistem
Endokrin” ini, dapat diselesaikan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Ilmu Biomedik Dasar. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak
mendapat tantangan dan teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap setelah menyusun makalah ini pengetahuan serta
pemahaman baik penulis maupun pembaca akan lebih berkembang. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi harapan pembaca.
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
B. Hipotalamus………………………………………………………….
D. Kelenjar Paratiroid
E. Kelenjar Pankreas
F. Kelenjar Adrenal
A.Kesimpulan…..…..………………………………………………………
B. Saran……………..………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
1. KELENJAR
2. KARAKTERISTIK HORMON
C. KELENJAR TIROID
Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira 18 gram. Terdapat dua lobus
kanan dan kiri yang dibatasi oleh isthmus. Masing-masing lobus memiliki
ketebalan 2 cm lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm. Terdapat folikel dan para
folikuler. Mendapat sirkulasi dari arteri tiroidea superior dan inferior dan
dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik.
Pembuluh darah besar yang terdapat dekat kelenjar tiroid adalah arteri
karotis komunis dan arteri jugularis interna. Sedangkan saraf yang ada adalah
nervus vagus yang terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid.
Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) atau
Tetra Iodotironin. Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin (T3) yang
sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer dan sebagian kecil
langsung dibentuk oleh kelenjar tiroid. Yodida inorganik yang diserap dari saluran
cerna merupakan bahan baku hormon tiroid. Yodida inorganik mengalami
oksidasi menjadi bentuk organik dan selanjutnya menjadi bagian dari tirosin yang
terdapat dalam tiroglobulin sebagai monoyodotirosin (MIT).
D. KELENJAR PARATIROID
Kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm menempel pada bagian
anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang berjumlah 4 buah terdiri
dari chief cells dan oxyphill cells. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dan
berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm dengan berat keseluruhan sampai 100 mg.
E. KELENJAR PANKREAS
Kelenjar pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjangnya sekitar 10-20 cm
dan lebar 2,5-5 cm. Mendapat asupan darah dari arteri mesenterika superior dan
splenikus. Kelenjar pankreas berfungsi sebagai endokrin dan eksokrin. Sebagai
organ endokrin karena di pankreas terdapat pulau-pulau Langerhans yang terdiri
dari 3 jenis sel yaitu sel beta (B) 75 %,sel alfa (A) 20 %,dan sel delta (D) 5
%.Sekresi hormon pankreas dihasilkan oleh pulau Langerhans. Setiap pulau
Langerhans berdiameter 75-150 mikron.
Sel alfa menghasilkan glukagon dan sel beta merupakan sumber insulin,
sedangkan sel delta mengeluarkan somatostatin, gastrin dan polipeptida pankreas.
Glukagon juga dihasilkan oleh mukosa usus menyebabkan terjadinya glikogenesis
dalam hati dan mengeluarkan glukosa ke dalam aliran darah. Fungsi insulin
terutama untuk memindahkan glukosa dan gula lain melalui membran sel ke
jaringan utama terutama sel otot, fibroblast dan jaringan lemak. Bila tidak ada
glukosa maka lemak akan digunakan untuk metabolisme sehingga akan timbul
ketosis dan acidosis.
a) Mineralokortikoid (aldosteron)
b) Glukokortikoid
c) Androgen
G. SISTEM REPRODIKSI
1. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis yang
merupakan tempan pembentukan sperma, dan penis. Pada manusia, kedua organ
ini berada di luar perut. Letak testis yang berada di luar perut memungkinkan
untuk mengatur suhu sperma, yang membutuhkan suhu tertentu untuk bertahan
hidup yaitu sekitar 2-3o C lebih rendah dari suhu tubuh normal yaitu 37o C.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada pria:
b. TESTIS EKTOPIK
Sistem reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu
vagina dan uterus. Ovarium menghasilkan ovum betina. Vagina melekat pada
rahim melalui leher rahim, sementara rahim melekat pada ovarium melalui tuba
falopi. Dalam jangka waktu tertentu, ovarium melepaskan sel telur, yang melewati
tuba falopi ke dalam rahim.
Pembuahan ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa pembuahan ini
disebut fertilisasi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak
menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot membelah berulang kali
membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding rahim.
Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin
akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim. Jika sel
telur tidak dibuahi, sel telur ini akan keluar bersama dengan meluruhnya dinding
rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi setiap bulan diantara siklus pengeluaran
darah dari uterus (periode menstruasi) sebuah telur atau ovum dilepaskan oleh
ovarium (ovulasi). Sel telur diambil olehtuba uteri.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:
6. Usia Subur
Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu
diawali pubertas, pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya
darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium) disertai pecahnya
pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur.
Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid (menopause).
Tahap siklus menstruasi:
Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu
keluarnya sperma pada waktu tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam
mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hidupnya.
7. Hubungan Seksual
9. Kelahiran
Setelah janin berkembang, janin akan mendorong keluar dan menuju proses
persalinan. Manusia yang baru lahir disebut bayi. Bayi harus mulai mampu
bernapas sendiri setelah kelahiran. Tak lama kemudian, plasenta ikut keluar dan
tali pusar akan diputuskan.
b) Gonorrhea
d) Sifilis
A. Kesimpulan
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin disusun oleh Tipe Kelenjar,
Karakteristik Hormon, Fungsi Kelenjar Endokrin, Hipotalamus, Tiroid, Paratiroid,
Pankreas, Adrenal, Reproduksi dan Mekanisme Kerja Hormon.
B.Saran
Agar dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk
lebih mengetahui Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin.