Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM AUDIT ENERGI

AUDIT PADA SISTEM POMPA

Nama Praktikan : Muhammad Azkal Naufal (181711053)


Kelompok :3
Tanggal Pengumpulan Laporan : 24/12/2020
Nama Instruktur/Dosen : Yanti Suprianti ST,. M T.

JURUSAN TEKNIK ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan kegiatan praktikum mahasiswa diharapkan :

1. Dapat merangkai rangkaian penyearah satu fasa setengah gelombang


2. Mengetahui bentuk gelombang tegangan penyearah 1 fasa ½ gelombang
3. Menghitung ripple faktor, form faktor, dan effisiensi / parameter penyearah dan dapat
membandingkan besaran parameter listriknya secara teori dan secara praktek
4. Dapat memperbaiki tegangan ripel pada penyearah satu fasa dengan memasang rangkaian filter
(menggunakan kapasitor)
5. Mengetahui sifat-sifat dari jenis filter dalam kaitannya dengan perubahan beban yang digunakan

2. Dasar Teori

Penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC 1 fasa ½ gelombang dibentuk dari satu diode.
Bentuk penyearah ini adalah bentuk penyearah yang paling sederhana dan jarang digunakan untuk
keperluan industry. Di bawah ini penyearah 1 fasa ½ gelombang dengan beban resistif.
Parameter Penyearah :

1. Besaran keluaran penyearah komponen DC terdiri dari :

a. Tegangan rata-rata keluaran penyearah Vdc

b. Arus rata-rata keluaran penyearah Idc

c. Daya keluaran penyearah Pdc Dimana Pdc = Vdc x Idc

2. Besaran keluaran penyearah komponen efektif (rms) terdiri dari :

a. Tegangan keluaran efektif penyearah Vrms

b. Arus keluaran efektif penyearah Irms

c. Daya keluaran AC Pac Dimana Pac = Vrms Irms

3. Efisiensi (Rasio penyearahan) yang menggambarkan keefektifan pennyearah :

4. Tegangan keluaran penyearah merupakan kombinasi dari 2 komponen, masing– masing komponen
mempunyai besaran komponen DC besaran komponen AC atau ripel.
a. Tegangan efektif (tegangan rms) komponen AC dirumuskan sbb:
b. Faktor Bentuk (Form Faktor) disingkat FF diukur dari bentuk tegangan keluaran penyearah
yang dirumuskan sbb:

c. Faktor Ripel (Riple Factor) disingkat RF diukur dari besaran tegangan ripel keluaran penyearah
yang dirumuskan sbb:

Filter Kapasitor
Untuk memperbaiki gelombang output penyearah agar tegangan ripelnya lebih halus
maka pada beban dipasang kapasitor secara parallel. Pemasangan kapasitor pada penyearah ini
disebut filter.

Bentuk gelombang tegangan outpu penyearah menjadi:

Pada gelombang tegangan penyearah 1 fasa ½ gelombang jika dipasang capasitor sebagai filter,
pada gelombang tegangan tersebut akan menjadi seperti pada gambar gelombang seperti tgersebut di
atas. Dimana dioda penyearah mulai konduksi dari t1 dan berhenti konduklsi pada t2, selama t1-t2 dioda
bekerja untuk menyalurkan arus ke beban dan mengisi kapasitor. Pada saat t2-t3 arus beban dicatu dari
arus yang disimpan di dalam kapasitor (Discharge capasitor)
Cara menghitung secara praktis penggunaan kapasitor :
3. Peralatan yang digunakan

4. Rangkaian Percobaan

5. Langkah Kerja :

A. Sebelum percobaan Oscilloscope dikalibrasi dulu!!!

B. Langkah percobaan :

1. Buat rangkaian percobaan seperti pada gambar


2. Pasang oschilloscope prop1 di ch1 dan prop 2 di ch2
3. Saklar S1 OFF (terbuka) dan saklar S2 ON (tertutup)
4. Tahanan geser pada posisi masimum (tahanan pada posisi paling besar)
5. Amper meter dipasang pada 2.4 Amper (A1 arus AC dan A2 arus DC)
6. Volt meter dipasang pada range tegangan 30 V (V1 tegangan AC dan V2 tegangan DC)
7. Pastikan bahwa tegangan primer trafo di tegangan 220 V dan tegangan sekunder di 24 Volt.
8. Masukkan tegangan sumber ke trafo
9. Amati tegangan V1 dan V2 (masukkan data ke tabel percobaan 1)
10. Amati arus A1 dan A2 (masukkan data ke table percobaan 1)
11. Gambarkan bentuk gelombang tegangan input dan output yang tergambar di oscilloscope ke
dalam kertas millimeter
12. Ulangi step percobaan no. 9 dengan arus yang berbeda (sesuai isi tabel 1)
13. Step berikutnya pengisian tabel 2
14. Atur beban sesuai isi tabel dengan mengatur tahanan geser (beban geser)
15. On-kan saklar S1, gambar bentuk gelombang input dan output.
16. ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 2
17. Gambar bentuk gelombang input dahn outout, Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2
masukkan dalam table percobaan 2
18. OFF-kan saklar S1dan OFF-kan S2, gambar bentuk gelombang input dan output
19. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 3
20. Gambar bentuk gelombang input dahn outout
21. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table percobaan 3

Figure 1 rangkaian percobaan tabel 1


Figure 2 rangkaian percobaan table 2

Figure 3 rangkaian percobaan tabel 3

6. Tabel hasil pengukuran

Beban Resistif

Input AC Output DC
V1 A1
No ( Volt) (Amper) V2 ( Volt) A2 (Amper)
1 23.994 0.617 10.157 0.501
2 23.994 1.243 10.089 1.009
3 23.995 1.848 10.044 1.499
4 23.994 2.467 10.003 2
Beban Resistif + Filter Kapasitor

Input AC Output DC
V1 A1
No ( Volt) (Amper) V2 ( Volt) A2 (Amper)
1 24.013 1.596 28.397 0.5
2 24.009 2.573 24.311 1.009
3 24.004 3.309 20.728 1.502
4 24.001 4.133 17.591 1.999
Beban Resistif + Filter Induktor

Input AC Output DC
V1 A1
No ( Volt) (Amper) V2 ( Volt) A2 (Amper)
1 24.009 0.487 10.1 0.5
2 23.991 1.202 9.827 1.003
3 24.001 1.752 9.502 1.5
4 24.003 2.274 9.084 2.001

7. Perhitungan
R1 (geser) = 100 ohm , Vp = 220 , Vs = 24 Volt

R2 (geser) = 100 ohm

Frekuensi = 50 Hz , Induktor = 10mH , Kapasitor = 1mF


Data Praktikum

R(Oh
Input AC Output DC m) f Vm Vrms Irms η FF RF
V1 A1 V2 A2
N ( Vol (Amp ( Vol (Amp
o t) er) t) er)
23.9 10.1 31.892 15.946 0.1594 20.011 1.5 1.2103
1 94 0.617 57 0.501 100 50 98 49 65 19 7 31
23.9 10.0 31.679 15.839 0.1267 50.717 1.5 1.2103
2 94 1.243 89 1.009 125 50 46 73 18 02 7 31
23.9 10.0 31.538 15.769 0.1051 90.821 1.5 1.2103
3 95 1.848 44 1.499 150 50 16 08 27 13 7 31
23.9 10.0 31.409 15.704 0.0897 141.95 1.5 1.2103
4 94 2.467 03 2 175 50 42 71 41 1 7 31

Data Osiloskop
R(Oh
Vpeak dc m) Pdc Irms Pac η FF RF
N V V
o Input Output Vdc Idc
10.57 0.105
1 68.1 33.2 3 7 100 1.118 0.166 2.756 40.57 1.6 1.21
10.57 0.084 0.132
2 68.1 33.2 3 6 125 0.894 8 2.204 40.57 1.6 1.21
10.57 0.070 0.110
3 68.1 33.2 3 5 150 0.745 7 1.837 40.57 1.6 1.21
10.63 0.060 0.095
4 68.4 33.4 7 8 175 0.647 4 1.594 40.57 1.6 1.21
Data Praktikum

Data Osiloskop
Data Praktikum
8. Analisis

Pada praktikum kali ini, terdapat Parameter-parameter yang mempengaruhi besar dan kecilnya
Ripple Faktor (RF) yaitu dilihat dari :

1. Keluaran V2 atau tegangan yang sudahdi searahkan. Biasanya yang mempengaruhinya


besarnya nilai kapasitor yang di gunakan. Semakin besar nilai kapasitor, maka semakin besar juga V2
atau tegangan yang disearahkannya.

Pembandingan antara nilai effisiensi, RF, dan Form Factor (FF) antara hasil data pengukuran dan
data yang didapat dari osiloskop yaitu :

Pada pembebanan resistif, Untuk nilai RF dan FF, nilai dari perhitungan data praktikum dan data
hasil dari osiloskop menunjukan nilai yang sama, sehingga dapat di katakan nilai antara perhitungan
data praktikum dan data hasil osiloskop cenderung sama. Nilai yang seperti dalam tabel tersebut belum
tentu sama, karena dilakukan pembulatan nilai FF dan RF untuk keduanya sehingga nilainya relatif
sama. Walaupun masih terdapat kendala pada simulasi yang menyebabkan hasil yang kurang
memuaskan.
Kemudian pada pembebanan resistif dan kapasitif, Untuk nilai RF nya relatif sama nilainya
antara dara pengukuran dan data dari osiloskop. Tetapi untuk nilai FF nya dipengaruhi oleh nilai Vrms
juga. Sehingga karena selisisih dari hasil perhitungan sangat jauh maka nlainya berbeda atau tidak
sama.
Pada pembebanan resistif dan kapasitif, besarnya nilai tegangan reverse minimal yang bisa
digunakan dioda utuk menyearahkan 1 fasa ½ gelombang dengan tegangan AC nya sebesar 220V dapat
di hitung dengan rumus x V ac nya sehingga besarnya nilai tegangan reverse yang dibutuhkan dioda itu
minimal sebesar 311volt yang didapatkan dari perkalian x 220 V.
Bagaimanakah pengaruh filter kapasitor terhadap gelombang tegangan jika beban bertambah
besar?
Pengaruh filter kapasitor pada percobaan ini yaitu untuk memeperbesar nilai tegangan AC yang
di searahkan menjadi tegangan DC. Semakin besar nilai kapasitor, maka semakin besar juga nilai
tegangan DC yang di searahkan. Maka semakin besar beban yang diberikan semakin besar juga
tegangan yang dihasilkannya.
Bagaimanakah pengaruh filter inductor terhadap gelombang tegangan jika beban bertambah
besar?
filter induktor ini mengatur nilai arus agar tetap konstan. Sehinngga ketika beban bertambah
besar maka akan menjaga nilai arus sehingga tetap konstan.
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Perhitungan Form Factor dan efisiensi dipengaruhi oleh besarnya nilai tegangan rata ratanya
atau Vrms. Besarnya nilai RF dipengaruhi oleh besarnya tegangan yang disearahkan oleh dioda atau
bisa disebut Vdc nya.
Penyearah 1 fasa ½ gelombang dengan pemberian beban resistif akan mempengaruhi bearnya
arus dan tegangan yang di searahkan semakin besar beban resistif maka semakin kecil arus yang di
hasilkan.
Penyearah 1 fasa ½ gelombang dengan pemberian beban resistif dan kapasitif akan
mempengaruhi tegangan yang disearahkan. Semakin besar nilai kapasitor dan pembebanan, maka
semakin besar juga tegangan yang disearahkan tetapi arusnya semakin kecil.
Penyearah 1 fasa ½ gelombang dengan pemberian beban resistif dan induktif akan
mempengaruhi arusnya. Semakin besar nilai beban induktif maka semakin besar pula kemampuan
beban induktif untuk menjaga nilai arus agar tetap konstan

Anda mungkin juga menyukai