Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK
Disetujui tanggal 22 September 2010
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor … Tahun …


tentang Merek, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang
Pelaksanaan Undang-Undang tentang Merek;

Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor … Tahun … Tentang Merek
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun …. Nomor …,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor ....);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN


UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, bentuk, suara, hologram atau kombinasi dari unsur-
unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.
2. Pemohon adalah pihak yang mengajukan permohonan.
3. Kuasa adalah Konsultan Hak Kekayaan Intelektual sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
4. Menteri adalah Menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Catatan: agar disesuaikan dengan RPP di bidang HKI lainnya.
5. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
yang berada di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
dipimpin oleh Menteri.
Catatan: Agar disesuaikan dengan RPP di bidang HKI lainnya.

Pasal 2
Lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi:
a. Permohonan pendaftaran merek;
b. Permohonan perpanjangan jangka waktu perlindungan merek terdaftar;
c. Klasifikasi barang dan jasa;
Catatan: RUU Merek Pasal 5 ayat (3) agar disesuaikan
d. Permohonan pencatatan pengalihan hak atas merek terdaftar;
e. Permohonan pencatatan perubahan nama dan/atau alamat atas merek
terdaftar;
f. Permohonan penghapusan pendaftaran merek terdaftar;
g. Persyaratan penolakan permohonan berdasarkan merek terkenal untuk
barang dan/atau jasa tidak sejenis; dan
h. Majelis Banding Merek.
Catatan:
Mengenai ruang lingkup akan di jadikan pasal tersendiri atau bab tersendiri?

BAB II
PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK

Bagian Kesatu
Syarat dan Tata Cara Permohonan

Pasal 3
(1) Permohonan pendaftaran merek diajukan oleh Pemohon atau melalui
Kuasanya kepada Menteri.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis
dalam bahasa Indonesia dengan mengisi formulir rangkap 4 (empat), atau
secara elektronik.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan untuk
lebih dari 1 (satu) kelas barang dan/atau jasa.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus menyebutkan
secara jelas kelas barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya,
disertai dengan uraian jenis barang dan/atau jasanya secara berurutan
sesuai dengan kelompok kelas barang dan/atau jasanya.

Pasal 3A
(1) Kelas barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
dan ayat (4) untuk pendaftaran merek didasarkan pada klasifikasi barang

2
dan jasa yang berlaku secara internasional menurut Persetujuan Nice
edisi terakhir.
(2) Dalam hal terdapat perubahan terhadap klasifikasi barang dan jasa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyesuaian kelas barang dan jasa
dalam Merek terdaftar dan Permohonan yang telah diajukan dilakukan
pada saat pendaftaran merek tersebut diajukan perpanjangan.

Pasal 4
(1) Setiap permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, harus dilengkapi
dengan:
a. fotokopi Identitas Pemohon.
b. contoh/etiket merek sebanyak 5 (lima) helai dengan ukuran paling
besar 9 cm x 9 cm dan paling kecil 4 cm x 4 cm.
c. surat kuasa, apabila Permohonan diajukan melalui Kuasa.
d. fotokopi /salinan sah akte pendirian badan hukum, jika Pemohon adalah
suatu Badan Hukum.
Catatan: agar disesuaikan dengan RPP di bidang HKI lainnya.
e. bukti pembayaran biaya.
f. bukti prioritas, apabila permohonan menggunakan Hak Prioritas.
g. salinan ketentuan penggunaan merek kolektif, apabila permohonan
berupa merek kolektif.
h. surat Persetujuan tertulis dari para pemohon yang mewakilkan kepada
salah satu Pemohon untuk menandatangani permohonan, apabila
Permohonan tersebut diajukan oleh lebih dari 1 (satu) Pemohon secara
bersama-sama.
(2) Dalam hal permohonan berupa merek tiga dimensi, contoh/etiket merek
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa karakteristik dari
merek tersebut dalam bentuk gambar yang tampak dari sisi depan,
samping, belakang, dan atas.
(3) Dalam hal permohonan berupa merek suara, contoh/etiket merek
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah notasi suara dan
contoh rekaman suara.
(4) Dalam hal permohonan pendaftaran merek diajukan secara elektronik,
semua kelengkapan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang tidak dapat diajukan secara elektronik harus disampaikan secara
langsung kepada Menteri.
Catatan:
Yang dimaksud kelengkapan permohonan yang tidak dapat diajukan secara
elektronik harus disampaikan secara langsung kepada Menteri agar diberi
penjelasan.

3
Pasal 5
Salinan ketentuan penggunaan merek kolektif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 4 ayat (1) huruf g yang tidak menggunakan bahasa Indonesia, harus
disertai terjemahannya kedalam bahasa Indonesia.

Bagian Kedua
Perbaikan dan Penarikan Kembali Permohonan

Pasal 6

(1) Pemohon dapat melakukan perbaikan terhadap permohonan pendaftaran


merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 jika terdapat kesalahan
dalam penulisan nama dan/atau alamat pemohon dan/atau kuasanya.

(2) Permohonan perbaikan dapat pula dilakukan terhadap sertifikat merek


karena kesalahan pengetikan.

(3) Permohonan perbaikan diajukan secara tertulis kepada Menteri dengan


menguraikan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2)

Pasal 7
(1) Permohonan perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 harus
dilengkapi dengan salinan permohonan yang telah diperbaiki dan fotokopi
permohonan pendaftaran merek yang dimohonkan perbaikan.
(2) Perbaikan terhadap permohonan pendaftaran merek diajukan sebelum
permohonan pendaftaran merek dimaksud diterbitkan sertifikat mereknya
atau surat penolakan.
(3) Permohonan perbaikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) harus
dilengkapi dengan bukti pembayaran biaya.

Alternatif:
(1) Pengajuan permohonan perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1)harus dilengkapi dengan:
a. salinan permohonan yang telah diperbaiki;
b. fotokopi permohonan yang dimohonkan perbaikan;dan
c. bukti pembayaran biaya perbaikan.
(2) Perbaikan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
sebelum permohonan pendaftaran merek dimaksud diterbitkan sertifikat
mereknya atau surat penolakan.

4
Pasal 7A
(1) Pengajuan permohonan perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (2) harus dilampiri bukti pembayaran biaya perbaikan jika
kesalahan disebabkan oleh pemohon atau kuasanya.
(2) Pengajuan permohonan perbaikan sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat
(2) tidak dikenakan biaya jika kesalahan bukan disebabkan oleh pemohon
atau kuasanya.

Pasal 9
(1) Permohonan penarikan kembali terhadap permohonan pendaftaran
merek diajukan secara tertulis kepada Menteri, disertai dengan alasan
adanya penarikan kembali.
(2) Permohonan penarikan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilengkapi dengan Surat Kuasa Khusus, apabila diajukan melalui
Kuasanya.
(3) Penarikan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
diajukan sebelum permohonan pendaftaran merek diterbitkan sertifikat
pendaftaran merek.

BAB IV
PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
MEREK TERDAFTAR

Pasal 10
(1) Permohonan perpanjangan jangka waktu perlindungan merek terdaftar
diajukan oleh Pemohon atau Kuasanya secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dengan mengisi formulir rangkap 4 (empat) kepada Menteri.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan
secara elektronik.
(3) Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum sampai dengan 6
(enam) bulan setelah berakhirnya jangka waktu perlindungan pendaftaran
Merek.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenai biaya.
(5) Dalam hal Permohonan diajukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
setelah berakhirnya jangka waktu perlindungan merek, selain dikenai
biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan tambahan denda sebesar
biaya Permohonan yang seharusnya dibayarkan.

****Hasil rapat 7-10-2010, Hotel Sahira, Bogor****

5
Pasal 11
Permohonan perpanjangan jangka waktu perlindungan merek terdaftar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 harus dilengkapi dengan:
a. fotokopi identitas Pemohon;
b. surat kuasa, apabila permohonan diajukan melalui Kuasa;
c. fotokopi sertifikat merek yang dimohonkan perpanjangan; dan
e. bukti pembayaran biaya.

Alternatif:
Pasal 12
(1) Dalam hal terdapat kesalahan dalam pengajuan permohonan atau
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 belum lengkap,
Menteri memberitahukan secara tertulis kepada pemohon dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari. z
Catatan: pengajuan permohonan perpanjangan jangka waktu
perlindungan merek (dengan contoh)
(1) Dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya
pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon atau
Kuasanya harus memperbaiki permohonan atau melengkapi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

(2) Dalam hal pemohon atau Kuasanya tidak menyampaikan perbaikan


atau melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
Permohonan dianggap ditarik kembali dan segala biaya yang telah
dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.

Alternatif:
Pasal 13
Dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal pengajuan
permohonan atau sejak tanggal pemenuhan kelengkapan permohonan, Menteri
harus melakukan pencatatan dalam Daftar Umum Merek, mengumumkan
dalam Berita Resmi Merek, dan memberitahukan secara tertulis pencatatan
tersebut kepada pemohon atau Kuasanya.

BAB V
PERMOHONAN PENCATATAN PENGALIHAN HAK

Pasal 14
(1) Permohonan pencatatan pengalihan hak diajukan oleh Pemohon atau
Kuasanya secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengisi formulir
kepada Menteri.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan
terhadap Merek terdaftar dan/atau Merek yang masih dalam Permohonan.

6
Pasal 15
Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 14, harus dilengkapi
dengan:
a. fotokopi identitas pemohon;
b. bukti pengalihan hak;
c. fotokopi sertifikat merek atau petikan resmi atau bukti Permohonan
pendaftaran merek yang dimohonkan pencatatan pengalihan hak;
d. surat kuasa khusus, jika diajukan melalui Kuasa;
e. bukti pembayaran biaya.

Pasal 16
Dalam hal bukti pengalihan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 15
huruf b tidak menggunakan bahasa Indonesia, harus disertai terjemahannya ke
dalam bahasa Indonesia.

Pasal 17
Alternatif:
(1) Dalam hal terdapat kesalahan pengisian formulir Permohonan atau
persyaratan Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dan
Pasal 15 tidak dipenuhi secara lengkap, Menteri memberitahukan secara
tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya Permohonan.

Alternatif:
(2) Dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya
pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon atau
Kuasanya harus memperbaiki permohonan atau melengkapi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal ...

Alternatif:
(3) Dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal
permohonan diterima atau sejak tanggal pemenuhan kelengkapan
permohonan, Menteri harus melakukan pencatatan dalam Daftar Umum
Merek, mengumumkan dalam Berita Resmi Merek, dan memberitahukan
secara tertulis pencatatan tersebut kepada pemohon atau Kuasanya.

Pasal 17A
(1) Pengalihan hak merek terdaftar oleh pemilik merek yang memiliki lebih
dari satu merek terdaftar yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya untuk barang dan/atau jasa yang sejenis hanya dapat
dilakukan jika semua merek terdaftar tersebut dialihkan kepada pihak
yang sama.

7
(2) Dalam hal pengalihan hak merek terdaftar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak dapat dilaksanakan, Menteri memberitahukan secara tertulis
kepada pemohon atau Kuasanya disertai alasan-alasannya.
(3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan dalam
jangka waktu paling lama ... bulan sejak tanggal diterimanya permohonan
pencatatan.
(4) Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya
surat pemberitahuan, pemohon atau Kuasanya harus menyampaikan
perbaikan.
(5) Jika dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) perbaikan
tidak dipenuhi, permohonan pencatatan pengalihan hak dianggap ditarik
kembali.

BAB VI
PERMOHONAN PENCATATAN PERUBAHAN NAMA DAN/ATAU
ALAMAT PEMILIK MEREK

Pasal 18
(1) Permohonan pencatatan perubahan nama dan/atau
alamat diajukan oleh Pemohon atau melalui Kuasanya kepada Menteri.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diajukan terhadap Merek yang telah terdaftar dan/atau Merek yang
masih dalam Permohonan
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengisi formulir
yang telah disediakan.

Pasal 19
Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, harus dilengkapi dengan:
a. Foto copy Identitas Pemohon;
b. Bukti Perubahan Nama dan/atau Alamat pemilik merek;
c. Foto copy sertifikat merek atau petikan resmi atau bukti
Permohonan pendaftaran merek yang dimohonkan pencatatan perubahan
nama dan/atau alamat pemilik merek.
d. Foto copy atau salinan sah akte pendirian badan hukum apabila
pemilik merek dan/atau penerima hak atas merek terdaftar adalah badan
hukum;
e. Surat kuasa, apabila diajukan melalui Kuasa.
f. Bukti pembayaran biaya.

Pasal 20

8
Dalam hal bukti perubahan nama dan/atau alamat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 huruf b tidak menggunakan bahasa Indonesia, harus disertai
terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia.

Pasal 21
(1) Dalam hal Permohonan dan persyaratan Permohonan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 tidak dipenuhi secara lengkap,
Menteri memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya
dalam jangka waktu paling lama 2 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya
Permohonan.
(2) Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapan persyaratan, Pemohon atau
kuasanya harus melengkapi kekurangan kelengkapan tersebut dalam waktu
paling lama 3 (tiga) bulan sejak diterimanya surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya
Permohonan atau sejak tanggal pemenuhan kelengkapan persyaratan,
Menteri melakukan pencatatan perubahan nama dan/atau alamat dimaksud
dalam Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi
Merek.
(4) Dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal pencatatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri memberitahukan
pelaksanaan pencatatan perubahan nama dan/atau alamat secara tertulis
kepada Pemohon atau Kuasanya.

BAB VII
PERMOHONAN PENGHAPUSAN PENDAFTARAN MEREK

Pasal 22
(1) Permohonan penghapusan pendaftaran merek dapat diajukan baik untuk
sebagian maupun seluruh jenis barang dan/atau jasa oleh pemilik merek
terdaftar yang dimohonkan penghapusan atau melalui Kuasanya.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada
Menteri secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengisi formulir
yang tersedia.

Pasal 23
Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 harus dilengkapi dengan:
a. Foto copy Identitas pemilik merek terdaftar;
b. Foto Copy sertifikat merek atau petikan resmi pendaftaran merek yang
dimohonkan penghapusan.
c. Surat persetujuan tertulis dari penerima Lisensi, apabila merek yang
dimohonkan penghapusan masih terikat perjanjian Lisensi.

9
d. Surat kuasa, apabila Permohonan penghapusan diajukan melalui Kuasanya.
e. Bukti pembayaran biaya.

Pasal 24
(1) Dalam hal Permohonan dan persyaratan Permohonan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 tidak dipenuhi secara lengkap,
Menteri memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal
diterimanya Permohonan.
(2) Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapan persyaratan, Pemohon atau
kuasanya harus melengkapi kekurangan kelengkapan tersebut dalam waktu
paling lama 3 (tiga) bulan sejak diterimanya surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal diterimanya
Permohonan atau sejak tanggal pemenuhan kelengkapan persyaratan,
Menteri memberitahukan pelaksanaan pencatatan penghapusan dimaksud
secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dan mengumumkannya
dalam Berita Resmi Merek.

BAB VIII
BENTUK DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN

Pasal 25
(1) Bentuk dan isi formulir yang dipergunakan dalam rangka Permohonan
pendaftaran merek, perpanjangan pendaftaran merek, pencatatan
pengalihan hak, pencatatan perubahan nama dan/atau alamat pemilik
merek, dan penghapusan pendaftaran merek sebagaimana terlampir dalam
Peraturan Pemerintah ini.
(2) Segala perubahan terhadap bentuk dan isi formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan Keputusan Menteri

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 26
Permohonan pendaftaran merek, perubahan dan penarikan kembali
permohonan, perpanjangan pendaftaran merek, pencatatan pengalihan hak,
pencatatan perubahan nama dan/atau alamat pemilik merek, dan penghapusan
pendaftaran merek, yang diajukan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah
ini, tetap diproses berdasarkan Peraturan Pemerintah yang lama.

10
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 1993 Tentang Tata Cara Permintaan Pendaftaran Merek (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 30, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3522) dan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1993 Tentang Klasifikasi Barang dan Jasa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1993 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3523), dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 28
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal .................

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal .....................

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA,

PATRIALIS AKBAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN...

11

Anda mungkin juga menyukai