Anda di halaman 1dari 8

52

BAB V
KONSTRUKSI BALOK DENGAN OVERSTEK (KBO)

A. Konstruksi Balok Terjepit Satu Tumpuan


1. Beban Terpusat

Reaksi:
ΣGv = 0 → Av – P = 0

Av = P

Tinjauan Titik X sejauh x dari B

Dx = P → Pers. Garis lurus mendatar.

Mx = - P x → Pers. Garis lurus miring

BIDANG D (SFD)

BIDANG M (BMD)

Gambar 67. Bidang M dan D pada KBTST Beban Terpusat

2. Beban Merata Reaksi:


ΣGv = 0 → Av – q a = 0
Av = q a
Tinjauan Titik X sejauh x dari B
Dx = q x → Pers. Garis lurus mendatar.
Mx = - q x . (½)x = (½) q x2
Pers. Garis lurus miring.

BIDANG D (SFD)

BIDANG M (BMD)

Gambar 68. Bidang M dan D pada KBTST Beban Merata


53

3. Beban Segitiga Reaksi:


q ΣGv = 0 → Av – (½) q a = 0
Av = (½) q a
Tinjauan Titik X sejauh x dari B
qx/q = x/a; → qx = q . x /a
Qx = (½) qx . x = (½) . q . x2/a
Dx = Qx = (½) . q . x2 /a
(Pers. Garis parabola)
Mx = - Qx . (⅓) x = - (½) q x2 (⅓) x
Mx = - (1/6) q x3
(Pers. Garis lengkung pangkat 3)

BIDANG D (SFD)

BIDANG M (BMD)

Gambar 69. Bidang M dan D pada KBTST Beban Segitiga

B. Konstruksi Balok dengan Overstek ( KBO )


1. KBO Tunggal dengan Beban Terpusat
Diketahui konstruksi balok overstek seperti gambar dibawah. Diminta menghitung dan
kemudian menggambar bidang D dan M secara grafis dan analitis.
Cara grafis :
a. Tentukan skala gaya, skala jarak, dan perpanjang garis kerja P1, P2, P3, Av, dan
Bv.
b. Lukis gaya P1, P2, dan P3 dan tentukan jarak kutub. Pilihlah jarak kutub
sedemikian rupa sehingga poligon batang tidak terlalu tumpul dan terlalu tajam.
(misal dalam hal ini dipilih jarak kutub 3 cm)
c. Lukis garis 1, 2, 3, dan 4 melalui titik kutub O.
d. Lukis garis I, II, III, dan IV pada poligon batang yang masing–masing sejajar
garis 1, 2, 3, dan 4.
e. Hubungkan titik potong garis I–Av dengan titik potong garis IV–Bv, (garis S)

f. Lukis garis S pada lukisan kutub yang sejajar dengan garis S.


54

P1=2kN P2=3kN P3=4kN

C A D E B

Av
Bv
1m 2m 3m 3m

2kN
Av
1
P2

2
3kN
Bv
P1
P3 3
Bidang D O
Ŝ

YA YD 4
YE 4kN
S H=3 cm
Poligon Batang
I II

IV
III
MA = -2 kNm

Mc = 9 kNm
+
MD = 6 kNm

*
Bidang M

Gambar 70. Bidang M dan D pada KBO Beban Terpusat

Menghitung Reaksi :

Av = 6 dikalikan dengan skala gaya


55

Av = 6 . 1 = 6 kN
Bv = 3 cm dikalikan dengan skala gaya
Bv = 3 . 1 = 3 kN
Menghitung Momen :
MA=H . YA . skala gaya . skala jarak
MA=3 . (-0,7) . 1 . 1 = - 2,1 kNm
MD=H . YD . 1 . 1 = 3 . 2 . 1 . 1 = 6 kNm
ME=H . YE . 1 . 1 = 3 . 3 . 1 . 1 = 9 kNm

Cara Analitis
Menghitung Reaksi :
ΣMA=0
― Bv . 8 + 4 . 5 + 3 . 2 – 2 . 1 = 0
4.5 + 3.2 − 2.1 20 + 6 − 2
Bv = =
8 8
24
Bv = = 3 kN ( ke atas )
3
ΣGv = 0 Av+Bv – P1 – P2 – P3 = 0
Av = P1 + P2 + P3 –Bv
Av = 2 + 3 + 4 – 3 = 6 kN
Untuk mengontrol dapat digunakan : ΣMB = 0 (coba lakukan)
Menghitung Momen:
MA = - P1 . 1 = - 2 . 1 = - 2 kNm
MD = Av . 2 – P1 . 3 = 6 . 2 – 2 . 3 = 6 kNm
ME = Bv . 3 = 3 . 3 = 9 kNm ( dari kanan )

2. KBO Ganda dengan Beban Terbagi Merata


Diketahui Konstruksi Balok dengan overstek ganda yang dibebani beban merata
seperti gambar dibawah ini. Diminta menghitung dan kemudian menggambar bidang
M dan D secara analitis.
Penyelesaian:
Menghitung Reaksi,
ΣMB = 0 ; → Av . L – q ( a + L + a ).½ . L = 0

Av = ½ . q ( L + 2a )
56

Konstruksi maupun bebannya simetris, maka Bv = Av


Menghitung Momen,
Momen antara CA,
Ditinjau titik X' sejauh x' dari titik C : 0 ≤ x' ≤ a
Mx = - q . x' . ½ . x' = -½ .(x')2
Untuk x' = a ; Mx '= MA = -½ .q . a2
Karena simetri, maka momen antara BD sama dengan momen antara CA.
MA = MB = -½ .q . a2
Momen antara AB,
Ditinjau titik X sejauh x di titik A, dengan 0 ≤ x ≤ L
MA = Av . x – q.x. ½ .q . a (½.a + x)
Tempat Momen Extrem,
dMx
Momen ekstrem terjadi pada Dx=0 atau pada =0
dx
Mx = Av . x – q.x. ½ .q . a (½.a + x)

M x= Av . x – ½.q.x2 ― ½.q . a – q.a.x

dMx
= A v − q.x − q.a
dx
0 = Av – q.x – q.a → q.x = Av – q.a → q.x = ½.q ( L + 2.a ) – q.a

q.x = ½.q.L + q.a - q.a → x = ½.L

Jadi letak momen maksimum pada jarak ½.L dari titik A.

Mmaks = Av.x - ½ .q . x2 - ½ .q . a2 – q.a.x

Mmaks = ½.q ( L + 2.a ). ½.L - ½.q (½.L)2 - ½.q . a2 – q.a . ½.L

Mmaks = ¼.L2 + ½.q.L.a - ½.¼.q.L2 - ½.q.a2 - ½.q.a.L

q.L2 q.a 2
M maks = −
8 2
Ternyata besarnya momen maksimum sama dengan momen maksimum balok dengan
bentang L dikurangi dengan momen pada tumpuannya, secara bagan dapat dilihat
dalam gambar dibawah ini.
57

q (kNm)

X A X B
x x ½.L
a L a

Dx Av
Dx
’ Bv
+
A +
x’ - Bidang D
-

MA
MB
Mx Mmaks.
- - Bidang M
+
+
MA MB

Mx Mmaks.
Bidang M
+ (Cara Lain)

Gambar 71. Bidang M dan D pada KBO Beban Merata

Nampak dalam gambar, besar Mmaks dipengaruhi oleh besar Mmin.


Semakin besar Mmin semakin kecil Mmaks. Apabila Mmaks sama dengan Mmin,
maka harga keduanya yang paling kecil. Besar Mmaks atau Mmin ini digunakan untuk
menentukan besar struktur yang akan menahannya. Jadi struktur akan lebih efisien
manakala Mmaks = Mmin. Ada dua cara untuk mengatur agar Mmaks = Mmin. yaitu
dengan mengatur bentang struktur atau mengatur beban. Berikut ini diberikan
penjelasannya.
Cara 1. Mengatur Bentang
M maks = Mmin (lihat gambar 28)
(1/8) q L2 - (1/2) q a2 = (1/2) q a2
(1/8) q L2 = q a2
a2 = (1/8) L2 ------------------- a = ¼ L 2 = 0,3535 L
58

Dengan harga a = ¼ L 2 diperoleh:


Mmin = (1/2) q a2 = (1/2) q (¼ L 2 ) 2 = (1/16) qL2
Mmaks = (1/8) q L2 - (1/2) q a2 = (1/8) qL2- (1/16) qL2 = (1/16) qL2
Cara 2. Mengatur Beban

q2 (kNm)
q2 (kNm)
q1 (kNm)

−A
B
½.L
a L a

Mmin = MA Mmin = MB = ½ q2 a2

Mmaks.= (1/8) q1 L2 - ½ q2 a2

Gambar 72. Bidang M pada KBO Beban Merata yang Berbeda

Perhatikan gambar 71. Harga mutlak dari Mmaks = Mmin, maka:


(1/2)(1/8) q1 L2 = ½ q2 a2
q1 = (8a2) (q2) / L2 atau
q2 = q2 (L2 / (8a2)
59

C. Soal Latihan
1. Hitung dan kemudian gambar bidang N, D, dan M soal seperti gambar di bawah ini

P1 = 20 kN q = 5 kN/m P2 = 40kN

300 B
A
C D E

Av
Bv
1m 1m 8m 2m 2m

Gambar 73a. Soal No 1

2. Hitung dan kemudian gambar bidang N, D, dan M soal seperti gambar di bawah ini

P1 = 25 kN
q = 6 kN/m
MA = 20 kNm P2 = 40kN

300
A
C D E
B
Av
Bv
1m 1m 10 m 3m 3m

Gambar 73b. Soal No 2

Anda mungkin juga menyukai