Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN DALAM

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK YANG


TERDAFTAR DI BEI MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS,
SOLVABILITAS, AKTIVITAS, PROFITABILITAS DAN RASIO PASAR

PROPOSAL

Diajukan untuk Memenuhi Pembelajaran Mata Kuliah Metodologi


Penelitian

Oleh :

Charles Fernando
C1C018026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor industri di Indonesia membawa dampak persaingan yang semakin
meningkat dan berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Sehingga perusahaan di harapkan dapat menghadapi persaingan yang ketat dalam
bidang industri. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan meningkatkan daya
saing perusahaan berupa peningkatan teknologi, kualitas produk, kualitas sumber
daya manusia, serta kinerja perusahaan yang semakin tinggi.

Industri manufaktur merupakan salah satu sektor industri yang turut bersaing
di dalam perekonomian Indonesia. Di Indonesia, telah ada beberapa perusahaan
yang bergerak di bidang manufaktur. Peran industri manufaktur sangat
berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia, mengingat
industri manufaktur sebagai penyedia berbagai jenis barang kebutuhan yang dapat
digunakan untuk kelangsungan hidup dan perkembangan sektor industri di
Indonesia.

Industri barang konsumsi merupakan salah satu industri manufaktur yang


sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia khususnya industri rokok. Pandangan masyarakat mengenai industri
rokok tersebut banyak memunculkan pandangan negatif, dilain hal dengan
mengkonsumsi rokok dapat membahayakan kesehatan pengguna, namun tidak
terlepas dari pandangan negatif industri rokok memberikan peran yang sangat
penting bagi perekonomian Indonesia dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup
besar. Dengan semakin maraknya persaingan industri rokok di Indonesia, setiap
perusahaan perlu meningkatkan kinerja perusahaannya agar mampu bersaing di
sektor Industri manufaktur.

Dalam mengukur kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan cara memahami


kondisi keuangan perusahaan tersebut. Salah satu alat yang digunakan untuk
mengetahui status keuangan perusahaan, hal tersebut dapat dilihat pada kesehatan
perusahaan berupa laporan keuangan yang disusun pada setiap akhir periode yang
memuat tanggung jawab sektor keuangan atas perkembangan aktivitas
perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas tersebut (S. Munawir, 1997:2). Laporan keuangan sebagai alat dalam
pengevaluasian kinerja perusahaan dan informasinya dapat bermanfaat bagi pihak
luar perusahaan. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1
menjelaskan bahwa tujuan utama laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang membantu dalam membuat keputusan bisnis dan ekonomi.

Dalam mengukur kinerja perusahaan dengan melibatkan laporan keuangan,


maka perlu mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos-pos dalam suatu
laporan keuangan yang sering disebut dengan analisis laporan keuangan. Data
yang tercermin dalam suatu laporan keuangan, yang memberikan gambaran
tentang keuangan suatu perusahaan terdiri dari Neraca, Laporan Rugi Laba,
laporan perubahan ekuitas serta laporan-laporan keuangan lainnya. Maka dari
pada pada itu untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan dapat
digunakan alat analisis yang disebut analisis rasio keuangan.

Analisis rasio keuangan membantu mengetahui tingkat kinerja keuangan


perusahaan, apakah dalam kondisi sehat atau tidak sehat. Analisis rasio dapat
dibagi menjadi banyak jenis, beberapa di antaranya termasuk rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan rasio pasar. Dengan mengetahui tingkat
likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan rasio pasar suatu perusahaan,
maka dapat mengetahui Situasi perusahaan yang sebenarnya sehingga tingkat
kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat diukur perusahaan. Kelebihan dan
kekurangan dapat dilihat dari hasil analisis laporan keuangan perusahaan dengan
membandingkan rasio laporan keuangan perusahaan dengan perusahaan serupa
pada periode yang sama.

Perusahaan rokok yang telah go public merupakan salah satu perusahaan yang
dapat beroperasi dalam waktu yang relatif lama. Perusahaan rokok yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menghasilkan devisa negara yang cukup
besar dan juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga dapat
meningkatkan pendapatan nasional.

Untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan, emiten rokok tidak boleh


lepas dari persaingan komersial. Dalam kondisi persaingan yang demikian, setiap
perusahaan selalu berharap dapat memahami dan meningkatkan kinerja sesuai
dengan visi dan misinya. Pihak yang bersangkutan dengan perusahaan yang akan
menanamkan atau yang telah menanamkan dana, perlu diketahui status perseroan
yang tercermin dari kinerja keuangan perseroan.

Penelitian terkait analisis perbandingan laporan keuangan dalam mengukur


kinerja keuangan telah beberapa kali di lakukan dibeberapa tahun terakhir. Marsel
Pongoh (2013) meneliti tentang “Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai
Kinerja Keuangan Pt. Bumi Resources Tbk” periode tahun 2009-2011. Dalam hal
ini penelitian tersebut menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas, situasi perusahaan secara
keseluruhan berada dalam kondisi yang baik, meskipun terjadi fluktuasi antara
tahun 2009 hingga 2011. Rasio solvabilitas, Kondisi perusahaan dari 2009 hingga
2011 berada pada posisi solvable dan Rasio profitabilitas, dari tahun 2009 hingga
2011, perusahaan secara keseluruhan dalam kondisi baik karena pertumbuhan
yang dialami perusahaan konsisten dengan kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan laba dan efisiensi dalam memakai sumber daya.

Berdasarkan hasil penelitian Marsel Pongoh yang menjadi persamaan dengan


penelitian penulis adalah masing-masing meneliti kinerja keuangan perusahaan,
sedangkan yang menjadi perbedaannya adalah subjek penelitian penulis yaitu
seluruh perusahaan rokok yang terdaftar di BEI, sedangkan penelitian Marsel
Pongoh dilakukan di Pt. Bumi Resources Tbk. Untuk rasio yang digunakan pada
penelitian penulis yaitu menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas,
profitabilitas dan rasio pasar, sedangkan penelitian Marsel Pongoh hanya
menggunakan 3 rasio yaitu rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Serta
periode tahun penelitian penulis yaitu tahun 2016-2019 sedangkan Marsel Pongoh
tahun 2009-2011.
Yohanes Jimirano Ama Gate (2020) meneliti tentang “Analisis Laporan
Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. Tahun 2016-2018”. Dalam hal ini penelitian tersebut
menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Hasil
menunjukkan bahwa keadaan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tersebut
secara signifikan dalam keadaan sehat untuk periode tahun 2015-2018 dengan
menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan untuk rasio profitabilitas
periode tahun 2016-2018 dalam kondisi yang kurang baik.
Berdasarkan hasil penelitian Yohanes Jimirano Ama Gate yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah masing-masing meneliti kinerja
keuangan perusahaan diindustri rokok dan menggunakan rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas, sedangkan yang menjadi perbedaannya
adalah peneliti menambah variabel rasio pasar, subjek penelitian penulis yaitu
seluruh perusahaan rokok yang terdaftar di BEI, sedangkan penelitian Yohanes
Jimirano Ama Gate hanya dilakukan di PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
Serta periode tahun penelitian penulis yaitu tahun 2016-2019 sedangkan Yohanes
Jimirano Ama Gate tahun 2016-2018.
Achmad Agus Yasin Fadli (2017) dengan judul penelitian “Analisis Kinerja
Keuangan Ditinjau Dari Aspek Likuiditas Dan Rentabilitas Ekonomi Pada Pt.
Astra Argo Lestari Tbk. Tahun 2011-2015.” Dalam hal ini penelitian tersebut
menggunakan rasio likuiditas dan rentabilitas. Hasil menunjukkan bahwa Dari
analisis Rasio Likuiditas tahun 2011-2015, rata-rata keseluruhan perhitungan
Current Ratio sebesar 52.73%, dan Quick Ratio sebesar 35.06%. Dilihat dari hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan berada pada kondisi yang
kurang baik, sedangkan untuk Rasio Rentabilitas Ekonomi tahun 2011-2015 rata-
rata keseluruhan perhitungan Return On Invesment (ROI) sebesar 14.97%. Dilihat
dari hasil ini, dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan dalam menghasilkan laba
berada dalam kondisi yang cukup baik.
Berdasarkan hasil penelitian Achmad Agus Yasin Fadli yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah masing-masing meneliti kinerja
keuangan perusahaan, sedangkan yang menjadi perbedaannya adalah subjek
penelitian penulis yaitu seluruh perusahaan rokok yang terdaftar di BEI,
sedangkan penelitian Achmad Agus Yasin Fadli dilakukan di Pt. Astra Argo
Lestari Tbk. Untuk rasio yang digunakan pada penelitian penulis yaitu
menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan rasio pasar,
sedangkan penelitian Achmad Agus Yasin Fadli hanya menggunakan rasio
likuiditas dan rentabilitas. Serta periode tahun penelitian penulis yaitu tahun 2016-
2019 sedangkan Achmad Agus Yasin Fadli tahun 2011-2015.
Berdasarkan hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk meneliti
mengenai Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja
Keuangan Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bei adalah peneliti ingin
melihat lebih jauh tentang seberapa besar perbedaan kinerja keuangan industri
rokok di Indonesia menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas,
profitabilitas dan rasio pasar. Mengingat bahwa semakin meningkatnya
persaingan industri rokok di Indoensia. Terlebih lagi dapat bersaing di pangsa
pasar dan mempertahankan posisi perseroan sebagai pemimpin di pasar rokok
Indonesia. Maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Perbandingan
Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada Industri
Rokok Yang Terdaftar Di Bei Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas,
Aktivitas, Profitabilitas Dan Rasio Pasar” (Periode Tahun 2016-2019).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana Kinerja Keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna TBK.


Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan
Rasio Pasar Periode Tahun 2016-2019?
1.2.2 Bagaimana Kinerja Keuangan PT.Gudang Garam Tbk Menggunakan
Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan Rasio Pasar
Periode Tahun 2016-2019?
1.2.3 Bagaimana Kinerja Keuangan PT. Indonesia Tobacco Tbk Menggunakan
Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan Rasio Pasar
Periode Tahun 2016-2019?
1.2.4 Bagaimana Kinerja Keuangan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk
Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan
Rasio Pasar Periode Tahun 2016-2019?
1.2.5 Bagaimana Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna TBK. dan PT.Gudang Garam Tbk Menggunakan Rasio
Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan Rasio Pasar Periode
Tahun 2016-2019?

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan permasalahan yang diajukan, tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah:

1.3.1 Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna


TBK. Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,
Profitabilitas dan Rasio Pasar Periode Tahun 2016-2019?
1.3.2 Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan PT.Gudang Garam Tbk
Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan
Rasio Pasar Periode Tahun 2016-2019?
1.3.3 Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan PT. Indonesia Tobacco Tbk
Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan
Rasio Pasar Periode Tahun 2016-2019?
1.3.4 Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk
Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan
Rasio Pasar Periode Tahun 2016-2019?
1.3.5 Untuk Mengetahui Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Industri Rokok
yang Terdaftar di BEI Menggunakan Rasio Likuiditas, Solvabilitas,
Aktivitas, Profitabilitas dan Rasio Pasar Periode Tahun 2016-2019?

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis


1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah referensi penelitian
yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Penelitian ini mungkin merupakan latihan dan pembelajaran dalam
menerapkan teori yang diperoleh sehingga menambah pengetahuan,
pengalaman dan dokumentasi khususnya pada mata kuliah metodologi
penelitian.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Dapat memberikan data dan informasi serta gambaran mengenai
analisis kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan Rasio Pasar pada Industri
Rokok yang Terdaftar di BEI tahun 2016-2019.
2. Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan langsung dengan penelitian ini.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Laporan Keuangan


Menurut definisi Kasmir (2018: 7), laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan status keuangan perusahaan pada saat ini atau periode tertentu..
Sementara itu, menurut PSAK (2015: 1), laporan keuangan didefinisikan sebagai
laporan terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Pelaporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan lengkap biasanya mencakup laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,
laporan arus kas , catatan atas laporan keuangan serta bahan penjelasan, yang
merupakan komponen laporan keuangan. Selain itu, juga memuat jadwal dan
informasi lain yang terkait dengan laporan tersebut, seperti keterbukaan informasi
keuangan tentang industri dan wilayah geografis serta dampak perubahan harga.
2.1.2 Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin


mengetahui profitabilitas (laba) perusahaan dan tingkat risiko atau kesehatan
perusahaan (Hanafi dan Halim, 2016: 5). Analisis laporan keuangan pada
dasarnya untuk membantu pengguna memperkirakan masa depan perusahaan
dengan membandingkan, mengevaluasi dan menganalisis tren di semua aspek
keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk
mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, kita dapat
mempredikisi kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang dan kita
juga dapat menilai tingkat kinerja suatu perusahaann, karena tingkat kinerja
merupakan salah satu alat pengontrol kelangsungan hidup perusahaan. maka akan
diketahui tingkat kinerja suatu perusahaan (sehat atau tidak sehat).

2.1.3 Kinerja Keuangan


Kinerja keuangan dalam suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi
berbagai pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditur, analisis, konsultan
keuangan, pemerintah dan pihak manajemen perusahaan. Laporan keuangan yang
berupa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi suatu perusahaan, bila
disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran kondisi mengenai
hasil atau kinerja yang dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu
tertentu. Kondisi inilah yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.
Pada dasarnya analisis kinerja keuangan perusahaan digunakan untuk
mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan terutama kondisi
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas yang dicapai dalam tahun berjalan
maupun tahun sebelumnya dan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan profit secara efisien.
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan adalah alat perusahaan untuk mengevaluasi


kinerja keuangan perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan termasuk
dalam pos-pos laporan keuangan. Halim (2016:74) berpendapat bahwa analisis
rasio keuangan adalah rasio yang pada dasarnya disusun dengan menggabungkan
angka-angka di dalam atau antara laporan laba rugi dan neraca.

Rasio keuangan pada dasarnya dapat dibagi menjadi 5 (lima) kategori,


menurut Halim (2016:74), rasio keuangan dapat dibedakan menjadi beberapa
kategori berikut :

1. Rasio Likuiditas

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi liabilitas jangka


pendeknya.

2. Rasio Aktivitas

Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas dan efisiensi penggunaan aset
dengan melihat tingkat aktivitas aset.

3. Rasio Solvabilitas

Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi


liabilitas jangka panjangnya.

4. Rasio Profitabilitas
Rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
(profit).

5. Rasio Pasar

Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relative terhadap nilai buku
perusahaan.

2.2 Kerangka Berfikir


BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Jenis Penelitian
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.5 Teknik Pengambilan Data
3.6 Teknik Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai