Anda di halaman 1dari 16

Vol. 1, No.

1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KESENIAN ANGKLUNG SEBAGAI


SARANA PENGEMBANGAN PERILAKU CINTA TANAH AIR
Aryanti Dwi Untari
Universitas Banten Jaya
Serang, Indonesia
aryantidwiuntari@unbaja.ac.id

ABSTRACT

The low sense of patriotism student at school became the focus of the problem in this research. In addressing
this, schools have a very important role in imparts values and developing student’s patriotism behavior through
various programs and activities was held in schools. This study aims to find out how the extracurricular
activities of angklung arts can be used as a means of developing patriotism behavior. By using descriptive
qualitative method, this research will examine the extracurricular activities of angklung art in developing
patriotism behavior in SMA Negeri 24 Bandung. The subjects in this study are students of SMA Negeri 24
Bandung who follow the extracurricular activities of angklung arts. The results showed that the extracurricular
activities of angklung art at SMAN 24 Bandung were able to inculcate the noble cultural values through
Sundanese cultural art, in which there are cultural values that can foster a sense of pride and love towards the
homeland of Indonesia. This can be seen from the student's patriotism behavior which is reflected in the daily
activities of the school.

Keywords: Patriotism, extracurricular, extracurricular of art, angklung

PENDAHULUAN perhatikan dalam menghadapi arus


Fenomena globalisasi yang terjadi globalisasi ialah sikap mental dari
saat ini sudah tidak asing lagi terdengar di masyarakatnya dalam menerima atau
telinga kita. Globalisasi sudah pasti menolak dampak negatif dari globalisasi
memberikan dampak bagi kehidupan kita, tersebut.
baik itu dampak positif maupun negatif. M. Mastuhu (dalam Ma’mur asmani,
Syaifullah (2008, hlm.151) menyatakan 2011, hlm.5) mengungkapkan bahwa
bahwa “Intensitas dampak dalam setiap “globalisasi memberi peluang dan fasilitas
level tersebut, sudah barang tentu tidak yang luar biasa bagi siapa saja yang mau
sama, hal ini sangat dipengaruhi oleh sikap dan mampu memanfaatkannya, baik untuk
mental masyarakatnya dalam menerima kepentingan sendiri maupun kepentingan
atau menolak globalisasi tersebut.” Dari manusia seutuhnya.” Berdasarkan pendapat
pendapat tersebut dapat di uraikan bahwa tersebut, globalisasi memfasilitasi apa yang
kita tidak bisa menyalahkan kehadiran dari dibutuhkan oleh manusia, baik negatif
globalisasi, karena bagaimanapun juga maupun positif. Hal tersebut kembali lagi
pergantian atau regenerasi tetap diperlukan kepada mental masyarakat dalam
untuk menjaga kestabilan kehidupan menerima dan menolak berbagai peluang
manusia. Sehingga yang perlu di dan fasilitas yang tersedia sebagai dampak
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 14
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

dari globalisasi. Apakah masyarakat itu bangsa khususnya bagi para generasi muda
siap dan mampu menjadi pemenang dalam yang tidak lagi mengenal keanekaragaman
kompetisi ini, sebab sejatinya globalisasi budaya Indonesia.
merupakan suatu kompetisi yang mencari Badan Pusat Penelitian dan
seorang pemenang yang mampu Pengembangan Kementrian Pendidikan
memanfaatkan perkembangan positif dari Nasional Republik Indonesia (dalam
segi pengetahuan, teknologi, pelayanan, Yuliani, 2013, hlm. 3) mengemukakan
dan bahwa:
lain sebagainya, juga mampu menjadikan “Harus adanya penanaman dan
pembentukan karakter cinta tanah air
bangsanya sebagai bangsa produsen yang
dari mulai usia dini. Pembentukan
dapat berbicara banyak dalam hal karakter tersebut berada di
lingkungan sosial dan budaya baik di
konteks dunia. Globalisasi sudah tentu
lingkungan keluarga maupun di
memberikan dampak bagi yang masyarakat. Alternatif lain yang
banyak dikemukakan untuk
mengikutinya, baik itu dampak positif
mengatasi, paling tidak mengurangi,
maupun dampak negatif. Salah satu permasalahan diatas adalah melalui
pendidikan”.
dampak positif dari globalisasi adalah
kemajuan dan kemudahan dalam segala
Lembaga pendidikan memiliki
bidang. Dan salah satu dampak negatif dari
tanggung jawab yang besar dalam
globalisasi di Indonesia adalah menurunya
mempersiapkan generasi penerus yang
karakter cinta tanah air generasi muda yang
berkualitas dalam bidang ilmu, moral, dan
lebih menggandrungi budaya luar yang
mental untuk membangun negeri yang
dianggapnya lebih modern dan berkelas.
maju di segala bidang. Oleh karena itu,
Pembangunan budaya dan karakter
lembaga pendidikan harus menjadi garda
bangsa (cultural and character building)
terdepan dalam membina pendidikan
merupakan komitmen nasional yang telah
karakter bagi anak. Sekolah sebagai
lama tumbuh dalam kehidupan berbangsa
lembaga pendidikan formal merupakan
dan bernegara. Di era globalisasi ini,
salah satu tempat yang memiliki peranan
pembangunan budaya dan karakter bangsa
besar dalam pembentukan karakter dan
sangat penting untuk dilaksanakan dalam
perilaku seorang anak. Patut disadari
berbagai aspek kehidupan. Pengaruh
bahwa sekolah memiliki beberapa
kebudayaan asing sebagai akibat dari
komponen yang mampu membentuk
globalisasi sangat mempengaruhi karakter
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 15
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

karakter dan perilaku anak. Karakter dan pengembangan minat bakat,


perilaku positif peserta didik dapat pengembangan potensi diri, pengembangan
dibangun bukan hanya melalui mata soft skill dan hardskill, pengembangan
pelajaran yang diberikan kepada peserta kreativitas, melatih kemampuan
didik di kelas namun juga dapat dibangun berkomunikasi dan berinteraksi serta
melalui berbagai kegiatan sekolah seperti menunjang pengembangan karier.
kegiatan ekstrakurikuler, penerapan budaya Ruang lingkup kegiatan
sekolah, dan kegiatan pembiasaan sekolah. ekstrakurikuler menurut Direktorat
Salah satu kegiatan yang berperan Pendidikan Menengah Kejuruan
dalam pembentukan perilaku peserta didik menegaskan bahwa kegiatan
adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler harus berpangkal pada
ekstrakurikuler merupakan kegiatan kegiatan yang dapat menunjang serta dapat
pengembangan diri peserta didik yang mendukung program intrakurikuler dan
diselenggarakan diluar jam belajar di kelas. program kokurikuler (dalam Suryosubroto,
Sebagaimana pengertian ekstrakurikuler 2002, hlm. 272). Penyelenggaraan kegiatan
dalam pedoman Ekstrakurikuler ekstrakurikuler di setiap sekolah memiliki
Permendikbud no. 62 tahun 2014 adalah perbedaan, hal ini disesuaikan dengan
sebagai berikut: kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki
“Kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh setiap sekolah. Kegiatan
oleh peserta didik di luar jam belajar
ekstrakurikuler memiliki berbagai jenis dan
kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, dibawah bimbingan dan macamnya, diantaranya: ekstrakurikuler
pengawasan satuan pendidikan,
keagamaan, krida, karya ilmiah, kesenian,
bertujuan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat kemampuan, dan bentuk kegiatan lainnya.
kepribadian, kerjasama dan
Salah satu kegiatan ekstrakurikuler di
kemandirian peserta didik secara
optimal untuk mendukung sekolah yang mampu membangun jati diri
pencapaian tujuan pendidikan”.
peserta didik sebagai masyarakat
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkebudayaan serta membangun karakter
diselenggarakan pada satuan pendidikan dan perilaku cinta tanah air adalah kegiatan
memiliki berbagai fungsi yang sangat ekstrakurikuler kesenian. Kegiatan
menunjang bagi peserta didik diantaranya ekstrakurikuler seni juga bertujuan untuk
ialah pembentukan karakter dan perilaku menumbuhkan rasa kepekaan siswa
positif, pengembangan kepribadian, terhadap kesenian dan kebudayaan yang
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 16
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

ada di dalamnya, mendalami budaya dan menganalisis data, dan menafsirkan data
memperkenalkannya ke luar daerah bahkan yang diperoleh melalui pengamatan
ke kancah internasional, memupuk sendiri. Sedangkan metode yang digunakan
semangat generasi muda agar timbul rasa dalam penelitian ini adalah metode
bangga terhadap adat budaya nusantara. deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
serta hubungan antar fenomena yang akan
METODE PENELITIAN
diteliti. Penulis memilih metode ini karena
Penelitian ini dilakukan di SMAN
metode ini dianggap sesuai dengan
(Sekolah Menengah Atas Negeri) 24 Kota
masalah dan tujuan dari penelitian ini guna
Bandung. Sekolah ini dijadikan pilihan
mendapatkan gambaran tentang perilaku
dalam melakukan penelitian, sebab sekolah
cinta tanah air yang tercermin dalam diri
ini memiliki banyak sumber informasi
peserta didik melalui kegiatan
yang dibutuhkan. Sekolah ini merupakan
ekstrakurikuler.
salah satu sekolah yang menerapkan dan
Penelitian ini dilaksanakan melalui
melestarikan kearifan lokal di daerah
beberapa tahapan diantaranya adalah tahap
setempat. Adapun jangka waktu penelitian
pra penelitian, tahap pelaksanaan
ini dilaksanakan selama 2 bulan.
penelitian, dan tahap analisis data. Pada
Subjek penelitian kualitatif
tahap pra penelitian, kegiatan awal yang
merupakan pihak-pihak yang menjadi
dilakukan oleh peneliti adalah studi
informan terhadap penelitian yang
pendahuluan guna mengetahui apakah
dilaksanakan. Adapun yang menjadi subjek
fokus penelitian ini layak untuk diteliti
dalam penelitian ini diantaranya: Wakasek
ataukah tidak. Setelah melakukan studi
Kesiswaan SMAN 24 Bandung, Pembantu
penelitian, peneliti membuat perizinan
wakasek ekstrakurikuler, guru Pendidikan
guna melangsungkan penelitian di tempat
Kewarganegaraan, guru pembina
tersebut yaitu di SMA Negeri 24 Bandung.
ekstrakurikuler kesenian, dan siswa.
Setelah mendapatkan izin melaksanakan
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian, peneliti menglangkah kepada
penelitian ini adalah pendekatan penelitian
tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan
kualitatif, yakni penelitian yang dilakukan
penelitian. Pada tahapan ini peneliti
dengan mengumpulkan data-data,
mencari jawaban atas pertanyaan-
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 17
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti adalah peneliti sendiri. Seperti yang
untuk memecahkan fokus permasalahan dikemukakan oleh Sugiyono (2009, hlm.
yang ditetapkan dalam penelitian. Untuk 60), “Peneliti kualitatif sebagai human
tahapan selanjutnya adalah tahapan analisis instrument, berfungsi menetapkan fokus
data. Kegiatan analisis data ini dilakukan penelitian, memilih informan sebagai
setelah seluruh data yang diperoleh. sumber data, melakukan pengumpulan
Teknik pengumpulan data data, menilai kualitas data, analisis data,
menggunakan wawancara, observasi, dan menafsirkan data, dan membuat
studi dokumentasi. Wawancara yang kesimpulan atas temuannya”. Dalam
dilakukan adalah wawancara secara penelitian kualitatif belum dapat
mendalam yang sifatnya terbuka kepada dikembangkan instrumen penelitian
seluruh partisipan atau subjek penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama
untuk memperoleh infomasi yang relevan. sekali, akan tetapi setelah masalah dalam
Observasi dilakukan dengan cara penelitian itu sudah jelas, maka suatu
mengamati langsung kegiatan instrumen dapat dikembangkan.
ekstrakurikuler kesenian angklung dan Dalam menganalisis data penelitian
sikap keseharian siswa di sekolag yang kualitatif deskriptif ini ialah dengan
mengikuti ekstrakurikuler tersebut yang menggunakan analisis data penelitian
didukung oleh lembar observasi berupa berdasarkan Miles dan Huberman yang
pedoman observasi, lembar check list, dan terdiri dari: mereduksi data, penyajian data,
catatan kecil. Adapun untuk memperkuat dan pengambilan keputusan. Miles dan
pengumpulan data melalui observasi dan Huberman dalam Sugiono (2012: 334),
wawancara adalah dengan menggunakan mengemukakan bahwa, “Aktivitas dalam
studi dokumentasi yaitu mengkaji analisis data kualitatif dilakukan secara
dokumen-dokumen hasil kerja siswa, interaktif dan berlangsung secara terus
catatan kegiatan ekstrakurikuler siswa, menerus sampa tuntas, sehingga datanya
dokumen partisipasi siswa dalam sudah jenuh”. Untuk memeriksa
mengikuti ekstrakurikuler, serta kumpulan keabsahan data yang diperoleh dari
foto kegiatan ekstrakurikuler keseniang penelitian ini, peneliti melakukan uji
angklung. keabsahan data secara teliti untuk dapat
Dalam penelitian kualitatif, yang mempertanggung jawabkannya dari
menjadi instrumen dalam penelitian itu berbagai segi. Dalam pengujian keabsahan
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 18
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

data, peneliti menggunakan tahapan uji melalui proses pengenalan budaya daerah
keabsahan data menurut sugiono (2009, sebagai upaya meningkatkan rasa cinta
hlm. 121) meliputi “uji credibility tanah air siswa.
(validitas internal), transferability Sekolah ini memiliki dua
(validitas eksternal), dependability ekstrakurikuler kesenian angklung yaitu
(reliabilitas) dan confirmability ekstrakurikuler angklung buncis dan
(objektivitas). ekstrakurikuler angklung diatonis atau
Harpa (Harmoni Paduan Angklung).
HASIL PENELITIAN DAN
Angklung Harpa ini bersifat nasional dan
PEMBAHASAN
internasional karena membawakan lagu-
Berdasarkan hasil observasi yang
lagu nasional maupun lagu internasional,
dilakukan oleh peneliti mulai dari pra
sedangkan Angklung Buncis bersifat lokal
penelitian sampai dengan pelaksanaan
karena Angklung Buncis ini merupakan
penelitian dapat diperoleh data mengenai
salah satu kesenian khas Ujungberung.
kegiatan ekstrakurikuler kesenian angklung
Dalam kegiatan latihan rutin, seluruh
di SMAN 24 Bandung. Observasi yang
anggota yang mengikuti latihan dibimbing
dilakukan adalah secara langsung yaitu
oleh pelatihnya dan dipantau oleh Wakasek
peneliti melihat langsung bagaimana
Kesiswaan. Seluruh anggota berbaris
kegiatan ekstrakurikuler kesenian angklung
sesuai dengan ketentuan bermain angklung,
dapat dilaksanakan dalam upaya
sedangkan pelatih berada di depan sebagai
mengembangkan perilaku cinta tanah air
instruktur untuk menyampaikan materi
siswa SMAN 24 Bandung.
angklung dan memimpin anggota pemain
Kesenian Angklung Buncis
angklung melalui gerak isyarat. Dalam
merupakan salah satu kesenian daerah
mempersiapkan suatu pertunjukan
Ujung Berung Bandung. Kesenian
angklung, pelatih memberikan latihan
angklung buncis ini diterapkan di SMAN
teknis dan keterampilan dalam memainkan
24 Bandung melalui salah satu bentuk
angklung, pelatih juga membina mental
kegiatan di luar jam belajar sekolah yaitu
seluruh anggota dalam mempersiapkan
kegiatan ekstrakurikuler kesenian
berbagai perlombasan atau pertunjukan
angklung. Kegiatan ekstrakurikuler
angklung.
kesenian angklung ini berhasil
Antusisme siswa terhadap kegiatan
dilaksanakan di SMAN 24 Bandung
ekstrakurikuler kesenian angklung ini
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 19
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

sangat tinggi, hal ini terlihat dari jumlah 4 Hilman Abdurahman Pembantu Wakasek
Ekstrakurikuler
anggota ekstrakurikuler kesenian angklung 5 Nanang Hidayat Guru PPKn
6 Karina K & Alifa Siswa XII IPA 1
sangat banyak dibandingkan dengan 7 Mira santi Siswa kelas XI MIA
5
ekstrakurikuler lain. Siswa yang mengikuti 8 Vani dan M. Fauzi Siswa kelas X IIS 2
ekstrakurikuler ini terdiri dari siswa kelas 9 Aditya Siswa kelas XI MIA
4
XI dan Kelas XII yang berjumlah 66 siswa. Adapun hasil penelitian dari proses
Siswa kelas XII tidak lagi dilibatkan dalam wawancara tersebut dapat dikemukakan
ekstrakurikuler tersebut dikarenakan akan dalam deskripsi sebagai berikut ini:
menghadapi dan mempersiapkan Ujian Kegiatan ekstrakurikuler kesenian
Nasional. Alasan siswa tertarik mengikuti angklung memberikan pengaruh besar
ekstrakurikuler angklung karena ingin terhadap perilaku dan karakter siswa di
mempelajari lebih dalam mengenai sekolah. Perilaku tersebut dapat tercermin
kesenian angklung dan kesenian tersebut dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
sangat menarik dalam berbagai sekolah. Salah satu perilaku yang tercermin
pertunjukan. dari kegiatan ekstrakurikuler angklung
Sedangkan berdasarakan hasil adalah perilaku cinta tanah air. Bentuk-
wawancara, peneliti memperoleh sejumlah bentuk perilaku cinta tanah air yang
data mengenai kegiatan ekstrakurikuler tercermin dalam diri anggota
kesenian angklung di SMAN 24 Bandung. ekstrakurikuler kesenian angklung
Data tersebut diperoleh dari hasil diantaranya ialah ikut serta dalam setiap
wawancara yang dilakukan melalui kegiatan peringatan hari besar nasional
komunikasi langsung secara intensif dengan menampilkan kesenian angklung,
dengan beberapa narasumber kunci yang adanya kebersamaan dan toleransi antar
ditemui di SMAN 24 Bandung. Dalam hal teman, disiplin, tepat waktu, dan lain
ini, narasumber yang berhasil di sebagainya. Hal tersebut dikemukakan oleh
wawancarai oleh peneliti adalah sebagai beberapa narasumber dalam proses
berikut: wawancara, diantaranya sebagai berikut :
Tabel 1 Informan Penelitian 1) Deni Dimyati “Mental yang Kuat”
No Nama Jabatan Menurut Deni Dimyati selaku
1 Oom Romlah Guru PPKn
2 Deni Dimyati Wakasek Kesiswaan wakasek kesiswaan, pengertian cinta tanah
3 Sovi Rahmawati Guru Pembina
Ekstrakurikuler
air secara sempit itu adalah cinta terhadap
Kesenian Angklung negaranya, dalam hal ini paling tidak siswa
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 20
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

dapat mencintai almamater sekolahnya, dan melestarikan budaya lokal, dengan


tidak melakukan kesalahan yang membuat mengenalkan siswa pada budaya-budaya
citra almamater sekolah menjadi tercoreng. daerah yang dimiliki. Hal ini sejalan
Sekolah dijadikan sebagai miniatur negara, dengan visi sekolah SMAN 24 Bandung
mendidik siswa untuk mencintai yaitu mampu menghasilkan lulusan
sekolahnya dan menjaga nama baik berwawasan Imtaq, berbudaya lingkungan,
sekolah dengan seperti itu siswa akan berakar budaya bangsa, dan mampu
belajar untuk mencintai negaranya bersaing di Era Globalisasi. Dengan kata
Ekstrakurikuler kesenian angklung lain, sekolah ini sangat membantu upaya
merupakan sarana pengembangan penanaman rasa cinta tanah air pada
kreativitas, bakat dan potensi siswa dalam generasi muda sebagai penerus bangsa
bidang kesenian. Di SMAN 24 Bandung, yang akan menentukan arah masa depan
kegiatan ekstrakurikuler kesenian lebih bangsa dan negara.
mengarah kepada kesenian daerah atau Deni menambahkan bahwa
kesenian tradisional. Melalui ekstrakurikuler memberikan pengaruh yang
ekstrakurikuler kesenian tradisional ini, besar bagi pembentukan karakter anak, hal
penanaman nilai-nilai luhur budaya tersebut dapat dilihat saat anak akan
khususnya budaya sunda dapat diterapkan menghadapi berbagai perlombaan dan
ke dalam diri siswa SMAN 24 Bandung. kejuaraan. Saat mempersiapkan kejuaraan,
Deni mengemukakan bahwa mental anak akan dilatih dan dibina untuk
ekstrakurikuler kesenian yang diterapkan menjadi mental yang kuat, yang siap
oleh sekolah ini berbeda dengan sekolah menghadapi berbagai kemungkinan terjadi
lainnya, sekolah ini hanya menerapkan baik itu menang ataupun kalah. Dengan
ekstrakurikuler kesenian tradisional dan seperti itu, siswa siap menerima hasil dari
belum menerima atau belum mengizinkan kejuaraan tersebut. Kemudian siswa dibina
ekstrakurikuler kesenian yang bersifat untuk melakukan doa bersama sebelum
modern diterapkan di sekolah seperti melaksanakan latihan rutin sehingga siswa
cheerleaders, dance, dan lain sebagainya, dapat terbiasa untuk melakukan doa
karena kesenian modern seperti itu terlebih dahulu sebelum melaksanakan
bertentangan dengan wawasan imtaq. berbagai kegiatan. Menurut Deni, siswa
Alasan sekolah menerapkan hal demikian yang tidak mengikuti kegiatan
adalah bertujuan untuk mempertahankan ekstrakurikuler, pada umumnya cenderung
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 21
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

lebih nakal dibandingkan dengan siswa Sovi memaparkan bahwa perwujudan


yang mengikuti ekstrakurikuler meskipun sikap dan perilaku cinta tanah air siswa
tidak semua siswa bersikap dan berperilaku yang ditampilkan di sekolah adalah
seperti itu. timbulnya rasa kekeluargaan antar siswa
2) Sovi Rahmawati “Menumbuhkan rasa yang mengikuti ekstrakurikuler angklung.
cinta dan Bangga terhadap Budayanya” Dengan adanya rasa kekeluargaan tersebut
Sovi mengemukakan bahwa setiap siswa dapat saling menghargai,
sekolah perlu mengenalkan budaya-budaya menghormati dan toleransi antar sesama.
daerahnya, hal ini sangat penting untuk Kemudian wujud perilaku cinta tanah
dilaksanakan di sekolah karena usia anak air yang tercermin dalam diri siswa yang
yang duduk di bangku sekolah adalah usia dijelaskan oleh Sovi adalah disiplin,
yang sangat cocok untuk mengenalkan dan Kedisiplinan siswa ini menunjukan sikap
memberi pemahaman bahwa betapa dan perilaku cinta tanah air yang tertanam
pentingnya budaya bangsa untuk dijaga dalam diri siswa. Dalam kegiatan
dan dipelihara kelestariannya agar tidak di ekstrakurikuler angklung khususnya dalam
klaim oleh negara lain. Dengan seperti itu, latihan rutin, siswa diwajibkan untuk hadir
anak akan menjiwai nilai-nilai budaya tepat waktu. Dengan seperti itu, siswa akan
daerahnya sebagai bentuk rasa cinta terbiasa untuk disiplin dan tepat waktu
terhadap tanah air Indonesia. Kegiatan dalam kegiatan apapun. Berdasarkan
ekstrakurikuler kesenian angklung ini pendapat Sovi tersebut, Deni
dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan menambahkan bahwa siswa yang
rasa cinta dan bangga terhadap budayanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini
sendiri yang akan melandasi munculnya lebih taat terhadap aturan, patuh, dan tidak
rasa cinta tanah air siswa. suka melakukan pelanggaran. Mereka
Menurut Sovi, penanaman rasa cinta patuh bukan hanya terhadap Pembina
tanah air harus dimulai sejak dini saat anak ekstrakurikuler saja, namun mereka juga
belum terkontaminasi atau tercampur patuh kepada seluruh guru dan aturan di
dengan budaya-budaya luar yang masuk sekolah. Sovi mengakui bahwa mereka
melalui arus globalisasi. Dengan seperti yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
itu, penanaman nilai-nilai budaya maupun cenderung lebih santun terhadap guru
penanaman rasa cinta tanah air dapat lebih maupun orang yang lebih tua.
cepat diserap dan diterima oleh seseorang.
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 22
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

3) Nanang Hidayat “Sikap Menghargai Hilman memaparkan bahwa sikap


Jasa Pahlawan” kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong
Nanang Hidayat mengemukakan royong sangat nampak dalam diri siswa
bahwa cara yang efektif dalam yang mengikuti ekstrakurikuler angklung
mengenalkan dan mendekatkan siswa ini. Hal tersebut nampak saat mereka
dengan budaya daerah sebagai wujud dari melakukan persiapan untuk mengikuti
cinta tanah selain melalui pedidikan seni pertunjukan dan perlombaan, sebelum
budaya adalah melalui kegiatan pemberangkatan mereka saling membantu
ekstrakurikuler dengan cara memberikan untuk mempersiapkan peralatan angklung,
keleluasaan kepada seluruh siswa untuk kemudian bergotong royong untuk
memilih ekstrakurikuler yang mereka memindahkan alat dari ruangan ke dalam
minati. Karena ekstrakurikuler merupakan mobil, dan lain sebagainya. Sehingga
salah satu sarana pembentukan karakter persaudaraan diantara mereka terjalin
siswa. begitu erat.
Menurut pendapat Nanang sikap yang Menurut Hilman, sikap cinta tanah air
ditampilkan oleh siswa dalam kehidupan siswa dapat tercermin dari rasa kebanggaan
sehari-hari di sekolah yang kaitannya siswa terhadap kesenian angklung, hal ini
dengan cinta anah air adalah adanya rasa di lihat dari antusiasme siswa dalam
peduli terhadap sesama, toleransi, disiplin, mengikuti ekstrakurikuler angklung.
menghargai waktu, menghargai jasa-jasa Kegiatan ekstrakurikuler angklung ini
pahlawan, dan mengikuti kegiatan upacara sangat diminati banyak siswa di SMAN 24
rutin hari senin. Sikap menghargai jasa Bandung, hingga dalam penerimaannya
pahlawan dapat dilihat dari partisipasi dan pun kami mengadakan seleksi bagi siswa
antusias siswa dalam mengikuti acara yang ingin mendaftar menjadi anggota
peringatan hari pahlawan atau acara-acara angklung. Ekstrakurikuler angklung ini
nasional lainnya. Sebagian besar siswa memiliki jumlah anggota yang sangat
SMAN 24 Bandung ikut berpartisipasi banyak dibanding dengan ekstrakurikuler
aktif dalam memperingati hari besar lainnya. Selanjutnya, rasa bangga siswa
nasional. terhadap kesenian angklung dimulai dari
4) Hilman Abdurahman “Antusiasme hal terkecil yaitu mereka mau merawat alat
Siswa dalam Mengikuti Esktrakurikuler musik angklung tersebut dengan cara,
Angklung” membersihkannya, dan menjaga agar tidak
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 23
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

terjatuh. Hal ini merupakan bentuk membersihkan lingkungan, menanam dan


kecintaan siswa terhadap budayanya dan merawat tanaman di lingkungan sekolah,
hasil karya bangsa Indonesia, karena alat serta melestarikan budaya lokal. Salah satu
musik angklung merupakan hasil karya sikap cinta tanah air yang tercermin dari
bangsa asli Indonesia. kegiatan ekstrakurikuler angklung adalah
Hilman juga menambahkan bahwa melestarikan budaya lokal dengan
dengan ikut berpartisipasi dalam berbagai menampilkan kesenian angklung
kegiatan juga merupakan bentuk dari rasa dihadapan orang lain dengan tujuan untuk
cinta tanah air, contohnya saat perayaan menunjukan kepada orang bahwa inilah
kemerdekaan 17 Agustus 1945, SMAN 24 budaya sunda yang kita miliki. Kegiatan
Bandung diminta untuk menjadi petugas ekstrakurikuler angklung ini sering
pengibar bendera dan menampilkan salah mengikuti berbagai event atau acara-acara
satu karya seni yang dimiliki sekolah, diluar sekolah, dengan seperti itu siswa
maka kami pun menampilkan kesenian dapat mengenalkan kesenian angklung
angklung. kepada seluruh masyarakat bahkan hingga
Menurut pengamatan Hilman, siswa ke mancanegara, sehingga akan tertanam
yang mengikuti ekstrakurikuler angklung dalam diri siswa perasaan bangga terhadap
memiliki sikap lebih lemah lembut, sopan kesenian tradisional tersebut.
santun dan tata kramanya lebih nampak 6) Nadya Bella “Bangga dan Bersyukur
dibandingkan dengan siswa yang menjadi Bangsa Indonesia”
mengikuti ekstrakurikuler lainnya seperti Nadya Bella siswa kelas XII selaku
ekstrakurikuler yang bersifat fisik yaitu anggota ekstrakurikuler angklung
olah raga, karate dan lain sebagainya. mengemukakan bahwa saya bangga dan
Namun tidak berarti semua siswa yang bersyukur bisa menjadi orang Indonesia,
mengikuti ekstrakurikuler yang bersifat karena Negara Indonesia memiliki banyak
fisik itu tidak memiliki sopan santun. budaya unik dan mempunyai ciri khas
5) Oom Romlah “Tampil di Berbagai tersendiri, yang belum tentu Negara lain
Acara-Acara hingga ke Mancanegara” memiliki budaya dan ciri khas unik dan
Oom mengungkapkan bahwa sikap beranekaragam seperti Negara Indonesia.
tanah air siswa juga dapat dilihat dari siswa Saya juga senang bisa bergabung di
yang mengikuti upacara bendera atau ekstrakurikuler angklung ini, karena saya
menghormati bendera Indonesia, bisa mendapatkan pengalaman di luar
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 24
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

sekolah, bisa tampil di berbagai acara, dan Mira mengemukakan bahwa


mendapatkan wawasan yang banyak mengikuti ekstrakurikuler angklung ini
mengenai alat musik tradisional. dapat meningkatkan rasa cinta tanah air
7) Karina dan Aditya “Sikap saya dengan tetap melestarikan kesenian
Kepemimpinan” angklung dengan cara mempelajari lebih
Karina mengatakan bahwa “saya dalam mengenai kesenian angklung,
bangga dengan negara Indonesia karena mencoba untuk mempelajari kesenian atau
tanah air saya memiliki warisan budaya kebudayaan daerah lainnya, dan mencoba
yang tidak tertandingi indahnya. Saya juga untuk mempopulerkan kesenian daerah
senang bisa mengikuti dan tampil di terutama angklung. Mira siswi kelas XI
berbagai pertunjukan dan perlombaan, selaku bendahara dalam ekstrakurikuler
setelah saya mengikuti perlombaan angklung, ia menyatakan bahwa dalam
tersebut saya suka berbagi cerita mengenai kegiatan ekstrakurikuler ini terdapat
pengalaman saya mengikuti pertunjukan perubahan sikap yang terjadi seperti sikap
dan berbagi mengenai kesenian angklung lebih teliti, saling menghargai, adanya rasa
sehingga dapat menarik minat teman saya kebersamaan, kekeluargaan, kesabaran,
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan lain-lain. Ismi menambahkan bahwa
ini.” Dalam ekstrakurikuler angklung ini dengan kita mencintai kesenian angklung
tidak hanya diajarkan mengenai bagaimana saja berarti kita sudah budaya daerah,
bermain angklung saja, namun dalam dengan kita mencintai budaya daerah
ekstrakurikuler ini diterapkan nilai-nilai berarti kita mencintai tanah air Indonesia.
budaya angklung ke dalam diri siswa Bentuk cinta tanah air kita dapat
seperti toleransi dan kekeluargaan. Aditya ditunjukan dengan cara tetap memainkan
menambahkan bahwa dalam angklung, memperkenalkan kesenian
ekstrakurikuler ini juga dibina sikap angklung kepada khalayak banyak baik itu
kepemimpinananya, yang mana sikap bangsa Indonesia maupun bangsa asing dan
kepemimpinan tersebut diperoleh dari memperdalam budaya Indonesia lainnya.
organisasi yang terdapat dalam Vani siswi kelas X juga berpendapat
ekstrakurikuler angklung. bahwa kita harus menunjukan kebudayaan
8) Mira Santi, Ismi dan Vani “Adanya yang kita miliki salah satunya adalah
Perubahan Sikap” kesenian angklung, agar masyarakat luar
mengetahui bahwa kesenian angklung itu
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 25
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

merupakan hasil budaya yang sangat angklung harus teliti dan


fokus dalam
berharga dan perlu dilestarikan. mendengarkan intruksi
yang diberikan conducter
Bebagai pendapat dari beberapa agar tidak terjadi
kesalahan karena satu
anggota ekstrakurikuler tersebut orang mempengaruhi
menunjukan sikap dan perilaku cinta tanah orang banyak

air yang mereka peroleh melalui kegiatan 5 Toleransi Perilaku siswa yang
berusaha saling
ekstrakurikuler angklung. Perilaku dan memahami antara siswa
satu dengan yang lainnya
sikap yang ditunjukan oleh siswa yang agar terjaga
keharmonisan anggota
mengikuti ekstrakurikuler berbeda dengan ekstrakurikuler angklung
siswa yang tidak mengikuti kegiatan
6 Disiplin Siswa yang mentaati
ekstrakurikuler sama sekali. aturan khususnya
peraturan saat
Adapun bentuk-bentuk perilaku cinta pembelajaran angklung

tanah air yang tercermin dalam diri siswa 7 Tanggung Siswa giat melaksanakan
Jawab kewajibannya sebagai
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pemain angklung untuk
angklung di SMAN 24 Bandung dapat mengikuti kegiatan
latihan rutin.
dilihat pada table berikut:

Tabel 2. Bentuk perilaku cinta tanah air yang


Berdasarkan data yang diperoleh dari
tercermin dalam diri siswa
hasil penelitian bahwa Ekstrakurikuler
No Bentuk Sikap yang Tercermin
Perilaku kesenian angklung merupakan sarana
1 Rasa Antusias siswa dalam
kebanggaan mengikuti kegiatan pengembangan diri siswa yang dapat
ekstrakurikuler angklung
dan berusaha untuk mengasah bakat dan potensi siswa dalam
mempopulerkan kesenian bidang kesenian. Di SMAN 24 Bandung,
angklung melalui
berbagai pertunjukan kegiatan ekstrakurikuler kesenian lebih
2 Kekeluargaan siswa yang bersikap mengarah kepada kesenian daerah atau
dan tidak individualis dan
kebersamaan mau berbaur dan kesenian tradisional. Melalui
berteman dengan siapa
pun tanpa membedakan ekstrakurikuler kesenian tradisional ini,
ras, suku, dan agama penanaman nilai-nilai luhur budaya
3 Kerja sama Siswa yang memainkan
angklung harus bisa khususnya budaya sunda dapat diterapkan
bekerja sama dengan
baik untuk menjaga ke dalam diri siswa SMAN 24 Bandung.
keharmonisan dan
keindahan sebuah lagu Penanaman nilai-nilai luhur budaya

4 Ketelitian Siswa yang memainkan kepada siswa melalui kegiatan

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 26
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

ekstrakurikuler merupakan cara yang tepat Ciri-ciri dari sikap nasionalisme


untuk membangkitkan semangat dapat diuraikan sebagai berikut: Memiliki
kebangsaan dan cinta tanah air siswa rasa cinta tanah air Indonesia, Bangga dan
disamping melalui proses pembelajaran di menghargai seluruh keanekaragaman
kelas. Kegiatan ekstrakurikuler kesenian Indonesia, Menjaga dan melestarikan
angklung ini terbukti dapat membentuk dan seluruh kekayaan nusantara, Mencintai
membina perilaku cinta tanah air dalam produk dalam negeri, Bersedia
diri siswa. Berdasarkan hasil penelitian mempertahankan dan memajukan negara
yang dilakukan oleh penulis di SMAN 24 Indonesia, Menyadari sepenuhnya sebagai
Bandung, bentuk-bentuk perilaku cinta bagian dari bangsa Indonesia, dan
tanah air siswa yang tercermin dalam Mengutamakan kepentingan bersama
kehidupan sehari-hari adalah timbulnya dibandingkan kepentingan pribadi atau
rasa bangga terhadap budaya Indonesia, golongannya
sikap kepemimpinan, kebersamaan, Rasa cinta tanah air juga diperkuat
kekompakan, kekeluargaan, kerjasama, dengan adanya semangat kebangsaan untuk
toleransi, saling menghargai dan tanggung tetap menjaga kesatuan dan keutuhan
jawab. negaranya. Rasa cinta dan bangga terhadap
Rasa cinta tanah air merupakan tanah air juga merupakan salah satu
konsep yang sangat sempit karena rasa komponen nilai-nilai karakter. Pendidikan
cinta tanah air merupakan perwujudan dari karakter bangsa sangat penting dan
rasa nasionalisme. Menurut Suteng memberikan pengaruh yang besar tehadap
Bambang (2002:21) “Nasionalisme adalah kemajuan suatu Negara, karena kemajuan
sikap mental dan tingkah laku individu suatu bangsa ditentukan oleh mental
atau masyarakat yang menunjukan adanya bangsa itu sendiri dalam menghadapi
loyalitas atau pengabdian yang tinggi berbagai ancaman yang akan datang baik
terhadap bangsa atau memelihara dari luar atau dalam Negara itu sendiri.
kehormatan bangsa.” Loyalitas dan Pendidikan menjadi media yang
pengabdian suatu bangsa terhadap paling efektif dalam mewujudkan berbagai
negaranya dapat ditunjukan dengan tujuan, termasuk tujuan mencetak manusia-
menjaga dan memelihara apa yang dimiliki manusia yang berkarakter. Pendidikan
oleh Negara Indonesia dan tetap Karakter tertuang di dalam mata pelajaran
mempertahankan keutuhan Negara. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), yang
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 27
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

mana mata pelajaran tersebut mengusung baik budaya lokal, nasional, bahkan
mengenai wawasan kebangsaan atau global”.
karakter cinta tanah air. Pendapat tersebut menjelaskan
Pengembangan karakter cinta tanah mengenai lembaga pendidikan sebagai
air ini dapat dibentuk melalui proses tempat berjalannya proses belajar mengajar
pembelajaran, baik yang berlangsung di yang juga dapat dijadikan tempat
dalam maupun diluar kelas pada setiap penghayatan dan pengembangan budaya.
mata pelajaran. Pengembangan karakter Di dalam lembaga pendidikan inilah
cinta tanah air yang dilakukan di luar peserta didik mulai diperkenalkan dengan
proses pembelajaran di kelas dapat budaya lokal yang mereka miliki. Hal
dilaksanakan melalui kegiatan inilah yang disebut dengan etnopedagogik
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yakni pendidikan berbasis kearifan lokal.
yang mampu menanamkan karakter cinta
KESIMPULAN
tanah air adalah ekstrakurikuler kesenian
Kegiatan ekstrakurikuler kesenian
angklung. Pendidikan karakter cinta tanah
angklung memberikan kontribusi terhadap
air berhasil diterapkan di SMAN 24
pengembangan perilaku cinta tanah air
Bandung melalui kegiatan ekstrakurikuler
siswa. Penanaman nilai-nilai luhur budaya
kesenian angklung.
kepada siswa melalui kegiatan
Kesenian angklung yang diterapkan
ekstrakurikuler merupakan cara yang tepat
melalui kegiatan ekstrakulikuler di sekolah
untuk membangkitkan semangat
menjadi suatu sarana dan media alternatif
kebangsaan dan cinta tanah air siswa
dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air
disamping melalui proses pembelajaran di
siswa dalam bentuk pelestarian budaya
kelas. Kegiatan ekstrakurikuler kesenian
lokal khususnya budaya daerah. Seni
angklung ini terbukti dapat membentuk dan
budaya yang diterapkan di sekolah
membina perilaku cinta tanah air dalam
merupakan karakteristik budaya dimana
diri siswa. Adapun bentuk-bentuk perilaku
siswa tersebut berada. Sebagaimana yang
cinta tanah air siswa yang tercermin dari
dikemukakan oleh Alwasilah dkk (2009,
kegiatan ekstrakurikuler angklung di
hlm.53) bahwa “Lembaga pendidikan
SMAN 24 Bandung adalah sebagai berikut:
bukan hanya sebagai pusat belajar dan
Rasa Kebanggaan, kekeluargaan dan
mengajar, tetapi juga sebagai pusat
penghayatan dan pengembangan budaya,
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 28
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

kebersamaan, kerja sama, ketelitian, c. Perundang-undangan


toleransi, disiplin dan tanggung jawab. Permendikbud no. 62 tahun 2014 mengenai
Kegiatan Ekstrakurikuler pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah

DAFTAR PUSTAKA

a. Buku
Alwasilah, dkk. 2009. Etnopedagogi
Landasan Praktek Pendidikan dan
Pendidikan Guru. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Ma’mur Asmani, Jamal. 2011. Buku
Panduan Internalisasi Pendidikan
Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva
Press.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Suteng, Bambang. 2002. Pendidikan
Kewarganegaraan kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Syaifullah. 2008. Ilmu Kewarganegaraan
(Civics). Bandung: Laboratorium
Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
b. Skripsi
Yuliani, A. 2013. Implementasi Kegiatan
Ekstrakulikuler Kesenian Tari Topeng
Cirebon dalam Meningkatkan Rasa
Cinta Tanah Air Siswa Sekolah
Dasar(Studi Deskriptif pada
Ektrakulikuler Kesenian Tari Topeng
Cirebon di SD Negeri 3 Arjawinangun
Kabupaten Cirebon). Skripsi Sarjana
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
FPIPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 29

Anda mungkin juga menyukai