136-Article Text-152-1-10-20181001
136-Article Text-152-1-10-20181001
ABSTRACT
The low sense of patriotism student at school became the focus of the problem in this research. In addressing
this, schools have a very important role in imparts values and developing student’s patriotism behavior through
various programs and activities was held in schools. This study aims to find out how the extracurricular
activities of angklung arts can be used as a means of developing patriotism behavior. By using descriptive
qualitative method, this research will examine the extracurricular activities of angklung art in developing
patriotism behavior in SMA Negeri 24 Bandung. The subjects in this study are students of SMA Negeri 24
Bandung who follow the extracurricular activities of angklung arts. The results showed that the extracurricular
activities of angklung art at SMAN 24 Bandung were able to inculcate the noble cultural values through
Sundanese cultural art, in which there are cultural values that can foster a sense of pride and love towards the
homeland of Indonesia. This can be seen from the student's patriotism behavior which is reflected in the daily
activities of the school.
dari globalisasi. Apakah masyarakat itu bangsa khususnya bagi para generasi muda
siap dan mampu menjadi pemenang dalam yang tidak lagi mengenal keanekaragaman
kompetisi ini, sebab sejatinya globalisasi budaya Indonesia.
merupakan suatu kompetisi yang mencari Badan Pusat Penelitian dan
seorang pemenang yang mampu Pengembangan Kementrian Pendidikan
memanfaatkan perkembangan positif dari Nasional Republik Indonesia (dalam
segi pengetahuan, teknologi, pelayanan, Yuliani, 2013, hlm. 3) mengemukakan
dan bahwa:
lain sebagainya, juga mampu menjadikan “Harus adanya penanaman dan
pembentukan karakter cinta tanah air
bangsanya sebagai bangsa produsen yang
dari mulai usia dini. Pembentukan
dapat berbicara banyak dalam hal karakter tersebut berada di
lingkungan sosial dan budaya baik di
konteks dunia. Globalisasi sudah tentu
lingkungan keluarga maupun di
memberikan dampak bagi yang masyarakat. Alternatif lain yang
banyak dikemukakan untuk
mengikutinya, baik itu dampak positif
mengatasi, paling tidak mengurangi,
maupun dampak negatif. Salah satu permasalahan diatas adalah melalui
pendidikan”.
dampak positif dari globalisasi adalah
kemajuan dan kemudahan dalam segala
Lembaga pendidikan memiliki
bidang. Dan salah satu dampak negatif dari
tanggung jawab yang besar dalam
globalisasi di Indonesia adalah menurunya
mempersiapkan generasi penerus yang
karakter cinta tanah air generasi muda yang
berkualitas dalam bidang ilmu, moral, dan
lebih menggandrungi budaya luar yang
mental untuk membangun negeri yang
dianggapnya lebih modern dan berkelas.
maju di segala bidang. Oleh karena itu,
Pembangunan budaya dan karakter
lembaga pendidikan harus menjadi garda
bangsa (cultural and character building)
terdepan dalam membina pendidikan
merupakan komitmen nasional yang telah
karakter bagi anak. Sekolah sebagai
lama tumbuh dalam kehidupan berbangsa
lembaga pendidikan formal merupakan
dan bernegara. Di era globalisasi ini,
salah satu tempat yang memiliki peranan
pembangunan budaya dan karakter bangsa
besar dalam pembentukan karakter dan
sangat penting untuk dilaksanakan dalam
perilaku seorang anak. Patut disadari
berbagai aspek kehidupan. Pengaruh
bahwa sekolah memiliki beberapa
kebudayaan asing sebagai akibat dari
komponen yang mampu membentuk
globalisasi sangat mempengaruhi karakter
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 15
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X
ada di dalamnya, mendalami budaya dan menganalisis data, dan menafsirkan data
memperkenalkannya ke luar daerah bahkan yang diperoleh melalui pengamatan
ke kancah internasional, memupuk sendiri. Sedangkan metode yang digunakan
semangat generasi muda agar timbul rasa dalam penelitian ini adalah metode
bangga terhadap adat budaya nusantara. deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
serta hubungan antar fenomena yang akan
METODE PENELITIAN
diteliti. Penulis memilih metode ini karena
Penelitian ini dilakukan di SMAN
metode ini dianggap sesuai dengan
(Sekolah Menengah Atas Negeri) 24 Kota
masalah dan tujuan dari penelitian ini guna
Bandung. Sekolah ini dijadikan pilihan
mendapatkan gambaran tentang perilaku
dalam melakukan penelitian, sebab sekolah
cinta tanah air yang tercermin dalam diri
ini memiliki banyak sumber informasi
peserta didik melalui kegiatan
yang dibutuhkan. Sekolah ini merupakan
ekstrakurikuler.
salah satu sekolah yang menerapkan dan
Penelitian ini dilaksanakan melalui
melestarikan kearifan lokal di daerah
beberapa tahapan diantaranya adalah tahap
setempat. Adapun jangka waktu penelitian
pra penelitian, tahap pelaksanaan
ini dilaksanakan selama 2 bulan.
penelitian, dan tahap analisis data. Pada
Subjek penelitian kualitatif
tahap pra penelitian, kegiatan awal yang
merupakan pihak-pihak yang menjadi
dilakukan oleh peneliti adalah studi
informan terhadap penelitian yang
pendahuluan guna mengetahui apakah
dilaksanakan. Adapun yang menjadi subjek
fokus penelitian ini layak untuk diteliti
dalam penelitian ini diantaranya: Wakasek
ataukah tidak. Setelah melakukan studi
Kesiswaan SMAN 24 Bandung, Pembantu
penelitian, peneliti membuat perizinan
wakasek ekstrakurikuler, guru Pendidikan
guna melangsungkan penelitian di tempat
Kewarganegaraan, guru pembina
tersebut yaitu di SMA Negeri 24 Bandung.
ekstrakurikuler kesenian, dan siswa.
Setelah mendapatkan izin melaksanakan
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian, peneliti menglangkah kepada
penelitian ini adalah pendekatan penelitian
tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan
kualitatif, yakni penelitian yang dilakukan
penelitian. Pada tahapan ini peneliti
dengan mengumpulkan data-data,
mencari jawaban atas pertanyaan-
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 17
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X
pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti adalah peneliti sendiri. Seperti yang
untuk memecahkan fokus permasalahan dikemukakan oleh Sugiyono (2009, hlm.
yang ditetapkan dalam penelitian. Untuk 60), “Peneliti kualitatif sebagai human
tahapan selanjutnya adalah tahapan analisis instrument, berfungsi menetapkan fokus
data. Kegiatan analisis data ini dilakukan penelitian, memilih informan sebagai
setelah seluruh data yang diperoleh. sumber data, melakukan pengumpulan
Teknik pengumpulan data data, menilai kualitas data, analisis data,
menggunakan wawancara, observasi, dan menafsirkan data, dan membuat
studi dokumentasi. Wawancara yang kesimpulan atas temuannya”. Dalam
dilakukan adalah wawancara secara penelitian kualitatif belum dapat
mendalam yang sifatnya terbuka kepada dikembangkan instrumen penelitian
seluruh partisipan atau subjek penelitian sebelum masalah yang diteliti jelas sama
untuk memperoleh infomasi yang relevan. sekali, akan tetapi setelah masalah dalam
Observasi dilakukan dengan cara penelitian itu sudah jelas, maka suatu
mengamati langsung kegiatan instrumen dapat dikembangkan.
ekstrakurikuler kesenian angklung dan Dalam menganalisis data penelitian
sikap keseharian siswa di sekolag yang kualitatif deskriptif ini ialah dengan
mengikuti ekstrakurikuler tersebut yang menggunakan analisis data penelitian
didukung oleh lembar observasi berupa berdasarkan Miles dan Huberman yang
pedoman observasi, lembar check list, dan terdiri dari: mereduksi data, penyajian data,
catatan kecil. Adapun untuk memperkuat dan pengambilan keputusan. Miles dan
pengumpulan data melalui observasi dan Huberman dalam Sugiono (2012: 334),
wawancara adalah dengan menggunakan mengemukakan bahwa, “Aktivitas dalam
studi dokumentasi yaitu mengkaji analisis data kualitatif dilakukan secara
dokumen-dokumen hasil kerja siswa, interaktif dan berlangsung secara terus
catatan kegiatan ekstrakurikuler siswa, menerus sampa tuntas, sehingga datanya
dokumen partisipasi siswa dalam sudah jenuh”. Untuk memeriksa
mengikuti ekstrakurikuler, serta kumpulan keabsahan data yang diperoleh dari
foto kegiatan ekstrakurikuler keseniang penelitian ini, peneliti melakukan uji
angklung. keabsahan data secara teliti untuk dapat
Dalam penelitian kualitatif, yang mempertanggung jawabkannya dari
menjadi instrumen dalam penelitian itu berbagai segi. Dalam pengujian keabsahan
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 18
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X
data, peneliti menggunakan tahapan uji melalui proses pengenalan budaya daerah
keabsahan data menurut sugiono (2009, sebagai upaya meningkatkan rasa cinta
hlm. 121) meliputi “uji credibility tanah air siswa.
(validitas internal), transferability Sekolah ini memiliki dua
(validitas eksternal), dependability ekstrakurikuler kesenian angklung yaitu
(reliabilitas) dan confirmability ekstrakurikuler angklung buncis dan
(objektivitas). ekstrakurikuler angklung diatonis atau
Harpa (Harmoni Paduan Angklung).
HASIL PENELITIAN DAN
Angklung Harpa ini bersifat nasional dan
PEMBAHASAN
internasional karena membawakan lagu-
Berdasarkan hasil observasi yang
lagu nasional maupun lagu internasional,
dilakukan oleh peneliti mulai dari pra
sedangkan Angklung Buncis bersifat lokal
penelitian sampai dengan pelaksanaan
karena Angklung Buncis ini merupakan
penelitian dapat diperoleh data mengenai
salah satu kesenian khas Ujungberung.
kegiatan ekstrakurikuler kesenian angklung
Dalam kegiatan latihan rutin, seluruh
di SMAN 24 Bandung. Observasi yang
anggota yang mengikuti latihan dibimbing
dilakukan adalah secara langsung yaitu
oleh pelatihnya dan dipantau oleh Wakasek
peneliti melihat langsung bagaimana
Kesiswaan. Seluruh anggota berbaris
kegiatan ekstrakurikuler kesenian angklung
sesuai dengan ketentuan bermain angklung,
dapat dilaksanakan dalam upaya
sedangkan pelatih berada di depan sebagai
mengembangkan perilaku cinta tanah air
instruktur untuk menyampaikan materi
siswa SMAN 24 Bandung.
angklung dan memimpin anggota pemain
Kesenian Angklung Buncis
angklung melalui gerak isyarat. Dalam
merupakan salah satu kesenian daerah
mempersiapkan suatu pertunjukan
Ujung Berung Bandung. Kesenian
angklung, pelatih memberikan latihan
angklung buncis ini diterapkan di SMAN
teknis dan keterampilan dalam memainkan
24 Bandung melalui salah satu bentuk
angklung, pelatih juga membina mental
kegiatan di luar jam belajar sekolah yaitu
seluruh anggota dalam mempersiapkan
kegiatan ekstrakurikuler kesenian
berbagai perlombasan atau pertunjukan
angklung. Kegiatan ekstrakurikuler
angklung.
kesenian angklung ini berhasil
Antusisme siswa terhadap kegiatan
dilaksanakan di SMAN 24 Bandung
ekstrakurikuler kesenian angklung ini
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 19
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X
sangat tinggi, hal ini terlihat dari jumlah 4 Hilman Abdurahman Pembantu Wakasek
Ekstrakurikuler
anggota ekstrakurikuler kesenian angklung 5 Nanang Hidayat Guru PPKn
6 Karina K & Alifa Siswa XII IPA 1
sangat banyak dibandingkan dengan 7 Mira santi Siswa kelas XI MIA
5
ekstrakurikuler lain. Siswa yang mengikuti 8 Vani dan M. Fauzi Siswa kelas X IIS 2
ekstrakurikuler ini terdiri dari siswa kelas 9 Aditya Siswa kelas XI MIA
4
XI dan Kelas XII yang berjumlah 66 siswa. Adapun hasil penelitian dari proses
Siswa kelas XII tidak lagi dilibatkan dalam wawancara tersebut dapat dikemukakan
ekstrakurikuler tersebut dikarenakan akan dalam deskripsi sebagai berikut ini:
menghadapi dan mempersiapkan Ujian Kegiatan ekstrakurikuler kesenian
Nasional. Alasan siswa tertarik mengikuti angklung memberikan pengaruh besar
ekstrakurikuler angklung karena ingin terhadap perilaku dan karakter siswa di
mempelajari lebih dalam mengenai sekolah. Perilaku tersebut dapat tercermin
kesenian angklung dan kesenian tersebut dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
sangat menarik dalam berbagai sekolah. Salah satu perilaku yang tercermin
pertunjukan. dari kegiatan ekstrakurikuler angklung
Sedangkan berdasarakan hasil adalah perilaku cinta tanah air. Bentuk-
wawancara, peneliti memperoleh sejumlah bentuk perilaku cinta tanah air yang
data mengenai kegiatan ekstrakurikuler tercermin dalam diri anggota
kesenian angklung di SMAN 24 Bandung. ekstrakurikuler kesenian angklung
Data tersebut diperoleh dari hasil diantaranya ialah ikut serta dalam setiap
wawancara yang dilakukan melalui kegiatan peringatan hari besar nasional
komunikasi langsung secara intensif dengan menampilkan kesenian angklung,
dengan beberapa narasumber kunci yang adanya kebersamaan dan toleransi antar
ditemui di SMAN 24 Bandung. Dalam hal teman, disiplin, tepat waktu, dan lain
ini, narasumber yang berhasil di sebagainya. Hal tersebut dikemukakan oleh
wawancarai oleh peneliti adalah sebagai beberapa narasumber dalam proses
berikut: wawancara, diantaranya sebagai berikut :
Tabel 1 Informan Penelitian 1) Deni Dimyati “Mental yang Kuat”
No Nama Jabatan Menurut Deni Dimyati selaku
1 Oom Romlah Guru PPKn
2 Deni Dimyati Wakasek Kesiswaan wakasek kesiswaan, pengertian cinta tanah
3 Sovi Rahmawati Guru Pembina
Ekstrakurikuler
air secara sempit itu adalah cinta terhadap
Kesenian Angklung negaranya, dalam hal ini paling tidak siswa
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 20
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X
air yang mereka peroleh melalui kegiatan 5 Toleransi Perilaku siswa yang
berusaha saling
ekstrakurikuler angklung. Perilaku dan memahami antara siswa
satu dengan yang lainnya
sikap yang ditunjukan oleh siswa yang agar terjaga
keharmonisan anggota
mengikuti ekstrakurikuler berbeda dengan ekstrakurikuler angklung
siswa yang tidak mengikuti kegiatan
6 Disiplin Siswa yang mentaati
ekstrakurikuler sama sekali. aturan khususnya
peraturan saat
Adapun bentuk-bentuk perilaku cinta pembelajaran angklung
tanah air yang tercermin dalam diri siswa 7 Tanggung Siswa giat melaksanakan
Jawab kewajibannya sebagai
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pemain angklung untuk
angklung di SMAN 24 Bandung dapat mengikuti kegiatan
latihan rutin.
dilihat pada table berikut:
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 26
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X
mana mata pelajaran tersebut mengusung baik budaya lokal, nasional, bahkan
mengenai wawasan kebangsaan atau global”.
karakter cinta tanah air. Pendapat tersebut menjelaskan
Pengembangan karakter cinta tanah mengenai lembaga pendidikan sebagai
air ini dapat dibentuk melalui proses tempat berjalannya proses belajar mengajar
pembelajaran, baik yang berlangsung di yang juga dapat dijadikan tempat
dalam maupun diluar kelas pada setiap penghayatan dan pengembangan budaya.
mata pelajaran. Pengembangan karakter Di dalam lembaga pendidikan inilah
cinta tanah air yang dilakukan di luar peserta didik mulai diperkenalkan dengan
proses pembelajaran di kelas dapat budaya lokal yang mereka miliki. Hal
dilaksanakan melalui kegiatan inilah yang disebut dengan etnopedagogik
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yakni pendidikan berbasis kearifan lokal.
yang mampu menanamkan karakter cinta
KESIMPULAN
tanah air adalah ekstrakurikuler kesenian
Kegiatan ekstrakurikuler kesenian
angklung. Pendidikan karakter cinta tanah
angklung memberikan kontribusi terhadap
air berhasil diterapkan di SMAN 24
pengembangan perilaku cinta tanah air
Bandung melalui kegiatan ekstrakurikuler
siswa. Penanaman nilai-nilai luhur budaya
kesenian angklung.
kepada siswa melalui kegiatan
Kesenian angklung yang diterapkan
ekstrakurikuler merupakan cara yang tepat
melalui kegiatan ekstrakulikuler di sekolah
untuk membangkitkan semangat
menjadi suatu sarana dan media alternatif
kebangsaan dan cinta tanah air siswa
dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air
disamping melalui proses pembelajaran di
siswa dalam bentuk pelestarian budaya
kelas. Kegiatan ekstrakurikuler kesenian
lokal khususnya budaya daerah. Seni
angklung ini terbukti dapat membentuk dan
budaya yang diterapkan di sekolah
membina perilaku cinta tanah air dalam
merupakan karakteristik budaya dimana
diri siswa. Adapun bentuk-bentuk perilaku
siswa tersebut berada. Sebagaimana yang
cinta tanah air siswa yang tercermin dari
dikemukakan oleh Alwasilah dkk (2009,
kegiatan ekstrakurikuler angklung di
hlm.53) bahwa “Lembaga pendidikan
SMAN 24 Bandung adalah sebagai berikut:
bukan hanya sebagai pusat belajar dan
Rasa Kebanggaan, kekeluargaan dan
mengajar, tetapi juga sebagai pusat
penghayatan dan pengembangan budaya,
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 28
Vol. 1, No.1, Agustus 2018 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
Alwasilah, dkk. 2009. Etnopedagogi
Landasan Praktek Pendidikan dan
Pendidikan Guru. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Ma’mur Asmani, Jamal. 2011. Buku
Panduan Internalisasi Pendidikan
Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva
Press.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Suteng, Bambang. 2002. Pendidikan
Kewarganegaraan kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Syaifullah. 2008. Ilmu Kewarganegaraan
(Civics). Bandung: Laboratorium
Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
b. Skripsi
Yuliani, A. 2013. Implementasi Kegiatan
Ekstrakulikuler Kesenian Tari Topeng
Cirebon dalam Meningkatkan Rasa
Cinta Tanah Air Siswa Sekolah
Dasar(Studi Deskriptif pada
Ektrakulikuler Kesenian Tari Topeng
Cirebon di SD Negeri 3 Arjawinangun
Kabupaten Cirebon). Skripsi Sarjana
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
FPIPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PRO PATRIA 29