Pertumbuhan penduduk Kabupaten Pekalongan semakin lama mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut menyebabkan pengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan tempat tinggal layak huni, sehingga membuat para investor menjadi tertarik dengan Pekalongan untuk salah satu tujuan investasi mereka, terkhusus di bidang property. Pada tahun 2019, kementerian PUPR memberikan sebuah perumahan untuk 100 warga Pekalongan yang terkena musibah banjir ROB. Pembangunan akan di lakukan di salah Kecamatan Kedungwuni, dengan rumah tipe 21/24. Kebutuhan tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan dasar ( home needs ) untuk setiap individu.manusia setelah pangan dan sandang, dimana setiap manusianmemprioritaskan kebutuhanndasar tersebutndan berusahanuntuk memenuhinya dengannmemperhatikan selerandan kemampuannyang ada. Hal itu menimbulakan dorongan peluang pada bisnis property dalam bidang pembangunan perumahan. Berdasar data yangndidapat darinproyeksi penduduknKabupaten Pekalongan. Pada tahun 2018 jumlah penduduk tercatatnsebanyak 891.891 jiwa, sedangkanitahun 2017 adalah 886.197. Sehinggankenaikan sebesar 5.695 jiwa. Kenaikan diikutindengan LajunPertumbuhan Penduduk (LPP) dilansir dalam Radar Pekalongan (7/3/2019). Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah, terletak sepanjang pantainutara lautnjawa, memanjang kenselatan berbatasan denganneks karisedenannBanyumas. Memilik potensi yang cukup banyak, sehingga banyak terjadi pembangunan. Rata-rata pekerjaan yang dimiliki masyarakat Kabupaten Pekalongan merupakan pemilik sebuah usaha atau bos. Banyak pula pendatang baru karena lingkungan di Pekalongan cukup ramah dan baik kepada pendatang. Hal ini yang menjadikan banyak terjadi pembangunan, terkhusus di bidang property seperti perumahan, setiap tahunnya terdapat banyak pembangunan perumahan baru. Biasanya juga Kabupaten di pilih oleh masyarakat Kota Pekalongan yang berada di pinggir garis pantai yang terkena banjir rob tahunan untuk menjadi tempat hunian baru mereka. Dari hal itu terciptalah sebuah lingkungan perumahan baru di wilayah Kabupaten Pekalongan. Maka banyak investor berminat untuk menginvestasikan sebagian hartanya ke pembangunan perumahan yang dibangun di Kabupaten Pekalongan. Investasinpada bidangnusaha perumahan sangatnmenjanjikan namunnjuga mempunyainrisiko tinggi. Risiki tersebut muncul dikarenakan modalnyang digunakannuntuk investasinpembangunan perumahanncukup besar, dari hal itu maka harus memperhatikan perubahan harga-harga bahan bangunan dan kondisi/politik saat itu maupun akan dating (Limanto, 2009) Menurut Filmore dalam Limanto (2009) karakteristik investasi pembangunannperumahan memilikindua kategori yaitu, pertama kategori ekonomi, yang merupakan faktor yang mempengaruhi nilai investasindan berkaitanndengan konsepnnilai dannwaktu darinuang ( time value of money ). Kedua kategorinfisik yaitu berupantanah bersifatnunique artinyanbersifat tetap dimananposisi tanahnsatu dengannlainnya tidaknbisa dipindahkan. Makandapat diartikannbahwa usahanpembangunan perumahan ( real estate ) memerlukannbiaya awalnyang besarndengan memakannwaktu lama, sedangkannpenghasilan akanndiperoleh saat pada tahap penjualannpada masanyang akanndatang. Oleh karena itu maka perlu dilakukan studi kelayakannyang berhati- hati supayanproyek berjalanndengan lancarndan tidaknmengalami kerugian. Sebelum proyek dijalankan perlu suatu analisis kelayakan apakah proyeknya menguntungkan atau tidak. Analisis tersebutndilakukan dengannmemperhatikan aliranndana ( arus kas ) dalamnproses perencanaan, pelaksanaan hingganpemasarannya. Pembangunan perumahan memerlukan rencana yang ,atang untuk mencapai tujuan guna untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan pendanaan. Sebelum proyek dijalankan proyek harus dianalisa terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan dari proyek yang akan dijalankan, dengan meninjau beberapa aspek. Karena lamanya pembangunan proyek tidak pasti, beberapa aspek terseput adalag aspek pasar, aspek teknis, dan aspek finansial. Kriteria dalamnpenilaian investasinuntuk mengethuinkelayakan darinsuatu proyek infrastruktur menggunakan beberapa metode, diantaranyanadalah metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) atau Net B/C, Internal Rate of Return (IRR).
1.2. Rumusan Masalah
Memperkirakan tingkat kelayakan investasi pada proyek pembangunan perumahan Swadaya di Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan metode Break Event Point (BEP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR) ? 1.3. Tujuan Masalah Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi dari proyek pembangunan perumahan Swadaya di Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan penghitungan untuk memperirakan kelayakan investasi dengan metode NPV, BCR atau Net B/C, dan IRR.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat digunakan untuk acuan atau bacaan baru dalam topic atau studi yang bersangkutan. Merupakan pembaharuan dari penelitian yang sudah ada.