Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Clinical Practice

Disusun oleh :

DEDEN

4002170094

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG

FEBRUARI, 2021
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 11 Februari 2021 Nomor Register :..............................Ruangan Rawat :
..................... Diagnosa Medis :................................Tanggal Dirawat : .....................
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 30 tahun
Status Perkawinan : Janda
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SD
Alamat : Kp. Kubang Desa Sinargalih RT/RW 07/05
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga
IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB
Nama : Ny. M
Umur : 65 Tahun
Alamat : Kp. Kubang Desa Sinargalih RT/RW 07/05
Pendidikan : SD
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Hub dg Klien :Orang tua

2. ALASAN MASUK
3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( ) Tidak
b. Pengobatan sebelumnya ( ) Berhasil ( ) Kurang Berhasil ( )
Tidak Berhasil
c. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
 Aniaya Fisik ( ) Ya () Tidak
 Aniaya Seksual ( ) Ya ( )
Tidak
 Penolakan ( ) Ya ( ) Tidak
 Kekerasan dalam Keluarga ( ) Ya ( ) Tidak
 Tindakan Kriminal ( ) Ya ( ) Tidak

- Ny. M Mengalami halusinasi sejak 6 bulan yang lalu sesaat setelah di diagnosa
Tumor otak
- Ny. M pernah dirawat di RS Syamsudin Sukabumi selama satu minggu.
4. FAKTOR PRESIPITASI
Klien selalu berbiacara sendiri seakan ada orang yang mengajak pulang.

5. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA


1. Persepsi klien atas masalahnya ?
Klien mengatakan bahwa dia merasa sedih dan segera ingin sembuh
2. Persepsi keluarga atas masalahnya
Keluarganya mengatakan bahwa keluarga telah berusaha semaksimal mungkin untuk
melakukan pengobatan agar klien bisa sembuh kembali

3. Harapan klien sehubungan dengan pemecahan masalah


klien mengatakan bahwa ia ingin segera sembuh dan menjalani hidup normal kembali.

4. Harapan keluarga sehubungan dengan pemecahan masalah


keluarga klien mengatakan harapan terbesarnya adalah klien bisa kembali menjalani
hidup normal

6. MEKANISME KOPING
a. Apa yang dilakukan klien Ketika menghadapi suatu masalah, jika merasa sedih,
marah, atau tersinggung.
- Klien mengatakan ketika sedang bersedih, klien berdoa kepada Allah dan
selalu mengucapkan istigfar.

b. Bagaimana perasaan klien setelah melakukan koping tersebut


- Klien mengatakan setalah berdoa kepada tuhan, klien merasa lega.

7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda-Tanda vital.
Tekanan Darah : 110/80
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 37,0 C
Respirasi rate : 23 x/menit
b. Ukur :
TB : 158 Cm
BB : 47 Kg
c. Keluhan Fisik : () Ya ( ) Tidak
8. Genogram : Gambar

Laki-laki Perempuan

9. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
- Klien mengatakan menerima kondisi tubuhnya yang sekarang walaupun
agak kurusan tapi dia sadar bahwa ini semua karena penyakitnya.
b. Identitas :
- Ny. M mengatakan cara dia menerima dirinya sendiri dengan cara
tetap bersyukur dengan tubuhnya yang sekarang.
c. Peran
- Klien mengatakan perannya sekarang sebagai seorang ibu tidak berjalan
dengan baik, karena semua kebutuhan klien juga di bantu.
d. Ideal Diri
- Ny. M mengatakan harapan untuk dirinya sendiri yaitu klien ingin
cepat sembuh.
e. Harga Diri :
- Ny. M mengatakan dia tidak malu ketika berinteraksi dengan warga sekitar,
terutama terhadap kondisinya, karena keluarga dan warga sekitar selalu
mensupport dirinya dan selalu mendoakan yang terbaik.
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
- Klien mengatakan orang yang berarti bagi klien adalah Orang tua dan anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
- Klien mengatakan tidak bisa mengikuti kegiatan di masyarakat.
c. Hamabatan dalam berhubungan dengan orang lain :
- Klien mengatakan ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, yaitu
ngomongnya yang sedikit rero.
3. Pendidikan dan Pekerjaan
- Klien mengatakan pendidikan terakhir klien yaitu SD dan klien berkerja sebagai
penjaga warung
4. Gaya hidup
- Klien mengatakan saat sehat klien jarang berolahraga dan juga makannya tidak
teratur.
5. Budaya
- Klien mengatakan berlatar belakang keluarga petani, dan bersuku sunda,.
6. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan.
Klien mengatakan meyakini bahwa semua ini sudah diataur oleh tuhan dan terus
berdoa meminta kepada tuhan.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan selalu sholat 5 waktu dan sholat sunnah

10. STATUS MENTAL


a. Penampilan
Klien berpenampilan baik dan rapih.
b. Pembicaraan
Klien berkomunikasi secara baik, tapi rero dan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti.
c. Aktivitas Motorik
Klien nampak kooperatif saat bercerita, terbuka menyampaikan perasaannya, kadang
sesekali terlihat sedih.
d. Alam Perasaan
Klien nampak sedih saat menceritakan masalah dalam dirinya.
e. Afek
Klien mengatakan kadang menyimpan perasaannya sendiri dan hanya menangis dan
berdoa kepada tuhan.
f. Interaksi selama wawancara
Klien tampak sangat koperatif, tidak mudah tersinggung, kontak mata baik dan bicara
dua arah.
g. Memori
Klien masih sangat mengingat beberapa moment saat klien masih sehat.
I. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi

II. ANALISA DATA


NO Data Masalah Keperawatan
1.
Dss: Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
 Pasien mengatakan suka berbicara
dengan temannya dan mengatakan
melihatnya
 Pasien mengatakan temannya
kadang laki-laki kadang perempuan
 Pasien mengatakan frekuensinya
bisa sampai 4x dalam sehari
 Pasien mengatakan waktu temannya
muncul pukul ketika setelah sakit
kepala
 Pasien mengatakan situasi pencetus
temannya dating dengan cara
dipanggil
 Pasien mengatakan perasaannya
kadang senang saat temannya datang
dan kadang tidak.
Dso:
- p- pasien terlihat bicara sendiri, sering
melamun, mulutnya kumat kamit, kontak
mata tidak focus
- Pasien selalu berbicara seolah dia di ajak
pulang.

--

hg

III. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi

XII. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN & PERKEMBANGAN


No Diagnosa
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi TTD
. Kep./SP
1 11/2/21 Gangguan 1. Membina S : Klien menjawab salam dan perkenalan, klien mengatakan
08.00 persepsi sensori : hubungan saling senang ketika diajak ngobrol perawat, pasien mengatakan suka
Halusinasi percaya dengan berbicara dengan temannya dan mengatakan melihatnya, pasien
SP 1 a prinsip mengatakan temannya kadang laki-laki kadang perempuan,
komunikasi frekuensinya bisa samapai 4x dalam sehari, muncul ketika
teraupetik setelah sakit dikepala.
2. Mengidentifikasi O : pasien terlihat bicara sendiri, sering melamun, mulutnya
jenis halusinasi kumat kamit, kontak mata tidak focus
pasien A: Bina hubungan saling percaya tercapai, identifikasi jenis
halusinasi tercapai
P: Lanjutkan intervensi SP 1 a yaitu mengidentifikasi isi, waktu,
frekuensi, situasi pencetus dan respon pasien.

2 12/2/21 Gangguan 1. Mengidentifikasi S: Klien menjawab salam dan perkenalan, klien mengatakan
09.00 persepsi sensori : isi halusinasi senang ketika diajak ngobrol perawat, pasien mengatakan suka
Halusinasi pasien berbicara dengan temannya dan mengatakan melihatnya, pasien
SP 1 b 2. Mengidentifikasi mengatakan temannya kadang laki-laki kadang perempuan,
waktu halusinasi frekuensinya bisa samapai 4x dalam sehari, muncul ketika
pasien setelah sakit dikepala.
3. Mengidentifikasi O : pasien terlihat bicara sendiri, mulutnya kadang kumat kamit,
frekuensi kontak mata ada, klien mulai kooperatif, mau diajak interaksi,
halusinasi pasien klien tampak lebih tenang
4. Mengidentifikasi A: mengidentifikasi isi,waktu, frekuensi, situasi yang
situasi yang mendukung halusinasi dan respon pasien tercapai
menimbulkan P: lanjutkan intervensi SP 1 b untuk melatih pasien cara kontrol
halusinasi dan halusinasi dengan menghardik
respon pasien
terhadap
halusinasi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK) GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Clinical Practice
Keperawatan Jiwa”

Disusun oleh :
DEDEN
4002170094

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
2021
Nama Mahasiswa : DEDEN
Nama Pasien : NY. M
Hari Tanggal : 11 Februari 2021
Fase : SP 1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien: klien tampak tidak kooperatif, bicara sedikit-sedikit
a. Data Objektif :
Klien tampak berbicara sendiri, mulut komat kamit, kontak mata kurang
b. Data Subjektif :
Klien mengatakan sering melihat sosok laki-laki dan perempuan yang suka
mengajak berbicara dalam 1 hari sering muncul dan selalu
mengajaknya pulang.
2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan Keperawatan :
- Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
- Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
4. Tindakan keperawatan:
- Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon.
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi : menghardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan kegiatan.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
- Masukkan dalam jadwal kegiatan klien untuk latihan menghardik.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik :
- Mengucapkan salam kepada klien.
- Memperkenalkan nama dan nama panggilan.
- Menanyakan nama dan nama panggilan klien.
“Selamat pagi, ka! Perkenalkan nama saya maulad tahqiq mahbub biasa
dipanggil maul, saya mahasiswa dari STIKes Dharma Husada Bandung
yang akan merawat kakak hari ini. Oh iya, nama kakak siapa? Biasanya
di panggil apa? Pagi ini sangat cerah yah ka ?

2. Evaluasi/ Validasi:
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
“Bagaimana perasaan kakak hari ini ? Apa yang dirasakan Ibu saat ini?”

3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


- Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
halusinasi yang dialami dan cara mengontrol halusinasi, serta
melakukan kontrak waktu dan tempat.
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang seseorang yang
selama ini kakak lihat? Dimana kita mau duduk? Ya baiklah, kita disini
saja. Mau berapa lama kita ngobrolnya? Bagaimana kalau 15 menit?”

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan.


1. Perawat meminta klien untuk menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi, perasaan klien saat terjadi
halusinasi.
2. Perawat menjelaskan cara-cara mengatasi halusinasi: menghardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan..
3. Perawat menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik saat
halusinasi muncul.
4. Perawat memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi jangan
ganggu saya”.
5. Perawat meminta klien untuk memperagakan cara menghardik halusinasi.
6. Perawat memberikan pujian setelah klien memperagakan cara menghardik
halusinasi.
“Apakah kakak melihat seseorang yang tidak bisa dilihat orang lain?”
“Apakah kakak terus melihat seseorang itu atau sewaktu-waktu?Kapan kakak
terakhir kali melihatnya?Berapa kali sehari? Pada waktu kakak sedang apa
ketika dia datang?Apakah ketika kakak sendirian?”
“Apa yang kakak rasakan pada saat melihat dia?Apa yang kakak lakukan
saat mendengar melihatnya? Apakah dengan cara itu dia bisa hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah dia itu muncul?”
“Ada beberapa cara untuk mencegah seseoarng itu muncul yaitu dengan
menghardik, obat, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan. Tapi hari ini
kita belajar 1 cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya adalah saat
seseoarang itu muncul kakak langsung menutup telinga dan bilang didalam
hati “Pergi, pergi…Saya tidak mau lihat. Jangan ganggu saya!!” Begitu
diulang-ulang sampai dia tidak muncul lagi.”
“Coba sekarang kakak lakukan!”
“Nah, begitu...bagus! coba lagi!”
“Nah bagus, kakak sudah bisa!”

TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Perawat menanyakan bagaimana perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan.
“Bagaimana perasaan kakak setelah latihan mengusir seseorang yang
datang itu dengan cara menghardik tadi?”

Obyektif:
Perawat meminta klien untuk mengulangi cara mengontrol halusinasi
(menghardik).
“Coba kakak ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini?”
“Iya bagus ka”

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):
- Perawat menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul.
- Perawat memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan
harian klien.
“Kalau seseorang itu muncul lagi, silahkan kakak coba cara tersebut.
Terus berlatih ya”
”Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


- Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi dengan obat.
- Menyepakati waktu dan tempat.
“Baiklah ka,, besok kita akan bertemu untuk belajar dan melatih cara
kedua mengontrol halusinasi yaitu dengan becakap-cakap dengan orang
lain.”
“kakak mau dimana tempatnya?Oh, kakak ingin tetap di sini saja ya?”
“Jam berapa kakak bisa? Bagaimana kalau jam 10 saja? Waktunya
kurang lebih 15 menit saja.”
“Baiklah, sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai