Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK) GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI


“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Clinical Practice
Keperawatan Jiwa”

Disusun oleh :
DEDEN
4002170094

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
2021
Nama Mahasiswa : DEDEN
Nama Pasien : NY. M
Hari Tanggal : 11 Februari 2021
Fase : SP 1

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien: klien tampak tidak kooperatif, bicara sedikit-sedikit
a. Data Objektif :
Klien tampak berbicara sendiri, mulut komat kamit, kontak mata
kurang
b. Data Subjektif :
Klien mengatakan sering melihat sosok laki-laki dan perempuan yang
suka mengajak berbicara dalam 1 hari sering muncul.
2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan Keperawatan :
- Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
- Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
4. Tindakan keperawatan:
- Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,
perasaan, respon.
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi : menghardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan kegiatan.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
- Masukkan dalam jadwal kegiatan klien untuk latihan menghardik.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik :
- Mengucapkan salam kepada klien.
- Memperkenalkan nama dan nama panggilan.
- Menanyakan nama dan nama panggilan klien.
“Selamat pagi, ka! Perkenalkan nama saya maulad tahqiq mahbub biasa
dipanggil maul, saya mahasiswa dari STIKes Dharma Husada Bandung
yang akan merawat kakak hari ini. Oh iya, nama kakak siapa? Biasanya
di panggil apa? Pagi ini sangat cerah yah ka ?

2. Evaluasi/ Validasi:
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
“Bagaimana perasaan kakak hari ini ? Apa yang dirasakan Ibu saat ini?”

3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


- Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
halusinasi yang dialami dan cara mengontrol halusinasi, serta
melakukan kontrak waktu dan tempat.
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang seseorang yang
selama ini kakak lihat? Dimana kita mau duduk? Ya baiklah, kita disini
saja. Mau berapa lama kita ngobrolnya? Bagaimana kalau 15 menit?”

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan.


1. Perawat meminta klien untuk menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi, perasaan klien saat terjadi
halusinasi.
2. Perawat menjelaskan cara-cara mengatasi halusinasi: menghardik, obat,
bercakap-cakap, melakukan kegiatan..
3. Perawat menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik saat
halusinasi muncul.
4. Perawat memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi jangan
ganggu saya”.
5. Perawat meminta klien untuk memperagakan cara menghardik halusinasi.
6. Perawat memberikan pujian setelah klien memperagakan cara menghardik
halusinasi.
“Apakah kakak melihat seseorang yang tidak bisa dilihat orang lain?”
“Apakah kakak terus melihat seseorang itu atau sewaktu-waktu?Kapan kakak
terakhir kali melihatnya?Berapa kali sehari? Pada waktu kakak sedang apa
ketika dia datang?Apakah ketika kakak sendirian?”
“Apa yang kakak rasakan pada saat melihat dia?Apa yang kakak lakukan
saat mendengar melihatnya? Apakah dengan cara itu dia bisa hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah dia itu muncul?”
“Ada beberapa cara untuk mencegah seseoarng itu muncul yaitu dengan
menghardik, obat, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan. Tapi hari ini
kita belajar 1 cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya adalah saat
seseoarang itu muncul kakak langsung menutup telinga dan bilang didalam
hati “Pergi, pergi…Saya tidak mau lihat. Jangan ganggu saya!!” Begitu
diulang-ulang sampai dia tidak muncul lagi.”
“Coba sekarang kakak lakukan!”
“Nah, begitu...bagus! coba lagi!”
“Nah bagus, kakak sudah bisa!”

TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Perawat menanyakan bagaimana perasaan klien setelah mengikuti
kegiatan.
“Bagaimana perasaan kakak setelah latihan mengusir seseorang yang
datang itu dengan cara menghardik tadi?”

Obyektif:
Perawat meminta klien untuk mengulangi cara mengontrol halusinasi
(menghardik).
“Coba kakak ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini?”
“Iya bagus ka”

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):
- Perawat menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul.
- Perawat memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan
harian klien.
“Kalau seseorang itu muncul lagi, silahkan kakak coba cara tersebut.
Terus berlatih ya”
”Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


- Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi dengan obat.
- Menyepakati waktu dan tempat.
“Baiklah ka,, besok kita akan bertemu untuk belajar dan melatih cara
kedua mengontrol halusinasi yaitu dengan becakap-cakap dengan orang
lain.”
“kakak mau dimana tempatnya?Oh, kakak ingin tetap di sini saja ya?”
“Jam berapa kakak bisa? Bagaimana kalau jam 10 saja? Waktunya
kurang lebih 15 menit saja.”
“Baiklah, sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai