Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK)

Pertemuan : 1 (SP 1)
Hari /tanggal : Senin, 8 Juni 2020
Dx : Resiko perilaku kekerasan
Ruangan : Melati

A.    Proses Keperawatan


1.      Kondisi Klien
Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan merasa orang -Klien terlihat matanya merah,
lain mengancam pandangan tajam
- Klien mengatakan orang lain -Nada suara tinggi, keras dan
jahat berteriak
-Klien mengatakan ingin memukul -Klien terlihat wajah tegang
atau merusak apapun didekatnya -Klien terlihat mengepalkan tangan
jika marah          
-Klien mengatakan dendam dan
jengkel
-Klien mengatakan benci atau kesal
pada seseorang.

2.      Diagnosa Keperawatan


Resiko perilaku kekerasan

3.      Tujuan
a.      Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b.      Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
c.      Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dialaminya
d.      Klien dapat mengontrol perilaku kekerasanya

4.      Tindakan Keperawatan (sesuai SP)


SP 1: Membina hubungan saling percaya, identifikasi perasaan marah, tanda
dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang sering dilakukan dan
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik tarik nafas dalam.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ’S”, masih ingat bu dengan saya?
Baiklah karena ibu lupa saya perkenalkan lagi nama saya Rischa desy
pratiwi biasa dipanggil perawat rischa, saya mahasiswi keperawatan
dari Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang akan berjaga pada
hari ini pukul 08.00 sampai 14.00.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana kabar ibu hari ini? dan bagaimana perasaan ibu saat ini ?
Apakah tidur ibu “S” nyenyak?
c. Kontrak dan Tujuan
Baiklah seperti janji kita kemarin hari ini kita akan berbincang-bincang
kembali tentang perasaan marah yang ibu rasakan. Ibu ingin
berbincang - bincang dimana? Baiklah disini saja ya. Berapa lama ibu
mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Baiklah ibu
tujuan kita berbincang bincang hari ini adalah untuk mengetahui
penyebab dan tanda-tanda ibu marah dan belajar latihan cara
mengontrol marah ibu .

2. Fase Kerja
Sebelumnya saya ingin mengetahui apa yang menyebabkan ibu marah?
Apakah sebelumnya ibu selalu ingin marah marah seperti saat ini? Terus
apa yang menyebabkan ibu selalu ingin marah? Apakah sama dengan yang
sekarang? Apakah ibu merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar,
mata melotot, dan tangan mengepal dan ingin melukai diri sendiri
atauorang lain? Ketika perasaan marah ibu muncul apa yang ibu lakukan?
Apakah dengan ibu marah-marah, keadaan jadi lebih baik? Menurut ibu
adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah? Maukah ibu belajar
mengungkapkan rasa marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?
Baiklah ibu ada beberapa cara untuk mengendalikan rasa marah yaitu
dengan latihan fisik, minum obat, latihan berbicara dengan baik dan
spriritual. Nah hari ini kita belajar cara-cara mengendalikan rasa marah
dengan latihan fisik. Begini bu, kalau tanda-tanda dan perasaan marah ibu
muncul, cara yang pertama yaitu ibu duduk dengan rileks lalu tarik nafas
dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan secara perlahan-lahan dari
mulut seperti mengeluarkan kemarahan, coba sekarang ibu ikuti dan
lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali ibu sudah dapat melakukan nya.
Cara yang kedua yaitu melampiasakan rasa marah dengan memukul bantal
atau kasur, nah disaat rasa marah ibu muncul ibu bisa melampiaskannya
dengan cara memukul bantal dan kasur, sepeti ini saya contohkan dan bisa
ibu ulangi ? bagus sekali ibu bisa melakukannya. Nah sebaiknya latihan ini
ibu lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu
muncul bapak sudah terbiasa melakukannya. Baiklah latihan hari ini kita
masukan ke jadwal kegiatan untuk latihan fisik ya bu.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dan belajar cara
mengendalikan marah ibu?
b. Evaluasi Objektif
Baiklah ibu masih ingat tidak kita tadi berbincang bincang dan belajar
apa? Coba ibu sebutkan penyebab ibu marah  dan apa yang ibu lakukan
untuk mengendalikan rasa marah ibu? Coba contohkan kembali
bagaimana cara mengontrol rasa marah ibu ? Bagus sekali ibu, ibu masih
mengingatnya dan bisa melakukannya .
c. RTL
Sekarang kita buat jadwal latihan nya ya bu, berapa kali sehari ibu mau
latihan nafas dalam ? dan jika rasa marah ibu muncul ibu bisa melakukan
tarik nafas dalam dan melampiaskannya dengan memukul kasur dan
bantal ya bu.
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah bagaimana kalau besok kita mengobrol kembali dan latihan cara
kedua untuk mengontrol marah yaitu dengan minum obat? Besok saya
akan kembali lagi sekitar pukul 09.00, tempatnya ibu mau dimana?
baiklah disini saja ya bu. Waktunya ibu mau berapa lama bagaimana
sama sepert tadi 15 menit. Kalau begitu saya permisi dulu ya buu.
Pertemuan : 2 (SP 2)
Hari /tanggal : Selasa, 9 Juni 2020
Dx : Resiko perilaku kekerasan
Ruang : Melati

A.    Proses Keperawatan


1.      Kondisi Klien
Data subjektif Data objektif
- Klien mengatan sudah bisa - Klien terlihat lebih tenang
mengontrol marah - Nada suara tinggi dan keras
- Klien mengatakan sudah - Kontak mata perawat dan klien
mengetahui penyebab terjalin
perasaan marah - Klien tampak kooperatif

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
Mampu mengontrol/mencegah perilaku kekerasan dengan minum obat
4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP)
Mengevaluasi kegiatan latihan fisik dan Mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara minum obat

B.    Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ’S”, masih ingat dengan saya kan?
Coba siapa? Iyaa benar sekali.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini ? Apakah tidur ibu “S” nyenyak?
Bagaimana bu, sudah makan siang apa sudah minum obat? Apakah ibu
sudah melakukan cara yang saya ajarkan kemarin untuk mengontrol
marah ibu ? ibu masih ingat cara latihan fisik yang kemarin kan?
c. Kontrak dan Tujuan
Baiklah bu seperti janji kita kemarin hari ini kita mengobrol kembali
ya bu dan latihan tentang cara lain mengontrol rasa marah ibu yaitu
dengan minum obat. Dimana enaknya kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau ditempat yang kemarin kita mengobrol? ibu mau
berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?

2. Fase Kerja
Sebelumnya saya ingin bertanya apakah ibu masih ingat dan sudah
melakukan cara yang saya ajarkan kemarin untuk mengontrol rasa marah
ibu? Ibu sudah melakukannya berapa kali ? Coba ibu praktikan kembali
cara mengontrol marah ibu dengan latihan fisik? Bagus sekaliai bu , ibu
suda bisa melakukannya. Baiklah ada cara lain yang dapat mengontrol rasa
marah ibu yaitu dengan minum obat. Sebelumnya ibu sudah dapat obat dari
dokter atau perawat? Berapa macam obat yang ibu minum? warnanya apa
saja? Bagus, jam berapa di minum? Bagus. Baiklah ibu cara lain
mengontrol rasa marah bisa dengan minum obat. Obatnya ada 3 macam,
yang warnanya orange namanya CPZ (Chlopromazine) gunanya agar
pikiran tenang, yang putih namanya THP (Trihexyphenidile) gunanya agar
rileks dan tidak tegang, dan yang merah jambu ini namanya HLP
(Haloperidol) gunanya agar rasa marah berkurang. Semuanya ini harus
diminum 3x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti
setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu
mengatasinya ibu bias makan permen, dan bila terasa berkunang-kunang
ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Nanti sebelum minum
obat minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah benar obatnya.
Nah coba sekarang ibu sebutkan lagi obat apa saja yang diminum, gunanya
untuk apa saja, berapa kali diminum dalam sehari dan bagaimana cara
minumnya? Bagus sekali ibu . Sekarang kita masukkan waktu minum obat
kedalam jadwal ya.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dan belajar cara mengontrol
marah dengan cara minum obat?
b. Evaluasi Objektif
Baiklah ibu masih ingat tidak kita tadi berbincang bincang dan belajar
apa? Coba ibu sebutkan lagi jenis jenis obat yang dimunim, bagaiman
cara minum obat yang benar? Bagus sekali, ibu masih mengingatnya.
Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?”
c. RTL
Sekarang kita tambahkan ke jadwal kegiatan dengan minum obat.
Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya bu.
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah cukup sampai disini dulu kita mengobrol, besok kita ketemu
lagi besok kita akan belajar latihan cara yang ketiga untuk mengontrol
rasa marah ibu yaitu dengan verbal atau berbicara dengan
mengungkapkan, menolak dan meminta dengan baik. Besok saya akan
kembali lagi sekitar jam 09:00, bagaimana kalo besok kita berbincang-
bincang lagi disini? Waktunya sama seperti yang tadi 15 menit ?

Pertemuan : 3 (SP 3)
Hari /tanggal : Rabu, 10 Juni 2020
Dx : Resiko perilaku kekerasan
Ruang : Melati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan pernah ingin - Klien tampak tegang saat
melukai sesorang bercerita
- Klien mengatakan jengkel dan kesal - Klien tampak, pandangan
tajam
- Nada suara keras dan tinggi

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan
- Klien dapat mengevaluasi latihan nafas , pukul bantal dan minum obat
- Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara ke ketiga yaitu
Melatih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan
baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
- Klien dapat memasukan jadwal pada kegiatan fisik, minum obat dan
verbal

4. Tindakan Keperawatan
- Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat
- Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal yaitu dengan
mengungkapkan, menolak dengan baik, meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan dengan baik.
- Memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, dan
verbal

B.    Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ’S”, sesuai dengan janji saya
kemarin sekarang kita ketemu lagi, masih ingat nama saya bu? Coba
siapa? Iyaa benar sekali.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melakukan
latiahan fisik untuk mengontrol rasa marah ibu seperti yang saya
ajarkan? Ayo sudah berapa cara yang sudah diajarkan untuk
mengontrol marah ibu? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan
secara teratur bu? Apakah ibu masih ingat dengan macam-macam obat
bu?
c. Kontrak dan Tujuan
Baiklah bu seperti janji kita kemarin hari ini belajar cara ke tiga
mengontrol rasa marah ibu yaitu dengan latihan cara bicara yang baik
untuk mencegah marah. Dimana enaknya kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau ditempat yang kemarin kita mengobrol? Ibu mau
berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Tujuan kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah ibu
adalah mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan
baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik.

2. Fase Kerja
Sebelum kita belajar cara latihan bicara yang baik saya ngin bertanya
apakah ibu masih ingat ada berapa cara yang sudah diajarkan untuk
mengontrol rasa marah ibu ? coba sebutkan apa saja? Bagus sekali ibu,
ternyata ibu masih mengingatnya dan melakukannya, kemudian apa ibu
masih ingat dengan cara cara minum obat dan jenis-jenis obat untuk
megurangi rasa marah ibu? Sebutkan apasaja obat yang diminum? Iya
hebat sekali, bu masih mengingatnya.
Sekarang kita latihan cara bicara baik untuk mencegah marah ya bu? Kalau
marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan
bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara baik dengan orang yang
membuat kita marah. Ada tiga caranya: 1.Meminta dengan baik tanpa
marah dengan suara yang rendah dengan kata tolong serta tidak
menggunakan kata-kata yang kasar. Contohnya seperti “ Tolong ambilkan
barang itu”. Coba ibu praktekkan? Bagus sekali ibu. 2. Menolak dengan
baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin melakukannya bisa
dengan kata maaf, contohnya “maaf saya tidak bisa melakukannya karena
sedang ada kerjaan”. Coba ibu praktekkan ? Bagus ibu. 3. Mengungkapkan
perasaan kesal ibu dengan baik, jika ada perlakuan orang lain yang
membuat kesal contohnya ibu dapat mengatakan “ Saya jadi ingin marah
karena perkataan mu itu”. Coba praktekkan. Bagus sekali ibu. Kita
masukan ke jadwal latihan verbal ya bu?

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dan belajar cara
mengontrol marah dengan latihan verbal berbicara yang baik?
b. Evaluasi Objektif
Baiklah ibu masih ingat tidak cara bicara yang baik nah coba ibu
sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari. Bagus
sekali ibu sekarang mari kita masukkan dalam jadwal ya bu.
c. RTL
Berapa kali sehari ibu mau latihan bicara yang baik? bisa kita
buat jadwalnya? Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari-hari,
misalnya meminta obat, makanan dll. Bagus nanti dicoba ya bu
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah cukup dulu kita mengobrol, bagaimana kalau besok kita
latihan cara mengatasi rasa marah ibu yang ke empat yaitu dengan
ibadah. Besok saya akan kembali lagi sekitar jam 10:00, mau dimana
bu? Disini lagi? Baik sampai bertemu besok ya bu, kalu begitu saya
permisi dulu ya buu
Pertemuan : 4 (SP 4)
Hari /tanggal : Kamis, 11 Juni 2020
Dx : Resiko perilaku kekerasan
Ruang : Melati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan sudah - Klien tampak tenang
melakukan cara nafas dalam memperagakan cara
- Klien mengatakan sudah bisa mengontrol amarahnya dengan
mengontrol emosi cara nafas dalam
- Klien mengatakan lebih tenang - Klien tampak dan lebih tenang
dan lega tenang
- Nada suara keras tetapi tidak
tinggi
- Klien kooperatif

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan

3. Tujuan
a. Klien dapat mengontrol mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
dan verbal
b. Klien dapat mengontrol marah dengan latihan berdoa/ sholat
c. Klien dapat memasukan jadwal kegiatan berdoa / sholat

4.    Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat dan verbal
b. Latihan cara mengontrol marah dengan spiritual yaitu berdoa dan sholat
c. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat,verbal
dan spiritual

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum/Selamat pagi ibu ’S”, masih ingat nama saya bu?
Coba siapa? Iyaa benar sekali.
b. Evaluasi/ validasi
Bagaiman bu, latihan apa saja yang sudah dilakukan? Apa yang
dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali,
bagaiman rasa marahnya? Coba masih ingat tidak berbicara yang baik
untuk mengntrol marah ibu?
c. Kontrak dan Tujuan
Baiklah bu seperti janji kita kemarin hari ini belajar cara ke empat
mengontrol rasa marah ibu yaitu dengan beribadah. Dimana enaknya
kita berbincang-bincang? Bagaiman kalau ditempat biasa seperti
kemarin? Berapa lama mau kita berbincang-bincang bu? Bagaimana
kalau 15 menit? mari bu. Tujuan kita latihan mengontrol marah ibu
dengan beribadah adalah agar ibu lebih bisa dekat dengan Allah SWT
dengan cara sholat, bias lebih tenang dan selalu meminta perlindungan
dengan berdoa dalam keadaan apapaun.

2. Fase Kerja
Sebelum kita belajar cara mengontrol marah dengan beribadah, nah saya
mau tanya apa ibu masih ingat ada berapa cara yang sudah diajarkan untuk
mengontrol rasa marah ibu ? coba sebutkan apa saja? Bagus sekali ibu,
ternyata ibu masih mengingatnya dan melakukannya, dan apa ibu masih
ingat kemarin kita latihan apa? Coba ibu sebutkan ? Iya bagus sekali, bu
masih mengingatnya.
Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan. Nah, baikalh
sekarang ibu bias megontrol rasa marah ibu dengan beribadah yaitu bias
dengan sholat. Kalu ibu sedang marah coba langsung duduk dan langsung
tarik nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks.
Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat. Ibu bisa melakukan
sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan. Coba ibu sebutkan sholat
5 waktu? Bagus, mau coba yang mana? Coba sebutkan caranya? Bagus
sekali bu. Kemudian ibu bisa mengontrolmarah dengan cara berdoa , ibu tau
gimna caranya? Iyabagus sekali bu. nah cara ini bisa mengurangi marah ibu
dan membuat ibu lebih tenang. Baiklah kita masukan ke jadwal kegiatan
beribadahya bu

4. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dan belajar cara mengontrol
marah dengan cara yang keempat ini yaitu dengan beribadah?
b. Evaluasi Objektif
Baiklah coba ibu sebutkan lagidan ulangi cara ibadah yang ibu lakukan
bila sedang marah, bagus sekali bu. Jadi sudah berapa cara mengontrol
marah yang kita pelajari? Wah hebat sekali ibu.
c. RTL
Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan ibu. Mau
berapa kali ibu sholat dan berdoa. Setelah ini coba ibu lakukan sholat
sesuai jadwal yang telah kita buat tadiya bu.
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana ibu
melaksanakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah.
Besok saya akan kembali lagi sekitar jam 10:00, mau dimana bu? Disini
lagi ya? Baik sampai bertemu besok ya bu, kalu begitu saya permisi
dulu ya buu
STRATEGI PELAKSANAAN

Nama : Ny. L

Hari/tanggal : Senin 08 juni 2020

Ruangan : Melati

Pertemuan : SP. 5

1. Proses keperawatan

a. Kondisi klien

Data Subjektif :

 Pasien mengatakan sudah tidak emosi lagi

 Pasien mengatakan sudah bisa meredam emosinya

Data Objektif :

 Pasien tampak kooperatif

 Kontak mata terjalin

 Pasien tidak terlihat tegang

 Pasien terlihat santai

b. Diagnosis

 Resiko perilaku kekerasan

c. Tujuan

Tujuan Khusus :

 Pasien dapat melakuakan kegiatan fisik dan minum obat sesuai dengan
program yang telah diterapkan

d. Intervensi

 Mengevaluasi kegiatan latihan fisik 1,2, obat, verbal, dan spiritual. Beri
pujian

 Menilai kemampuan yang telah mandiri

 Menilai apakah PK terkontrol

2. Strategi pelaksanaan
A. Orientasi

a. Salam

“ Assalamualikum, selamat pagi bu L. Perkenalkan saya perawat B dari


UMPRI. Ibu masih ingat dengan saya? ”

b. Evaluasi/validasi

“ Bagaimana perasaan ibu hari ini? ”

“ Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kegiatan apa saja yang sudah
ibu lakukan?”

Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik : “ saya ingin mengobrol dengan ibu, saya akan menanyakan


mengenai latihan yang telah kita lakukan kemarin, dan saya
akan mengajarkan latihan lain yang dapat ibu lakukan, apakah
ibu bersedia ? ”

Waktu : “ kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah


ibu bersedia? ”

Tempat : “ ibu mau kita ngobrol dimana? Atau mau disini saja? ”

3. Fase kerja

“ Baiklah Bu kita mulai saja ya perbincangan kali ini , sebelumnya coba saya lihat
jadwal kegiatan harian ibu.. apakah ibu masih ingat latihan yang pertama cara
mengontrol rasa marah bagaimana? Lalu latihan yang kedua bagaimana bu ?.
coba ibu praktekan latihan-latiham yang sudah kita pelajari kemarin..Bagus
sekali.. lalu apakah ibu tahu apa manfaat minum obat? Kalau ibu tidak minum obat
secara teratur bagaimana? Apakah ibu masih ingat 5 benar minum obat? Wahh
bagus sekali. Ibu juga sudah berbincang bincang baik dengan oranglain dan
bersikap sangat baik serta tahu cara meminta maaf kepada oranglain . Bagaimana
dengan sholat dan berdoanya bu, sudah ibu lakukan hari ini? Wahhh bagus sekali
ya bu..

Baik bu, saya lihat ibu semakin bagus sekali dan ada peningkatan dari hari ke hari
Ibu juga sudah dapat melakukan apa yang saya ajarkan dan ibu lakukan secara
mandiri yaa.. untuk keseluruhan saya menilai ibu sudah bisa menerapkannya dan
mampu mengontrol rasa marah dengan benar. Hebat sekali ya ibu.. ”

4. Terminasi
Evaluasi subyektif : “ Bagaimana perasaan ibu L setelah kita berbincang-
bincang tadi? ”

Evaluasi objektif : “ Jadi sudah ada berapa cara yang kita latih untuk
mengontrol rasa ingin marah dan kegiatan yang sudah
diajarkan? Coba ibu sebutkan. Bagus sekali bu..”

Rencana tindak lanjut : “ Baiklah selanjutnya coba ibu praktikan cara yang
kita diskusikan tadi ketika rasa ingin marah itu muncul
kembali dan jangan lupa untuk melakukan cara-cara
yang sudah diajarkan tadi agar rasa ingin marah yang
ibu rasakan bisa terkontrol dengan benar ”

Kontrak yang akan datang : “ Ibu nanti kita jadwalkan kembali untuk waktunya
bersama tim kesehatan lainnya untuk ibu konsultasi dan
tempatnya nanti bisa disini saja serta bisa direncanakan
kembali perihal masalah ibu ”

“ Bagus sekali ibu hari ini kerjasamanya”

“ wassalamualaikum Bu ”

Anda mungkin juga menyukai