2. 2. Tes hematologi merupakan pemeriksaan laboratorium yang sering diminta karena merupakan salah satu pemeriksaan penyaring dan dapat membantu menegakkanpenyaring dan dapat membantu menegakkan diagnosis serta memantau penanganan penderita. 3. 3. Manfaat pemeriksaan darah lengkap : 1. Sbg Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.diagnosa. 2. Sbg Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit. 3. Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi 4. 4. PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP 1. Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl 2. Haematocrite ( Hct ) 3. Laju endap darah (ESR)……….mm/jam 4. Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³4. Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³ 5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting) 6.Jumlah Sel Darah Merah…………. Jt/mL 7.Jumlah trombosit………………/mm³ 8. Retikulosit.............% 9.Indeks eritrosit. 5. 5. HEMOGLOBIN (Hb) Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haemMolekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mitokondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom. 6. 6. HEMOGLOBIN (Hb) Nilai normal Hb ( bervariasi ) : Laki-laki : 13,4 – 17,7 g/dl Wanita : 11,4 – 15,1 g/dl Neonatus : 16,5 + 3 g/dlNeonatus : 16,5 + 3 g/dl Anak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl Manfaat pemeriksaan Hb: 1. Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa. 2. Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit 3. Petunjuk kemajuan terapi 7. 7. Pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) Metode KALORIMETRI 1. Direct Matching Warna drh dibandingkan dengan warna standar. Cepat, sederhana, menyenangkan Kesalahan besar, tidak tepatKesalahan besar, tidak tepat 2. Alkali Hematin Darah + Na oH dididihkan Hb hijau biru dari larutan, alkali hematin Standar / Spectrophotometer Akurat Tidak akurat untuk ukur Hb bayi 8. 8. Pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) 3. Metode Oxyhemoglobine Darah + Na2 Co3 / NH4OH Oxyhemoglobin Spectropht Cepat, akuratCepat, akurat Oxyhemoglobin + Cu methemoglob shg hasil lebih rendah 4. Metode cyanmethemoglobine Darah ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6 MetHb MetHb + KCN CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan standard. Cepat, teliti kecuali Sulhemoglobine Mengandung CN yg bersifat racun 9. 9. Pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) 3. Metode Oxyhemoglobine Darah + Na2 Co3 / NH4OH Oxyhemoglobin Spectropht Cepat, akuratCepat, akurat Oxyhemoglobin + Cu methemoglob shg hasil lebih rendah 4. Metode cyanmethemoglobine Darah ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6 MetHb MetHb + KCN CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan standard. Cepat, teliti kecuali Sulhemoglobine Mengandung CN yg bersifat racun 10. 10. HITUNG JUMLAH ERITROSIT Pengukuran jumlah RBC. Saat lahir jumlah RBC paling tinggi, berangsur turun saat Dewasa. RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih & proximal dari tulang panjang. Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah.Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah. Harga NORMAL : Laki 2 dws : 4,3 jt – 5,9 jt/mL Wanita dws : 3,9 jt – 4,8 jt/mL Bayi : 5,0 jt – 7.0 jt/mL Anak 3 bl : 3,2 jt – 4,8 jt/mL 1 th : 3,6 jt – 5,2 jt/mL 10-12 th : 4,0 jt – 5,4 jt/mL Untuk penghitungan jumlah RBC dapat dipakai : -Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer setelah diencerkan dgn larutan Hayem. -Elektrik 11. 11. HITUNG JUMLAH LEUKOSIT Dengan kamar penghitung IMPROVED NEUBAUER dengan larutan Turk Harga Normal : ± 4 – 10 x 109/ dl / cmm Laki : 4,7 – 10,3 x 109/lLaki : 4,7 – 10,3 x 109/l Wanita : 4,3 – 11,3 x 109 /l Variasi jumlah sel darah putih : 1. Jumlah yg masuk peredaran darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dinding sinusoid, tingkat maturasi sel. 2. Jumlah yg keluar dari peredaran darah 3. Distribusinya 4. Kombinasi 1 s/d 3 12. 12. HITUNG JUMLAH LEUKOSIT 13. 13. HITUNG JENIS LEUKOSIT -Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 – 200 sel - Berperan dalam diagnosa penyakit - Normal ada 6 jenis WBC matur : Eosinofil / Basofil / Neutrofil stab(batang) / Neutrofil segmen / Limfosit / Monosit ABNORMALITAS Penyimpangan prosentase jenis WBC Peningkatan Eo : alergi, cacing Ba : CML, Policitemia Vera, dll Sel plasma : measles, varicella, MM Limfosit abnormal : paling sering Mononukleosis infeksiosa Sel darah putih muda Dewasa : Mieloblas, promieloblas, mielosit AML, CML Anak : Limfosit ALL 14. 14. HITUNG JENIS LEUKOSIT Nilai rujukan hasil hitung jenis lekosit Eosinofil : 1 – 3 % Basofil : 0 – 1 % Netrofil Batang : 2 – 6 % Segmen : 50 - 70 % Limfosit : 20 – 40 % Monosit : 2 – 8 % - Menghitung jenis lekosit sebenarnya menghitung jumlah relatif masing –masing jenis lekosit ; dalam hal ini jumlah suatu jenis lekosit dinyatakan dalam (%) dari 100 buah lekosit (semua jenis) - Hitung jenis lekosit pada garis besarnya ada 2 macam yaitu : 1. Cara otomatis 2. Cara visual 15. 15. HITUNG JENIS LEUKOSIT 1. Cara otomatis 1. Berdasarkan ukuran sel Dibedakan menurut ukuran sel limfosit dan mielosit setelah dilisiskan dengan saponin. Lekosit dikelompokkan dengan 3 kelompok . Sel kecil : 30 – 60 fl (limfosit) Sel sedang : 61 – 150 fl (monosit, eosinofil, basofil) Sel besar : > 150 fl (netrofil, mielosit, metamielosit, limfosit besar)metamielosit, limfosit besar) 2. Flow Cytometri Sel lekosit diwarnai dan dikelompokkan menjadi netrofil, eosinofil, basofil, monosit, limfosit. Jika ada sel-sel muda, alat akan memberikan tanda yang harus dikonfirmasikan dengan sediaan apus darah (Technicon). Alat yang menggunakan prinsip flow-cytometri 2. Cara visual Hitung jenis lekosit biasanya dilakukan pada sediaan apus yang dibuat pada kaca objek dengan pewarnaan tertentu 16. 16. HITUNG JENIS LEUKOSIT 17. 17. GAMBAR JENIS-JENIS LEUKOSIT NORMAL 18. 18. Pada penderita dgn riwayat perdarahan atau purpura, monitoring pada pemberian obat yang potensial atau diperkirakan beracun pada sumsum tulang, monitoringtulang, monitoring terapi heparin, monitoring setelah splenektomi jum- lah trombosit harus dimonitor. Hitung jumlah trombosit 19. 19. Jumlah NORMAL TROMBOSIT : 150.000 -400.000 /mm³ Perdarahan spontan terjadi pada Plt < 20.000/mm³ terjadi Pada : Penurunan fs sumsum tulang. Hipersplenisme D I C Infeksi Trombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia,Trombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia, Lymphoma. Penghitungan Jumlah trombosit dengan : Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer (lar Rees Ecker ). Hitung jumlah trombosit 20. 20. Hitung jumlah trombosit CARA PERHITUNGANLANGSUNG TAK LANGSUNG KAMAR HITUNG APUSAN DARAH TEPI 21. 21. GAMBAR TROMBOSIT (APUSAN DARAH TEPI, MIKROSKOP) 22. 22. HEMOGLOBINOMETER (METODE ASAM HEMATIN/SAHLI)HEMATIN/SAHLI) 23. 23. 1 2 1/5 5 A B CD 1 mm E 34 Tinggi kamar hitung = 0,1 mm Gambar 1. kamar hitung Improved Neubauer TAMPILAN KAMAR HITUNG DI LIHAT DI MIKROSKOP 24. 24. : tidak terhitung : dihitung Gambar 2. Cara menghitung leukosit di dalam kamar hitung 25. 25. GAMBAR SEDIAAN DARAH 26. 26. (Pengukuran dan perhitungan ukuran eritrosit) Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin eritriosit. Indeks eritrosit terdiri atas Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC). 27. 27. Indeks eritrosit dipergunakan secara luas dalam mengklasifikasikan anemia atau sebagai penunjang dalam membedakan berbagai macam anemia Indeks eritrosit MCV MCHC MCH 28. 28. Perhitungan Mean Corpuscular Volume (MCV) Volume Eritrosit Rata-rata (VER) Isi Eritrosit Rata-rata (IER)Isi Eritrosit Rata-rata (IER) x 10 ……. femtoliter (fl) jutadalameritrositJumlah Hematokrit 29. 29. Perhitungan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) Hemoglobin Eritrosit Rata- rata (HER) x 10 (uug) /pikogram/pg jutadalameritrositJumlah Hemoglobin 30. 30. Perhitungan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) Konsentrasi Hemoglobin Rata-rata (KHER) x 100 … (%)) Hematokrit Hemoglobin 31. 31. Nilai Rujukan : MCV = 82 – 92 fl MCH = 27 – 32 pgMCH = 27 – 32 pg MCHC = 32 – 37 % 32. 32. LAJU ENDAP DARAH 33. 33. LAJU ENDAP DARAH 34. 34. LAJU ENDAP DARAH 35. 35. LAJU ENDAP DARAH Plasma 36. 36. LAJU ENDAP DARAH 37. 37. CARA PEMERIKSAAN LED (LAJU ENDAP DARAH) 38. 38. TABUNG PEMERIKSAAN LED 39. 39. WESTERGREN WINTROBE 40. 40. HEMATOKRIT / PCV 41. 41. PRINSIP PERHITUNGAN 42. 42. RETIKULOSIT 43. 43. PERHITUNGAN RETIKULOSIT 44. 44. RETIKULOSIT 45. 45. GAMBAR RETIKULOSIT PADA SEDIAAN DARAH 46. 46. CARA MENGHITUNG RETIKULOSIT