Anda di halaman 1dari 56

TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :
Alberd Boi Samosir
(C0C020017)
AKUNTANSI (D3)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rustam, S.Pd., M.Hum

PROGRAM STUDI VOKASI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2020
BAB I
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

Pertanyaan :

1. Jelaskanlah, apa yang dimaksud dengan kedudukan bahasa !


Jawab: kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai
budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa
yang bersangkutan

2. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan fungsi bahasa !


Jawab: Dilihat dari aspek bahasa sebagai alat komunikasi dapat dibedakan dua jenis
fungsi bahasa, yaitu fungsi struktural dan fungsi pragmatis. Kedua fungsi ini saling
berkaitan karena setiap fungsi struktural terkait dengan fungsi pragmatis. Aliran
yang dikenal dengan nama fungsionalisme ini berpendapat, bahwa unsur-unsur
bahasa yang membentuk sistem bahasa, seperti unsur fonologis, gramatikal dan
semantis ditentukan oleh fungsi bahasa dalam masyarakat.

3. Sebutkanlah fungsi-fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya


sebagai bahasa nasional !
Jawab: (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3)
alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang
sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan
Indonesia, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya

4. Sebutkanlah fungsi-fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya


sebagai Bahasa Negara !
Jawab: (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia
pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasonal serta kepentingan pemerintah,
dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi

5. Uraikanlah secara argumentatif perlunya perumusan kedudukan dan


fungsi bahasa Indonesia!
Jawab: Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia
adalah sebagai lambing kebanggaan kebangsaan,identitas nasional, alat
perhubungan antar warga,daerah dan antar budaya,serta alat pemersatu suku,budaya
dan bahasa di Nusantara.
Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara,fungsi bahasa Indonesia
adalah sebagai bahasa resmi kenegaraan,bahasa pengantar pendidikan,alat
perhubungan tingkat nasional dan alat pengembangan kebudayaan,ilmu
pengetahuan dan teknologi.

6. Apakah rumusan fungsi atau peranan bahasa Indonesia bersifat tetap?


Kemukakanlah alasan Anda!
Jawab: Ya, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional,yang berfungsi
sebagai sarana pembangunan bangsa,sebagai sarana pengembangan iptek, dan
sebagai sarana pembinaan kehidupan budaya bangsa.
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

1. Apa perbedaan bahasa formal dan bahasa informal?


Jawab:
Bahasa Formal adalah bahasa yang biasa dipergunakan pada situasi-situasi
yang bersifat resmi atau formal yaitu misalnya : Situasi rapat, Lingkungan
kerja, Bahasa dari bawahan terhadap atasan, Bahasa Pendidikan, Media
Masa, Dll.
Sedangkan,
Bahasa Informal adalah bahasa yang dipergunakan dalam sehari-hari dengan
tanpa adanya situasi yang resmi atau yang dikatakan dengan bahasa ke
akraban.

Carilah dialog bahasa Indonesia yang benar dan bahasa gaul, dengan mengisi
kolom yang sudah disediakan.

BAHASA INDONESIA BAHASA GAUL (INFORMAL)

Fanie : Halo Pak Kim, Clarie : Good morning


Nama saya Fanie Mrs. Sella (Selamat pagi
nyonya Sella)
Mr. Kim : Halo fanie, Sella : Selamat pagi nona Clarie
apa kabarmu? Clarie : gimana kabar lo
Fanie : Baik pak Sella? Sella : Baik, terimakasih, dan
Mr. Kim : Jadi kapan kamu lo?
siap untuk mengajar disini? Clerie : Luar biasa, terimakasih
Fanie : Besok, Saya Sella : Hari yang indah
bisa memulai pekerjaan saya bukan? Clarie : Ya benar)
Mr. Kim : Baiklah, Sampai
jumpa besok
Fanie : Baik, pak
Budi : Hallo Pak Dedi, Riki : Hi Agung
Bagaimana kabarmu? Agung : Hi Riki
Dedi Sebuah kejutan. Ini sudah lama Riki : Gimana kabar lo bro?
sejak kamu pergi keluar negeri. Agung : Baik bro
Bagaimana kabarmu Pak Budi? Riki : senang berjumpa
Budi saya melakukannya dengan denganmu Agung : senang
baik. Bagaimana denganmu? berjumpa denganmu juga
Dedi Saya akhirnya memiliki waktu
luang. Saya baru saja selesai
mengambil proyek besar, dan saya
sangat lega bahwa aku sudah
selesai
dengan itu.
Nola : Nyonya Irham : Selamat siang Bayu
Mia, Bagaimana Bayu : Iya,ada apa bro ?
kabarmu? Irham : apakah kau
Mrs. Mia : Nola, Aku baik dan bisa dating kerumah ku?
kamu? Nola : Baik, Nyonya Mia. Bayu : Tentu bro
Aku sangat senang berjumpa
denganmu lagi Mrs. Mia :
Aku juga. Bagaimana keadaan
ibumu Nola?
Nola : Dia juga baik
Nyonya Mia
Mrs. Mia : Bagus
Raya : Nyonya Kartini? Ari : "Yo, Bobi! Ada
Kartini : Iya, siapa kamu? apa?" Bobi : "Tidak
Raya : kamu tidak ada. Kamu?"
mengingatku?. Aku Raya Ari : "Tidak ada. Saya hanya marah
teman KKN-mu pada guru kami."
Kartini Raya, Apa kabarmu? Bobi : "Kamu selalu kesal pada
Raya : Bagus, sudah semua orang.
terlalu lama aku menunggu
bertemu denganmu Kartini: Ya,
aku juga
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

1. Carilah kata baku dan tidak baku


Jawab:
Kata baku Kata tidak baku

Apotek apotik
Efektif efektip
Karena karna
Foto poto
Biosfer biosfir
Cabai cabe
Cokelat coklat
Cedera cidera
Digit dijit
Durian duren
Ambulans ambulan
Antre antri
Azan alaram
Balsam balsem
Negeri negri

Pertanyaan:

2. Apa perbedaan bahasa formal dan bahasa informal?


jawab:
Bahasa Formal adalah bahasa yang biasa dipergunakan pada situasi-situasi yangbersifat
resmi atau formal yaitu misalnya : Situasi rapat, Lingkungan kerja, Bahasa dari bawahan
terhadap atasan, Bahasa Pendidikan, Media Masa, Dll.
Sedangkan,
Bahasa Informal adalah bahasa yang dipergunakan dalam sehari-hari dengan tanpa
adanya situasi yang resmi atau yang dikatakan dengan bahasa ke akraban.

3. Carilah dialog bahasa Indonesia yang benar dan bahasa gaul, dengan mengisi kolom
yang sudah disediakan.
Jawab:

BAHASA INDONESIA BAHASA GAUL(INFORMAL)


Pak guru : Rino apakah kamu sudah Astrid : Jul, lo hari jumat kemana? Jalan yuk
mengerjakan PR? bosen nih gue
Rino : sudah saya kerjakan pak. Julia : Ayuk,gue lagi libur nih. Mau jalan
Pak guru : baiklah kalau begitu, kemana?
segera dikumpulkan. Astrid : Ke PIM aja mau gak?
Rino : Terima kasih Pak Julia : Boleh,gue sekalian mau nyari sepatu.
Mau ketemuan jam berapa nih?
Astrid : Sore aja jam 4an gitu
Julia : Yaudah oke ketemuan di Starbucks
aja ya
Astrid : okeoke cuy.

tony : apakah ini rumah bapak edy? Razi : Zi, PR Matematika lo sudah kamu
andy: benar apakah ada yang bisa saya kerjakan apa belum?
bantu? Rusli : Belum nih. Lo sudah Li?
tony : apakah ia ada dirumah? Razi : Sama, aku juga belum nih. Kita
andy: ya, dia ada didalam,tetapi dia sedang kerjakan PR nya bersama – sama, mau?
mandi. silahkan masuk. Rusli : Boleh, nanti malam aja ya. Kita
tony: terimakasih banyak kerjakan di rumah ku aja nanti.
andy: maaf, anda siapa? Razi : Iya, nanti jam 7 malam aku ke
tony: saya adalah mahasiswanya ketika rumahmu.
dulu berkuliah di universitas gajah mada. Rusli : Aku tunggu lo di rumah.
andy: dapatkah anda menyebutkan nama
anda?
tony : nama saya tony
andy: silahkan duduk tony, saya akan
panggilkan
tony: tentu saja, terimakasih

Takanawa : halo Pak John Beni : Halo Bang, apa kabar ?


Mr. John : halo Takanawa Bedi : Baik, Alhamdulillah. Kabar ente
Takanawa : bagaimana kabarmu gimana ?
Pak John?) Beni : Baik. ente abis dari mana. Kayak
Mr. John : Luar biasa, yang capek gitu ?
terimakasih Takanawa : Bedi : Gue abis olahraga nih. Jogging
senang berjumpa denganmu sepuluh keliling lapangan.
Mr. John : senang Beni : Lah, sepuluh keliling ? ente abis
berjumpa denganmu juga diapain ? dihukum sama nyokap ente ?
Bedi : Kagak. Gue lagi ngurusin badan nih
! Biar kurus, kayak ente.
Beni : Oh, gitu. Yaudah gue doain deh.
Bedi : Amiin. Oh iya, ngomong-
ngomong, ente abis ngapain ?
Beni : Gue abis ikut kajian, Bed. Sama
Ustadz Hanan.
Bedi : Oh.. Ustadz Hanan Attaki yah !
Beni : Iya. Oh iya udah jam tujuh nih,
Gue tinggal ya! Ada urusan dulu.
Assalamualaikum.
Bedi : Waalaikumussalam

Clarie : Selamat pagi nyonya Sella Boi : Hi,Marsel..


Sella : Selamat pagi nona Clarie Marsel : Hi, gimana kabar lo boi?
Clarie :. Bagaimana Boi : Baik baik
kabarmu nyonya Sella? Marsel : Bisakah kau membantuku
Sella : Baik, terimakasih, Boi : Tentu
dan kamu?
Clerie : Luar biasa, terimakasih
Sella : Hari yang indah bukan?
Clarie : Ya benar

Bobby : Selamat siang Pak Tarigan Dani : Hi


Mr. Tarigan : Iya, apakah aku dapat Farhat.. Farhat :
membantumu? Hi,juga
Bobby : Dapatkah anda hadir dalam Dani : apakah lo bisa dating ke rumahku
makan malam keluarga kami nanti malam? Farhat : Tentu bro
Mr. Tarigan : Tentu
Bobby : Terimakasih untuk waktu
anda, Pak Tarigan Opi : Boby
Boby : Iya, siapa kamu?
Opi : aku Opi, teman masa kecil lo
Boby : Opi! lama tak jumpa,
gimana kabar lo?
Opi ; Baik, lama tak jumpa juga
BAB II

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

Perbaikilah penulisan karangan ‖Tiga Sahabat Setia‖ yang baru saja Saudara baca
sehingga sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar!
Caranya, perbaiki di kertas ini langsung dengan mengubah yang salah menjadi benar
penulisannya. Pergunakan pena yang tintanya selain berwarna hitam!

TIGA SAHABAT SETIA

Alkisah di negeri bahasa hiduplah tiga orang sahabat yang bernama meskipun walaupun
dan tetapi. Walaupun mereka tidak tinggal berdampingan mereka selalu hidup rukun
karena mereka tidak pernah mencampuri urusan masing-masing. Dalam hidup
bermasyarakat meskipun walaupun dan tetapi selalu membantu keluarga-keluarga
kalimat yang membutuhkan pertolongan mereka dalam penggunaan kalimat-kalimat
pertentangan dan penegasan. Suatu hari pak kalimat datang menemui tetapi dia
membutuhkan bantuan tetapi dalam kalimat kami ingin datang,.. . .hujan deras
menghalangi niat kami. Di sempurnakanlah kalimat tersebut oleh tetapi menjadi kami
ingin datang tetapi hujan deras menghalangi niat kami. Di lain waktu meskipun di mintai
pertolongannya oleh pak kalimat. Pada saat itu pak kalimat membutuhkan meskipun
untuk menyempurnakan kalimat. . .dia menolak saya tetap memaksanya. Sayangnya
meskipun sibuk membantu keluarga kalimat lain sehingga dia menawarkan penggantinya
walaupun. Pak kalimat tidak keberatan karena dia mengerti walaupun dan meskipun
dapat saling menggantikan dalam penggunaan sebuah kalimat pertentangan. Akhirnya
kalimat tersebut menjadi walaupun dia menolak saya tetap memaksanya.
Pada suatu hari negeri yang tenang itu terganggu akibat kedatangan raksasa jahat. Sang
raksasa ini melihat kerukunan walaupun meskipun dan tetapi maka mereka pun di hasut
oleh Sang Raksasa. Hai meskipun dan walaupun tidakkah kalian bangga dapat
berkedudukan di depan sebuah kalimat Kalian adalah pemimpin. Di lain pihak, kalian
pun dapat berada ditengah-tengah. Walaupun kalian berada di tengah, kedudukan kalian
masih terhormat karena kalian adalah faktor penjelas sebuah kalimat pertentangan.
Ingatlah kalian terlahir tidak untuk menjadi yang terbelakang, Sang raksasa menjelaskan.
Apakah kalian mengerti akan hal ini? lanjut Raksasa. Ya raksasa kami mengerti. Jawab
meskipun dan walaupun serempak. Jika kalian mengerti seharusnya kalian musnahkan
tetapi bujuk raksasa. Apa..., memusnahkan tetapi tanya meskipun terkejut dan diikuti
kerutan di wajah walaupun yang menandakan dia tak mengerti maksud Raksasa. Ya
memang itu saranku. Tak ada gunanya Dia berada di negeri ini. tegas Raksasa .Kalian
bisa menggantikan kedudukannya di tengah kalimat. lanjutnya. Aku benar-benar tak
mengerti jalan pikiranmu, raksasa. Selama ini kami bertiga selalu dapat bekerja sama
membantu keluarga-keluarga kalimat. Ada saatnya kami tidak bisa membantu kalimat-
kalimat. Pada saat itulah, kami membutuhkan kehadiran tetapi jelas Meskipun. Ah
omong kosong Kalian tak memerlukan bantuan Tetapi sahut raksasa. Wahai raksasa
Alangkah sombong-nya kami kalau kami merasa kedudukan kami lebih penting
dibanding kedudukan tetapi. Mari kuberi Engkau sebuah contoh kalimat. Hujan telah
reda,... kami masih malas pergi. Pada saat seperti itu, kami tidak bisa membantu kalimat
tersebut. Hanya tetapi yang sanggup membantu kalimat pertentangan tersebut. kata
Walaupun. raksasa mulai sadar bahwa dia tidak berhasil menghasut meskipun dan
walaupun, tetapi dia tidak kurang akal. dia beralih mencoba mengajak tetapi untuk
membenci kedua sahabatnya. Hai tetapi Dari manakah Engkau tanya raksasa. Aku baru
saja membantu kalimat saya cerdas, tetapi saya malas. jawab tetapi. Raksasa mulai
menghasut. Apakah Kau tak merasa bosan selalu berada di tengah kalimat Tidakkah
Kau sadar betapa serakahnya kedua sahabatmu? Mereka selalu berebut tempat di depan.
Mereka tidak pernah memberimu kesempatan untuk berada di depan. Bahkan, posisi mu
yang hanya di tengah pun terkadang ditempati mereka.

“Raksasa, tak pernah terpikirkan olehku untuk iri kepada kedua sahabatku. Sudah
menjadi takdir ku untuk selalu berada di tengah. Betapa tak pantasnya aku menjadi
pemimpin sebuah kalimat.‖ jelas tetapi dengan bijak sana. ‖Bagaimana dengan posisi mu
yang dirampas oleh mereka?‖ tanya raksasa yang terus mencoba menghasut tetapi.
Walaupun mereka berada di tengah tetapi tujuan kami berbeda. tujuanku untuk
menunjukkan pertentangan sedangkan tujuan kedua sahabatku adalah untuk penegasan
jawab tetapi dengan tenang. Akhirnya raksasa sadar tak mungkin baginya mencerai-
beraikan ketiga sahabat yang saling setia itu maka di tinggalkan nya negeri bahasa
dengan segudang kekesalan di hatinya.

Jawab

 Nonsense = omong kosong


 Apaa = apa
 Kalu = kalau
 mengahsut = menghasut
 ia = dia
 ia = dia
 ia = dia
 ia = dia
 ia = dia
 ia = dia
 ia = dia
BAB III
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

Teks
Mereka duduk di belakang kelas bukan karena keinginan mereka melainkan
karena disitulah tempat yang seolah-olah telah disediakan untuk mereka. Di beberapa
kelas, ada banyak gangguan yang terlihat yang sering kali memaksa guru untuk
memisahkan kelas satu dengan kelas lain atau siswa yang satu dengan siswa yang lain.
Di depan kelas ada siswa-siswa yang rajin yang sudah menunggu dengan tangannya yang
siap untuk mengacungkan jarinya pada momen-momen khusus. Mereka membungkung-
bungkuk seperti serangga-serangga besar yang baru saja ditangkap dengan jebakan
pendidikan. Mereka juga seolah-olah seperti atlet terkenal yang sedang duduk di tengah-
tegah kelas. Hal itu tentu membuat mereka tidak yakin untuk duduk di belakang kelas
dan dipinggir mahasiswa-mahasiswa lain.
Sementara itu, siswa-siswa yang duduk di bangku lain membuat suatu komunitas
yang dengan alasannya masing-masing, seperti mencerminkan bahwa mereka tidak
berhasil menjalani sistem pendidikan umum di Sekolah di Jambi. Dulu mereka sering kali
dianggap orang-orang yang lemah, yang memiliki prestasi rendah, lamban, miskin,
tertinggal, dan sebutan-sebutan lain. Sekarang mereka lebih kenal dengan siswa beresiko
gagal. Wajah-wajah mereka berubah dan dalam seting perkotaan, jumlah mereka juga
terus bertambah.
Delapan tahun yang lalu, ada banyak penelitian tentang perlunya memperbaiki
sistem pendidikan dan memberdayakan siswa-siswa yang beresiko gagal. Pada tahun 90-
an pemerintah sudah menulis sebuah dokumen bertajuk “Resiko Pendidikan” yang
mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam sistem pendidikan di Jambi dan
mengharapkan adanya reformasi besar-besaran. Salah satu reformasi ini adalah upaya
membangun sistem pembelajaran yang lebih bermutu dan standar-standar prestesi siswa
yang lebih tinggi. Namun, di tengah tengah semangat reformasi ini, ada banyak siswa
marginal yang kebutuhankebutuhannya sering kali tidak dihiraukan. Masih jarang
diketengahkan persoalan persoalan yang terkait dengan apakah reformasi ini menjamin
bahwa semua siswa dapat memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan
yang berkualitas. Agar pemberdayaan dalam ranah pendidikan dapat benar-benar
terwujud, maka kebutuhan-ke butuhan para siswa marginal ini perlu mendapatkan
perhatian lebih.
Dewasa ini, sejumlah penelitian lebih banyak berfokus pada usahasa
mengidenifikasi karakteristik-karakteristik siswa beresiko gagal. Sementara beberapa
penelitian yang lain, masih berkutat dalam usaha menggalakan reformasi dan program-
program pemberdayaan bagi siswa-siswa yang beresiko gagal. Studi-studi dan penelitian-
penelitian tentang topik ini juga tidak jarang melibatkan para pakar di bidang pendidikan,
bisnis, dan industri serta bagian pemerintahan.
Meskipun ada kemanjuan dalam mengidentifikasi karakteristik-karakteristik siswa
beresiko gagal dan mengembangkan program-program untuk memenuhi kebuuhan-
kebutuhan mereka. Esensi problem beresiko gagal masih saja muncul dan terus menerus
memperlemah sistem sekolah di Jambi. Beberapa pendidik merasa bahwa kita tidak perlu
melakukan penelitian lebih lanjut. Meski demikian, ada penelitian-penelitian yang masih
menyarankan agar kita membangun jaringan yang lebih kuat antara bisnis dan
pendidikan. Bahkan ada pula yang menawarkan agar kita sebaiknya berusaha
merekontruksi secara total sistem pendidikan kita.
Meskipun semua penelitian dan studi sudah sering dilakukan oleh para pakar,
kenyataannya kita masih memiliki siswa-siswa yang berada dipigiran pendidikan. Hal ini
mungkin disebabkan penelitian-penelitian selama ini terlalu banyak yang mempersoalkan
kurikulum dan sistem pendidikan. Masih jarang ditemukan penelitian yang fokus pada
keberadaan siswa. Untuk itu, penelitian ini fokus pada siswa itu sendiri. Inilah saatnya
bertanya kepada siswa dan mendengarkan respon respon mereka. Bagian ini diharapkan
dapat membawa konsepsi baru bagian penelitian yang sudah ada dan menentun pada
reformasi lanjutan

Ulasan atau Komentar


 Dalam teks diatas banyak terdapat kata-kata leksikal atau kata isi yang memenuhi
hampir seluruh kalimat.
 Banyak berisi kalimat simpleks,contohnya pada kalimat kedua paragraph ke satu.
 Terdapat kata yang dinominalisasikan dalam teks tersebut sehingga
mengakibatkan pemadatan informasi.
 Ada beberapa kata yang mengandung istilah teknis.
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan diksi ?
Jawab : Diksi adalah pemilihan kata-kata melalui pertimbangan – pertimbangan
tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki , diksi juga dapat diartikan
sebagai pemelihan kata yang tepat untuk mencapai suatu gagasan , membentuk,
mengelompokkan kata yang tepat , menggunakan ungkapan-ungkapan yang sesuai
, dan gaya bahasa yang paling baik dalam suatu situasi.

2. Senutkan dan jelaskan fungsi penggunaan diksi !


Jawab :
a. Memperoleh keindahan guna manambah daya ekspresi kita , maka
sebuah kata akan lebih jelas , bila pilihan kita tersebut tepat
dan sesuai .
b. Ketepatan pilihan kata bertujuan agara tidak menimbulkan interpretasi
yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau
pendengar , sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak
suasana.
c. Untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah
d. Untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut dalam mendeskripsikan
tokoh lebih jelas , mendeskripsikan latar waktu , latar tempat , dan latar
social dalam cerita tersebut.

3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis diksi!


Jawab :
a. Sinonim , berasal dari kata yunani kuno , yaitu anoma yang artinya
“nama” dan syn yang artinya “dengan “ . Maka secara harafiah
sinonim berarti “nama lain untuk benda atau hal yang sama “.
Ungkapan ( bias berupa kata , frase, atau kalimat )
Contoh : Binatang = fauna
b. Antonim,berasal dari kata yunani kuno , yaitu omana yang artinya
“nama” dan anti yang artinya “melawan” . makna secara harafiah
anonim berarti “nama lain untuk benda lain pula” . ungkapan ( biasanya
berupa kata , tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat) yang
makna nya dianggap kebalikan dari makna lain
Contoh : Hidup = Mati , Besar = kecil

c. Hominim, Homofon, Homograf , berasal dari bahasa Yunani kuno


onoma yang artinya “nama” dan homo artinya “sama” . secara harafiah
homonym dapat diartikan sebagai “ nama untuk benda atau hal lain” ,
disamping hononim adapulah istilah homofon dan homograf . homofon
dilihat dari segi ‘bunyi’ (homo=sama,fon =bunyi) misalnya : ‘bank’
yang berarti tempat menyimpan uang dan ‘bang’ yang berarti kak laki-
laku sedangkan homograf dilihat dari segi ‘ tulisan,ejaan’
(homo=sama,grafo=tulisan) misalnya : ‘apel’ yang bearti berkunjung
‘apel’ yang berarti buah . homofon sebenarnya sama saja dengan
hononim , karena realisasi bentuk-bentuk bahasa adalah berupa bunyi .
namun dalam bahsa Indonesia ada sejumlah kata yang homofon tetapi
ditulis dengan ejaan yang berbeda karena ingin memperjelas perbedaan
makna.
Contoh homonim : Buku = ruas , buku = kitab
Contoh homofon : sangsi = ragu-ragu , sanksi = hukuman
Contoh homograf : apel ( seperti kata teh) = upacara

d. Hiponim dan Hepernim , berasal dari bahasa Yunani kuno , yaitu


Onoma berarti ‘nama ‘ dan hypo berarti ‘dibawah’ jadi , secara harafiah
berarti ‘nama yang termasuk dibawah nama lain’ . ungkapan ( biasanya
berupa kata , tetapi kiranya dapat juga fase atau kalimat ) yang
maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satu ungkapan lain .
Contohnya : Hipernim = Hewan , Hiponim = ayam , kambing, harimau,
gajah, sapi

e. Polisemi , lazim diartikan sebagai satuan bahasa atau ( terutama kata ,


bisajuga frase) yang memiliki makna lebih dari satu . contoh kalimat
penerapannya sebagai berikut :
Kalimat 1 : Risna menanam bunga melati yang sangat harum baunya.
Kalimat 2 : Risna memiliki paras yang sangat cantik sehingga menjadi
bunga desa di kampungnya.
Kalimat 3 : bank konvensional memberikan bunga sebesar 10 % setiap
bulannya .
4. Sebutkan prinsip-prinsip penggunaan diksi !
Jawab : prinsip diksi harus sesuai dengan kaidah umum , kaidah makna , social
kebahasaan , dan ragam pemakaian , kriteria pemilihan kata yaitu mencakup
ketepatan , kecermatan dan keserasian.

5. Apakah yang dimaksud dengan idion, berikan contohnya !


Jawab : idion adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata ( fasih) dan
maknannya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang
membentuknya
Contoh :
a. Selaras dengan , insaf akan , berbicara tentang , terima kasih atas ,
berdasarkan pada/kepada .
b. Membanting tulang , bertekuk lutut , mengadu domba , menarik hati ,
keras kepala.

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

Pertanyaan
1. Tulislah pengertian kalimat efektif dengan singkat,jelas lengkap dan padat !
Jawab :
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki susunan kaidah bahasa
Indonesia yang tercantum dalam PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia ) dan menggunakan kata yang sesuai .

2. Mengapa sering ditemukan kalimat-kalimat yang tidak efektif ?


Jawab : karena banyak pemborosan kata dan ada kalimat yang tidak lengkap
Dalam penggunaan SPOK , karena kurangnya pengetahuan yang di
Sampaikan oleh seseorang yang menggunakan kalimat tidak efektif.
3. Tulislah 5 ciri-ciri kalimat efektif !
Jawab :
 Kesepadanan sturktur
 Kehematan kata
 Kesejajaran bentuk
 Ketegasan makna
 Kelogisan kalimat

4. Tulislah kalimat efektif dengan ciri-ciri


a. Kesepadanan : adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah
b. Kehematan : siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan
tinggi
c. Kesejajaran : Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara
membuang ,
memilah , dan mengolahnya .
d. Kelogisan : Bapak Kepala Sekolah dipersilahkan menyampaikan
pidatonya
sekarang.

5. Tulislah sebuah paragraf dengan kalimat utama “ Mahasiswa harus rajin kuliah “
Minimal empat kalimat , dan masing masing memperhatikan ciri-ciri kalimat
efektif !
Jawab :
Mahasiswa harus rajin kuliah , kesempatan ini dapat digunakan untuk
memperolah banyak ilmu pengetahuan . sangat disayngkan jika kesempatan
emas ini dilewatkan hanya karena kemalasan pribadi . waktu yang demikian
berharga seharusnya dapat digunakan untuk membangun masa depan yang
cerah.
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian paragraf !
Jawab : Paragraf adalah suatu rangkaian kalimat yang memiliki suatu gagasan
utama.

2. Sebutkan fungsi paragraf pada sebuah kalimat !


Jawab : untuk mengetahui ide paragrafnya , mudah untuk mencari apa yang
dibahaskan
dalam kalimat yang ada di paragraf.

3. Jelaskan perbedaan antara paragraf pembuka, penghubung , dan penutup !


Jawab :
 Paragraf Pembuka adalah paragraf yang letaknya diawal sebuah
wancana
 Paragraf Penghubung adalah paragraf yang membuat isi dari sebuah
karangan .
 Paragraf Penutup adalah paragraf yang berada diakhir sebuah
karangan .

4. Sebutkan syarat-syarat paragraf yang baik . jelaskan tiap-tiap syarat paragraf yang
telah anda sebutkan !
Jawab :
 Memiliki kelengkapan unsur-unsur paragraf
Seperti yang diketahui paragraf memiliki unsur berupa kalimat
utama dan penjelas . kedua unsur tersebut seharusnya terdapat pada
sebuah paragraf.
 Terdapat hubungan pada unsur-unsur paragraf yang ditulis.
Kalimat penjelas sebaiknya memiliki gagasan yang relevan
dengan ide pokok paragraf , begitu juga ddengan kalimat utama
yang
sebaiknya dapat menggambarkan secara umum gagasan –gagasan
penjelas yang ada dalam paragraf.
 Terdapat kepaduan pada unsur-unsur paragraf yang ditulis.
Gagasan utama dan penjelas dalam paragraf harus bersifat logis dan
memiliki hubungan yang utuh. Gagasan penjelas tidak boleh terlalu
menyimpang dari gagasan utama dalam paragraf.

5. Jelaskan perbedaan alat Pembina koherensi secara eksplisit dengan implisit !


Jawab : eksplisit adalah penyampaian secara langsung sehunggan makna dan
isinya
Dapat diketahui, sedangkan implisit adalah penyampaian secara tidak
langsung
Dimana maksud dan isinya terkesan tidak jelas.

6. Tulislah sebuah tulisan atau karangan pendek yang mengandung paragraf


pembuka , penghubung dan penutup !
Jawab :
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kita dapat
melaksanakan kerja bakti dengan lancar , seperti yang kita harapkan sekaranf
lingkungan sudah bersihdan tertata rapi .sehingga lingkungan terasa lebih nyaman
. Demikian sambutan dari saya , semoga kita dapat mempertahankan kebersihan
ini. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan Trima Kasih.

7. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode Klimaks !


Jawab :
Dalam pengembangan komoditas kopi terlihat berbagai instansi yang
menangani kegiatan produksi pengolahan dan pemasaran. Pelbagai kegiatan
pembinaan dalam pengembangan komoditi kopi harus didasarkan pada suatu
kebijaksanaan komoditas yang konsisten dan terpadu . kebijaksanaan produksi ,
pengolahan lahan , dan pemasaran-pemasaran itu harus secara konsisten dan
terpadu membina peranan komoditas kopi dalam pembangunan nasional pertanian
yang lain .inilah yang disebut kebijaksanaan komoditas terpadu secara vertikal.

8. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode analogi !


Jawab : mendidik anak sama seperti merawat sebuah tanaman . dalam merawat
tanaman , kita mesti merawat mereka secara telaten dan sabar , sehingga tanaman
yang kita rawat bisa bertumbuh dengan semestinya . begitu juga dengan mendidik
anak .perlu adanya kesabaran ekstra dan ketelatenan agar mereka dapat tumbuh
dengan semestinya . oleh karena itu , kita harus mendidik anak kita dengan telaten
dan sabar seperti halnya saat kita merawat tumbuhan.
9. Tuliskan sebuah paragraph yang menerapkan metode sebab-akibat !
Jawab : hasil panen petani Desa Cikaret hamper setiap musim tidak memuaskan .
banyak tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama , banyak pula
tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik.

10. Tuliskan sebuah paragraf menerapkan metode Proses !


Jawab :
untuk menghindari dampak negatif dari internet , yang mengancam bagi
anak anda maupun diri kita sendiri , ada baiknya kita memperhatikan langkah-
langkah sebagai berikuit :
1. Fokuskan ke hal-hal yang positif seperti mencari tugas , materi dan
sebagainya
2. Gunakan internet seefisien mungkin , jangan boros dalam berinternet .
karena kalau setiap hari menggunakan internet pasti akan ketagihan dan
menghabiskan biaya yang besar
3. Gunakan software atau aplikasi yang memblokir situs-situs porno ,
supaya terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan

11. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode definisi istilah !


Jawab : internet adalah sistem computer umum yang digunakan dimana terhubng
secara global menggunakan TCp/IP . TCP/IP ini sebagai protocol pertukaran paket
.

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

1. Buatlah masing masing sebuah kutipan langsung dan tidak langsung yang
bersumber dari buku Bahasa Indonesia untuk Mata kuliah umum yang
anda miliki. Sumber kutipan diletakkan di awal kutipan dan satu lagi di
akhir kutipan, kutipan tersebut bersumber dari halaman 35 paragraf ketiga.
a. Kutipan langsung sumber diletakkan di awal kutipan
Lindgren (1976: 225) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukakannya bahwa: Ego
strength is a general ―omnibus type of factor that positively related to success of all
kinds, in the classroom, as well as elsewhere. Other personality factors are specific
in terms of the kind of school performance to which they are related.

b. Kutipan langsung sumbver diletakkan di akhir kutipan


Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan
menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan
perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti ―… a relationship that
nourishes us as we give, and enriches us as we spend, and permits ego an alter ego in
mutual harmony (Cole, 1993: 832).

c. Kutipan tidak langsung sumber kutipan diletakkan di awal kutipan


Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984: 41) bahwa ―In Piaget‘s theory,
children‘s intellectual functioning is represented terms of symbolic logic.

d. Kutipan tidak langsung dan sumber kutipan diletakkan di akhir kutipan


The personality pattern is inwardly, determined by and closely associated with the
maturation of the physical and mental characteristics which constitute the
individual‘s hereditary endowment (Hurlock, 1979:19).

2. Susunlah daftar pustaka dari sumber kutipan yang anda kutip tadi, dan
buat juga penulisan daftar pustaka yang sumber buku kutipan ditulis oleh
dua pengarang, tiga pengarang, dan empat pengarang atau lebih.

a. Satu pengarang
Poole, M.E. (1976). Social Class and Landuage Utilization at the Tertiary Level.
Brisbane: University of Queensland.

b. Dua pengarang
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York Holt Rinehart
and Winston.
c. Tiga pengarang
Lyon, B., Rowen, H.H and Homerow, T.S. (1969). A History of the Western World.
Chicago: Rand McNally

d. Empat Pengarang atau lebih


Ghisefi, E. et al. (1981). Measurement Theory .for The Behavioral Sciences. San
Francisco: W.H. Freeman and Co.

BAB IV
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

1. JUDUL:
Pengaruh Budaya Patrilineal dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................1

I Pendahuluan......................................................................................................................2

Latar Belakang....................................................................................................................3

Rumusan Masalah..............................................................................................4

Tujuan Pembahasan........................................................................................5
II. Isi.........................................................................................................................................7

Pengenalan Kelurahan Randusari, Semarang Selatan..........................................7

Kebudayaan..................................................................................................8

Jumlah penduduk dan statistik..............................................................9

Kebudayaan patrilineal pada masyarakat Kelurahan Randusari

………………………………………………………....................………. 10

Patrilineal dan Teori Kelas..........................................................................22

Kebudayaan Patrilineal..........................................................................25

Marxisme di budaya masyarakat Kelurahan Randusari...............29

Analisis...........................................................................................................35

III. Kesimpulan..................................................................................................................42

Saran....................................................................................................................................45

Penutup..............................................................................................................................46

Daftar Pustaka...................................................................................................................48

Daftar Gambar....................................................................................................................51

Daftar Tabel.........................................................................................................................53

Lampiran..............................................................................................................................54
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang :

Kata Pengantar

Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas isi
makalah secara menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca
mempunyai pandangan umum arah dari penelitian dalam makalah Anda tersebut.

Biasanya pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan ucapan syukur kepada
Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung
dan membantu proses penyelesaian makalah.

Dalam kata pengantar penulis juga dapat menjabarkan penjelasan waktu penulisan
makalah, tempat penelitian, serta pihak-pihak yang menjadi mentor penulis dalam
menyelesaikan makalah baik individu, instansi maupun lembaga-lembaga tertentu
yang terlibat dan memberikan sumbangsih.

Dia akhir kata pengantar, penulis juga diperbolehkan menuliskan harapan penulisan
makalah tersebut, manfaat bagi pembaca, kemudian penulis juga menerima masukan
berupa kritik dan saran dari pembaca. Serta pencantuman nama lengkap penulis,
tempat dan tanggal atau tahun (waktu) penulisan makalah tersebut namun tanpa
dibubuhi tanda tangan.

Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bahasan awal topik penelitian di dalam makalah yang


disusun oleh dan dari sudut pandang penulis. Pendahuluan tidak perlu ditulis secara
luas, cukup cakupan luarnya saja asalkan sudah mencakup esensi umum dari makalah
Anda. Pendahuluan dapat dijelaskan secara umum dan singkat namun tujuan dan
maknanya jelas. Pendahuluan dapat menjelaskan tentang pokok permasalahan awal
yang ditemui. Permasalahan disini yang dimaksud adalah masalah yang ditemukan
dan ingin diteliti dalam makalah Anda tersebut.

Di dalam bab pendahuluan, mencakup bab-bab penting dalam penelitian makalah.


Biasanya di dalam pendahuluan terdapat tiga poin penting yang menjadi sub-bab nya
yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Pembahasan.

Latar Belakang

Latar belakang menjelaskan secara umum permasalahan yang ditemukan, serta


mengapa masalah tersebut perlu untuk diteliti kemudian di analisa dalam sebuah
makalah. Latar belakang ditulis sejelas-jelasnya dengan penjelasan yang umum dan
mudah dimengerti. Dapat pula dijelaskan dari awal hal yang ingin diteliti menjadi
masalah yang perlu untuk dianalisis.

Latar belakang juga menjelaskan fakta-fakta, data-data, temuan penelitian


sebelumnya, dan referensi yang penulis temukan, yaitu alasan yang membuat peneliti
ingin meneliti hal tersebut. Penulis juga mengemukakan pendekatan serta landasan
teori yang bisa digunakan untuk menelaah permasalahan yang ditemukan, yaitu
dilihat dari sudut pandang teoritis.

Latar belakang ditulis dengan metode piramida terbalik, yaitu mengerucut ke bawah.
Pada awalnya penulis menjelasakan secara luas dan umum gambaran permasalahan
kemudian lama-kelamaan dikerucutkan menjadi poin permasalahan krusial, objek,
serta ruang lingkup yang ingin diteliti.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi pokok masalah yang ditemukan. Biasanya rumusan masalah
sangat singkat dan padat, tidak lebih dari satu paragraf serta berisi poin-poin
pertanyaan atau masalah yang akan diteliti. Poin pertanyaan biasanya antara 2 sampai
3 pertanyaan. Rumusan masalah merupakan hasil pengerucutan dari bahasan pada
latar belakang yang telah diulas sebelumnya. Cara membuat rumusan masalah yang
baik adalah mengerucutkan permasalahan melalui cara penyempitan kajian
permasalahan yang begitu luas dan umum, menjadi masalah yang sangat khusus,
spesifik dan menjurus, serta ditulis dalam bentuk pertanyaan yang kemudian akan
diteliti dalam penelitian.

Tujuan penulisan rumusan masalah sanagt penting, yaitu alasan dari dilakukannya
penelitian dalam makalah tersebut. Rumusan masalah juga berfungsi sebagai
pedoman atau penentu arah penelitian, penentu metode dan teori yang akan diambil
untuk digabungkan sebagai landasan teori dalam penelitian, serta memudahkan
peneliti untuk menentukan sampel dan populasi penelitian

Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan berisi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya
manfaat ini ditujukan untuk pembaca. Manfaat diperoleh jika telah menemukan hasil
atau kesimpulan dari permasalahan dan konfirmasi dari hipotesa awal. Tujuan
pembahasan biasanya ditulis secara singkat namun menggambarkan serta
mendeskripsikan manfaat penelitian kepada pembaca.

Tujuan pembahasan dibagi menjadi dua, tujuan fungsional dan tujuan individual.
Tujuan fungsional lebih ditujukan kepada instansi yang terkena imbas dari hasil
penelitian makalah yang Anda buat, yaitu manfaat penelitian Anda diharapkan
mampu menjadi landasan mengambil kebijakan atau keputusan. Tujuan individual
manfaatnya lebih kepada individu, yaitu menambah ilmu pengetahuan, pengenalan,
serta pengalaman baru terhadap kajian yang belum diteliti sebelumnya.
Tujuan pembahasan juga memiliki manfaat penelitian kepada penulis, yaitu
menambah kaidah wawasan penulis.

Isi

Isi berisi uraian pokok dari topik makalah. Isi menjelaskan tentang permasalahan,
penelitian yang dilakukan, metode penelitian, tempat penelitian, sasaran penelitian,
serta penjabaran hasil data-data yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh bisa
merupakan data kualitatif, data kuantitatif, maupun mixed methods. Jika data dilakukan
dengan proses wawancara, maka penulis bisa mencantumkan kutipan hasil
pembicaraan dengan orang yang di wawancara atau narasumber tersebut. Namun jika
data penelitian berupa data kuantitatif dapat mencantumkan hasil penelitian berupa
daftar tabel berisi angka atau hal-hal yang bersifat numerik. Metode penelitian dapat
dilakukan dengan metode survey, wawancara, dan pengamatan serta pengambilan
data di lapangan.

Isi menjelaskan tentang definisi dan landasan teori, ulasan materi, penyelesaian
masalah, serta solusi atau hasil penelitian.

Kesimpulan

Kesimpulan merupakan penjabaran dari hasil penelitian yang diperoleh. Hasil


penelitian diperoleh dari analisis rumusan masalah yang ditemukan kemudian
dianalisis menggunakan teori dan metode penelitian yang dilakukan, sehingga
diperoleh kesimpulan penelitian. Kesimpulan bisa sesuai dengan hipotesa namun bisa
juga tidak sesuai dengan hipotesa awal sehingga muncul sebuah kesimpulan baru dari
rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Kesimpulan juga menjabarkan
apakah penelitian yang dilakukan telah menjawab rumusan masalah atau masih
diperlukan penelitian lanjutan.
Saran

Saran lebih ditujukan penulis kepada pembaca. Saran diperoleh dari kesimpulan
penelitian untuk lebih dikembangkan kembali, ditindaklanjuti, maupun diterapkan.
Saran berisi manfaat penelitian kepada pembaca berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh kemudian diharapkan agar dilaksanakan atau diterapkan oleh pembaca.
Tujuan atau harapannya adalah agar pembaca mampu menerapkan atau menggunakan
hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam aplikasinya secara langsung di
masyarakat baik secara teoritis maupun praktis.

Penutup

Penutup berisi harapan penulis kepada pembaca yaitu berharap agar penelitian
tersebut bermanfaat kepada pembaca. Penulis juga memberikan kesan dan pesan serta
ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung penulis atas kontribusi nya
untuk menyelesaikan makalah penelitian. Penutup juga menjelaskan kekurangan serta
kelebihan dalam penulisan makalah penelitian.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi daftar referensi-referensi yang dicantumkan atau dipergunakan


dalam penyusunan makalah. Daftar pustaka berisi paling sedikit 25 referensi, bisa
dari jurnal, maupun buku. Penulisan daftar pustaka harus disusun secara sistematis
serta diurutkan secara sistematis berdasarkan abjad/alfabetis menurut nama
pengarang.
Daftar pustaka terdiri atas nama pengarang, tahun terbit publikasi, judul publikasi,
serta tempat terbit dan penerbit. Pengaturan penulisan nama dalam daftar pustaka
adalah dengan ketentuan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu, kemudian
diikuti oleh nama panggilan.

Jika daftar pustaka yang digunakan ditulis oleh nama pengarang yang sama namun
beda waktu atau tahun penerbitan yang berbeda, maka yang harus ditulis terlebih
dahulu adalah terbitan yang pertama. Namun jika nama pengarang sama, dan
diterbitkan dalam tahun yang sama, maka ketentuan nya adalah nama pengarang
disusun dengan membedakan tahun terbit dengan huruf abjad. Penulisan nama
lengkap pengarang, hanya untuk item pertama, sedangkan item berikutnya sudah
cukup dengan diberi tanda---------(strip dengan jumlah antara lima atau tujuh secara
berkelanjutan.

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Identitas Diri
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Program Studi : Akuntansi(D3)
Fakultas : Ekonomi dan bisnis

A. ARTIKEL ILMIAH PENDIDIKAN

PENDIDIKAN SANGAT BERPENGARUH TERHADAP


PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SUKU ANAK DALAM
ABSTRAK

Sebuah tulisan sangat penting bagi setiap makhluk hidup di dunia salah satunya yaitu kita
sebagai manusia. Karena manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki nalar dan
pikiran untuk meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Tulisan dapat mensupport
kehidupan seseorang maupun kategori orang.

Di dalam sebuah pemikiran secara universal suatu pendidikan dan pengajaran terhadap
setiap manusia sangat penting tidak terkecuali bagi suku anak dalam. Suku anak dalam
sangatlah membutuhkan pengajaran yang cocok untuk dapat meningkatkan
kesejahteraannya dalam menjalani kehidupan.

Terkait pembelajaran tentang analisis data yang dilakukan secara literatur ditemukan
sebagai persoalan mengenai minimnya pengajaran di tingkat suku anak dalam. Dari hasil
analisis tersebut di harapkan supaya pemerintah dapat menciptakan pengajaran yang
mengarah terhadap pengaplikasian pengajaran di daerah pelosok suku anak dalam.

PENDAHULUAN

Negara Indonesia sangat kaya dengan tradisi dan banyak sekali etnik memiliki kebiasaan
dalam berbagai kehidupan sehari-hari. Para suku di Indonesia bertempat tinggal
dipelosok-pelosok dan terpinggirkan dari kehidupan kota modern. Mereka hidup di antara
rerimbunan pohon-pohon besar, Sehingga mereka kerap disebut Orang Rimba.

Disamping itu juga para etnik suku-suku memiliki kebiasaan leluhur yang sangat banyak
dan unik. Mereka juga mempunyai sebagian keterbatasan salah satunya pengajaran yang
minim. Kurangnya penerapan dan pengaplikasian pengajaran di pelosok ini
memungkinkan terjadinya kesenjangan pengajaran sehingga memunculkan tertinggalnya
Orang Rimba dalam dunia pengajaran.

Karya Tulisan adalah salah satu komponen dari hak asasi manusia yang semestinya
terpenuhi. Selain menjadi komponen dari hak asasi manusia, pengajaran juga yaitu salah
satu elemen penting dimana suatu kesuksesan dan kemajuan Negara di ukur oleh seperti
apa pengajaran di Negara tersebut

Contoh Autobiografi

Oleh karena itu tiap-tiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk memperoleh
kans belajar sebaik-baiknya dengan didorong oleh sarana dan prasarana yang cocok.
Sehingga dimanapun mereka berada semestinya dapat dijangkau oleh fasilitas pengajaran
yang cocok sebagai hak-hak asasi bagi mereka.

Tulisan yaitu pengetahuan yang semestinya dimiliki oleh tiap-tiap orang karena,
pengajaran yaitu modal utama manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.
Sebuah Karya Tulisan juga dapat memberikan kesejahteraan bagi manusia dalam segi
kehidupan saat ini maupun masa depannya.

Selain itu juga kehidupan suku anak dalam bertumpu pada banyak hal. Salah satunya
yaitu pendidikan dan pengajaran yang cocok di dapatkan seperti apa yang manusia lain
umumnya dapatkan.

Lanjutan Karya Tentang Pendidikan

Sebagai contoh pada era modernisasi sekarang ini para suku anak dalam seperti
terpinggirkan. Dalam hal pengajaran tak hanya dipikirkan oleh pemerintah saja yang
harus bergerak namun sesama manusia juga semestinya saling menolong menyangkut
kesejahteraan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari kita perlu mengetahui pengetahuan
tentang tata tertib dari dewa yang menguasai alam ikut memberi pengaruh pola hidup
Orang Rimba, terpenting dalam mengelola alam sekitar.

Orang Rimba sangat menghargai dan terikat dengan lingkungan sekitar (hutan), dimana
mereka makan juga minum dari apa yang disediakan di hutan. Bagi Orang Rimba, hutan
yaitu komponen dari hidup mereka yang semestinya di lindungi serta orang rimba juga
mempunyai motto “hutan yaitu kehidupan dan kehidupan yaitu hutan”. Keduanya
berjalan seiring dan mereka tak pernah mengharapkan untuk hidup diluar hutan karena
hutan dirasakan sudah cukup memenuhi kebutuhan hidup mereka (Lucky Ayu
Wulandari, 2009).

Selain itu dilihat dari kehidupan mereka yang sangat bertumpu pada alam mereka juga
semestinya di berikan pengajaran yang cocok. Untuk menerima kehidupan yang
sejahtera, mereka juga memakai pengajaran mereka sanggup menjaga keseimbangan
ekosistem di alam. Dan juga mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yang sangat
bertumpu pada ekosistem alam. Dimana alam harus dijaga supaya tidak punah dan dapat
hidup selayaknya masyarakat modern zaman sekarang.

Dengan begitu mereka ridak merasa terpinggirkan. Peran pemerintah dan masyarakat
dalam membantu memberikan pelajaran dan pendidikan di pelosok suku anak dalam
sangatlah dibutuhkan.
TUJUAN

Artikel ini memiliki tujuan yaitu untuk menggunakan, mengoptimalkan, dan


memperkenalkan seputar dunia pengajaran dikalangan pelosok suku pedalaman. Kecuali,
pengajaran sangat penting untuk mereka di masa kini dan dimasa yang akan datang,
pengajaran mempunyai sifatnya kongkret dalam kehidupan sehari-hari.

Disamping itu dengan berkembangnya dunia pengajaran di kalangan suku anak dalam,
mereka dapat meminimalisir degredasi ekosistem di hutan dengan bekal pelajaran yang
diberi. Mengajak segala warga masyarakat untuk mempunyai bekal pengajaran yang
cocok sehingga segala mayarakat dapat menjaga hidup dan hidup sejahtera terbebas dari
kesenjangan pengajaran yang memunculkan kesenjangan hidup.

METODE LITERATUR

Didalam melakukan analisis terkait persoalan artikel ilmiah, penulis menggunakan


metode literatur. Penulis menggunakan beraneka variasi sumber pustaka dan data sensus
internet yang membeberkan seputar minimnya pengajaran di pelosok-pelosok terpenting
suku anak dalam. Untuk memperoleh data/isu penulis mengolah data dari beraneka
variasi sumber isu iternet. Berbagai macam variasi dan sumber rujukan yang tersedia
menciptakan penulisan artikel ilmiah ini berjalan dengan baik.

PEMBAHASAN

Negara Indonesia merupakan negara dengan ribuan suku bangsa, dimana masing-masing
daerah saling memberi pengaruh dan diberi pengaruh oleh kebu dayaan daerah lain atau
kebudayaan yang berasal dari luar. Salah satu kebudayaan tersebut yaitu Suku Anak
Dalam yang bertempat tinggal didaerah Jambi dan Sumatera Selatan.

Suku Anak Dalam belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia karena sudah sangat
langka. Mereka tinggal di daerah terpencil yang jauh dari jangkauan orang, mereka sering
disebut sebagai Orang Rimba.
Menurut kebiasaan verbal suku Pendidikan Dalam yaitu orang Malau sesat yang lari ke
hutan rimba disekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duapuluh. Mereka kemudian
dinamakan Moyang Segayo. Buah kemasyarakatan mereka , hidup mereka secara
nomaden atau tak menetap dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu,
sedangkan diantara mereka sudah banyak yang sudah mempunyai lahan karet maupun
pertanian lanilla.
PEMBAHASAN II

Orang Rimba yaitu sebutan lain untuk Suku Anak Dalam yang tinggal di pedalaman
rimba. Penggunaan Istilah Orang Rimba sendiri dianggap sebagai masyarakat yang lebih
cocok dengan kehidupan mereka yang tinggal di rimba dan “tak mau” keluar dari hutan.

Ketidakmauan mereka keluar dari hutan ini terkait erat dengan dunia mereka yang
menganggap bahwa hutan yaitu daerah hidup dan rumah mereka sejak dulu (Butet
Manurung, 2007).

Kawasan ini mayoritas Orang Rimba menghuni tiga daerah terpisah disekitar Taman
Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Provinsi Jambi, yaitu sekitar TNBD 30, TNBD 12
(Keduanya di wilayah utara Jambi) dan sepanjang jalan lintas Sumatra (Metode Selatan
Jambi).

Wilayah ini diyakini Orang Rimba sebagai daerah tempat tinggal leluhur mereka.
Diwilayah ini kini sedang digalakan program konversi hutan, salah satunya untuk
melindungi keberadaan Orang Rimba (Lucky Ayu Wulandari, 2009).

PEMBAHANSAN III

Suka Anak dalam hidup secara nomaden dan semi nomaden (ada yang bermigrasi atau
pindah) dalam hutan yang luas. Didaerah mereka juga dianggap hidup bersama para
dewa, jin dan setan mereka juga ikut tinggal di kolong yang sama.

Mereka mencukupi kebutuhan hidup dari hasil alam. Alam bagi mereka adalah
segalanya, dan memberikan gambaran tentang ilustrasi kehidupan manusia di zaman
berburu ratusan malah ribuan tahun lalu. Sistem barter atau bertukar barang juga masih
tetap mewarnai kehidupan ekonomi Orang Rimba ini.

Walau sesekali mereka berjualan hasil hutan di desa-desa pinggir hutan, dan menerima
sedikit uang. Teladan Se-kuno apa saja manusia peninggalan pra-sejarah ini. Kita
semestinya menyadarinya, bahwa mereka tetap komponen dari keluarga besar rakyat dan
bangsa Indonesia (Butet Manurung, 2007).

Orang Rimba tidak mengetahui baca tulis dan tidak bisa berhitung tak luput dari beratnya
cobaan hidup. Mereka sangat mencintai hutan, menyayangi dan merawat peninggalan
leluhur tersebut. Sudah pernah tahu, bahwa manusia yang hidup dalam dimensi waktu
yang berbeda di pinggir hutan. Sebab merusak alam dan hutan mereka.
Contoh Rumusan Masalah

Hutan yaitu rumah dan sumber penghidupan orang rimba, bagi mereka bumi
menyediakan makanan cukup untuk kebutuhan tiap-tiap orang. Selain itu pula, mereka
menyatu dengan hutan dalam tatanan kearifan lokal.

Ironisnya, wilayah hutan yang menjadi permukiman orang rimba secara turun-temurun
dibolehkan dibabat. Dimana negara kita berada pada satu sisi yang lebih mengutamakan
penanam modal, namun pada sisi lain membiarkan kesadaran orang rimba terpinggirkan.
Dan malah tercerabut dari akar tradisinya pembabatan hutan yang sungguh ironis
dilakukan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

PEMBAHASAN IV

Tidak jujur dikatakan bahwa perlindungan terhadap orang rimba di negeri ini hanya
cantik di atas kertas, namun miskin, sangat miskin, dalam implementasi. Sebagai figur,
via Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1999, sebutan suku terasing diubah menjadi
kelompok sosial adat terpencil.

Tidak hanya itu, penerang tersurat dalam sejumlah tata tertib positif seputar pengakuan
dari pemerintah akan keberadaan kelompok sosial adat terpencil, termasuk pengakuan
atas hak sosial dan ekonomi. Juga pengakuan terhadap perlindungan kebiasaan dan adat
istiadat dari kelompok sosial yang hidup terpencil.

Pengakuan dan perlindungan bagi suku-suku terpencil di Indonesia terdapat dari mulai
undang-undang agraria sampai dengan undang-undang tata ruang.

Orang Rimba yang lugu dan polos itu dapat bertahan hidup didalam hutan, berburu dan
mencintai alam serta humanisme. Pada awalnya para masyarakat Suku Anak Dalam
cenderung mempunyai pandangan atau persepsi negatif terhadap pengajaran formal.

Fenomena tersebut terkait dengan ajaran dari orang tua, temenggung (kepala suku), dan
malah nenekmoyang mereka yang mengasumsikan bahwa pengajaran yang diterima
darisekolah bukanlah sebuah kegiatan yang semestinya untuk dilakukan.

Alasannya,dengan mengikuti kegiatan belajar di sekolah, karenanya waktu mereka


untukmelakukan kegiatan seperti berhutan menjadi tersisihkan, sehingga label
yangkemudian timbul yaitu mereka akan meninggal karena tak dapat
memenuhikebutuhan hidup mereka dari berhutan. Tulisan formal atau menimba ilmu
yaitu salah satu fenomena yang relatif baru bagi individu Suku Pendidikan Dalam.
B. ARTIKEL POPULER

Narkoba Adalah Musuh Bersama

Jessica Maruwan-Pelajar pada SMA Santa Laurensia, Tangerang Selatan


Harapan I Lomba Menulis Artikel Populer Hukum dan HAM Tingkat Pelajar
SMU/Sederajat Se-Jabodetabek untuk tema : Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di
Kalangan Pelajar

Apa itu narkoba


Narkoba adalah obat berbahaya dan telah beredar secara populer di masyarakat,
khususnya di kalangan pelajar. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengetahui narkoba.
Narkoba itu selalu dihindari karena berbahaya dan membuat orang kecanduan. Jika orang
telah mengonsumsi narkoba, dan tiba-tiba tidak mengonsumsinya lagi, dia akan
merasakan dorongan psikologis yang kuat untuk menkonsumsinya kembali. Terdapat 3
macam narkoba; narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Narkotika akan
mengakibatkan perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit dan bisa
menimbulkan ketergantungan (adiksi). Psikotropika mengubah susunan syaraf pusat
sehingga mengganggu mental, dan mengubah perilaku. Zat adiktif berbahaya bagi tubuh
karena merupakan zat kimia seperti etanol, inhalansia, tembakau.

Narkoba jenis opium itu awalnya digunakan pada zaman kolonial Belanda. Pemakainya
kebanyakan merupakan Orang Cina. Waktu itu, pemerintah Belanda memperbolehkan
pemakaian opium. Tanaman ganja dan kokain juga sering ditemukan tumbuh. Namun,
untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan Belanda mengeluarkan UU State Gazette
No.278 Juncto 536, berupa larangan memakai zat yang membuat kecanduan (narkoba),
namun obat sintesis yang memiliki efek sama dengan narkoba diperbolehkan.Saat
Indonesia merdeka, pemerintah membuat UU yang menyangkut produksi dan distribusi
obat berbahaya. Pada tahun 1970an, narkoba menjadi masalah yang besar. Maka dari itu,
dibuatlah UU Anti Narkotika nomor 22/1997 dan UU Psikotropika nomor 5/1997. UU
tersebut berisi ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan cara
pemberian sanksi terberat berupa hukuman mati.

Pelajarlah yang paling rentan untuk mengonsumsi narkoba secara sembarangan. Dalam
masa-masa pelajar, mereka masih labil untuk mencari jati diri mereka masing-masing.
Oleh karena itu, mereka mudah dipengaruhi. Mereka juga mencari kenikmatan sesaat
tanpa memikirkan efeknya bagi masa depan mereka. Pelajar juga memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, sehingga mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru. Pelajar
cenderung merasa bahwa temannya lebih mengerti dibanding orang tua. Maka dari itu,
pelajar cenderung lebih mengikuti kata teman. Jika mereka berada di pergaulan teman
yang buruk, sudah pasti terpengaruh buruk. Berdasarkan Harian Terbit, di kalangan
pelajar pada tahun 2010 ada 531 tersangka narkotika, jumlah itu meningkat menjadi 605
pada 2011. Pada tahun 2012 jumlahnya menjadi 695 dan tercatat 1.121 tersangka pada
tahun 2013. Bisa dilihat bahwa setiap tahun, jumlah pemakai narkoba di kalangan pelajar
terus meningkat.

Mungkin Anda pernah berpikir bahwa lebih baik tidak ada narkoba di dunia ini. Dunia
akan lebih baik tanpa narkoba. Namun, nyatanya tidak. Sebagian narkoba itu berguna
untuk kepentingan medis, contohnya, LSD bisa mengurangi rasa kecemasan dan juga
mengurangi rasa sakit. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa 7 per
8 dari penderita sakit kepala cluster berkurang rasa sakitnya setelah mengonsumsi LSD.
Jamur ajaib juga memiliki efek yang kurang lebih sama dengan LSD. Kokain dan
Tanaman Coca bisa dipakai sebagai obat bius. Heroin sebagai penghilang rasa sakit.
Ketamin untuk mengurangi depresi. Oleh karena itu, UU no.35 tahun 2009
memperbolehkan penggunaan narkoba untuk kepentingan medis.

Efek narkoba
Narkoba dampaknya sangat besar bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional. Syaraf
pusat akan terganggu sehingga mengakibatkan kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran dan kerusakan syaraf tepi. Narkoba juga merusak jantung yang mengakibatkan
infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah. Insomia juga terjadi. Bagi
perempuan, siklus haidnya akan menjadi tidak teratur. Penggunaan narkoba melalui
suntik memperbesar peluang terkena HIV/AIDS. Narkoba yang dipakai berlebihan
mengakibatkan overdosis yang berujung pada kematian.

Jika Anda mengonsumsi narkoba, mental dan emosi Anda akan menjadi tidak stabil.
Keinginan untuk bunuh diri akan sering muncul di pikiran Anda. Perasaan depresi, sedih,
dan kesal juga akan dirasakan. Konsentrasi Anda akan terganggu dan membuat Anda
menjadi lamban dan malas. Anda akan menjadi apatis terhadap lingkungan, tidak percaya
diri, dan akan melakukan tindak kekerasan tanpa disadari karena berhalusinasi.

Bagi pecandu narkoba, prioritas utama dalam hidupnya hanyalah untuk mengonsumsi
narkoba, dia akan mengusahakan segala cara agar bisa mendapat narkoba. Dia bisa
berbohong pada orang tua, mencuri (jika sudah tidak ada uang), ataupun memanipulasi
orang demi mendapatkan narkoba. Walaupun dia awalnya memang mempunyai banyak
uang, uang tersebut tentunya akan habis karena dipakai untuk membeli narkoba.

Bukan hanya uang dan harta benda saja yang terkuras habis. Menurut seorang pria yang
tinggal di Jlagran Yogyakarta, mantan korban narkoba, Ariyanto mengatakan bahwa
istrinya kabur karena tidak tahan atas perilakunya saat masih kecanduan narkoba. Orang
terdekatnya juga tidak memercayainya lagi. Jika sudah mencoba narkoba, akan terus ada
keinginan untuk mencoba lagi, sehingga akan sangat susah untuk berhenti. Namun
akhirnya dengan tekad yang kuat, dia berhasil bersih dari narkoba.

Bayangkan saja jika dari sekarang, penyalahgunaan narkoba tidak dicegah, bayangkan
jika pemerintah Indonesia bersikap apatis. Jika itu terjadi, bangsa kita akan hancur.
Narkoba akan merajarela di kalangan pelajar, kalangan penerus bangsa Indonesia.
Mereka akan terkena dampak narkoba; menjadi apatis, terkena berbagai penyakit, dll.
Jika mereka sudah bertambah umur nanti, mereka akan meneruskan bangsa Indonesia.
Mereka akan mementingkan narkoba dibandingkan hal-hal lain. Alhasil, uang yang
mereka dapat akan digunakan semua untuk membeli narkoba. Pelanggaran hukum akan
terjadi dimana-mana karena orang-orang akan menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan uang demi membeli narkoba. Indonesia akan mengalami krisis ekonomi.
Indonesia akan hancur karena dipimpin oleh orang yang telah terkena narkoba. Oleh
karena itu, jangan pernah coba narkoba!

Cara penanggulangan narkoba


Penyalahgunaan narkoba seringkali menjadi sebuah masalah yang harus diatasi oleh
pemerintah, terutama oleh pemerintah Indonesia masa sekarang ini, Joko Widodo. Sosok
inspiratif ini berusaha untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik dengan cara
memperberat hukuman pengedar narkoba, memberikan hukuman mati atau penjara
seumur hidup. Aturan ini lumayan menguntungkan karena, dengan berkurangnya
pengedar narkoba, jumlah narkoba akan berkurang. Maka, jumlah pelajar yang berpotensi
untuk terkena narkoba pun akan menurun karena tidak adanya stok narkoba.

Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba dapat


dilakukan dengan, 1) Menyelenggarakan kompetisi film pendek dan musik bertema
narkoba; 2) Memberikan bimbingan konseling pada pelajar, khususnya yang broken
home; 3) Menanamkan nilai bahwa narkoba itu berbahaya pada anak.
Upaya pertama yang bisa dilakukan adalah dengan cara memperingati Hari Anti Narkoba
Internasional (HANI), pada tanggal 26 Juni secara besar-besaran, bukan hanya di Istana
Presiden saja. Dengan cara ini, orang-orang yang hampir terjerumus dalam narkoba akan
sadar bahaya narkoba. Mungkin sekarang Anda bertanya, bagaimana cara
mengadakannya secara besar-besaran? Bisa diadakan kompetisi membuat film pendek
dan musik bertema Anti Narkoba agar rakyat Indonesia yang bisa terlibat, khususnya
kalangan pelajar. Rakyat Indonesia sebenarnya sangat berpotensi untuk menghasilkan
film pendek yang bagus, juga bisa menulis lagu yang indah. Namun terkadang mereka
tidak sempat menunjukkan karya mereka kepada publik, sehingga tidak ada yang
mengetahui bakat dalam diri mereka. Dengan diadakannya kompetisi ini, mereka bisa
menunjukkan karya mereka, dan juga menginspirasi orang untuk tidak mencoba narkoba.
Saat kampanye Anti-Narkoba di berbagai sekolah, bisa diusahakan agar film pendek dan
musiknya diputar.

Mengapa harus film pendek dan musik? Sekarang ini para pelajar kebanyakan mencari
hiburan dengan cara menonton film ataupun mendengar musik. Menjadi seorang pelajar
tu terkadang menjenuhkan, oleh karena itu, mereka membutuhan hiburan. Musik itu
selain bisa dinikmati nadanya, bisa juga memberi inspirasi dari liriknya. Contohnya saja,
musisi Agustinus Gusti Nugroho telah menginspirasi seorang pelajar dari lagu ciptaannya
mengenai bumi. Dalam suatu acara talkshow, dia mengatakan bahwa ada fans yang
mendengar lagunya, lalu fans, yang merupakan seorang pelajar itu tersadar dan
memutuskan untuk berpindah jalur, dari divisi manajemen menjadi aktivis lingkungan
yang melakukan gerakan untuk menyelamatkan bumi. Bisa dibayangkan bahwa musik
bisa mempengaruhi
orang yang mendengarnya. Demikian juga dengan film, film bisa menyadarkan
seseorang. Contohnya saja, jika Anda sedang menonton film pendek mengenai kasih
sayang Ibu, tentunya Anda akan tersentuh dan tersadar bahwa kasih sayang Ibu itu besar.
Jika film pendek dan musik bertema anti narkoba itu dipublikasikan, diharapkan bisa
menjadi hiburan sekaligus menyadarkan dan menginspirasi orang agar tidak mencoba
narkoba.

Upaya kedua adalah dengan memberikan bimbingan konseling yang intensif pada pelajar,
khususnya yang broken home. Hal ini karena kondisi sebuah keluarga sangat
mempengaruhi perkembangan anak. Jika anak mempunyai keluarga broken home, dia
akan kekurangan kasih sayang, lalu mengalami tekanan batin sehingga sering merasa
sedih. Keseringan anak yang dalam masa perkembangan tersebut untuk melihat
pertikaian diantara orang tuanya juga membuatnya lebih agresif, karena menurutnya, itu
sudah normal dan biasa. Anak dalam keluarga yang broken home pasti merasa tidak
nyaman di rumahnya. Oleh karena itu, dia berusaha untuk mencari tempat menghibur
diri. Dia akan lebih sering bersama temannya, oleh karena itu, dia rentan terkena
pengaruh buruk di lingkungan, terutama narkoba. Narkoba menawarkan pelarian dari
kesusahan dalam hidupnya. Anak dalam keluarga broken home berpotensi besar untuk
mengonsumsi narkoba karena narkoba membuat hidup terasa lebih indah dalam sesaat.

Salah satu cara untuk memastikan anak berada pada jalan yang benar walaupun broken
home adalah dengan memberikan bimbingan konseling di sekolah. Dengan adanya
bimbingan konseling, anak bisa mencurahkan isi hatinya, lalu mendapatkan saran yang
baik. Jika tidak ada bimbingan konseling, anak akan mencurahkan isi hatinya kepada
temannya. Terkadang, teman sebaya itu tidak terlalu mengerti dan memberikan saran
yang tidak baik, seperti mengonsumsi narkoba. Bimbingan konseling diharapkan ada di
setiap sekolah, termasuk sekolah terpencil, agar setiap anak bisa mendapatkan pelayanan
ini.

Upaya ketiga adalah dengan penanaman pemahaman bahwa narkoba itu berbahaya sejak
dini, agar generasi muda tidak gampang terpengaruh oleh narkoba. Jika setiap anak
mengetahui bahwa suatu hal itu tidak baik, maka dia tidak akan pernah melakukannya.
Oleh karena itu, anak-anak harus mengetahui bahwa narkoba itu berbahaya. Sehingga
mereka tidak akan pernah mencobanya. Dalam konteks anak kecil, bisa melalui dongeng
yang disampaikan orang tua menjelang tidur. Saat menjelang tidur adalah saat yang
penting untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada diri anak, termasuk di dalamnya,
bahaya narkoba.

Alternatif solusi
Selama ini penanggulangan narkoba dilakukan secara sosialisasi, mengadakan
pembicaraan tentang bahaya narkoba, dan rehabilitasi (bagi pecandu narkoba). Namun,
pernahkah Anda berpikir bahwa cara untuk mencegah penggunaan narkoba adalah
dengan menggunakan teknologi kimia atau secara sains. Sejauh ini, belum ada riset sains
yang berupaya untuk mencegah penggunaan narkoba. Memang sudah ada obat untuk
mengurangi efek buruk berhenti narkoba, namun belum ada obat atau cara untuk
pencegahan.

Menteri riset dan teknologi bisa membuat lembaga ilmiah yang bertugas untuk membuat
zat yang bersifat sebagai vaksin untuk narkoba. Jadi, jika seseorang yang sudah diberi
vaksin mencoba narkoba untuk pertama kali, dia tidak akan kecanduan. Vaksin bisa
mulai diberikan sejak anak masih kecil, untuk mencegah kemungkinan buruk di
kemudian hari, untuk melindunginya dari narkoba saat dia sudah beranjak pelajar. Hal ini
tentunya bermanfat bagi orang-orang, karena membuka lapangan kerja bagi orang yang
mengambil jurusan kimia, dan jurusan lainnya yang berhubungan. Jika vaksin berhasil
dibuat, akan menurunkan jumlah pengguna narkoba di Indonesia. Bangsa Indonesia akan
membuat inovasi yang berguna bukan hanya untuk bangsa Indonesia, melainkan untuk
bangsa lain. Vaksin tersebut kemudian bisa diekspor ke Negara lain. Perekonomian
Indonesia bisa meningkat, dan kesejahteraan rakyat Indonesia juga bisa meningkat.

Juga bisa diadakan lomba penelitian ilmiah berkaitan dengan narkoba, yang bisa diikuti
oleh pelajar di daerah Indonesia manapun. Bangsa-bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang pintar, buktinya ada banyak pelajar yang meraih prestasi di luar negeri, banyak yang
memenangkan lomba penelitian internasional. Mereka sebenarnya berpotensi untuk
mencari solusi dalam menanggulangi masalah narkoba ini. Mereka patut diberi
kesempatan untuk menyelamatkan bangsa mereka sendiri.

Akhir kata, narkoba itu merugikan bangsa Indonesia. Kita, sebagai bangsa Indonesia
harus melakukan upaya untuk mencegahnya, terutama di kalangan pelajar yang
merupakan masa depan bangsa kita. Diharapkan dengan dilakukannya beberapa upaya
ini, jumlah pengguna narkoba bisa menurun. Katakan tidak pada narkoba.
BAB 1. PENDAHULUAN

Latar belakang

Tenaga kerja adalah satu elemen terpenting dalam setiap perusahaan atau entitas usaha.
Suatu produk tidak akan tercipta tanpa adanya salah satu faktor produksi ini. Oleh karena
itu, keberadaan tenaga kerja sangatlah vital dalam sebuah perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa.

Perusahaan memang tidak dilarang untuk mencari laba sebesar-besarnya, namun jangan
sampai merugikan tenaga kerja. Perusahaan harus mampu memenuhi kewajibannya
memenuhi hak para karyawan perusahaanya. Tenaga kerja atau karyawan perusahaan
yang telah mengabdikan dirinya pada perusahaan tertentu tentunya akan mendapatkan
imbalan berupa gaji atau upah yang sesuai dengan kinerja dan prestasi masing-masing
tenaga kerja. Perusahaan dalam menentukan gaji dan upah pekerja harus berpedoman
pada jam kerja tenega kerja. Selain itu, prestasi pekrja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan juga turut diperhitungkan dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja.

Penentuan gaji dan upah tenaga kerja memang terlihat sepele, namun dalam
pelaksanaannya sangatlah kompleks, apalagi bagi perusahaan yang belum memiliki
sistem penggajian dan pengupahan yang bersifat objektif terhadap para
karyawannya. Sistem penggajian dan pengupahan yang baik dan benar merupakan salah
satu faktor terpenting dalam terpenting perusahaan, karena hal ini juga turut menentukan
produktifitas suatu perusahaan.

Dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja harus sesuai indikator. Indikator yang benar
dalam penentuan besaran gaji dan upah dalam perusahaan merupakan kebutuhan pokok
dalam setiap perusahaan. Indiakator yang digunakan harus sesuai agar kinerja tenaga
kerja dalam perusahaan dapat dihargai oleh perusahaan dengan sesuai.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapt dirumuskan masalah sebagai berikut:

 bagaimana sistem penggajian dan pengupahan yang baik dalam perusahaan


manufaktur,
 apa saja indikaor yang digunakan dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja
dalam perusahaan manufaktur?
Tujuan

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini untuk menjelaskan sistem penggajian dan
pengupahan yang baik dalam perusahaan manufakt mendeskripsikan indikator yang
digunakan dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja dalam perusahaan
manufakt Manfaat

Manfaat dari karya tulis ilmiah ini memberi wawasan pengetahuan tentang sistem
penggajian dan pengupahan dalam perusahaan manufak mengetahui indikator yang
digunakan dalam penentuan gaji dan upah dalam perusahaan manufaktur.
BAB 2. LANDASAN TEORI

Gaji dan upah yang sesuai merupakan hak yang dituntut oleh setiap tenaga kerja pada
perusahaan, perusahaanpun harus memenuhi kewajibannya untuk memenuhi hak para
pekerja karena mereka telah berjasa dalam proses produksi. Gaji dan upah sama-sama
balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja, namun faktanya kedua hal ini
berbeda. Gaji merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang
mempunyai jabatan manajer, kepala bagian atau tenaga kerja (karyawan) lain yang
bersifat tetap dalam perusahaan manufaktur tersebut, pemberian balas jasa tersebut
biasanya dibayarkan setiap satu bulan sekali. Upah identik dengan tenaga kerja pelaksana
(buruh) atau tenaga kerja harian, balas jasa atas pekerjaanya dibayarkan berdasarkan hari
kerja, jam kerja atau jumlah produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Gaji dan upah tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur dapat diklasifikasikan menjadi
gaji dan upah tenaga kerja langsung dan gaji dan upah tenaga kerja tidak langsung. Gaji
dan upah tenaga kerja langsung adalah gaji dan upah yang diberikan perusahaan kepada
pekerja yang bersentuhan dengan proses produksi suatu produk, contohnya pekerja
pengepakan, pekerja pencampuran bahan, tenaga kerja produksi. Gaji dan upah tenaga
kerja tidak langsung dalam perusahaan manufaktur merupakan balas jasa yang diberikan
perusahaan kepada pekerja yang tidak bersentuhan langsung dengan proses produksi,
contohnya pengawas produksi, manajer.

Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi selama beberapa tahun
terakhir, hal ini dapat dibuktikan salah satunya dengan semakin banyaknya perusahaan
manufaktur diIndonesia. Perusahaan-perusahaan besar dunia banyak
menanamkan investasinya diIndonesia dengan membangun anak perusahaan atau
membangun perusahaan baru diIndonesia. Salah satunya perusahaan manufaktur yang
berkembang pesat saat ini.

Sistem yang merupakan jaringan prosedur-prosedur harus dijalankan secara bersama-


sama dan bersinergi antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain. Salah satu
sistem yang sering menjadi masalah krusial dalam perusahaan manufaktur adalah sistem
penggajian dan pengupahan. Sistem penggajian dan pengupahan dalam sistem akuntansi
adalah suatu jaringan prosedur yang berkesinambungan membentuk pola yang baik mulai
dari penentuan tarif gaji dan upah hingga pendistribusian gaji dan upah tersebut kepada
tenaga kerja yang bersangkutan.

Sistem penggajian dan pengupahan merupakan hal yang sangat penting bagi jalannya
perusahaan karena produktifitas perusahaan juga dipengaruhi oleh bagaimana manajemen
menjalankan sistem penggajian dan pengupahan. Sistem penggajian dan pengupahan
yang dilakukan perusahaan manufaktur dengan baik merupakan bentuk kepatuhan
perusahaan terhadap pemerintah, selain itu juga dapat menjadi daya tarik bagi karyawan.
Sistem penggajian dan pengupahan yang sesuai juga bermanfaat menjaga eksistensi dan
keberadaan karyawan agar tetap berada dalam perusahaan tersebut.

Perusahaan manufaktur dalam menjalankan sistem penggajian dan pengupahan tenaga


kerja harus objektif, sesuai dengan aturan. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan
harus mengetahui indikator yang tepat dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerjanya.
Banyak perusahaan menentukan tarif terendah bagi para tenaga kerjanya tidak sesuai
indikator yang benar, sehingga hal ini merugikan tenaga kerja.
BAB 3. PEMBAHASAN

Sistem Penggajian dan Pengupahan Tenaga Kerja yang Baik dalam Perusahaan
Manufaktur

Perusahaan yang baik tentunya harus mempunyai sistem manajemen dan sistem
akuntansi yang baik, salah satunya sistem penggajian dan pengupahan yang merupakan
bagian dari sistem akuntansi. Sistem penggajian dan pengupahan harus objektif bagi
seluruh tenaga kerja perusahaan. Sistem penggajian dan pengupahan dalam perusahaan
manufaktur adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan proses penggajian dan pengupahan tenaga kerja dalam
perusahaan manufaktur. Sistem penggajian dan pengupahan dalam perusahaan
manufaktur melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi.
Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam pengangkatan tenaga kerja, penetapan
jabatan, penetapan tarif gaji dan upah, promosi dan penurunan jabatan, mutasi karyawan,
penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan penetapan berbagai tunjanagan
kesejahteraan tenaga kerja. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan
pembayaran gaji dan upah tenaga kerja perusahaan serta berbagai tunjangan
kesejahteraan tanaga kerja. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya
tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan penghitungan harga
pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja.

Sistem yang merupakan jaringan prosedur-prosedur harus dijalankan secara


bersama-sama dan bersinergi antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain. Sebuah
sistem, dalam hal ini sistem penggajian dan pengupahan tidak dapat berjalan dengan baik
apabila fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi tidak saling bekerja
sama.

Sistem penggajian dan pengupahan harus objektif bagi seluruh tenaga kerja perusahaan.
Penggajian dan pengupahan dalam sebuah perusahaan tidak boleh tanpa dasar, dasar yang
digunakanpun harus akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Dokumen sumber yang
digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan berupa:

1. dokumen pendukung perubahan gaji dan upah,

2. kartu jam hadir dan kartu jam kerja,

3. daftar gaji dan upah

4. rekap daftar gaji dan rekap daftar upah,


5. surat pernyataan gaji dan upah,

6. amplop gaji dan upah,

7. bukti kas keluar.

Perusahaan yang telah menjalankan sistem penggajian dan pengupahan dengan baik
dapat dilihat dari prosedur-prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan
yang telah diterapkan oleh perusahaan bersangkutan. Prosedur-prosedur yang membentuk
sistem penggajian dan pengupahan tersebut, terdiri dari:

1. prosedur pencatatan waktu hadir tenaga kerja,

2. prosedur pencatatan waktu kerja tenaga kerja,

3. prosedur pembuatan daftar gaji dan upah tenaga kerja,

4. prosedur distribusi biaya gaji dan upah,

5. prosedur pembayaran gaji dan upah.

Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati


manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian
biaya dan penghitungan harga pokok produk. Prosedur pembayaran gaji dan upah tenaga
kerja melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat
perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran
gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan
memasukkan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah tenaga kerja dalam perusahaan
manufaktur tersebut banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh
juru bayar. Pembayaran gaji dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan
upah kepada karyawan.

Selain pendistribusian dan pembayaran gaji dan upah tenaga kerja yang diperhatikan,
sistem otorisasi pejabat yang berwenang dalam sistem penggajian dan pengupahan juga
tidak boleh dilupakan. Pembayaran gaji dan upah harus didasarkan atas dokumen daftar
gaji dan upah, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap nama-nama karyawan yang
dimasukkan ke dalam daftar gaji dan upah dan pencantuman nama tenaga kerja dalam
daftar gaji dan upah harus mendapat otorisasi pejabat yang berwenang, yaitu manajer
keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pembayaran gaji dan upah kepada
tenaga kerja yang tidak berhak atau meminailasisasikan terjadinya tertukarnya balas jasa
terhadap tenaga kerja yang satu dengan tenaga kerja yang lain.
Indikator yang Digunakan untuk Menentukan Besaran Gaji dan Upah Tenaga Kerja
dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan Perusahaan Manufaktur

Gaji dan upah adalah sesuatu hal yang sangat sensitif bagi hubungan antara perusahaan
dan tenaga kerja. Tenaga kerja harus berusaha keras dengan bekerja semaksimal mungkin
untuk mendapatkan hak mereka berupa gaji atau upah dari perusahaan. Perusahaan juga
harus mampu menjalankan kewajibannya memenuhi hak karyawannya secara objektif.
Apabila salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya atau tidak mendapatkan haknya,
dapat dipastikan keseimbangan antara perusahaan dan tenaga kerja tidak akan terjadi.
Proses produksi tidak akan berjalan lancar, kesejahteraan tenaga kerja tidak akan
terpenuhi.

Indikator yang jelas merupakan syarat mutlak dalam penentuan gaji dan upah tenaga
kerja dalam perusahaan manufaktur. Dalam perusahaan manufaktur yang memiliki sistem
penggajian dan pengupahan yang baik dan objektif tentunya memiliki indikator yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Indikator yang digunakan dalam penentuan gaji
dan upah, adalah:

Jam Kerja Tenaga Kerja

Penentuan gaji dan upah tenaga kerja dapat didasarkan pada jam tenaga kerja
yang berpedoman pada jam kartu kehadiran tenaga kerja dan kartu jam kerja. Perusahaan
biasanya telah menentukan berapa besaran balas jasa perjamnya yang akan diberikan
kepada tenaga kerja. Jika jam kerja tenaga kerja semakin panjang, gaji atau upah yang
diberikan kepada tenaga kerja semakin besar. Hal ini dikarenakan karyawan tersebut
mendapatkan tambahan pendapatan.

Prestasi Tenaga Kerja

Prestasi tenaga kerja dapat diukur melalui produktivitas tenaga kerja dalam
memproduksi suatu produk. Gaji atau upah tambahan seperti insenif, bonus sering
diberikan terhadap tenaga kerja yang dapat memproduksi produk melebihi standar yang
telah ditetapkan oleh manajer produksi dalam perusahaan manufaktur tersebut. Prestasi
tenaga kerja juga dapat berwujud prestasi perusahaan yang telah dicapai tenaga kerja,
misalnya perusahaan mendapatkan penghargaan dalam penjualan produk, sehingga dapat
menaikkan gaji dan upah tenaga kerja.

Riwayat pendidikan tenaga kerja juga menjadi pertimbangan dalam penentuan


besaran gaji dan posisi tenaga kerja tersebut dalam sebuah perusahaan. Selain itu
pengalaman kerja diperusahaan tersebut atau perusahaan lainnya juga memiliki andil
yang besar, karena akan berpengaruh terhadap skil dan produktifitas tenaga kerja
sehingga dapat mengangkat prestasi kerja tenaga kerja tersebut dibandingkan dengan
tenaga kerja yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali.

Upah Minimum Kabupaten/Kota

Gaji dan upah tenaga kerja akan tinggi apabila UMK didaerah tempat kerja tenaga
kerja juga tinggi. Upah Minimum Kabupaten/Kota juga berpengaruh dalam penentuan
besaran gaji dan upah oleh suatu perusahaan selain dua indikator diatas. Upah minimum
kabupaten/kota disusun oleh pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan gaji atau upah
minimum yang diterima tenaga kerja didaerah bersangkutan. Hal ini dilakukan
pemerintah daerah untuk melindungi tenaga kerja didaerahnya masing-masing. Besaran
UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) merupakan kesepakatan antara pengusaha dan
pekerja yang ditengahi oleh pemerintah. Selain itu, analisis dari para pakar dengan
mempertimbangkan KHL (kebutuhan hidup layak), pertumbuhan ekonomi, angka inflasi
serta angka pengangguran juga dipertimbangkan dalam penentuan UMK.

Besar Upah Minimum Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Timur berbeda-beda, hal


ini dikerenakan kondisi dan pertumbuhan ekonomi setiap kabupaten/kota di Propinsi
Jawa Timur berbeda.

Upah minimum kabupaten/kota yang berarti gaji atau upah tenaga kerja terima dari
perusahaan didaerahnya juga tinggi bukan berarti tingkat kesejahteraan tenaga kerja akut
tinggi. Tingkat upah minimum kabupaten/kota yang tinggi menunjukkan bahwa
kebutuhan hidup layak di daerah tersebut juga tinggi. Oleh karena itu pemerintah
menetapkan batas minimum gaji dan upah tenaga kerja dengan tujuan kebutuhan hidup
sehari-hari seorang tenaga kerja dapat terpenuhi.
BAB 4. PENUTUP

Kesimpulan

Terbentuknya sistem penggajian dan pengupahan yang baik, akan menghasilkan iklim
kerja dalam perusahaan yang kondusif. Tenaga kerja akan dapat memproduksi produk
secara maksimal dan perusahaan akan memberi balas jasa sesuai produktivitas tenaga
kerja.

Perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa yang baik, selain memiliki sistem
penggajian dan pengupahan yang baik pula, juga harus mendasarkan besaran nilai gaji
dan upah bagi karyawannya menggunakan indikator yang sesuai. Hal ini akan
membentuk manajemen gaji dan upah dalam perusahaan akan berjalan sesuai koridor.dan
cenderung meningkat karena produktifitas tenaga kerja dapat terkontrol.

Saran

Setiap perusahaan harus memiliki sistem penggajian dan pengupahan yang baik,
karena merupakan salah satu unsur terpenting dalam jalannya kinerja perusahaan. Selain
sistem yang baik, penggajian dan pengupahan tenaga kerja harus sesuai indikator yang
telah ada dan diatur pemerintah. Hal ini untuk melindungi tenaga kerja dan
mempermudah pengawasan terhadap perusahaan.
BAB V

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Identitas mahasiswa
Nama : Alberd Boi Samosir
NIM : C0C020017
Prodi : D3 Akuntansi
Fakultas : Ekonomi Dan
Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Dalam tujuan pendidikan nasional dijelaskan bahwa Bangsa Indonesia diharapkan
akan menjadi bangsa yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi disamping
mempunyai kepribadian dan mental yang berkualitas. Untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, maka
diperlukan adanya sarana pendukung yang salah satunya adalah lembaga pendidikan
yang bertujuan membangun sumber daya manusia yang siap pakai dan profesional di
bidangnya, sehingga diharapkan mampu meningkatkan wawasan serta pemahaman
mengenai proses, kondisi dan masalah yang ada.
Politeknik Negeri Bandung, dulu bernama Politeknik Istitut Teknologi Bandung
(Politeknik ITB) yang berdiri sejak tahun 1982, adalah salah satu dari Politeknik Negeri
di Indonesia.
Politeknik merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program
pendidikan terapan non gelar maupun gelar dalam sejulah program studi. Pendidikan
terapan yang dimaksud bersifat professional yang berorientasi pada keburuhan industri.
Pendidikan politeknik membentuk individu menjadi tenaga terampildan siap terap
kedunia kerja/profesi.sebagai kosekuensi , mengobservasi dan beradaptasi secara cepat
dan tepat .Latihan bekerja secara nyata diindustri merupakan ajang menguji kemampuan
pengetahuan secara komperhensifdan membentuk sikap profesional.
Program studi manejemen aset politeknik negri bandung mendidik dan melatih
mahasiwa agar dapat berperan sebagai tenaga professional dibidang Manajemen Aset di
dalam lingkupdan lingkungan industri dan bisnis . program pendidikan Manajemen Aset
DIV mewajibkan mahasisiswa menyelesaikan mata kuliah Prakti kerja Lapangan (PKL)
pada semester VII . Mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan ajang
observasi dan berlatihmengenal dunia industri , serta memahami bidang karir sesuai
dengan minat mahasiswa berdasarkan pengetahuan & ilmu pengetahuan yang telah
Dipelajari . Mata kuliah ini memiliki bobot 12 sks yang ekuivalen dengan 3 bulan di
Lapangan ( indutri ).
Aspek Kerja Yang Diinginkan

Sebagai suatu Program studi yang mempelajari tentang Manajemen Aset, aspek kerja
yang diinginkan meliputi :
1. Pengelolaan dan pemeliharaan aset
2. Penilaian aset
3. Kegiatan inventarisasi barang
4. Monitoring dan evaluasi Aset
5. Penanganan proyek pengadaan dan penghapusan aset
6. Manajemen Infrastruktur
7. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
8. Pengolahan data
Kami mohon untuk dapat dilibatkan pada aspek-aspek yang telah disebutkan diatas.

Spesifikasi Keilmuan
Adapun Mata Kuliah yang telah kami pelajari sampai semester VI telah terlampir
dalam kualifikasi rujukan dari Ketua Program Studi Manajemen Aset.
BAB II
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN AKADEMIK

Pengertian Aset dan Manajemen Aset


Pengertian aset secara umum menurut Siregar (2004) adalah barang (thing) atau
sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai
komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan
usaha, instansi atau individu. Ada dua jenis aset yaitu aset berwujud (tangible) dan aset
tidak berwujud (intangible).
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar
Akuntasi Pemerintah menyatakan bahwa:
"Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial
dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya" (SAP: 161).
Pengertian Manajemen Aset bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen
Keuangan dan secara umum terkait dengan administrasi pembangunan daerah khususnya
yang berkaitan dengan nilai aset, pemanfaatan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca
tahunan daerah, maupun dalam penyusunann prioritas dalam pembangunan (Mustika,
2010).
Definisi lain dari manajemen aset menurut Danylo dan Lemer (dalam Hariyono
2007: 4) adalah “…a methodology to efficiently and equitably allocate resources
amongst valid and competing goals and objectives.”, yang artinya sebuah metodologi
efisien dan mengalokasikan sumber daya secara adil untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen aset mencakup
proses mulai dari proses perencanaan sampai dengan penghapusan (disposal) dan perlu
adanya pengawasan terhadap aset-aset tersebut selama umur penggunaannya oleh suatu
organisasi atau Kementerian/Lembaga.

Tahapan Kerja Manajemen Aset


Menurut Siregar (2004), suatu manajemen aset terdiri dari lima tahapan kerja yang
satu sama lainnya saling berkaitan. Tahapan kerja manajemen aset meliputi: inventarisasi
aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset dan pengembangan SIMA (sistem
informasi manajemen aset). Kelima tahapan kerja ini saling berhubungan dan
terintegerasi, sebagai berikut:
1. InventarisasiAset
Inventarisasi aset terdiri atas dua aspek yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal.
Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-
lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang
dimiliki, batas akhir penguasaan dan lain-lain. Proses kerja yang dilakukan adalah
pendataan, kodifikasi/labeling, pengelompokkan dan pembukuan/administrasi
sesuai dengan tujuan manajemen aset.
2. LegalAudit
Legal audit merupakan suatu lingkup kerja manajemen aset yang berupa
inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaan atau
pengalihan aset, identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal yang terkait
dengan penguasaan ataupun pengalihan aset. Permasalahan legal yang sering
ditemui antara lain status hak penguasaan lemah, aset dikuasai pihak lain,
pemindahtanganan aset yang tidak terminator, dan lain-lain.
3. PeniliaianAset
Penilaian aset merupakan satu proses kerja untuk melakukan penilaian atas aset
yang dikuasai. Biasanya ini dikerjakan oleh konsultan penilaian yang independen.
Hasil dari nilai tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan
maupun informasi untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual.
4. OptimasiAset
Optimasi aset merupakan proses kerja dalam manjemen aset yang bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang
dimiliki aset tersebut. Dalam tahap ini aset-aset yang dimiliki pemerintah / swasta
diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan tidak
memiliki potensi.Aset yang memiliki potensi dapat dikelompokkan berdasarkan
sektor-sektor unggulan yang menjadi tumpuan dalam strategi pengembangan
ekonomi nasional, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Tentunya kriteria untuk menentukan hal tersebut harus terukur dan transparan.
Sedangkan aset yang tidak dapat dioptimalkan, harus dicari penyebabnya. Apakah
faktor permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi yang rendah ataupun faktor lainnya.
Hasil akhir dari tahapan ini adalah rekomendasi yang berupa sasaran, strategi dan
program untuk mengoptimalkan aset yang dikuasai.
BAB III
PELAKSANAAN

Objek Kerja Praktik


Objek kerja praktik yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa adalah Rumah Sakit
Immanuel Kota Bandung, Jawa Barat.

Pembimbing Kerja Praktik


Pada pelaksanaan kerja praktik ini, mahasiswa dibimbing oleh :
1. Dosen pembimbing yang diwakili oleh dosen Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung. Selama kerja praktik mahasiswa selalu berhubungan
mulai dari persiapan, konsultasi sampai evaluasi akhir.
2. Pembimbing dari industri yang bersangkutan. Selama di industri mahasiswa dapat
berhubungan dengan staff dari bidang terkait yang memberikan informasi industri
dan memberikan evaluasi akhir terhadap performasi mahasiswa selama kerja
praktik.

Jurnal dan Laporan Praktik Kerja Lapangan


Segala sesuatu yang diamati maupun dikerjakan oleh mahasiswa selama praktik kerja
lapangan akan dicatat dalam satu jurnal. Jurnal ini akan diparaf oleh pembimbing
lapangan dan dikirim ke dosen pembimbing setiap 1 minggu sekali. Pengetahuan dan
pengalaman mahasiswa dalam praktik kerja lapangan akan dilaporkan dalam laporan
praktik kerja lapangan yang akan diberikan untuk Jurusan maupun untuk perusahaan
tempat kerja praktik.

Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama tiga bulan. Sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh Jurusan Administrasi Niaga Program Studi Manajemen Aset dimulai dari
tanggal 1 Agustus sampai dengan 28 Oktober 2016.
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal “Praktik Kerja Lapangan” ini saya buat sebagai pelengkap
permohonan praktik kerja lapangan dengan harapan semoga proposal ini dapat diterima
dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, karena saya akan berusaha
sebaik-baiknya sesuai dengan kompetensi yang saya miliki. Saya mengharapkan
diberikannya kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan dengan praktik
kerja lapangan di Instansi Sawsta yang Bapak/Ibu pimpin.
Saya mengharapkan bantuan dan dorongan serta peran dari berbagai pihak untuk
terlaksananya kegiatan ini sesuai dengan tujuan, karena saya menyadari tanpa peran dari
semua pihak, kegiatan ini tidak akan berjalan lancar. Besar harapan saya untuk diijinkan
melaksanakan kerja praktek di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Selama praktik kerja
lapangan,saya sebagai mahasiswa akan patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah
diterapkan . Atas segala perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima
kasih.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan bimbingan serta rahmat kepada kita semua.

Anda mungkin juga menyukai