PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada beberapa kelainan bawaan diantaranya adalah labioskizis,
labiopalatoskizis, atresia esofagus, atersia rekti dan ani, obstruksi biliaris,
omfalokel, hernia diafragmatika, atresia duodeni, meningokel, ensefalokel,
hidrosefalus, fimosis, dan hipospadia. Salah satu kelainan bawaan yang
akan di jelaskan lebih jauh disini adalah labioskizis dan labiopalatoskizis.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Tujuan Umum
a) Untuk memenuhi tugas Mata Ajar Keperawatan Kesehatan Anak II
b) Diperoleh pengalaman dalam membuat Asuhan Keperawatan Anak
dengan Labiopalatoskizis
1
2
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada anak dengan Labiopalatoskizis.
b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien anak dengan
Labiopalatoskizis.
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada anak dengan
Labiopalatoskizis.
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien anak dengan
Labiopalatoskizis.
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada anak dengan
Labiopalatoskizis.
C. Ruang Lingkup
Dalam penyusuna makalah ini penulis hanya membatasi masalah mengenai
Asuhan Keperawatan pada anak dengan Labiopalatoskizis.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriftif, yaitu
dengan mengumpulkan data, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan,
dan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku, dikatat dan sumber
ilmiah lain yang berhubungan dengan judul dan permasalahan dalam karya
tulis ini.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini terjadi dari 4 bab yang disusun secara sistematika dengan
urutan sebagai berikut :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Labio/plato skisis adalah merupakan kongenital anomali yang berupa adanya
kelainan bentuk pada struktur wajah.Palatoskisi adalah adanya celah pada
garis tengah palato yang disebabkan oleh kegagalan penyatuan susunan palato
pada masa kehamilan 7-12 minggu.
Palatoskisis adalah fissura garis tengah pada polatum yang terjadi karena
kegagalan 2 sisi untuk menyatu karena perkembangan embriotik (Wong,
Donna L. 2003)
a. Unilateral Incomplete
Apabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan tidak
memanjang hingga ke hidung.
b. Unilateral complete
Apabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu bibir dan memanjang
hingga ke hidung.
c. Bilateral complete
Apabila celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga
ke hidung.
4
5
Labio Palato skisis merupakan suatu kelainan yang dapat terjadi pada daerah
mulut, palato skisis (subbing palatum) dan labio skisis (sumbing tulang)
untuk menyatu selama perkembangan embrio (Hidayat, Aziz, 2005:21)
B. Etiologi
1. Faktor Herediter :
Sebagai faktor yang sudah dipastikan. Gilarsi : 75% dari faktor keturunan
resesif dan 25% bersifat dominan.
a. Mutasi gen.
b. Kelainan kromosom
b. Nutrisi
d. Radiasi
e. Stres emosional
C. Patofisiologi
Cacat bibir sumbing terjadi pada trimester pertama kehamilan karena tidak
terbentuknya suatu jaringan di daerah tersebut. Semua yang mengganggu
pembelahan sel pada masa kehamilan bisa menyebabkan kelainan tersebut,
misal kekurangan zat besi, obat2 tertentu, radiasi. Tak heran kelainan bibir
sumbing sering ditemukan di desa terpencil dengan kondisi ibu hamil tanpa
perawatan kehamilan yang baik serta gizi yang buruk.
D. Manifestasi Klinis
1. Tampak ada celah pada tekak (uvula), palato lunak, dan keras dan atau
foramen incisive
3. Distorsi hidung
Sumber : Medicastore.com
E. Komplikasi
3. Aspirasi
4. Distress pernafasan
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Foto roentgen
2. Pemeriksaan fisisk
G. Pemeriksaan Terapeutik
3. Mencegah komplikasi
8
H. Penatalaksanaan Medis
Perbedaan asal ini dapat diperbaiki kembali pada usia 4-5 tahun. Pada
kebanyakan kasus, pembedahan pada hidung hendaknya ditunda hingga
mencapi usia pubertas.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
a. Perawatan Pra-Operasi:
1. Fasilitas penyesuaian yang positif dari orangtua terhadap bayi.
a. Bantu orangtua dalam mengatasi reaksi berduka
b. Dorong orangtua untuk mengekspresikan perasaannya.
c. Diskusikan tentang pembedahan
d. Berikan informasi yang membangkitkan harapan dan
perasaan yang positif terhadap bayi.
e. Tunjukkan sikap penerimaan terhadap bayi.
10
11
b) Perawatan Pasca-Operasi
1) Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adequate
a. Berikan makan cair selama 3 minggu mempergunakan alat penetes
atau sendok.
b. Lanjutkan dengan makanan formula sesuai toleransi.
c. Lanjutkan dengan diet lunak
d. Sendawakan bayi selama pemberian makanan.
c) Diagnosa Keperawatan
1. Resiko aspirasi berhubungan dengan gangguan menelan. (NANDA,
2005-2006)
2. Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan refleks menghisap pada anak tidak adekuat.
(NANDA, 2005-2006)
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Labio/plato skisis adalah merupakan kongenital anomali yang berupa adanya
kelainan bentuk pada struktur wajah.Palatoskisi adalah adanya celah pada
garis tengah palato yang disebabkan oleh kegagalan penyatuan susunan palato
pada masa kehamilan 7-12 minggu.
Labio Palato skisis merupakan suatu kelainan yang dapat terjadi pada daerah
mulut, palato skisis (subbing palatum) dan labio skisis (sumbing tulang)
untuk menyatu selama perkembangan embrio (Hidayat, Aziz, 2005:21)
Cacat bibir sumbing terjadi pada trimester pertama kehamilan karena tidak
terbentuknya suatu jaringan di daerah tersebut. Semua yang mengganggu
pembelahan sel pada masa kehamilan bisa menyebabkan kelainan tersebut,
misal kekurangan zat besi, obat2 tertentu, radiasi. Tak heran kelainan bibir
sumbing sering ditemukan di desa terpencil dengan kondisi ibu hamil tanpa
perawatan kehamilan yang baik serta gizi yang buruk.
Bibir sumbing juga menyebabkan mudah terjadinya infeksi di rongga hidung,
tenggorokan dan tuba eustachius (saluran penghubung telinga dan
tenggorokan) sebagai akibat mudahnya terjadi iritasi akibat air susu atau air
yang masuk ke rongga hidung dari celah sumbingnya.
13
14
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu diperbaiki lagi, untuk itu
bagi para pembaca diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Salemba Medika:
Jakarta
Sudoyo, Aru W. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Penerbit Ilmu
Penyakit Dalam: Jakarta