Gass
Gass
Disusun oleh :
15501241013
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Produksi dan Konsumsi Energi Nasional
Potensi Energi Nasional
Pembangkit Tenaga Listrik
Energi Terbarukan (Renewable Energy)
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH)
Bab II PLTH Bayu Baru Pandansimo
Sejarah Singkat PLTH Bayu Baru Pandansimo
Profil PLTH Bayu Baru Pandansimo
Siklus Kerja Sistem PLTH Bayu Baru Pandansimo
Kapasitas PLTH Bayu Baru Pandansimo
Distribusi Listrik PLTH Bayu Baru Pandansimo
Komponen Penunjang PLTH Bayu Baru Pandansimo
Bab III Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Sistem PLTS di PLTH Bayu Baru Pandansimo
Hasil Energi Listrik dari Sistem PLTS
Optimalisasi PLTS di PLTH Bayu Baru Pandansimo
Bab I
Pendahuluan
Pada zaman modern seiring dengan perkembangan dan kemajuan sumber daya
manusia, kebutuhan dasar manusia juga ikut mengalami perkembangan. Kebutuhan manusia
akan sumber energi merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi sebagai syarat untuk
dapat menjalankan kehidupan. Saat ini energi listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia untuk tetap menjalani kehidupan, untuk melakukan pekerjaan, untuk dapat
menjalankan tugasnya. Maka dari itu ketersediaan energi listrik yang cukup menjadi sebuah
Dalam rangka untuk meningkatkan rasio elektrifikasi setiap tahunnya, usaha yang
dilakukan pemerintah Indonesia saat ini yaitu dengan ikut meningkatkan pembangunan
pembangkit listrik energi terbarukan, sebagai salah satu tawaran solusi untuk membantu
memenuhi target elektrifikasi Indonesia. Hingga saat ini kapasitas terpasang pembangkit
tenaga listrik nasional selalu mengalami peningkatan termasuk pembangkit listrik energi
terbarukan. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa keberadaan energi terbarukan di Indonesia
Saat ini energi nasional masih terfokus pada energi fosil yaitu minyak
bumi, gas, dan batubara. Kesemuanya itu tidak terbarukan serta memiliki batas.
Jika tidak dikembangkan inovasi bidang energi non fosil, maka Indonesia akan
energi non fosil seperti tenaga air (termasuk mini/ mikro/ pikohidro), panas
Secara nasional kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat seiring dengan laju
tetapi laju kebutuhan yang sangat cepat tersebut tidak diimbangi dengan produksi riil sector
energi di Indonesia. Produksi puncak minyak bumi (pick oil) di Indonesia telah berlalu, dan
saat ini Indonesia dalam posisi penurunan produksi minyak. Penemuan sumber baru
diperkirakan tidak akan dapat sejajar dengan nilai produksi puncak di masa lalu. Terbatasnya
energi fosil saat ini menuntut pemerintah untuk segera melakukan pemanfaatan energi
alternatif dengan berorientasi pasar menuju pola bauran energi (energi mix) yang terpadu,
sumberdaya energi baik energi yang bersifat unrenewable resources maupun yang bersifat
renewable resources. Namun demikian, eksplorasi sumber daya energi lebih banyak
difokuskan pada energi fosil yang bersifat unrenewable resources sedangkan energi yang
ketersediaan energi fosil, khususnya minyak mentah, semakin langka yang menyebabkan
Indonesia saat ini menjadi net importir minyak mentah dan produk-produk turunannya.
energi minyak mentah Indonesia hanya dapat diproduksi atau akan habis dalam
kurun waktu 22.99 tahun, gas selama 58.95 tahun dan batubara selama 82.01
tahun. Hasil perhitungan ini menggunakan asumsi bahwa tidak ditemukan lagi
Selama periode 1990-2008 produksi listrik nasional meningkat rata-rata sebesar 8.85%
pertahun yang terdiri dari produksi listrik PLN dan non PLN. Produksi listrik PLN dan Non
PLN meningkat sebesar 7.62% dan 25.65% pertahun selama periode tahun tersebut. Dari
total listrik yang diproduksi 13.61% (persentase rata-rata) yang digunakan oleh kepentingan
200
Jumlah (Juta SBM)
150
100
50
0
1990 1995 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Axis Title
Produksi listrik PLN Produksi listrik non PLN Produksi listrik total
Dengan meningkatnya produksi listrik baik dari PLN maupun dari non
energi listrik yang bersumber dari energi terbarukan, seperti energi tenaga air,
Saat ini energi nasional masih terfokus pada energi fosil yaitu minyak bumi, gas, dan batubara.
Kesemuanya itu tidak terbarukan serta memiliki batas. Jika tidak dikembangkan inovasi
bidang energi non fosil, maka Indonesia akan mengalami krisis energi yang berkepanjangan
(Kemenristek, 2010). Potensi energi non fosil seperti tenaga air (termasuk mini/ mikro/
pikohidro), panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angina, nuklir di Indonesia cukup
melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan energi non fosil tersebut
akan mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan mencegah pemanasan global.
Pengertian
Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik. Pada
Pembangkit Tenaga Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan bangunan kerja.
berfungsi untuk mengkonversi energi (potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.
Pada gambar diatas diilustrasikan bahwa listrik yang dihasilkan dari pusat pembangkitan yang
menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, panas bumi, nuklir, dan lain-lain) untuk
menggerakkan turbin yang porosnya dikopel/ digandeng dengan generator. Dari generator
yang berputar menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke gardu
induk melalui jaringan transmisi. Jaringan transmisi merupakan proses penyaluaran tenaga
listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (power plant) hingga saluran distribusi listrik
(substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik.
- Mesin diesel
2. Komponen Listrik
- Generator
- Transformator
- Peralatan proteksi
3. Komponen Sipil
- Gedung control
4. Komponen Mekanis
- Peralatan bantu
- Peralatan pendingin
- Peralatan proteksi
Jenis – jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik berskala
kecil dengan output di bawah 100 KW yang memanfaatkan potensi aliran air yang terdapat
di pedesaan sebagai sumber tenaga misalnya saluran irigasi, sungai atau air terjun alam.
perawatan serta dengan biaya investasi yang terjangkau sehingga cocok diterapkan untuk
mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada
dasarnya, pembangkit listrik tenaga mikro hidro memanfaatkan energi potensial jatuhan
air (head). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu
besar, misalnya dengan ketinggian air 2,5 m dapat dihasilkan listrik 400 W. Prinsip kerja
PLTMH adalah memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit air per detik yang ada pada
aliran atau sungai. Air yang mengalir melalui intake dan diteruskan oleh saluran pembawa
hingga penstock, akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik.
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro dapat dipetakan sebagai suatu sistem yang terdiri
dari beberapa komponen bangunan sipil serta komponen elektrikal dan mekanikal,
sebagai berikut:
1) Bendungan (Weir)
Bendungan (weir) atau waduk dapat adalah bangunan yang berada melintang sungai
yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran air. Konstruksi bendungan (weir)
bertujuan untuk menaikkan dan mengontrol tinggi air dalam sungai secara signifikan
sehingga elevasi muka air cukup untuk dialihkan ke dalam intake pembangkit listrik
tenaga mikrohidro.
Saluran penyadap adalah bagian dari konstruksi sipil yang digunakan untuk masuknya
air dari sungai menuju saluran pembawa dengan dilengkapi penghalang sampah.
Saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air dari intake sampai ke kolam
penenang. Selain itu, saluran ini juga berfungsi untuk mempertahankan kestabilan
debit air. Saluran air untuk sebuah pembangkit skala kecil cenderung untuk memiliki
4) Saluran Pelimpah
Saluran pelimpah berfungsi untuk mengurangi kelebihan air pada saluran pembawa
Kolam penenang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali air agar
kotoran tidak masuk dan merusak turbin. Selain itu, kolam penenang ini juga berfungsi
untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke dalam pipa pesat.
6) Pipa Pesat (Penstok)
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
Pada rumah pembangkit ini terdapat turbin, generator dan peralatan lainnya.
Bangunan ini menyerupai rumah dan diberi atap untuk melindungi peralatan dari hujan
Saluran pembuang berfungsi untuk mengalirkan air keluar setelah memutar turbin.
9) Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini
dihubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis,
10) Generator
terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC. Hampir semua energi listrik
alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah daya mekanik
menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau
Sistem kontrol berfungsi untuk menyeimbangkan energi input dan energi output
dengan cara mengatur input (flow) atau mengatur output (listrik) sehingga sistem akan
seimbang. Perubahan beban terhadap waktu peran sistem kontrol sangat penting
untuk menjaga stabilitas sistem terutama kualitas listrik yang dihasilkan pembangkit
(tegangan dan frekuensi). Tujuan pengontrolan pada PLTMH adalah untuk menjaga
sistem elektrik dan mesin agar selalu berada pada daerah kerja yang diperbolehkan.
Flow control dapat diartikan sebagai pengaturan besarnya daya hidrolik berupa debit
air yang masuk ke turbin dengan mengatur katup turbin (guide vane).
Jenis dan pengaturan suatu panel hubung (switch board) ditentukan dengan
kontrol, jumlah petugas kerja (operating personel) serta skala dan pentingnya pusat
Jaringan distribusi terdiri dari kawat penghantar, tiang, isolator, dan transformator.
bahan campuran lain. Pada jaringan distribusi tegangan rendah biasanya digunakan
kawat penghantar berisolasi. Tiang pada saluran distribusi dapat berupa tiang baja,
beton atau kayu. Isolator digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang aktif atau
b. Kelebihan PLTMH
Dibanding pembangkit listrik yang lain, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Berikut adalah beberapa kekurangan PLTMH yang ada di Indonesia sehingga perlu
dicari solusinya:
PLTMH saat ini sudah banyak diterapkan di Indonesia. Karena banyak sekali potensi
aliran air yang bisa dimanfaatkan untuk teknologi ini, terutama di daerah yang
sebelumnya belum mendapat aliran listrik. Akhir-akhir ini Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) mengembangkan PLTMH sebagai solusi energi listrik pedesaan yang
1) Harga BBM yang terus meningkat, membuat sumber energi terbarukan diperlukan
3) Belum terjaringnya semua wilayah di indonesia dengan listrik dari PLN, membuat
diperlukan sumber energi listrik dari dekat lingkungan wilayah tersebut, salah
4) Dari analisis terhadap alternatif sumber energi seperti kincir angin, tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan
aliran air untuk diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa
disebut sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi
air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan
generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah
dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke konsumen. Pada tahun 2015
tenaga air menghasilkan 16.6% total listrik dunia dan 70% dari seluruh energi terbarukan,
dan diperkirakan akan naik 3.1% per tahun sampai 25 tahun ke depan.
a. Komponen-komponen PLTA
Pembangkit listrik tenaga air dapat dipetakan sebagai suatu sistem yang terdiri dari
beberapa komponen bangunan sipil serta komponen elektrikal dan mekanikal, sebagai
berikut:
1) Reservoir
langsung.
2) Dam
pengendalian banjir.
3) Intake Building
pesat.
4) Control Gate
5) Penstock
7) Generator
Generator merupakan alat yang digunakan untuk memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanik. Tenaga mekanik dapat berasal dari panas, air, uap, dan
lain – lain. Nergi listrik yang dihasilkan oleh generator dapat berupa listrik AC
maupun DC. Hal tersebut tergantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh