Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HIV PADA

WARIA DI PULAU JAWA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8 :
1. KETUT MAHA PUTRI HAPUI ( 16089014062 )
2. KADEK PRAJA PARTA ADITYA ( 16089014075 )
3. KOMANG PUTRI WAHYUNI ( 16089014077 )
4. KADEK SUTRISNA SARI WIDHI ASTUTI ( 16089014107 )
5. NI KOMANG TERI WICAHYANI ( 16089014110 )
6. NI KOMANG TRISKA ELISNA ( 16089014112 )
7. KADEK WILDA WIDHIYASTUTI ( 16089014120 )

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang ”FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI HIV PADA WARIA DI PULAU JAWA
INDONESIA “ ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan HIV/AIDS I.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Singaraja, 24 Agustus 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Judul Jurnal............................................................................................5
2.2 Nama Peneliti .........................................................................................5
2.3 Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................5
2.4 Latar Belakang Masalah........................................................................5
2.5 Tujuan Penelitian....................................................................................5
2.6 Metode Penelitian....................................................................................5
2.7 Hasil Penelitian........................................................................................6
2.8 Kekurangan Jurnal.................................................................................7
2.9 Kelebihan Jurnal.....................................................................................7
2.10 Manfaat Jurnanl Bagi Pembaca..........................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Jurnal

Masalah HIV dan AIDS adalah masalah kesehatan masyarakat yang


memerlukan perhatian yang sangat serius. Waria sebagai populasi kunci perlu
dikontrol prevelensinya agar tidak menyebar ke populasi umum. Waria adalah
seorang laki-laki yang berlaku sebagai wanita. Istilah tersebut juga bisa dikenakan
pada seseorang yang secara fisik perempuan tetapi berdandan sebagaimana laki-
laki (Atmojo, 1986). Berdasarkan hasil survei STBP tahun 2007 dan 2011,
prevelensi HIV pada waria belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Perawat memegang peran penting dalam masalah HIV/AIDS khususnya di
Indonesia dan juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk tercapainya
kesehatan seksual.
Tatanan sosial dalam masyarakat di Indonesia sebagian besar masih
menganggap bahwa waria adalah sebuah penyakit, sebuah deviasi, dan sebuah
ketidakwajaran sosial sehingga mereka belum diterima secara seutuhnya dalam
masyarakat. Waria terlepas dari status gender yang dimiliki, sebenarnya juga
memiliki hak yang sama sebagai warga negara. Tetapi pada kenyataanya hidup
sebagai waria ternyata masih mendapat banyak keterbatasan dalam menjalani
aktivitas di tengah-tengah masyarakat umum terlebih lagi jiwa waria tersebut
terinfeksi virus HIV/AIDS yang justru masyarakat umum semakin menghindari
adanya waria. Waria ODHA tentu saja akan menimbulkan masalah baru yang
harus dihadapi oleh waria. Sehingga mereka akan kehilangan pekerjaannya
banyaknya biaya untuk pengobatan rutin yang harus dijalani, menghadapi respon
dari lingkungan sosial dan sekitar, tekanan-tekanan dari lingkungan, hingga
bagaiamana mekanisme pertahanan diri yang akan digunakan oleh waria tersebut
dan masalah lainnya. Tentu diperlukan suatu startegi bertahan hidup yang
dilakukan oleh waria yang sekaligus akan menjadi bahan analisis jurnal kami.
BAB II
RESUME JURNAL
2.1 Judul Jurnal
Faktor yang Mempengaruhi HIV pada Waria di Pulau Jwa Indonesia.
2.2 Nama Peneliti
Muflihah Firdaus Ilyas
2.3 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian : Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya.
2. Waktu Penelitian : -
2.4 Latar Belakang Masalah
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini
menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi dan penyakit. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau
disingkat AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
2.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi
HIV pada waria di Pulau Jawa Indonesia.
2.6 Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Cross sectional atau
studi potong lintang merupakan desain penelitian yang digunakan untuk
memperoleh gambaran suatu kejadian pada suatu waktu.
2. Populasi dalam Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh waria responden dari Surveilans
Terpadu Biologis dan Perilaku tahun 2011. Dengan demikian, sampel penelitian
ini adalah seluruh responden waria di 5 kota dalam STBP 2011 yang memiliki
data status HIV lengkap yang terpilih dan bersedia diwawancarai dalam STBP
2011. Diperoleh sebanyak 1088 waria sebagai responden penelitian.
3. Analisis yang akan dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat.
2.7 Hasil Penelitian
1. Pravelensi HIV pada waria yang tertinggi yaitu di kota Jakarta (30,8%),
sedangkan prevelensi terendah berada dikota Bandung (14,4%). Sementar
prevelensi HIV pada waria secara total di 5 kota tersebut yaitu 21,9%.
2. Variabel yang merupakan faktor risiko ialah umur, lama terlibat seks,
pendidikan, pekerja, jumlah pelanggan seks anal dan kunjungan klinik
IMS. Hasil analisis menunjukkan variabel yang paling besar pengaruhnya
terhadap status HIV pada waria ialah pekerjaan. Odd Ratio dari variabel
pekera ialah 2,36%, artinya waria yang bekerja sebagai pekerja seks akan
memiliki menurutsiko 2,36% kali lebih tinggi dibandingkan waria yang
tidak bekra sebagai pekerja seks untuk memiliki statuts HIV positif setelah
dikontrol oleh variabel independen lainnya.
3. Menurut hasil multivariat, waria yang berumur <25 tahun memiliki risiko
1,86 lebih besar dibanding dengan waria yang beumur diatas 41 tahun
untuk memiliki status HIV positif.
4. Hasil mengenai pendidikan terakhir yang telah ditamatkan oleh waria,
diperoleh nilai OR=1,59, artinya waria dengan pendidikan rendah memiki
risiko lebih besar 1,59 kali untuk memiliki status HIV positif dibanding
waria dengan pendidikan tinggi.
5. Hasil analisis multivariat menunjukan waria dengan kombinasi 2-3 IMS
memiliki risiko 0,37 kali lebih kecil untuk memiliki status HIV positif
dibnding dengan waria tanpa riwayat IMS. Waria yang terinfeksi
gonorhea/chlamydia (OR:1,45;CI:1,04-2,04) memiliki risiko lebih besar
1,45 kali untuk terkena HIV dibandingkan dengan waria yang tidak
terinfeksi penyakit menular seksual.
6. Mengnai sumber penghasilan utama atau pekerjaan para responden,
diperoleh nilai OR=2,36 artinya waria dengan pekerjaan sebai pekerja seks
mempunyai risiko (lebih besar) 2,201 kali untuk memiliki status HIV
positif dibanding kelompok yang bukan pekerja seks.
7. Mengenai konsistensi penggunaan kondom dan pelicin pada waria
diperoleh nilai OR=0,7, artinya waria kelompok penggunaan kondom dan
pelicin tidak konsisten mempunyai risiko (lebih kecil) 0,723 kali untuk
memiliki status HIV positif dibanding kelompok penggunaan kondom dan
pelicin konsisten.
8. Tes HIV dengan melakukan tes darah, diperoleh nilai OR=0,52, waria
yang tidak pernah tes HIV mempunyai risiko (lebih kecil) 0,52 kali untuk
memiliki atau mengetaui status HIV positif dibanding kelompok yang
pernah tes HIV.
9. Berdasarkan kunjungan klinik IMS dipeloreh nilai OR=1,56, artinya waria
yang pernah mengunjungi klinik IMS dalam 3 bulan mempunyai
kesempatan atau risiko (lebih besar) 1,56 kali untuk mengetahui status
HIV positif dibading kelompok yang tidak pernah mengunjungi klinik
IMS dalam 3 bulan.j
2.8 Kelemahan Jurnal
1. Pada jurnal tidak dicantumkan tujuan dari dilakukannya penelitian ini.
2.9 Kelebihan Jurnal
1. Penelitian sudah menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi HIV
pada waria secara rinci dan jelas.
2. Referensi yang digunakan sudah sesuai dengan aturan yaitu 5 tahun
terakhir.
2.10 Manfaat Penelitian yang Didapat Dari Jurnal

1. Memberikan sumber referensi bagi para peneliti berikutnya dalam


melakukan penelitian dalam hal yang sama.

2. Memberikan informasi faktor-faktor yang mempengaruhi HIV pada waria.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, prevalensi status HIV positif di 5 kota di
Indonesia (analisis data STBP) adalah sebesar 21,9%. Dengan prevalensi terbesar
berada di kota Jakarta (30,8%) dan terkecil berada di kota Bandung (14,4%).
Penelitian ini mendapatkan factor yang mempengaruhi HIV pada waria di 5 kota
tahun 2011 adalah umur, lama terlibat kerja seks, pendidikan, riwayat IMS,
pekerjaan, sejumlah pelanggan seks anal, konsistensi penggunaan kondon dan
pelican, test HIV, dan kunjungan klinik IMS. Sedangkan factor yang paling besar
resikonya terhadap status HIV pada waria di 5 kota dan dapat di intervensi lebih
lanjut adalah pekerjaan (OR=2,36).
3.2 Saran
Melihat hasil penelitian dan pembahasan, penulis ingin menyampaikan saran
yang penulis rasa perlu untuk dilaksanakan, guna memperbaiki maupun
memperbarui program intervensi yang telah ada. Saran tersebut antara lain, focus
dan membuat prioritas program intervensi yang tepat sasaran berdasarkan
determinan status HIV pada waria dan karakteristik atau distribusi yang berbeda
di masing-masing kota, pada perilaku beresiko diluar determinan, seperti
penggunaan napza sebelum melakukan hubungan seks dan penggunaan kondom
dan pelicin yang tidak konsisten, mengingat dalam penelitian ini keduanya bukan
merupakan determinan tetapi berhubungan dengan status HIV pada waria, perlu
upaya keras untuk mengontrol pencegahan peningkatan perilaku tersebut,
perlunya membuat pemetaan mengenai karakteristik dan perilaku beresiko tinggi
HIV pada populasi kunci di Indonesia agar pembuatan program preventif dan
promotive kedepannya bisa lebih tepat sasaran sesuai dengan karakteristik dan
kecenderungan di masing-masing kota atau pembagian wilayah sasaran prioritas
program, pemonitoran dan pengontrolan terhadap program intervensi yang lebih
focus pada masing-masing daerah yang memiliki kecendrungan berbeda.
Bagi pemerintah daerah untuk memberdayakan lebih banyak lagi waria
dengan bakatnya seperti penyanyi, penari, make up artis untuk terlibat aktif dalam
masyarakat dalam rangka meningkatkan produktifitas waria dan meminimalisir
kerja seks bagi waria. Pemerintah daerah bekerja sama dengan LSM yang giat dan
peduli mengenai HIV/AIDS perlu mengupayakan adanya pendidikan semacam
kursus dan pengembangan keterampilan khususnya waria muda agar dapat
mengurangi jumlah waria yang melakukan perkerjaan seks komersil. Pada waria,
selain kampanye menggiatkan kesadaran untuk selalu menggunakan kondom juga
disamakan pemahaman dan kesadarannya untuk selalu menggunakan pelican
bersamaan dengan penggunaan kondom. Penulis merekomendasikan pula untuk
melakukan penelitian selanjutnya yang lebih spesifik mengenai hubungan setiap
determinan terhadap status HIV pada waria.
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas Muflihah Firdaus. (2014). Faktor yang Mempengaruhi HIV pada Waria di
Pulau Jawa Indonesia. Diakses dari http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-
05/S56599-Muflihah%20Firdaus%20Ilyas pada tanggal 23 Agustus 2017.

Anda mungkin juga menyukai