Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance

Volume 1 Nomor 2, November 2018


p-ISSN 2621-6833
e-ISSN 2621-7465

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEENGGANAN


MASYARAKAT MEMBAYAR ZAKAT MELALUI BAZNAS
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
Meri Yuliani1, Dian Meliza2, & Fitrianto3
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS)
E-mail: meriyuliani6@gmail.com, dianhabibi2011@gmail.com, fitri197uniks@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang sistem pengumpulan zakat oleh
BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi, analisis faktor-faktor penyebab keengganan
masyarakat dalam membayar zakat melalui BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi dan untuk
mengetahui kebijakan yang ditempuh oleh BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi dalam
menarik masyarakat (Non PNS) untuk membayar zakatnya melalui BAZNAS. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan teknik analisa data yang digunakan
adalah deskriftif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem
pengumpulan zakat oleh BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi menggunakan 2 (dua)
sistem yaitu pertama, zakat lansung dijemput oleh pihak BAZNAS kepada muzakki dan
kedua, muzakki menyetor lansung zakatnya ke BAZNAS Kuantan Singingi. Sedangkan
faktor-faktor yang menyebabkan keengganan masyarakat untuk membayar zakat melalui
BAZNAS Kuansing adalah Masyarakat ingin bayar sendiri zakatnya kepada mustahiq yang di
kehendakinya dan juga disebabkan kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat tersebut
kepada BAZNAS, kemudian juga disebabkan muzakki kurang mengerti bagaimana prosedur
ataupun cara pembayaran zakat melalui BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi. Kebijakan
yang dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi dalam menarik muzakki atau
masyarakat untuk membayar zakatnya melalui BAZNAS dengan gencar mensosialisasikan
keberadaan BAZNAS itu sendiri kepada masyarakat.

Kata Kunci :Keengganan, Masyarakat, Zakat, BAZNAS.

ABSTRACT
The purpose of this study was to find out about the zakat collection system by BAZNAS in
Kuantan Singingi Regency, analysis of factors that caused people's reluctance to pay zakat
through BAZNAS in Kuantan Singingi Regency and to find out the policies pursued by
BAZNAS in Kuntan Singingi Regency in attracting people (Non PNS) to pay zakat through
BAZNAS. This research is a field research with the data analysis technique used is descriptive
qualitative. From the results of the study it can be concluded that the zakat collection system
by BAZNAS in Kuantan Singingi Regency uses two systems, namely first, the zakat is directly
picked up by the BAZNAS to the muzakki and secondly, muzakki deposits the zakat directly to
the BAZNAS in Kuantan Singingi Regency. Whereas the factors that cause people's reluctance
to pay zakat through BAZNAS Kuantan Singingi Regency are the people who want to pay
their own zakat to mustahiq which they want and also due to the lack of trust in BAZNAS, and
also because muzakki doesn't understand the procedure or how to pay zakat through BAZNAS
in Kuantan Singingi Regency. The policy carried out by BAZNAS Kuantan Singingi Regency
in attracting muzakki or the community to pay their zakat through BAZNAS by intensively
socializing the existence of BAZNAS itself to the community,

Keywords: Reluctance, Society, Zakat, BAZNAS.

1
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

PENDAHULUAN kesejahteraan masyarakat. (Undang-


Islam mengajarkan beberapa cara Undang No. 23 Tentang Pengelolaan
yang dapat dilakukan dalam menangani Zakat, 2011)
masalah kemiskinan,yakni dengan saling Dalam ajaran inti agama Islam
tolong-menolong antar manusia melalui sebetulnya telah mengenal organisasi
sedekah maupun zakat. Menunaikan manajemen pengelolaan zakat
zakat merupakan salah satu rukun Islam sebagaimana ditunjukkan dalam al
yang wajib dilaksanakan setiap muslim. Qur’an surat At Taubah ayat 60 :
Konsep zakat dalam Islam menyatakan, “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
terdapat sebagian hak bagi orang lain untuk orang-orang fakir, orang-orang
terutama hak kaum fakir miskin terhadap miskin, pengurus-pengurus zakat, para
orang-orang yang memiliki harta mualaf yang dibujuk hatinya,untuk
berlebih. Harta yang dimiliki akan lebih (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah, dan orang-
berkah jika sebagian dari harta itu dapat orang yang sedang dalam perjalanan,
disalurkan baik dengan sedekah maupun sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan
zakat. Hal ini tentu sedikit banyak akan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
sangat membantu dalam pengentasan Maha Bijaksana”.
kemiskinan. BAZNAS adalah lembaga
Pada dasarnya zakat dikenakan pengelola zakat yang melakukan
pada harta yang diperoleh dan dimiliki pengelolaan secara nasional. Sistem
oleh seorang muslim. (Mursyidi, 2003). pengelolaan zakat terdapat dalam
Zakat sebagai ibadah maliyah (harta Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 di
benda) pelaksanaannya tidak sekedar dalamnya mengatur tentang pelaksanaan
suka rela namun merupakan suatu pengelolaan zakat mulai dari
kewajiban individu muslim. Dalam perencanaan sampai pada tahap
perspektif al-Qur’an, zakat begitu pendistribusian dan pendayagunaannya.
strategis, ini terlihat dari banyaknya ayat (Hasan, 2006)
dalam al-Qur’an yang menyandingkan Di Kabupaten Kuantan Singingi
perintah zakat dengan perintah shalat telah dibentuk Badan Amil Zakat
sebanyak 32 ayat. Nasional (BAZNAS) yang merupakan
Peran pemerintah sangat strategis induk dari semua Badan Amil Zakat
dalam mendorong keberhasilan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi
pengelolaan zakat di Indonesia. yang mulai beroperasi pada tahun 2007.
Dukungan dan peran pemerintah akan Badan Amil Zakat ini berlokasi di jl.
berdampak positif bagi kehidupan Jendral Sudirman No. 98 Teluk Kuantan
bernegara secara menyeluruh. yang kegiatan utamanya adalah
Merupakan hal yang wajar apabila mengumpulkan, mendistribusikan dan
pemerintah yang berkuasa melakukan mendayagunakan zakat sesuai dengan
tindakan berdasarkan kewenangan dan ajaran Islam.
kekuasaan yang dimilikinya guna Tugas dalam pengelolaan zakat
memihak pada rakyatnya. Oleh karena tersebut diantaranya adalah
sebagian besar masyarakat muslim meningkatkan kesadaran masyarakat
adalah miskin, maka pemerintah wajib dalam menunaikan zakat kepada
bertanggung jawab untuk memberikan BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi
solusi terhadap beban kemiskinan dengan melakukan sosialisasi kepada
rakyatnya. Karena zakat merupakan masyarakat dan mengirim himbauan
pranata keagamaan yang bertujuan untuk penunaian zakat ke setiap dinas-dinas
meningkatkan keadilan dan

2
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

dan instansi/swasta dalam perwujudan TINJAUAN PUSTAKA


ketaatan terhadap Hukum Allah SWT. Pengertian Zakat
Berdasarkan dari hasil Zakat adalah salah satu unsur
wawancara dengan Nafizah (Staf dari rukun Islam. Ia ditempatkan pada
Sekretariat BAZNAS) mengatakan unsur yang ketiga atau yang paling
bahwa zakat yang terkumpul di tengah. Ia merupakan satu-satunya unsur
BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi rukun Islam yang langsung berkenaan
banyak terkumpul hanya dari Unit dengan perekonomian umat Islam.
Pengumpul Zakat (UPZ) melalui dinas- (Halim, 2001). Zakat bertujuan untuk
dinas dan instansi/swasta, sedangkan mengatasi kesenjangan sosial antara si
masyarakat secara umum hanya sedikit kaya dengan si miskin. Selain itu, zakat
sekali yang menyetorkan zakatnya juga dapat mempererat hubungan antara
melalui BAZNAS Kabupaten Kuantan manusia dengan sang pencipta.
Singingi (Nafizah, Sekretariat BAZNAS Secara bahasa (etimologi) zakat
Kabupaten Kuantan Singingi, berarti suci, tumbuh, berkembang, penuh
Wawancara, Teluk Kuantan, 7 keberkahan, serta beres harta, jiwa, dan
Desember 2016) prilaku. (Hafidhuddin, 2003) Zakat,
Masyarakat yang berada di berarti suci, tumbuh, bertambah, dan
Kabupaten Kuantan Singingi ini berkah. Dengan demikian, zakat itu
mayoritas beragama Islam, berdasarkan membersihkan (menyucikan) diri
data yang penulis dapatkan jumlah seseorang dan hartanya, pahala
masyarakat muslim di Kabupaten bertambah, harta tumbuh (berkembang),
Kuantan Singingi berjumlah 324.158 dan membawa berkat. Menurut istilah
orang, (BIMAS Islam Kementrian (terminologi) zakat adalah, kadar harta
Agama Kabupaten Kuantan Singingi tertentu yang diberikan kepada yang
tahun 2015). Sedangkan masyarakat berhak menerimanya, dengan syarat
yang diluar Pegawai Negeri Sipil (PNS) tertentu. (Hasan, 2003) Sedangkan
hanya sebagian kecil saja yang menurut pengertian hukum syara’ adalah
membayar zakatnya melalui BAZNAS Jumlah dari harta tertentu yang harus
Kabupaten Kuantan Singingi ini yaitu dikeluarkan (di zakatkan) oleh yang
pada tahun 2016 hanya 4.106 orang wajib zakat kepada yang berhak
muzakki. (Laporan BAZNAS Kabupaten menerimanya menurut hukum syara’.
Kuantan Singingi Tahun 2016) (Effendy, 1996) Sedangkan zakat dari
Realita yang ada menjadi suatu istilah fiqih berarti sejumlah harta
persoalan yang perlu kajian secara tertentu yang diwajibkan Allah SWT
komprehensif untuk melihat faktor- diserahkan kepada orang-orang yang
faktor penyebab keengganan masyarakat berhak (Soemitra, 2010).
(Non PNS) membayar zakat melalui Dasar Hukum Zakat
BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi Zakat sebagai rukun Islam yang
yang seharusnya penerimaan zakatnya ketiga sebagai ibadah dan ketundukan
tidak hanya banyak dari dinas-dinas dan kepada Allah SWT, juga memiliki fungsi
instansi/swasta tetapi juga dari sosial yang sangat besar, dan merupakan
masyarakat yang bukan Pegawai Negeri salah satu pilar ekonomi Islam. Jika
Sipil (PNS), karena umumnya zakat, infaq dan shadaqah ditata dengan
masyarakat yang ada di Kabupaten baik, baik penerimaan dan
Kuantan Singingi ini beragama Islam. pengambilannya maupun
pendistribusiannya, Insya Allah akan
mampu mengentaskan masalah

3
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

kemiskinan atau paling tidak mengurangi dewasa, tidak mempunyai tanggung


masalah kemiskinan. Perintah zakat jawab. (Ra’ana, 1990).
dalam Al-qur’an diantaranya : Jenis-Jenis Zakat
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah 1. Zakat Fitrah
zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan Zakat Fitrah adalah zakat yang
mendapat pahala nya pada sisi Allah. wajib dikeluarkan oleh setiap orang
Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa Muslim pria atau wanita, anak-anak
yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Baqarah atau dewasa, merdeka atau hamba.
Ayat 110)
Kadar zakat fitrah yang dikeluarkan
Dalil dari As-Sunnah atau Hadits
adalah sabda Nabi Shalallahu Alaihi adalah 1 gantang, atau kira-kira 3,1/2
Wassalam dalam sebuah haditsnya : liter atau 2,5 kg. Sedangkan makanan
yang wajib dikeluarkan yang disebut
‫صلّى هللا‬ َ ‫ي‬ َّ ‫ أَ َّن ال َّن ِب‬:‫ي هللا َع ْن ُهما‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ّاس َر‬ ٍ ‫َع ْن اب ِْن َعب‬ nash hadits yaitu tepung, terigu,
ْ َ ْ
:‫ث ُمعَاذا إِلى ليَ َم ِن ـ فَذ َك َر ال َحدِيث ـ َوفِ ْي ِه‬َ ً َ َ‫سلّم بَع‬ َ ‫َعلَ ْي ِه َو‬ kurma, gandum, zahib (anggur) dan
‫صدَقَةً فِي أ َ ْم َوا ِل ِه ْم تُؤ َخذ ُ ِم ْن‬ َ ‫ض َعلَ ْي ِه ِم‬ َ ‫إن هللا قَ ِد ا ْفت ََر‬ َّ " aqith (semacam keju). Waktu
‫ي‬ ِّ ‫َار‬ ْ
ِ ‫ َواللفظ ِللبُخ‬،‫ ُمتفَ ٌق َعل ْي ِه‬."‫ فت َردُّ فق َرائِ ِه ْم‬،‫أَغنِيَائِ ِه ْم‬
ُ ْ َّ َ َّ َ ُ ُ َ ْ
pembayaran zakat fitrah Imam Syafi’
“Dari Ibnu Abbas ra. Bahwasanya Nabi mengatakan bahwa pembayarannya
saw. pernah mengutus Muadz ke Yaman, dapat dilaksanakan sejak mulai
Ibnu Abbas menyebutkan hadits itu, dan masuknya bulan puasa, sedangkan
dalam hadits itu Beliau bersabda :
imam-imam yang lainnya
Sesungguhnya Allah telah memfardhukan
atas mereka sedekah (zakat) harta mereka memberikan batasan waktunya.
yang di ambil dari orang-orang kaya di Pengikut Imam Hambali mengatakan
antara mereka dan dikembalikan kepada paling cepat adalah 2 minggu sebelum
orang-orang fakir di antara mereka” (HR
hari raya ‘Ied, sedangkan pengikut
Bukhary dan Muslim)
Syarat Wajib Zakat Imam Maliki memperpendeknya
1. Islam, maka tidak wajib zakat atas menjadi 3 hari sebelum hari raya ‘Ied.
orang kafir asli (kafir asli adalah (Al Kaaf, 2002)
orang yang terlahir sebagai orang 2. Zakat Maal atau Zakat Harta
kafir karena kedua orang tuanya kafir Jenis harta yang wajib di
dan tidak pernah masuk Islam). zakatkan dalam zakat maal dibedakan
2. Merdeka, maka zakat tidak wajib atas atas objek zakatnya antara lain:
seorang budak. 1. Hewan ternak, seperti sapi, kerbau,
3. Milik sempurna, maksudnya adalah kambing, domba.
dimiliki secara penuh. Zakat wajib di 2. Hasil pertanian. Hasil pertanian
dalam harta yang dikuasai. yang menjadi makanan pokok dan
4. Nishab dan haul. Jika seseorang bisa bertahan.
memiliki suatu harta, namun belum 3. Emas dan Perak.
mencapai jumlah nishab atau belum 4. Harta perniagaan. Harta
sampai satu tahun (12 bulan), maka perniagaan adalah semua yang
tidak ada zakatnya. diperuntukkan untuk diperjual-
5. Berpikiran sehat dan dewasa (aqil dan belikan.
baligh). Karena itu orang yang tidak 5. Hasil tambang (Ma’din).

4
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

6. Barang temuan (Rikaz). Yakni b. Mengarahkan masyarakat


harta ditemukan dan tidak mencapai kesejahteraan baik fisik
diketahui pemiliknya (harta karun). maupun non fisik melalui
7. Zakat profesi. Yakni zakat yang pendayagunaan zakat.
dikeluarkan dari hasil penghasilan c. Meningkatkan status mustahik
profesi (hasil profesi). (Hertina, menjadi muzakki melalui
2013) pemulihan, peningkatan kualitas
Orang yang berhak menerima Zakat SDM, dan pengembangan
(Mustahik) ekonomi masyarakat.
Pendistribusian zakat kepada d. Mengembangkan budaya
asnap yang delapan sebagaimana “memberi lebih baik dari
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat at- menerima” dikalangan mustahik.
Taubah : 60, yaitu: fakir, miskin, amil, e. Mengembangkan manajemen
mu’allaf, riqab (budak), gharimin (orang yang amanah, profesional dan
yang berhutang), fisabilillah, dan Ibnu transparan dalam mengelola zakat.
Sabil. (Qardhawi, 2007) f. Menjangkau muzakki dan
Lembaga Pengelola Zakat mustahik seluas-luasnya.
1. Badan Amil Zakat Nasional g. Memperkuat jaringan antar
(BAZNAS) organisasi pengelola zakat.
BAZNAS merupakan lembaga (Mujahidin, 2007)
yang berwenang melakukan tugas secara 2. Lembaga Amil Zakat (LAZ)
nasional. Dalam melaksanakan tugasnya Lembaga Amil Zakat adalah
BAZNAS yang merupakan lembaga organisasi yang dibentuk oleh
yang berwenang dalam pengelolaan masyarakat/swasta untuk kemaslahatan
zakat, pastinya mempunyai tugas-tugas umat yang dibina dan di lindungi oleh
pokok dalam menyelenggarakan negara/pemerintah, yang membantu
fungsinya, yaitu: merencanakan, BAZNAS dalam mengumpulkan,
melaksanakan, mengendalikan dan mendistribusikan, mendayagunakan
melaporkan, pengumpulan, zakat.
pendistribusian, dan pendayagunaan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
zakat. (UU Pengelolaan Zakat No. 23 Melalui Zakat
tahun 2011, pasal 6). Posisi pengelolaan Zakat merupakan konsep ajaran
Islam yang mengandung nilai perbaikan
dan pemberdayaan zakat ini semakin
ekonomi umat dalam memerangi
kuat di Negeri ini dengan keluarnya kemiskinan. Sistem keuangan Islam
Keputusan Presiden RI Nomor 8 Tahun telah mengatur bagaimana cara
2001 tentang pembentukan badan Amil menunaikan zakat dalam merealisasikan
Zakat Nasional (BAZNAS), dengan dan penyempurnaan harta pada baitul
tugas-tugas pokoknya mencakup antara maal untuk kemudian diberikan kepada
lain : delapan golongan penerima zakat. Tidak
diragukan lagi, perolehan zakat sejak
a. Meningkatkan kesadaran umat
masa pemerintahan Islam sangatlah
untuk berzakat. penting untuk memberdayakan fakir
miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, fi

5
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

sabilillah dan ibnu sabil. Para penerima masyarakat dalam membayar zakat
zakat ini tentu membutuhkan dana yang melalui BAZNAS Kabupaten Kuantan
besar untuk memenuhi kebutuhan yang Singingi. Populasi dalam penelitian ini
mendesak, sebagai modal untuk berjumlah 324.158 orang Islam yang ada
mengembangkan harta sehingga mereka di Kabupaten Kuantan Singingi, karena
mempunyai penghasilan, mereka adalah populasinya sangat luas maka teknik
penerima zakat dalam bentuk yang pengambilan sampel yang digunakan
paling luas yang tetap sampai hari dalam penelitian ini adalah dengan cara
kiamat. (Inayah, 2003) teknik purposive sampling yaitu
Zakat merupakan konsep ajaran pengambilan sampel berdasarkan
Islam yang mengandung nilai perbaikan keperluan penelitian. Pengambilan
ekonomi umat dalam memerangi subjek penelitian dilakukan sengaja
kemiskinan. Sebagai ajaran agama yang dengan maksud dan tujuan tertentu
mengandung dimensi perbaikan berjumlah 65 orang responden karena
ekonomi. dari 65 responden tersebut menurut
Pemberdayaan ekonomi peneliti sudah mewakili atau telah
masyarakat harus melibatkan tokoh- menyampaikan informasi yang dimaksud
tokoh pemimpin umat atau pemerintah atau informasi yang valid.
agar memerankan peran strategisnya. Teknik Pengumpulan Data dalam
Karena, pemimpin umat merupakan agen penelitian ini dengan menggunakan
pembaru yang paling dekat dengan teknik wawancara (interview) yaitu
kehidupan mereka sehingga sentuhan bertanya secara langsung kepada para
pola pikir dapat mengubah prilaku pengelola BAZNAS Kabupaten Kuantan
berproduksi, berdistribusi dan Singingi dan masyarakat yang tidak
berkonsumsi. Jadi, untuk pemberdayaan membayar zakat melalui BAZNAS dan
ekonomi umat melalui zakat bahwa observasi yaitu pengumpulan data yang
dengan membagikan zakat kepada peneliti lakukan dengan cara mengamati
mereka yang berhak dan harus secara langsung di lapangan untuk
melibatkan tokoh pemimpin atau mendapatkan gambaran secara nyata
pemerintah untuk meningkatkan kualitas tentang kegiatan yang diteliti. Sedangkan
kehidupan penerima zakat sehingga teknik analisa yang digunakan dalam
mampu hidup mandiri dalam penelitian ini yaitu deskriptif Kualitatif.
memperbaiki ekonomi umat dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
memerangi kemiskinan. Sistem Pengumpulan Zakat oleh
BAZNAS Kabupaten Kuantan
METODE PENELITIAN Singingi
Penelitian ini dilakukan pada Sistem pengumpulan zakat oleh
BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi
Provinsi Riau yang beralamat di Jl. ada 2 (dua) macam yaitu:
Jendral Sudirman No 98, Teluk Kuantan 1. Sistem Jemput
Kabupaten Kuantan Singingi. Yang Disini pihak BAZNAS
menjadi subjek penelitian ini adalah Kabupaten Kuantan Singingi
Muzakki yang ada di Kabupaten Kuantan
mendatangi rumah muzakki yang akan
Singingi atau masyarakat selain Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang berada di membayar zakat, bagi para muzakki
Kabupaten Kuantan Singingi. Sedangkan yang tidak bisa datang ke kantor
Objek dalam penelitian ini adalah BAZNAS kemudian meminta pihak
faktor-faktor penyebab keengganan BAZNAS untuk menjemput zakatnya

6
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

maka pihak BAZNAS akan ada diwilayah tempat tinggal


menjemput zakat muzakki sesuai muzakki untuk memudahkan muzakki
dengan permintaan tersebut. Jadi mengirim zakatnya melalui rekening
tidak hanya menunggu muzakki yang atas nama BAZNAS Kabupaten
datang untuk membayar zakatnya Kuantan Singingi Riau.
tetapi juga menjemput atau Untuk memperlancar
mengambil dana zakat tersebut pengumpulan dana zakat, BAZNAS
kerumah muzakki. Kabupaten Kuantan Singingi
melakukan kerja sama dengan
2. Disetor melalui bidang pengumpulan
instansi pemerintah maupun swasta
atau melalui rekening BAZNAS yaitu dengan cara membentuk Unit
Kabupaten Kuantan Singingi. Pelayanan Zakat (UPZ) jadi bagi
Muzakki dapat datang langsung instansi pemerintah dan swasta cara
ke BAZNAS Kabupaten Kuantan pengumpulan zakatnya melalui
Singingi untuk membayarkan bendahara masing-masing UPZ
zakatnya melalui bidang instansi tersebut, kemudian
bendahara UPZ instansi tersebut
pengumpulan zakat dan muzakki
yang membayarkan atau menyetor
bisa juga menyetor zakatnya melalui dana zakat yang sudah terkumpul
rekening zakat yang telah ditentukan tersebut ke BAZNAS Kabupaten
oleh BAZNAS Kabupaten Kuantan Kuantan Singingi.
Singingi yaitu Bank Riau-Kepri Badan Amil Zakat Nasional
Syariah No. 114 11 04340. (BAZNAS) Kabupaten Kuantan
Penggunaan rekening zakat adalah Singingi dalam operasinya telah
mengumpulkan uang sebanyak Rp.
bagi muzakki yang ingin membayar
24.955.531.209 (Dua puluh empat
zakatnya tapi tidak sempat atau milyar sembilan ratus lima puluh
mempunyai waktu luang untuk lima juta lima ratus tiga puluh satu
datang ke BAZNAS, maka muzakki ribu dua ratus sembilan rupiah)
dapat langsung datang ke bank yang mulai tahun 2014 s.d 2015
telah ditunjuk oleh BAZNAS sebagaimana terlihat pada tabel
berikut ini :
Kabupaten Kuantan Singingi yang

Tabel 1. Penerimaan Dana Zakat oleh BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi


Tahun 2014-2016
No Tahun Penerimaan

1 2014 7.523.102.232

2 2015 8.672.566.608

3 2016 8.759.862.369

Total 24.955.531.209

Sumber : Laporan Keuangan BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi

7
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

Berdasarkan tabel 1 diatas, pada Kuantan Singingi yang paling banyak


tahun 2014 total dana zakat BAZNAS adalah zakat profesi dari UPZ Dinas
Kabupaten Kuantan Singingi berjumlah Instansi pemerintah dan swasta jika
Rp. 7.523.102.232,- sedangkan dana dibandingkan dengan penerimaan zakat
zakat yang terkumpul pada tahun 2015 perseorangan ataupun melalui Badan
sebanyak Rp. 8.672.566.608,- kemudian Amil Zakat Kecamatan (BAZ Kec.) dari
pada tahun 2016 total dana zakat masyarakat yang berada di Kabupaten
BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi Kuantan Singingi ini ataupun muzakki
berjumlah Rp.8.759.862.369,-. yang diluar Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Faktor-faktor yang menyebabkan Dan untuk lebih jelas jumlah muzakki
Keengganan Masyarakat (Non PNS) yang membayar zakat melalui BAZ
membayar zakat melalui BAZNAS kecamatan dan perseorangan kepada
Kabupaten Kuantan Singingi BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi
Penerimaan zakat di Badan Amil dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten

Tabel 2. Jumlah Muzakki yang membayar zakat Perseorangan (Non PNS)

Jumlah Muzakki
No Tahun
Perseorangan

1 2015 94
2 2016 67
Total 161
Sumber : Laporan Keuangan BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat Muzakki merasa lebih afdhal


dilihat bahwa jumlah muzakki yang dan praktis membayar zakatnya
membayar zakat perseorangan melalui sendiri, kemudian mereka bisa
BAZNAS pada tahun 2015 jumlah
memilih siapa saja mustahiq yang
muzakki sebanyak 94 orang, sedangkan
pada tahun 2016 sebanyak 67 orang. Jadi akan mereka berikan zakatnya.
dapat disimpulkan bahwa dari tahun Seperti yang yang dikatakan oleh ibu
2015 sampai 2016 mengalami penurunan Kasmina bahwa lebih afdhal
jumlah muzakki yang membayar zakat membayar zakat sendiri dari pada ke
kepada BAZNAS Kabupaten Kuantan BAZNAS, kita lebih tahu masyarakat
Singingi. Dari temuan peneliti yang kurang mampu di Desa dan bisa
dilapangan bahwa ada beberapa hal
memberi lebih leluasa secara lansung
penyebab masyarakat (Non PNS) tidak
mau atau enggan membayar zakatnya kepada orang-orang terdekat.
kepada BAZNAS Kabupaten Kuantan (Kasmina, Muzakki, Wawancara,
Singingi yaitu sebagai berikut: Logas 06 April 2017). Begitu juga
1. Religiusitas (masyarakat merasa lebih Ibu Yuli Yanti mengatakan bahwa
afdhal memberikan zakat langsung mengeluarkan/membayar zakat
kepada mustahiq yang masih sendiri dan lebih suka membayar
merupakan saudara atau warga yang zakatnya kepada anak yatim yang
berada disekitar tempat tinggalnya) berada disekitarnya. (Yuli Yanti,

8
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

Muzakki, Wawancara, Sukaraja 18 2. Kepercayaan (Kurangnya


April 2017) kepercayaan masyarakat terhadap
Muzakki sudah terbiasa dalam BAZNAS dalam menyalurkan zakat
membayar zakat ke masjid tempat kepada mustahiq)
mereka tinggal dan mustahiq yang Kurangnya tingkat
menerima juga sudah jelas orangnya kepercayaan masyarakat atau muzakki
yaitu orang yang mereka ketahui atau untuk membayar zakat ke BAZNAS
dikenali yaitu masyarakat yang dalam hal ini ada muzakki yang takut
berada ditempat tinggal mereka dari uang zakat tersebut diselewengkan
sana ada rasa kepuasaan tersendiri dan takut dananya tersebut tidak
ketika bisa membantu warga tempat disalurkan kepada masyarakat. Ada
tinggal mereka. Seperti Yonavia juga yang mengatakan tidak percaya
warga Jl. Sisingamangaraja Teluk pihak lain (BAZNAS) (Bambang
Kuantan ini mengatakan bahwa dia Widodod, Muzakki, Wawancara,
sudah terbiasa untuk membayar Teluk Kuantan 12 April 2017).
zakatnya di Masjid. (Yonavia, Kemudian muzakki ada yang
Muzakki, Wawancara, Teluk Kuantan mengatakan agar zakatnya tepat
06 April 2017) Selain itu karena sasaran dan tidak disalah gunakan,
adanya faktor kebanggaan dari (Hendry Karno, Muzakki,
muzakki ketika membayar zatnya Wawancara, Teluk Kuantan 12 April
sendiri. Seperti yang dikatakan oleh 201). Hal tersebut juga diungkapkan
bapak Marjono warga muara sentajo oleh Ibu Subahanna warga Desa Air
dia mengatakan bahwa membayar Emas Kecamatan Singingi bahwa dia
zakat ke Masjid dia merasakan mengatakan tidak membayar zakat ke
kebanggaan tersendiri. (Marjono, BAZNAS karena ketidakpercayaan
Muzakki, Wawancara, Logas 10April apabila membayar zakatnya ke
2017) BAZNAS. (Subahanna, Muzakki,
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Wawancara, Air Emas Kecamatan
masyarakat lebih suka membayar Singingi, 17 April 2017)
zakatnya sendiri dan ada juga yang 3. Belum tau keberadaan BAZNAS dan
langsung membayar zakat ke Masjid juga karena muzakki belum tau
ditempat mereka tinggal prosedur pembayaran zakat melalui
kebanyakannya masyarakat beralasan BAZNAS.
lebih mudah dan lebih afdhal ketika Karena muzakki belum
membayar zakat sendiri dan ketika mengerti bahkan ada yang
zakat disalurkan kepada mustahiq mengatakan belum tau tentang
mereka mengetahui siapa saja BAZNAS. Seperti yang dikatakan
mustahiq yang mendapatkan zakat oleh Muhasdi warga Perhentian Luas,
yang telah mereka bayar kemudian Pangean mengatakan bahwa dia
mereka bisa memilih siapa mustahiq belum mengerti cara membayar zakat
yang pantas mendapatkan zakat dari ke BAZNAS. Dan Jeni warga Desa
muzakki tersebut. Sako, Kecamatan Logas Tanah Darat

9
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

bahwa dia belum mengetahui adanya karena alasan jarak tempuh yang jauh
BAZNAS dan dia juga beralasan dari rumah muzakki ke BAZNAS.
karena di Desanya juga sudah ada Hal ini juga diakui oleh bapak
panitia zakat yang bertanggung Syahrial beliau mengatakan bahwa
jawab. (Jeni, Muzakki, Wawancara, hal yang menjadi penyebab
Kuantan Sako 21 April 2017) keengganan masyarakat (Non PNS)
4. Lokasi (Lokasi/jarak BAZNAS yang membayar zakat kepada BAZNAS
cukup jauh dari tempat tinggal) Kabupaten Kuantan Singingi itu yang
Jarak yang jauh juga menjadi pertama karena Tingkat Kepercayaan
kendala oleh muzakki untuk masyarakat itu sendiri kurang kepada
membayar zakatnya kepada BAZNAS pihak BAZNAS dan yang kedua
Kabupaten Kuantan Singingi ini, karena Faktor Kebanggaan dari
sehingga muzakki akhirnya membayar masyarakat itu sendiri sehingga dia
zakatnya di Mesjid tempat tinggal ingin membayar zakatnya secara
mereka. Seperti yang dikatakan oleh lansung kepada mustahiq. (Syahrial,
Ibu Karmini bahwa jarak yang susah Wakil Ketua II (Bidang
ditempuh yang membuatnya tidak Pendistribusian dan Pendayagunaan)
ingin berzakat ke BAZNAS. Sama BAZNAS Kabupaten Kuantan
seperti yang diungkapkan oleh bapak Singingi, Wawancara, Teluk Kuantan
Suto Dirjo warga Desa Sukaraja 15 Maret 2017)
bahwa tidak pernah membayar zakat Dari hasil wawancara diatas
ke BAZNAS karena terlalu jauh dan bisa kita lihat bahwa pihak BAZNAS
lebih memilih membayar zakat di sendiri juga mengakui adanya faktor-
Mesjid saja. (Suto Dirjo, Muzakki, faktor yang menyebabkan
Wawancara, Kuantan Sako 21April keengganan masyarakat untuk
2017) membayarkan zakatnya di BAZNAS,
Dapat disimpulkan bahwa hanya saja disini dikatakan bahwa hal
faktor-faktor keengganan masyarakat utama yang menjadi penyebab
(Non PNS) untuk membayar zakat masyarakat enggan atau tidak mau
kepada BAZNAS Kabupaten Kuantan membayar zakat kepada BAZNAS
Singingi adalah sebagai berikut : karena kurangnya tingkat
pertama karna Religiusitas kepercayaan masyarakat atau muzakki
(Masyarakat merasa lebih afdhal untuk membayarkan zakatnya melalui
memberikan zakat langsung kepada BAZNAS itu sendiri kemudian
mustahiq yang masih merupakan disusul oleh faktor dari diri
saudara), kemudian karena kurangnya masyarakat atau muzakki tersebut
tingkat kepercayaan muzakki kepada yang mana mereka merasa ada
BAZNAS dan juga karena muzakki kepuasan tersendiri ketika mereka
tidak tau keberadaan BAZNAS dan sendiri yang membayarkan lansung
tidak tahu prosedur membayar zakat zakatnya kepada mustahiq.
di BAZNAS tersebut, dan terakhir

10
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

Kebijakan yang ditempuh oleh media cetak maupun media


BAZNAS Kabupaten Kuantan elektronik.
Singingi dalam Menarik masyarakat 2. Ceramah tentang Zakat.
(Non PNS) untuk membayar zakatnya Ceramah tentang wajibnya
melalui BAZNAS
Penerimaan zakat di BAZNAS membayar zakat sekaligus
Kabupaten Kuantan Singingi sampai saat memberitahukan kepada masyarakat
ini masih memang di dominasi oleh tentang pembayaran zakat melalui
penerimaan zakat dari instansi BAZNAS Kabupaten Kuantan
pemerintah dan swasta sedangkan dari Singingi, ceramahnya dilakukan
masyarakat (Non PNS) bisa dikatakan dilakukan misalnya dalam acara-acara
masih sedikit sekali penerimaan
pengajian, khutbah jum’at dll.
zakatnya atau pembayaran zakatnya
melalui BAZNAS Kabupaten Kuantan 3. Motivasi dan pemahaman
Singingi padahal sama-sama kita ketahui Motivasi disini adalah
bahwa penduduk Kabupaten Sigingi ini bagaimana caranya agar masyarakat
mayoritas beragama Islam. Dengan atau muzakki benar-benar tergugah
demikian maka BAZNAS Kabupaten hatinya untuk membayar zakat
Kuantan Singingi harus memiliki upaya melalui BAZNAS Kabupaten
bagaimana cara menarik masyarakat agar
Kuantan Singingi itu sendiri sekaligus
mau membayarkan zakatnya melalui
BAZNAS. memberikan pemahaman kepada
Kebijakan yang dilakukan oleh masyarakat bagaimana prosedur
BAZNAS Kabupaten Kuantan Singingi pembayaran zakat tersebut melalui
dalam menarik masyarakat dalam BAZNAS Kabupaten Kuantan
membayar zakat melalui BAZNAS Singingi. Motivasi dan memberikan
dengan cara :
pemahaman tentang zakat ini kepada
1. Sosialisasi
muzakki dilakukan oleh pihak
Hal utama dalam
BAZNAS baik kepada muzakki yang
pengumpulan zakat oleh BAZNAS
datang ke kantor BAZNAS juga
kuansing ini adalah
kepada muzakki yang ketika
mensosialisasikan pembayaran zakat
melakukan sosialisasi dan juga pada
oleh muzakki melalui BAZNAS.
saat ceramah tentang zakat kepada
Sebagian besar masyarakat sudah
masyarakat yang berada di Kabupaten
mengetahui pentingnya membayar
Kuantan Singingi ini.
zakat namun kesadaran untuk
4. Transparansi Pendistribusian
membayarkannya sedikit sekali.
Hal yang tidak kalah penting
Untuk mengatasi hal tersebut,
disini adalah masalah transparansi
BAZNAS Kabupaten Kuantan
pendistribusian zakat itu sendiri,
Singingi mengadakan sosialisasi
supaya muzakki atau masyarakat yang
kepada masyarakat untuk
telah membayar zakat melalui
menumbuhkan kesadaran berzakat.
BAZNAS tersebut merasa lega bahwa
Sosialisasi tersebut melalui brosur,
zakatnya sudah sampai ketangan
buku panduan berzakat, pengajian-
mustahiq zakat itu sendiri. Dan
pengajia, memasang iklan baik di
tranparansi pendistribusian zakat juga

11
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

akan sangat berpengaruh terhadap BAZNAS kepada muzakki dan Kedua


tingkat kepercayaan masyarakat itu disetor yaitu muzakki bisa menyetor
sendiri kepada BAZNAS dan supaya lansung zakatnya melalui BAZNAS
masyarakat tersebut merasa atau bisa Kabupaten Kuantan Singingi.
meningkatkan kepercayaannya 2. Faktor-faktor yang menyebabkan
kepada pihak BAZNAS sehingga keengganan masyarakat untuk
akan mempengaruhi jumlah muzakki membayar zakat melalui BAZNAS
yang membayar zakat kepada tersebut yang pertama adalah
BAZNAS. Religiusitas (Masyarakat merasa lebih
5. Merancang Perda Zakat afdhal memberikan zakat langsung
Perda zakat juga sangat kepada mustahiq) karena tingkat
diperlukan agar bisa menarik minat kepercayaan masyarakat tersebut
masyarakat untuk membayar zakat itu rendah kepada BAZNAS dan juga
melalui BAZNAS Kabupaten disebabkan muzakki kurang mengerti
Kuantan Singingi, karena dalam hal bagaimana prosedur ataupun cara
ini zakat tidak hanya menjadi pembayaran zakat kepada BAZNAS
kewajiban kita sebagai umat Islam Kabupaten Kuantan Singingi, dan
tetapi sekarang dalam pengelolaan terakhir karena muzakki atau
zakat juga sudah dikelola oleh masyarakat beralasan kantor
pemerintah, penerimaannya, BAZNAS jauh dari tempat tinggal
pendistribusian dan juga pengelolaan mereka, sedangkan pembayaran zakat
zakat itu sendiri. Tapi perda zakat itu melalui BAZNAS Kabupaten
sendiri masih dalam wacana belum Kuantan Singingi itu sendiri tidak
terlealisasikan tetapi sebelumnya juga mesti harus datang ke kantor
pernah ada surat perihal penunaian BAZNAS tetapi juga bisa transfer
zakat melalui BAZNAS kepada dinas zakatnya melalui rekening BAZNAS
Instansi pemerintah dan swasta pada Kabupaten Kuantan Singingi.
masa bupati Sukarmis yang mana 3. Kebijakan yang dilakukan oleh
surat pemberitahuan tersebut BAZNAS Kabupaten Kuantan
dikeluarkan di Teluk Kuantan, Singingi dalam menarik muzakki atau
tanggal 10 Oktober tahun 2011 tetapi masyarakat untuk membayar zakatnya
hanya ditujukan kepada Dinas melalui BAZNAS dengan gencar
Instansi pemerintah dan Swasta saja mensosialisasikan keberadaan
bukan kepada masyarakat luas (Non BAZNAS itu sendiri kepada
PNS). masyarakat, dengan melakukan
ceramah zakat dan juga memotivasi
KESIMPULAN dan memberikan pemahaman kepada
1. Sistem pengumpulan zakat oleh
masyarakat untuk membayar zakat
BAZNAS Kabupaten Kuantan
melalui BAZNAS.
Singingi dua sistem yaitu Pertama
sistem jemput yaitu zakat tersebut
lansung di jemput oleh pihak

12
2018, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance 1 (2) : 1 - 13

SARAN Mengatasi Proplema Sosial di


1. Lembaga BAZNAS harus terus Indonesia. Kencana Prenada
melakukan sosialisasi kepada Media Group. Jakarta.
masyarakat untuk meningkatkan Hasan, M. Ali. 2003. Zakat, Pajak
Asuransi dan Lembaga Keuangan
pemahaman masyarakat terhadap
(Masail Fiqhiyah II). Raja
fungsi BAZNAS, agar dapat Grafindo Persada. Jakarta.
meningkatkan kepercayaan Hertina. 2013. Proplematika Zakat
masyarakat terhadap BAZNAS. Profesi Dalam Produk Hukum di
Kemudian BAZNAS diharapkan Indonesia. Suska Press.
memberikan kemudahan akses kepada Pekanbaru.
masyarakat berupa lokasi yang mudah Inayah, Ghazy. 2003. Teori
Komprehensif Tentang zakat dan
dijangkau, lebih mensosialisasikan
Pajak. Tiara Wacana. Yogyakarta.
pembayaran zakat bisa ditransfer Mujahidin, Akhmad. 2007. Ekonomi
melalui rekening BAZNAS dan Islam. RajaGrafindo Pers. Jakarta.
BAZNAS memberikan manajemen Mursyidi. 2003. Akuntansi Zakat
dan informasi secara transparan, Kontemporer. PT Remaja
sehingga masyarakat tertarik Rosdakarya. Bandung.
menyalurkan zakatnya melalui Qardhawi, Yusuf. 2007. Hukum Zakat.
PT. Pustaka Litera Antar Nusa.
BAZNAS.
Bogor.
2. Masyarakat Kabupaten Kuantan Ra’ana, Irpan Mahmud. 1990. Sistem
Singingi diharapkan dapat Ekonomi Pemerintahan Umar Ibn
menggunakan jasa BAZNAS dalam Al-Khatab. Pustaka Firdaus.
menyalurkan/membayar zakatnya di Jakarta.
BAZNAS Kabupaten Kuantan Soemitra, Andri. 2010. Bank dan
Lembaga Keuangan Syari’ah.
Singingi yang berada di Teluk
Kencana. Jakarta.
Kuantan. Undang-Undang Republik Indonesia No.
23 Tahun 2011 Tentang
DAFTAR PUSTAKA
Pengelolaan Zakat.
Al Kaaf, Abdullah Zaky. 2002. Ekonomi
Dalam Perspektif Islam. Pustaka
Setia. Bandung.
Departemen Agama RI. (1996). Al-
Qur’an dan Terjemahnya. Toha
Putra. Semarang.
Effendy, Mochtar, 1996. Ekonomi Islam
Suatu Pendekatan Berdasarkan
Ajaran Qur’an dan Hadis. Al-
Mukhtar. Palembang.
Hafidhuddin, Didin. 2003. Islam
Aplikatif. Gema Insani. Jakarta.
Halim, M Nipan Abdul. 2001. Mengapa
Zakat Disyariatkan. : M2S.
Bandung.
Hasan, Ali Muhammad. 2006. Zakat
dan infaq: Salah Satu Solusi

13

Anda mungkin juga menyukai