Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

TB paru (TB paru) adalah masalah kesehatan global dengan kematian dan morbiditas yang terus
meningkat di negara berkembang dan maju. Morbiditas dan mortalitas di Indonesia akibat penyakit ini
cukup tinggi. Kepatuhan dengan pengobatan dan pencegahan perilaku penularan adalah kunci
keberhasilan pengobatan. Meskipun dilakukan pengawasan minum obat oleh keluarga dan masyarakat,
banyak pasien yang keluar dari perawatan. Selama fase perawatan awal, kepatuhan pasien terhadap
pengobatan mungkin masih baik tetapi seringkali pasien merasa jenuh dengan waktu perawatan yang
lama. Ketidakkonsistenan dalam pengobatan dan pencegahan perilaku penularan dapat mengakibatkan
kegagalan pengobatan pasien. Jumlah kasus TB paru di Puskesmas Wonoayu tahun 2017 adalah 95
kasus dengan total drop out 2 kasus, pada 2018 ada 73 kasus dengan total drop out 1 dan dari 2019
hingga Agustus ada 64 kasus dengan total drop dari 0 kasus tetapi jumlah pasien MDR adalah 3 orang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kepatuhan minum obat TB Paru di
Puskesmas Wonoayu tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 43 responden dengan teknik
total sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan perhitungan distribusi frekuensi dan
tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah besar pasien memiliki tingkat kepatuhan
yang baik dari 86% dan mereka yang tidak mematuhi pengobatan adalah 14%. Hal ini disebabkan oleh
efek samping dari obat yang merupakan faktor yang paling mempengaruhi dalam mengambil kepatuhan
pengobatan pada pasien TB paru. Untuk mengatasi hal ini, Konseling Informasi dan Edukasi (KIE) perlu
dilakukan kepada pasien mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengobatan TB paru, terutama efek
samping obat dan hal-hal yang harus dilakukan agar pengobatan TB paru dapat berjalan sesuai dengan
program dan mencegah resistensi obat .

Kata kunci: Kepatuhan dengan pengobatan, TB paru

ABSTRACT

Pulmonary TB (pulmonary TB) is a global health problem with increasing mortality and

morbidity in developing and developed countries. Morbidity and mortality in Indonesia due to

this disease is quite high. Adherence to treatment and prevention of transmission behavior is the

key to successful treatment. Despite the supervision of taking medicine by family and

community, many patients are out of care. During the initial treatment phase, the patient's

adherence to treatment may still be good but often the patient feels saturated with the long
treatment time. Inconsistencies in treatment and prevention of transmission behavior can result in

treatment failure of patients. The number of pulmonary TB cases in Wonoayu Health Center in

2017 was 95 cases with a total drop out of 2 cases, in 2018 there were 73 cases with a total drop

out of 1 and from 2019 to August there were 64 cases with a total drop of 0 cases but the number

of MDR patients was 3 people . The purpose of this study was to determine the description of

adherence to taking pulmonary TB drugs at Wonoayu Health Center in 2020. This research was a

quantitative descriptive study using a cross sectional approach with a total sample of 43

respondents with a total sampling technique. Data obtained using a questionnaire and calculation

of frequency distribution and cross tabulation. The results showed that a large number of patients

had a good compliance rate of 86% and those who did not comply with treatment were 14%.

This is caused by the side effects of the drug which is the most influencing factor in taking

medication adherence in pulmonary TB patients. To overcome this, Information and Education

Counseling (IEC) needs to be done to patients regarding matters related to pulmonary TB

treatment, especially drug side effects and things that must be done so that pulmonary TB

treatment can go according to the program and prevent resistance medicine.

Keywords: Compliance with treatment, pulmonary TB

Anda mungkin juga menyukai