Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEMATIKA PHANEROGAMAE

Sympetalae

NAMA : Charisma

NIM : H1041181055

TANGGAL : 5 NOVEMBER 2020

PRODI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil)
adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama yaitu
memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak
dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah
dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi dua kelompok besar,
yaitu tumbuhan berkeping biji dua dan tumbuhan berkeping biji
tunggal (monokotil). (Kimball, 1999)

Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) merupakan tumbuh-tumbuhan yang


dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang
mempunyai ciri-ciri morfologi mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga
(berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung
yang khusus,akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang)
yang
bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang,atang berbentuk kerucut
panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak
jelas,uduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling,
daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang
mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari,pada cabang-
cabang ke samping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus
pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut, serta bunga bersifat di-, tetra-,
atau pentamer. Sedangkan ciri anatominya yaitu baik akar maupun batang
mempunyai kambium, hingga akar dan batangnya memperlihatkan pertumbuhan
menebal sekunder, pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada
akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal, serta pada batang berkas
pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan
floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas
pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
(Campbell, Neil A. Dkk, 2002).
Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh
(non vaskuler) dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler). Tumbuhan tak
berpembuluh berpembuluh yaitu lumut, sedangkan sedangkan tumbuhan
tumbuhan berpembuluh berpembuluh terdiri terdiri atas tumbuhan tak berbiji,
yaitu paku dan tumbuhan berbiji. Sedangkan tumbuhan berbiji sendiri dibagi
dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae). Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) adalah tumbuhan yang
mempunyai bagian bagian yang di sebut biji. Pada dasarnya dasarnya tumbuhan
tumbuhan biji itu dicirikan dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering
disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga
setelah terjadi peristiwa penyerbukan penyerbukan dan pembuahan pembuahan.
Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan dihasilkan merupakan alat pembiakan
secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual
(vegetatif). (Kimball, 1999)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum ini adalah:

1. Apa itu sub kelas sympetalae?


2. Bagaimana ciri khas dari sub kelas sympetalae?
1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Untuk mengetahui sub kelas dari sympetalae


2. Untuk mengetahui dan mengenal ciri khas dari sub kelas sympetalae
1.4. Manfaat
Manfaat yang didapat dari praktikum acara sympetalae ini yaitu
mengetahui sub kelas sympetalae dan mengenal ciri khas dari sub kelas
sympetale.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji


berkeping dua. Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil ini
mempunyai sepasang daun lembaga atau yang kita kenal dengan sitilah kotiledon.
Daun lembaga tersebut terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian
sebagian besar anggotanya memiliki bebijian yang mudah sekali terbelah
menjadi dua bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara tumbuhan
dikotil /dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal. Pada tumbuhan
dikotil batang terdiri atas kayu dan kulit yang dapat dipisahkan. Diantara
keduanya terdapat lapisan kambium. Kambium tersusun dari sel-sel yang selalu
membelah, seperti meristem pucuk (Campbell, Neil A. Dkk, 2002.)
Letak kambium dibagian tepi batang sehingga jaringan meristem itu
disebut meristem lateral. Daerah ujung batang merupakan pusat pertumbuhan
karena sel- sel penyusun jaringannya selalu membelah yang disebut
meristem pucuk. Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai bunga
yang sesungguhnya (lengkap), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak nampak
karena terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan ganda,
berdasarkan keping bijinya di golngkan menjadi dua yakni tumbuhan berkeping
satu (monocotyledoneae) dan tumbuhan berkeping ganda
(Dycotyledoneae). Adapun ciri-ciri khusus tumbuhan dikotil sebagai berikut:
1. Akarnya memiliki bentuk tunggang dengan akar utama yang lebih besar
dari akar sekunder.
2. Bentuk atau pola tulang daun atau sumsum cenderung menjari atau
menyirip.
3. Bagian tudung akarnya atau kaliptrogen tidak dilengkapi dengan tudung
akar.
4. Adapun jumlah kotiledonnya
dua.
5. Pada organ akarnya terdapat kambium karena salah satu fungsi akar
pada tumbuhan dikotil adalah untuk menyimpan makanan.
6. Adapun jumlah kelopak bunganya merupakan kelipatan dari empat
terkadang juga lima.
7. Pelindung akar maupun batang lembaganya tidak ada baik itu
koleoptil maupun koleorhiza.

2.2. Sympetalae

Sympetalae merupakan tumbuhan yang tergolong dalam anak kelas dari


Dicotyledoneae. Dalam anak kelas ini mempunyai ciri utama adanya bunga
dengan hiasan bunga yang lengkap terdiri atas kelopak dan mahkota, dengan
daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu(Campbell, 2003).

Sub Classis Sympetalae mempunyai ciri utama yaitu adanya bunga


dengan hiasan bunga yang lengkap, terdiri atas kelopak dan mahkota dengan
daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu. Sub Classis Sympetalae
dibagi menjadi sepuluh ordo antara lain: Plumbaginales, Primulales, Ebenales,
Ericales, Campanulatae (Asterales, Synandrae), Rubiales, Ligutrales (Oleales),
Contortae (Apocynales), Tubiflorae (Solanales, Personatae), dan Cucurbitales.

Tumbuhan yang termasuk dalam sub-kelas ini mempunyai banyak


manfaat yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai tanaman hias. Misalnya: Plumbago indica

2. Sebagai bahan makanan. Misalnya: sawo dan pare

3. Sebagai bahan obat – obatan. Misalnya: sawo dan mengkudu

4. Meningkatkan taraf hidup manusia karena dapat dijual. Misalnya:


sawo, pare, melati

5. Dapat menjadi hiasan rambut bagi wanita. Misalnya: melati

6. Penghasil kayu hitam Misalnya: Diospyros utilis.

2.1. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)

Angiospermae merupakn tumbuahan berbiji tertutup, tumbuhan yeng


memilki akar, daun, batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah keeping
bujinya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan berkeping
satu (Monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (Dikotil) . Angiospermae
memiliki ciri antara lain:

1) Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah

2) Mempunyai bunga sejati

3) Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.

4) Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Tumbuhan Angiospermae


dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan manusia, antara lain sebagai:

1. Makanan pokok contohnya Gandum, padi, jagung, ubi jalar, sagu, dan
singkong

2. Bahan obat-obatan contohnya Jahe, Kunyit, Sambiloto,


Lengkuas,dll

3. Sayaur-sayuran Contohnya Bayam, kangkung, kacang panjang,daun


singkong, lembayung,dll Angiospermae memiliki peranan yang sangat
penting terutama untuk manusia, selaain itu tumbuhan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan dalam dunia pendidikan dapat pemanfaatan oleh
peserta didik dimana tumbuhan yang baiasa digunakan sebagai bahan
pangan, obat-obatan, dan sayur-sayuran dapat dapat dijadikan sarana
berfikir kreatif siswa dalam materi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai