Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman. Tiap-tiap daerah
memiliki ciri khas, adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda. Semua perbedaan itu
dibingkai menjadi satu dalam “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda beda tetapi
tetap satu, selama perbedaan itu masih dalam satu bingkai maka negara akan selalu
kondusif. Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup bangsa, serta landasan
ideologi bangsa Indonesia. Itu artinya, Pancasila dijadikan sebagai dasar dalam
pelaksanaan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pancasila terbentuk
berdasarkan hasil pemikiran, musyawarah, dan mufakat para tokoh pejuang di masa
lalu. Selama nilai-nilai Pancasila masih diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara maka NKRI akan tetap kokoh.
Maka dari itu, penting bagi seluruh warga negara untuk memahami setiap makna
Pancasila yang terkandung di dalamnya. Kita sebagai warga negara harus sadar akan
hal tersebut demi tercapainya tujuan bangsa. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila belum dapat diimplementasikan
secara menyeluruh dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan
tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian warga negara tidak sadar akan hal
tersebut. Pentingnya impelementasi dari nilai-nilai Pancasila masih kurang dipahami
oleh masyarakat, terutama generasi kita saat ini yang biasa dikenal dengan generasi
milenial. Dengan memahami setiap maknanya, seluruh warga negara Indonesia dapat
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan terwujud
kehidupan yang rukun dan sejahtera

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian Pancasila?
2) Apa arti dari Lambang Pancasila?
3) Apa saja nilai yang terkandung dalam Pancasila?
4) Apa saja butir-butir pengamalan Pancasila?
5) Apa arti penting implementasi Pancasila?
6) Bagaimana penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?

1
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Pancasila.
2) Untuk mengetahui arti dari Lambang Pancasila.
3) Untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam Pancasila.
4) Untuk mengetahui butir-butir pengamalan Pancasila.
5) Untuk mengetahui arti penting implementasi Pancasila.
6) Untuk mengetahui bagaimana penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

2.1.1 Pengertian Etimologis


Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (bahasa
kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut
Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua
macam arti secara leksikal yaitu, ”panca” artinya lima, “syila” vokal i pendek artinya,
batu sendi, alas, atau dasar, “syila” vokal i panjang artinya, yang penting atau yang
senonoh. Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa
diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara
etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah “Panca Syilla”
dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara
harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf
Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.

2.1.2 Pengertian Historis

Secara historis proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI
pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan
dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut
tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara
lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk
memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas
saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan
namanya. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya
Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya
termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi
nama Pancasila.

3
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan
istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah
“Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah
disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama
dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima
oleh peserta sidang secara bulat.

2.1.3 Pengertian Terminologis

Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan Negara


Kesatuan Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal
18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan Undang-Undang Dasar negara Republik
Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas dua bagian
yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan
Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah


yang secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang
disahkan oleh PPKI mewakili seluruh rakyat Indonesia.

4
2.2 Arti Lambang Pancasila

2.2.1 Burung Garuda

Burung Garuda digunakan sebagai lambang negara untuk menggambarkan bahwa


Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan negara yang kuat. Warna
keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Selain itu,
paruh, sayap, dan ekor dari burung ini melambangkan kekuatan dan tenaga
pembangunan. Jumlah bulu Garuda melambangkan Hari Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945 (17-8-1945), detail bulu burung ini
adalah sebagai berikut.

 17 helai bulu pada masing-masing sayap


 8 helai bulu pada ekor
 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
 45 helai bulu di leher

2.2.2 Perisai

Perisai atau tameng adalah simbol yang telah dikenal sebagai bagian senjata yang
melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Ditengah perisai ini terdapat garis hitam tebal yang menunjukkan garis kathulistiwa.
Garis ini menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu sebagai
negara tropis yang dilintasi oleh garis kathulistiwa yang membentang dari timur ke
barat. Warna dasar perisai ini adalah warna bendera kebangsaan Indonesia yaitu merah-
putih, sedangkan ditengahnya terdapat warna dasar hitam.

2.2.3 Lambang Sila Pertama

Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang maha Esa”, dilambangkan bintang
dengan warna hitam pada latar belakangnya. Gambar bintang melambangkan cahaya
rohani yang dipancarkan oleh Tuhan untuk menerangi umat manusia. Bintang ini juga
dapat diartikan sebagai penerang bagi dasar negara yang lima, sifat negara yang lima,
dan tujuan negara yang lima. Warna hitam pada latar belakang bintang ini
melambangkan warna alam yang mana berkah Tuhan merupakan sumber segala yang
ada di dunia ini.

5
2.2.4 Lambang Sila Kedua

Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, dilambangkan
mata rantaiMata rantai berbentuk segi empat merupakan lambang laki-laki sedangkan
mata rantai berbentuk bulat menggambarkan perempuan. Mata rantai yang berkaitan
menggambarkan hubungan timbal balik antara tiap-tiap manusia, baik itu lelaki
maupun perempuan. Setiap manusia harus saling bantu-membantu dan bahu membahu
dalam menanggulangi masalah-masalah yang muncul di keseharian.

2.2.5 Lambang Sila Ketiga

Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, dilambangkan Pohon beringin


diartikan sebagai tempat berteduh, sehingga Pancasila diibaratkan sebagai payung
dimana bangsa Indonesia dapat berlindung dan merasa aman dibaliknya. Pohon
beringin juga memiliki akar tunggang yang kuat, melambangkan persatuan bangsa
Indonesia yang mengakar kuat di tiap-tiap warga Indonesia. Terdapat pula sulur-sulur
pada pohon beringin, sulur ini menggambarkan suku, keturunan, dan agama yang
berbeda-beda dari masyarakat Indonesia, namun, mereka tetap bersatu sebagai bangsa
Indonesia dibawah simbol Pancasila.

2.2.6 Lambang Sila Keempat

Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”, dilambangkan dengan mata rantai
berbentuk persegi dan lingkaran yang berwarna emas dan saling melingkar membentuk
suatu lingkaran. Banteng diartikan sebagai hewan sosial yang senang berkumpul, ketika
binatang ini bergerombol, dia menjadi lebih kuat dan sulit untuk diserang oleh hewan
pemangsa. Simbol ini menggambarkan budaya bangsa Indonesia yang senang
berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat untuk mengambil suatu keputusan.

2.2.7 Lambang Sila Kelima

Sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”,
dilambangkan Padi dan kapas menggambarkan dua hal yang dibutuhkan oleh manusia
untuk bertahan hidup. Padi melambangkan ketersediaan makanan sedangkan kapas
melambangkan ketersediaan pakaian. Tanpa adanya sandang dan pangan, manusia akan
kesulitan untuk hidup secara nyaman.

6
Semua warga negara Indonesia berhak atas kedua hal ini secara adil dan setara,
tanpa adanya diskriminasi. Keterpenuhan kedua kebutuhan ini merupakan syarat suatu
negara dapat dianggap sejahtera, sehingga ini menjadi cita-cita sila kelima.

2.2.8 Lambang Pita Bertuliskan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih


bertuliskan bhinneka tunggal ika yang berwarna hitam. Kalimat ini merupakan kutipan
dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, bhinneka berarti berbeda-
beda, tunggal berarti satu, dan ika berarti itu, sehingga jika digabung, bhinneka tunggal
ika, memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Kata-kata tersebut bermakna meskipun
bangsa Indonesia berbeda-beda tetapi pada hakikatnya kita satu kesatuan,bangsa
Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan
persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri
atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

2.3 Nilai dalam Pancasila

2.3.1 Sila Pertama

 Percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan perintah dan
menjauhi larangan-Nya sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

 Saling menghormati pemeluk agama lain.

 Memiliki toleransi antar umat beragama.

 Tidak memaksakan kehendak antar umat beragama.

 Tidak mencemooh atau mengejek kepercayaan orang lain.

2.3.2 Sila Kedua

 Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama di mata hukum, agama,
masyarakat dan lainnya.

 Tidak ada perbedaan antara ras satu dengan yang lainnya antar sesama rakyat
Indonesia.

 Sikap tenggang rasa dan saling tolong menolong harus diutamakan.

 Nilai kemanusiaan antar rakyat Indonesia harus dijunjung tinggi.

 Saling menghargai pendapat masing-masing.

7
2.3.3 Sila Ketiga

 Menggunakan bahasa persatuan Indonesia antar daerah.

 Memperjuangkan nama harum bangsa Indonesia.

 Cinta kepada tanah air Indonesia.

 Mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi.

 Berjiwa patriotisme dimanapun berada.

2.3.4 Sila Keempat

 Pemimpin bangsa Indonesia haruslah bijaksana.

 Kekeluargaan harus diutamakan.

 Kedaulatan bangsa ada di tangan rakyat.

 Kebijaksanaan dalam mengambil solusi.

 Keputusan yang diambil harus berdasarkan musyawarah sampai mencapai


kesepakatan bersama.

 Tidak memaksakan kehendak orang lain

2.3.5 Sila Kelima

 Perilaku yang adil harus diterapkan baik di bidang ekonomi, sosial dan politik.

 Hak dan kewajiban setiap orang harus dihormati.

 Perwujudan keadilan sosial bagi bangsa Indonesia.

 Tujuan rakyat Indonesia yang adil dan makmur.

 Mendukung kemajuan dan pembangunan negara Indonesia.

2.4 Butir-butir Pengamalan Pancasila

2.4.1 Sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”

 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap


Tuhan Yang Maha Esa.
 Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.

8
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.

2.4.2 Sila ke-2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"

 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya


sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.

2.4.3 Sila ke-3 “Persatuan Indonesia"

 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan


bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

9
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

2.4.4 Sila ke-4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan”

 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia


mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
 Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.

2.4.5 Sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotong-royongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.

10
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
2.5 Arti Penting Implementasi Pancasila

Arti implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


adalah pelaksanaan atau penerapan. Secara umum, Implementasi adalah pelaksanaan
atau penerapan. Bentuk kata kerjanya adalah mengimplementasikan yang artinya
melaksanakan atau menerapkan. Pendek kata, arti implementasi adalah bentuk aksi
nyata dalam menjalankan rencana yang telah dirancang dengan matang sebelumnya.

Menurut Solichin Abdul Wahab (1997), Implementasi ialah berbagai tindakan


yang dilakukan oleh individu, pejabat, kelompok pemerintah, atau swasta yang
diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang sudah digasikan dalam keputusan
kebijakan.

Menurut Uzey (2010), pengertian implementasi pancasila yaitu mewujudkan nilai


moral yang terkandung dalam pancasila sebagai norma etik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, seta bernegara.

Jadi, implementasi Pancasila merupakan bentuk pengaplikasian atau penerapan


dalam kehidupan sehari hari. Implementasi Pancasila harus kita terapkan di dalam
berbagai aspek kehidupan, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun
lingkungan bermasyarakat.

11
Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dipisahkan dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa yang
memperlukan perjuangan dalam mencapainya. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan berlangsung sangat lama. Selama perjuangan bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan, Pancasila sebagai acuan dasar dalam mencapai cita-
cita bangsa selama proses perjuangan saat bangsa Indonesia belum merdeka. Setiap
bangsa memerlukan nilai-nilai dan juga norma-norma yang diyakininya mampu
berfungsi sebagai acuan untuk memperjuangkan cita-citanya.

Setiap bangsa memerlukan pengetahuan agar dapat menentukan mana yang baik
dan salah. Setiap bangsa memerlukan kepercayaan yang diperlukan dalam memotivasi
kebersamaan dalam menjamin kelangsungan hidup bebrbangsa dan bernegara. Bagi
bangsa Indonesia, jawabannya sendiri adalah Pancasila, baik itu sebagai pandangan
hidup dan juga sebagai dasar negara telah terbuktikan dapat memenuhi tuntutan kodrat
bagi kelangsungan hidup suatu bangsa (Tjarsono, 2013).

Dalam Pancasila terkandung 3 klasifikasi nilai, nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai operasional. Pada tataran nilai dasar Pancasila bersifat abstrak, umum, universal,
oleh karena itu perlu dikonkritisasi melalui nilai instrumental dan operasional. Nilai
instrumental tercermin pada hukum positif yang berlaku di Indonesia, sedang nilai
operasional, meliputi pelaksanaan obyektif yakni pelaksanaan oleh institusi serta
penyelenggara negara dan pelaksanaan subyektif, yakni pelaksanaan oleh warga negara.
(Tjarsono, 2013)

Nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dari dulu sampai sekarang tidak pernah
mengalami perubahan. Nilai tersebut akan mengantarkan kita untuk melakukan segala
sesuatunya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan baik dan
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai tersebut akan berguna dan
bermanfaat bagi kehidupan kita apabila nilai itu diterapkan atau diimplementasikan
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat
diwujudkan dengan perilaku kita sebagai masyarakat Indonesia. Untuk itu nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila perlu dijaga kelestaraiannya karena mengandung
nilai-nilai positif bagi bangsa Indonesia.

Nilai Pancasila wajib diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari karena


nilai nilai dalam Pancasila mencakup semua aspek aspek kehidupan dalam

12
bermasyarakat mulai dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan serta nilai keadilan. Implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari adalah penting karena jika Pancasila sudah ada dalam pikiran dan sanubari rakyat
maka akan terbentuk kepribadian Pancasila yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa lainnya di dunia. Pancasila secara ideal memang adalah identitas bangsa
Indonesia.

2.6 Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


2.6.1 Dalam Lingkungan Keluarga
2.6.1.1 Menurut nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
 Berusaha menjadi anak yang dekat kepada agama serta berbakti kepada
kedua orangtua.
 Mengajarkan nilai-nilai religius akan Ketuhanan Yang Esa.
 Beribadah sesuai agama dan kepercayaan.
 Menjalankan perintah agama.
 Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan.
2.6.1.2 Menurut nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
 Tidak bersikap sewenang-wenang terhadap saudara.
 Bertingkah penuh sopan dan santun terhadap orangtua.
 Menjaga nilai-nilai luhur yang ada di dalam keluarga.
 Sikap kasih dan sayang kepada seluruh anggota keluarga.
 Menghormati dan menghargai anggota keluarga.
2.6.1.3 Menurut nilai Persatuan Indonesia.
 Tidak mudah bertengkar di dalam rumah.
 Bergotong royong sesama anggota keluarga.
 Membina kerukunan dan keutuhan keluarga.
 Menyayangi sesama anggota keluarga.
 Senantiasa menjaga amarah dan emosi.
2.6.1.4 Menurut nilai Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
 Tidak memaksakan anggota keluarga yang lain untuk berperilaku di luar
kemampuannya.
 Melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan penuh tanggung
jawab.

13
 Memberi saran/nasihat apabila diperlukan.
 Menghargai pendapat anggota keluarga lain.
 Menjadi kepala keluarga yang penuh tanggung jawab dan kasih sayang.
2.6.1.5 Menurut nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Menghargai seluruh hak-hak setiap komponen keluarga.
 Menjalankan kewajiban di rumah sebaik mungkin.
 Tidak pilih kasih terhadap anak.
 Menolong saudara yang membutuhkan pertolongan
 Membagi pekerjaan rumah dengan adil.
2.6.2 Dalam Lingkungan Sekolah
2.6.2.1 Menurut nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
 Mengajak teman untuk beribadah.
 Saling menghormati teman yang berbeda agama.
 Tidak memaksa teman untuk menganut agama tertentu.
 Menghargai teman yang sedang beribadah
 Tidak menjadikan agama teman sebagai bahan lelucon.
2.6.2.2 Menurut nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
 Menghormati guru dan menghargai teman.
 Tidak membeda-bedakan teman.
 Menggunakan seragam sekolah yang rapi dan sesuai.
 Bersikap adil dengan teman
 Tidak mengejek teman.
2.6.2.3 Menurut nilai Persatuan Indonesia.
 Tidak berkelahi dengan teman.
 Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama.
 Menghindari tawuran antar sekolah.
 Berteman dengan siapa saja.
2.6.2.4 Menurut nilai Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
 Mengikuti rapat sekolah dengan tanggung jawab.
 Tidak memaksakan pendapat teman
 Menghormati keputusan dalam rapat organisasi sekolah
 Menghargai pendapat teman.
 Memilih pengurus kelas/organisasi dengan dengan musyawarah mufakat.

14
2.6.2.5 Menurut nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Menghargai hasil karya teman sekolah.
 Melaksanakan kewajiban sebagai siwa/guru.
 Tidak pandang bulu dalam berteman.
 Bersikap adil dengan teman.
 Menjadi pengurus kelas yang amanah dalam mengemban tugas.
2.6.3 Dalam Lingkungan Masyarakat
2.6.3.1 Menurut nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
 Menghormati pemeluk agama lain.
 Menghargai orang yang sedang beribadah.
 Tetap bergaul meskipun berbeda agama.
 Tidak memaksa orang lain untuk memeluk agama tertentu.
2.6.3.2 Menurut nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
 Memberi kesempatan kepada orang yang lebih tua untuk duduk.
 Saling tolong menolong saat tetangga membutuhkan pertolongan.
 Memberi bantuan pada warga yang terkena musibah
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
2.6.3.3 Menurut nilai Persatuan Indonesia.
 Gotong royong dalam masyarkat.
 Berpartisipasi dalam kegiatan masyrakat.
 Tidak menimbulkan pertengkaran dalam masyarakat.
 Membina kerukunan dan keutuhan masyarakat.
2.6.3.4 Menurut nilai Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
 Mengutamakan kepentingan bersama dari kepetingan pribadi.
 Menghargai pendapat orang lain.
 Mengikuti musyawarah mufakat.
 Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada dan penuh tanggung
jawab.
 Melaksanakan tata tertib yang berlaku.
2.6.3.5 Menurut nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Tidak pandang bulu.
 Mendahulukan kepentingan bersama.
 Menghormati hak dan kewajiban orang lain.

15
2.6.4 Dalam Lingkungan Berbangsa dan Bernegara
2.6.4.1 Menurut nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
 Mengakui adanya keberagaman agama dan kepercayaan.
 Tidak menjadikan agama sebagai lelucon.
 Menjaga keharmonisan antar umat beragama.
2.6.4.2 Menurut nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
 Membantu penegakan HAM di Indonesia.
 Mengakui persamaan derajat.
 Menaati peraturan perundang-undangan.
2.6.4.3 Menurut nilai Persatuan Indonesia.
 Melakukan usaha bela negara.
 Mencintai negara Indonesia.
 Membeli produk dalam negeri.
 Menjaga fasilitas umum.
 Menjaga nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia.
2.6.4.4 Menurut nilai Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
 Mengikuti pemilu dan pilkada dengan tanggung jawab.
 Tidak melakukan black campaign.
 Mengembangkan suasana kekeluargaan dalam musyawarah.
2.6.4.5 Menurut nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Menjadi pemimpin yang pro rakyat bukan justru pro terhadap asing
maupun para kapitalis
 Menegakkan keadilan di segala penjuru.
 Membayar pajak tepat waktu.

16
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila adalah pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia dalam


berperilaku, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, serta berbangsa dan
bernegara. Dari hasil kajian masalah tadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi
atau penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan suatu hal
penting dan bersifat wajib untuk dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut
harus dilakukan oleh seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali.

3.2 Saran

Hendaknya seluruh masyarakat Indonesia memahami betapa pentingnya


Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Setelah memahami, masyarakat diharapkan
mempu untuk menjunjung tinggi dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html

https://saintif.com/nilai-nilai-pancasila/

https://tirto.id/isi-butir-butir-pengamalan-pancasila-lengkap-sila-1-sampai-5-f5Mw

https://insanpelajar.com/lambang-pancasila-dan-artinya-dari-sila-ke-1-hingga-5/

https://www.alihamdan.id/implementasi/

https://www.researchgate.net/publication/330278281

https://brainly.co.id/tugas/11664986

https://nurainins.blogspot.com/2018/12/perilakusikap-yang-sesuai-dan-tidak.html

18

Anda mungkin juga menyukai