PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Pancasila.
2) Untuk mengetahui arti dari Lambang Pancasila.
3) Untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam Pancasila.
4) Untuk mengetahui butir-butir pengamalan Pancasila.
5) Untuk mengetahui arti penting implementasi Pancasila.
6) Untuk mengetahui bagaimana penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Secara historis proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI
pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan
dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut
tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara
lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk
memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas
saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan
namanya. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya
Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya
termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi
nama Pancasila.
3
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan
istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah
“Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah
disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama
dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima
oleh peserta sidang secara bulat.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut:
4
2.2 Arti Lambang Pancasila
2.2.2 Perisai
Perisai atau tameng adalah simbol yang telah dikenal sebagai bagian senjata yang
melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Ditengah perisai ini terdapat garis hitam tebal yang menunjukkan garis kathulistiwa.
Garis ini menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu sebagai
negara tropis yang dilintasi oleh garis kathulistiwa yang membentang dari timur ke
barat. Warna dasar perisai ini adalah warna bendera kebangsaan Indonesia yaitu merah-
putih, sedangkan ditengahnya terdapat warna dasar hitam.
Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang maha Esa”, dilambangkan bintang
dengan warna hitam pada latar belakangnya. Gambar bintang melambangkan cahaya
rohani yang dipancarkan oleh Tuhan untuk menerangi umat manusia. Bintang ini juga
dapat diartikan sebagai penerang bagi dasar negara yang lima, sifat negara yang lima,
dan tujuan negara yang lima. Warna hitam pada latar belakang bintang ini
melambangkan warna alam yang mana berkah Tuhan merupakan sumber segala yang
ada di dunia ini.
5
2.2.4 Lambang Sila Kedua
Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, dilambangkan
mata rantaiMata rantai berbentuk segi empat merupakan lambang laki-laki sedangkan
mata rantai berbentuk bulat menggambarkan perempuan. Mata rantai yang berkaitan
menggambarkan hubungan timbal balik antara tiap-tiap manusia, baik itu lelaki
maupun perempuan. Setiap manusia harus saling bantu-membantu dan bahu membahu
dalam menanggulangi masalah-masalah yang muncul di keseharian.
Sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”,
dilambangkan Padi dan kapas menggambarkan dua hal yang dibutuhkan oleh manusia
untuk bertahan hidup. Padi melambangkan ketersediaan makanan sedangkan kapas
melambangkan ketersediaan pakaian. Tanpa adanya sandang dan pangan, manusia akan
kesulitan untuk hidup secara nyaman.
6
Semua warga negara Indonesia berhak atas kedua hal ini secara adil dan setara,
tanpa adanya diskriminasi. Keterpenuhan kedua kebutuhan ini merupakan syarat suatu
negara dapat dianggap sejahtera, sehingga ini menjadi cita-cita sila kelima.
Percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan perintah dan
menjauhi larangan-Nya sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama di mata hukum, agama,
masyarakat dan lainnya.
Tidak ada perbedaan antara ras satu dengan yang lainnya antar sesama rakyat
Indonesia.
7
2.3.3 Sila Ketiga
Perilaku yang adil harus diterapkan baik di bidang ekonomi, sosial dan politik.
8
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
9
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
2.4.4 Sila ke-4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan”
10
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
2.5 Arti Penting Implementasi Pancasila
11
Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dipisahkan dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa yang
memperlukan perjuangan dalam mencapainya. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan berlangsung sangat lama. Selama perjuangan bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan, Pancasila sebagai acuan dasar dalam mencapai cita-
cita bangsa selama proses perjuangan saat bangsa Indonesia belum merdeka. Setiap
bangsa memerlukan nilai-nilai dan juga norma-norma yang diyakininya mampu
berfungsi sebagai acuan untuk memperjuangkan cita-citanya.
Setiap bangsa memerlukan pengetahuan agar dapat menentukan mana yang baik
dan salah. Setiap bangsa memerlukan kepercayaan yang diperlukan dalam memotivasi
kebersamaan dalam menjamin kelangsungan hidup bebrbangsa dan bernegara. Bagi
bangsa Indonesia, jawabannya sendiri adalah Pancasila, baik itu sebagai pandangan
hidup dan juga sebagai dasar negara telah terbuktikan dapat memenuhi tuntutan kodrat
bagi kelangsungan hidup suatu bangsa (Tjarsono, 2013).
Dalam Pancasila terkandung 3 klasifikasi nilai, nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai operasional. Pada tataran nilai dasar Pancasila bersifat abstrak, umum, universal,
oleh karena itu perlu dikonkritisasi melalui nilai instrumental dan operasional. Nilai
instrumental tercermin pada hukum positif yang berlaku di Indonesia, sedang nilai
operasional, meliputi pelaksanaan obyektif yakni pelaksanaan oleh institusi serta
penyelenggara negara dan pelaksanaan subyektif, yakni pelaksanaan oleh warga negara.
(Tjarsono, 2013)
Nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dari dulu sampai sekarang tidak pernah
mengalami perubahan. Nilai tersebut akan mengantarkan kita untuk melakukan segala
sesuatunya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan baik dan
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai tersebut akan berguna dan
bermanfaat bagi kehidupan kita apabila nilai itu diterapkan atau diimplementasikan
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat
diwujudkan dengan perilaku kita sebagai masyarakat Indonesia. Untuk itu nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila perlu dijaga kelestaraiannya karena mengandung
nilai-nilai positif bagi bangsa Indonesia.
12
bermasyarakat mulai dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan serta nilai keadilan. Implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari adalah penting karena jika Pancasila sudah ada dalam pikiran dan sanubari rakyat
maka akan terbentuk kepribadian Pancasila yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa lainnya di dunia. Pancasila secara ideal memang adalah identitas bangsa
Indonesia.
13
Memberi saran/nasihat apabila diperlukan.
Menghargai pendapat anggota keluarga lain.
Menjadi kepala keluarga yang penuh tanggung jawab dan kasih sayang.
2.6.1.5 Menurut nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menghargai seluruh hak-hak setiap komponen keluarga.
Menjalankan kewajiban di rumah sebaik mungkin.
Tidak pilih kasih terhadap anak.
Menolong saudara yang membutuhkan pertolongan
Membagi pekerjaan rumah dengan adil.
2.6.2 Dalam Lingkungan Sekolah
2.6.2.1 Menurut nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengajak teman untuk beribadah.
Saling menghormati teman yang berbeda agama.
Tidak memaksa teman untuk menganut agama tertentu.
Menghargai teman yang sedang beribadah
Tidak menjadikan agama teman sebagai bahan lelucon.
2.6.2.2 Menurut nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Menghormati guru dan menghargai teman.
Tidak membeda-bedakan teman.
Menggunakan seragam sekolah yang rapi dan sesuai.
Bersikap adil dengan teman
Tidak mengejek teman.
2.6.2.3 Menurut nilai Persatuan Indonesia.
Tidak berkelahi dengan teman.
Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama.
Menghindari tawuran antar sekolah.
Berteman dengan siapa saja.
2.6.2.4 Menurut nilai Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Mengikuti rapat sekolah dengan tanggung jawab.
Tidak memaksakan pendapat teman
Menghormati keputusan dalam rapat organisasi sekolah
Menghargai pendapat teman.
Memilih pengurus kelas/organisasi dengan dengan musyawarah mufakat.
14
2.6.2.5 Menurut nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menghargai hasil karya teman sekolah.
Melaksanakan kewajiban sebagai siwa/guru.
Tidak pandang bulu dalam berteman.
Bersikap adil dengan teman.
Menjadi pengurus kelas yang amanah dalam mengemban tugas.
2.6.3 Dalam Lingkungan Masyarakat
2.6.3.1 Menurut nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menghormati pemeluk agama lain.
Menghargai orang yang sedang beribadah.
Tetap bergaul meskipun berbeda agama.
Tidak memaksa orang lain untuk memeluk agama tertentu.
2.6.3.2 Menurut nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Memberi kesempatan kepada orang yang lebih tua untuk duduk.
Saling tolong menolong saat tetangga membutuhkan pertolongan.
Memberi bantuan pada warga yang terkena musibah
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
2.6.3.3 Menurut nilai Persatuan Indonesia.
Gotong royong dalam masyarkat.
Berpartisipasi dalam kegiatan masyrakat.
Tidak menimbulkan pertengkaran dalam masyarakat.
Membina kerukunan dan keutuhan masyarakat.
2.6.3.4 Menurut nilai Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Mengutamakan kepentingan bersama dari kepetingan pribadi.
Menghargai pendapat orang lain.
Mengikuti musyawarah mufakat.
Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada dan penuh tanggung
jawab.
Melaksanakan tata tertib yang berlaku.
2.6.3.5 Menurut nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Tidak pandang bulu.
Mendahulukan kepentingan bersama.
Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
15
2.6.4 Dalam Lingkungan Berbangsa dan Bernegara
2.6.4.1 Menurut nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengakui adanya keberagaman agama dan kepercayaan.
Tidak menjadikan agama sebagai lelucon.
Menjaga keharmonisan antar umat beragama.
2.6.4.2 Menurut nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Membantu penegakan HAM di Indonesia.
Mengakui persamaan derajat.
Menaati peraturan perundang-undangan.
2.6.4.3 Menurut nilai Persatuan Indonesia.
Melakukan usaha bela negara.
Mencintai negara Indonesia.
Membeli produk dalam negeri.
Menjaga fasilitas umum.
Menjaga nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia.
2.6.4.4 Menurut nilai Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Mengikuti pemilu dan pilkada dengan tanggung jawab.
Tidak melakukan black campaign.
Mengembangkan suasana kekeluargaan dalam musyawarah.
2.6.4.5 Menurut nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menjadi pemimpin yang pro rakyat bukan justru pro terhadap asing
maupun para kapitalis
Menegakkan keadilan di segala penjuru.
Membayar pajak tepat waktu.
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
https://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html
https://saintif.com/nilai-nilai-pancasila/
https://tirto.id/isi-butir-butir-pengamalan-pancasila-lengkap-sila-1-sampai-5-f5Mw
https://insanpelajar.com/lambang-pancasila-dan-artinya-dari-sila-ke-1-hingga-5/
https://www.alihamdan.id/implementasi/
https://www.researchgate.net/publication/330278281
https://brainly.co.id/tugas/11664986
https://nurainins.blogspot.com/2018/12/perilakusikap-yang-sesuai-dan-tidak.html
18