Anda di halaman 1dari 3

1.

Sebuah karya ilmiah dikatakan bersifat tidak memihak dan tidak emosional;
bersifat tepat, lengkap, dan benar; mengungkapkan masalah dan
pemecahannya secara ilmiah. Jelaskan maksudnya !

Karya ilmiah adalah sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang
diungkapkan dengan metode ilmiah Artinya, pengungkapan permasalahan dalam
karya ilmiah itu atas dasar fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional dan
personal, dan disusun secara sistematis dan logis.
 Mengungkapkan masalah dan pemecahannya secara ilmiah.
Karya ilmiah harus berisi pengetahuan yang dikemukakan secara sistematis.
Kesistematisan sebuah karya ilmiah dilandasi oleh penggunaan pola pikir logis dan fakta
yang terpercaya, serta analisis yang objektif.

 Pengungkapan pendapat didukung oleh fakta.


Karya ilmiah harus didukung oleh fakta atau data yang cukup dan terpercaya. Suatu pendapat
yang tidak didukung oleh fakta akan memunculkan analisis masalah yang subjektif. Hal
seperti ini perlu dihindari dalam penulisan karya ilmiah.

 Bersifat tepat, lengkap, dan benar.


Seseorang harus meneliti tepat atau tidaknya masalah yang akan dikemukakan, baik dari segi
permasalahannya, bidang ilmiahnya, maupun audiennya. Selain itu, semua hal yang berkaitan
erat dengan permasalahan harus dibicarakan secara lengkap sehingga membentuk suatu
tulisan yang utuh. Bahkan, permasalahan yang diungkapkan dalam karya ilmiah harus dapat
diuji kebenarannya.

 Bersifat tidak memihak dan tidak emosional


Aspek yang harus dipertimbangkan dalam penulisan karya ilmiah adalah pikiran dan
pengertian yang dikemukakan secara sistemals, logis, dan objektif. Aspek pribadi (personal)
dan emosi sedapat mungkin diminimalkan, kalau nemungkinkan dihindari.

2. Ragam bahasa ilmiah hendaknya mengikuti kaidah bahasa untuk


menghindari ketaksaan atau ambiguitas makna. Jelaskan maksud kalimat
tersebut !
Ketaksaan (ambiguitas) ini sering diartikan sebagai kata yang bermakna ganda atau mendua arti.
Dalam hal ini ketaksaan (ambiguitas) dalam bahasa Indonesia dilihat dari segi pengertiannya dan
jenisnya, seperti ketaksaan (ambiguitas) fonetik, gramatikal, dan leksikal.
Ketaksaan ini muncul apabila kita sebagai pendengar atau pembaca sulit menangkap pengertian
yang kita baca, atau yang kita dengar. Bahasa lisan sering menimbulkan ketakasaan sebab apa
yang kita dengar belum tentu tepat benar yang dimaksudkan oleh si pembicara atau si penulis.
Kalau dalam tulisan kita mengenal tanda baca yang akan mempeijelas maknanya. Lebih – lebih
apabila pembicara berbicara dengan cepat, tanpa jeda.

3. Apa yang membedakan komponen karya ilmiah skripsi, tesis, dan disertai
dengan komponen makalah yang dimuat di majalah ilmiah. Jelaskan !

- Skripsi
Sebagai salah satu jenis karya ilmiah lebih terkenal di lingkungan perguruan tinggi. Skripsi ini
harus dipertahankan oleh penyusunnya dalam suatu sidang ujian skripsi berisi hasil penelitian,
baik penelitian laboratorium, penelitian di lapangan, maupun penelitian kepustakaan. Hasil
penelitan diolah, dibahas, dan diberikan komentar, simpulan, dan saran sesuai dengan tujuan
penulisan skripsi. Karya ilmiah ini merupakan bagian dari persyaratan akademis yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa (S1) yang akan menempuh ujian akhir.

- Tesis
Sebagai karya ilmiah memiliki taraf lebih tinggi daripada skripsi. Artinya, penulisan tesis harus
lebih teliti dan mendalam, baik dari segi permasalahannya, kajian teoretik, maupun
pembahasannya pernyataan, pendapat, atau teori yang dikemukakan harus didukung oleh
argumen yang kuat. karya ilmiah yang ditulis oleh Mahasiswa (S2) untuk memperoleh gelar
master (magister).

- Disertasi
Karya ilmiah yang ditulis untuk memperoleh gelar doktor, yakni gelar akademis tertinggi yang
diberikan oleh suatu perguruan tinggi. Hanya ditulis oleh mahasiswa (S3) di suatu perguruan
tinggi yang memiliki Program Pascasarjana. Memiliki tingkat lebih tinggi daripada skripsi dan
tesis. Artinya, dalam disertasi permasalahan yang dikaji lebih kompleks, lebih mendalam, lebih
problematis, dan lebih komprehensif bila dibandingkan dengan skripsi dan tesis.

- Makalah
Makalah disebut juga dengan paper. Apabila suatu makalah akan dimuat dalam majalah ilmiah,
seperti Jurnal, sebagai artikel, penulis perlu memodifikasi baik isi maupun bentuk penulisannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada majalah yang akan memuatnya. Makalah yang dibuat
seseorang atau pejabat dan dibawakan dalam suatu pertemuan atau rapat sering disebut dengan
term paper atau paper. Makalah yang dibuat Mahasiswa ini merupakan Jenis tugas ternulis suatu
mata kuliah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai